Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Penguatan Penguasaan Bahasa Arab Bagi Anak di Sidomulyo Kelurahan Tumbang Tahai Kota Palangka Raya Marliana Sya’diah; Nurul Wahdah; Muslimah Muslimah; Hamidah Hamidah
Inisiatif : Jurnal Dedikasi Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Inisiatif : Jurnal Dedikasi Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.907 KB) | DOI: 10.61227/inisiatif.v1i1.5

Abstract

Al Qur’an dan Hadist merupakan pedoman umat Islam yang menggunakan Bahasa Arab sebagai pengantarnya. Sekolah yang berada di bawah naungan Departemen Kementrian Agama pada awal kemerdekaan menjadikan Bahasa Arab sebagai mata pelajaran wajib. Pesantren dan madrasah merupakan lembaga pendidikan yang banyak berkonstribusi dalam perkembangan pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia. Madrasah diniyah di Sidomulyo kelurahan Tumbang Tahai, kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya adalah salah satu lembaga pendidikan non-formal yang mengadakan pengajaran Bahasa Arab. Namun, keterbatasan pengajar dan rendahnya motivasi anak untuk belajar menjadi salah satu kendala berkembangnya Bahasa Arab di madrasah ini. Kegiatan pengabdian yang diadakan oleh para Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan untuk menghadirkan solusi atas kendala pembelajaran Bahasa Arab di daerah tersebut. Dengan menggunakan metode service learning (SL) kegiatan ini berfokus pada penguatan penguasaan Bahasa Arab bagi anak, adapun program pengajaran ini berlangsung selama tiga minggu dengan materi berupa mufradhat, insya’, imla’, kitabah, kalam dan shorof. Hasil dari kegiatan pengabdian ini dapat dilihat pada anak mulai termotivasi belajar Bahasa Arab, mampu menghapal kosakata, dapat menulis dan bercerita menggunakan Bahasa Arab dengan cukup baik
Dampak Kepercayaan Diri terhadap Prestasi Siswa Berkebutuhan Khusus Tunarungu Sri Hidayati; Cindy Safitri; Muslimah Muslimah; Istiyati Mahmudah
Al-Mudarris Vol 5, No 1 (2022): Al-Mudarris
Publisher : Jurusan Tarbiyah,IAIN PALANGKARAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/mdr.v5i1.5900

Abstract

Children with Special Needs (ABK) is a term used to describe children who have difficulties with the sight, hearing, or mental skills. Because they are motivated by their limitations, lots of them have poor self. There are some who say that ABK's lack of self-confidence has hurt his ability to achieve his goals. The purpose of this study is to assess how self-confidence impacts the achievement of students with special needs for the deaf. 6 deaf class students served as subjects, with just principal, 2-class teachers, and 6 parents of deaf class students participating as informants. The results reveal as many deaf students at SLBN 1 Palangka Raya had achieved academic and non-academic achievement at the provincial and national levels. They already have self-confidence in term, but different sorts of self-confidence. The findings also show that their level of confidence has an impact on their results. On the other side, their efforts have a good effect on self. This shows that ABK can succeed on a provincial and even national level, just like other regular students.
PENERAPAN PENDEKATAN LEARNING BY DOING DALAM MENINGKATKAN RASA KEPERCAYAAN DIRI SISWA SDN 3 TANGKILING Lia Norvia; Muslimah Muslimah; Surawan Surawan
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 9 No. 1 (2023): Vol. 9 No. 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v9n1.p23-30

Abstract

ABTRACT This study aims to determine: (1) How to apply the learning by doing approach in increasing students' self-confidence. (2) The level of student confidence when the learning by doing approach is applied. The method in this research is using mixed methods with a sample of 8 fifth grade students at SDN 3 Tangkiling who are Muslim. Monogenean data collection techniques are observations, questionnaires and interviews with data analysis using the product moment correlation formula. The results of the study show that: (1) The average application of the learning by doing approach in increasing students' self-confidence is 4.15 which is included in the high category so that the learning by doing approach is applied well. (2) The level of student confidence when the learning by doing approach is applied is 97.6% which is categorized as high. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana penerapan pendekatan learning by doing dalam meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa. (2) Tingkat kepercayaan diri siswa ketika diterapkannya pendekatan learning by doing. Adapun metode dalam penelitian ini ialah menggunakan mixed methods dengan sampel sebanyak 8 orang siswa kelas V SDN 3 Tangkiling yang beragama Islam. Teknik pengumpu lan data monogenean observasi, angket dan wawancara dengan analisis data menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1) Rata-rata penerapan pendekatan learning by doing dalam meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa ialah 4.15 termasuk dalam kategori tinggi sehingga pendekatan learning by doing diterapkan dengan baik. (2) Tingkat kepercayaan diri siswa ketika diterapkannya pendekatan learning by doing ialah sebesar 97,6% yang dikategorikan tinggi.
Menanam Benih Kesalehan: Membentuk Karakter Islami Siswa melalui Religious Culture Helifsia Riany; Zainap Hartati; Muslimah Muslimah
ALSYS Vol 3 No 5 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/alsys.v3i5.1481

Abstract

The multidimensional crisis that is currently happening to the Indonesian state, if we look for the causes of the problem, comes from weak development of the nation and character which causes moral and moral shifts for the nation's successors such as becoming perpetrators of physical and psychological violence. This study aims to describe the Islamic character of students at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya and to describe the formation of Islamic character in students through religious culture at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya. This research uses descriptive qualitative method. Data collection techniques are observation, interviews and documentation. The results showed that: 1) the character of the students at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya can be said to have good Islamic character. This can be seen from their independent attitude which spontaneously applies religious habituation activities in behaving so that they are well organized without any encouragement or coercion. 2) the formation of the Islamic character of students through religious culture at Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya, namely when reciting the Koran, traveling around nature, camping and exploring the environment around the school, praying dhuha in congregation, shaking hands and greeting teachers and students and teachers of the opposite sex do not shake hands directly . In addition, love the environment by disposing of trash in its place.
Implementasi Pembelajaran Jarak Jauh di SDIT Al Ghazali Palangka Raya S SUHERNI; Muslimah Muslimah; Sapuadi Sapuadi
Muallimun : Jurnal Kajian Pendidikan dan Keguruan Vol 2, No 1 (2022): MUALLIMUN
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/muallimun.v2i1.2922

Abstract

Penelitian ini bertolak dari adanya pembelajaran pada masa pandemi covid-19 dilaksanakan jarak jauh dan SDIT Al Ghazali kota Palangka Raya merupakan salah satu sekolah yang juga melaksanakan pembelajaran yang dilaksanakan jarak jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi pembelajaran PAI jarak jauh di SDIT Al Ghazali Palangka Raya dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pembelajaran PAI jarak jauh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana 1 orang guru Pendidikan Agama Islam sebagai subjek penelitian. Kepala sekolah, 4 orang siswa kelas V, dan 3 orang tua siswa sebagai informan penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan jarak jauh dapat dikatakan efektif karena dapat mencapai indikator keefektifan yakni tujuan intruksional yang dapat tercapai, pembelajaran yang dilaksanakan secara aktif, dan seluruh siswa memiliki sarana prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran. Faktor pendukung pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan jarak jauh adalah jaringan yang stabil dan ketersediaan kuota, faktor penghambat pembelajaran yang dilaksanakan jarak jauh adalah jaringan yang kurang stabil yang bisa membuat suara dapat terputus-putus.ibiting factors for learning carried out from home are an unstable network that can cause intermittent voices. 
MODERASI BERAGAMA DAN PENANAMANNYA DI SMAN 1 PULANG PISAU Rabiatul Adawiah; Zainap Hartati; Muslimah Muslimah; Muhammad Fuad Ikhwansyah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.21147

Abstract

Indonesia merupakan negara yang unik dengan masyarakat yang beragam. Negeri ini memiliki 17.000 pulau, berbagai suku, dan berbagai bahasa yang berbeda. Ada 5 (lima) agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Kemajemukan ini tentu tidak terlepas dari problematika di dalamnya salah satunya adalah soal agama. Mengatasi berbagai konflik keberagaman yang ada di Indonesia, upaya menghindari konflik dengan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada masyarakat merupakan hal yang strategis untuk dilakukan. Moderasi beragama dikembangkan untuk memperkuat toleransi dan merevolusi mentalitas masyarakat untuk menghadapi kehidupan masyarakat yang majemuk dan majemuk. Metode penelitian menggunakan studi literatur. Metode pendekatan yang dipakai pada penelitian ini berupa deskriptif kualitatif sebab penelitian ini menjabarkan data yang menjelaskan secara mendalam dalam bentuk tulisan, bukan data yang tersusun dari angka. Hasil Penelitian Upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan penguatan tentang moderasi dalam beragama pada siswa di lingkungan SMAN 1 Pulang pisau sesuai dengan pemahaman Islam yang sebenarnya.
How Does the Kingdom of Kutaringin Develop Educational Activities Muslimah Muslimah; Khairil Anwar; Sabarudin Ahmad; Orisa Febriana
Ta'dib Vol 26, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31958/jt.v26i2.9711

Abstract

The Kingdom of Kutaringin is a kingdom which is the center of the spread of Islam in Central Kalimantan, especially in the western region. This research investigation was carried out to review the role of the Kutaringin kingdom and figures who played a role in educational activities through civilization that has been built over the years so that the benefits can be felt until now. This study uses empirical research with historical and religious approaches as a means of public education. Data collected using documentation, observation and interview techniques were validated using source and triangulation techniques. There were analyzed through the stages of heruistic, criticism, interpretation and historiography. The results showed that the development of educational activities in the Kutaringin kingdom began with the presence of mosques, palaces and artifacts as a means of public education. Apart from that, the Kyai Gede Mosque also had an important role in developing Islam in society, especially introducing the ahlusunnah wal congregation school. There is also the role of the palace, namely the Yellow palace, the Mangkubumi palace, and the Al-Nursari palace which have involvement in strengthening kinship unity and increasing friendship. In addition, it is a place to establish a sense of togetherness in the principle of a peaceful life and a form of pride. The Kutaringin Kingdom left artifacts in the process of developing Islam as proof that it still has its own style in its existence giving the role of educational activities. Islamization also carries out Islamic education activities that teach writing and memorization, skills in healing and teaching about morals. Then, the figure who plays a role in the development of educational activities is a king who has been passed down from generation to generation.
DESAIN PEMBELAJARAN AKHLAK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Muslimah Muslimah; Indhra Musthofa; M. Daud Yahya; Zulkifli Musthan; Annisa Wahyuni
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2813

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 4 (empat) latar belakang masalah, yaitu, pertama, pembelajaran Akhlak masih bersifat formalistik belaka, sehingga belum bisa berkontribusi secara nyata menyelesaikan problematika yang dinamis. Kedua, perlu adanya pembelajaran Akhlak yang berbasis pada konteks kehidupan empiris di masyarakat, sehingga pembelajaran Akhlak bisa menjadi way of life. Ketiga, implementasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak mampu menjadikan pembelajaran lebih terkait dengan konteks empiris kehidupan masyarakat. Keempat, belum adanya penelitian terkait desain pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak secara komprehensif. Penelitian pustaka ini menggunakan pendekatan ilmu pendidikan Islam dengan metode pengumpulan data dokumentasi terhadap jurnal, buku, dan majalah yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak secara esensial mengandung arti mengkaitkan antara pembelajaran Akhlak dengan lingkungan. Ada 3 (tiga) prinsip pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak yaitu sesuai dengan kebutuhan jiwa untuk mencari makna (the psychis need to create meaning), sesuai dengan fungsi otak (the brain function), dan sesuai dengan prinsip sains modern (acting in harmony with scientific principles). Ada 6 (enam) kata kunci implementasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak yaitu belajar pada hakikatnya adalah real-word learning, adalah belajar dari kenyataan yang bias diamati, dipraktikan, dirasakan dan diuji coba, belajar adalah mengutamakan pengalaman nyata, bukan pengalaman yang hanya diangan-angankan saja, yang tidak bias dibuktikan secara empiris, belajar adalah berpikir tingkat tinggi, kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif dan kritis, dan kegiatan pembelajaran memberikan pengetahuan. Ada 7 (tujuh) karakteristik pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak yaitu pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik (learning ini life setting), pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningfull learning), pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (learning by doing), pembelajaran diberikan dengan kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi antar teman (learning in a group), pembelajaran menciptakan kebersamaan, kerjasama dan saling memahami satu sama lain secara mendalam (learning to know each other deeply), pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif dan mementingkan kerjasama (learning to ask, to inquiry, to work together), dan pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning as an enjoy activity). Metode pembelajaran Akhlak dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) antara lain model pembelajaran dengan metode menonton film, model pembelajaran dengan metode diskusi, model pembelajaran dengan metode peer lesson, dan model pembelajaran dengan metode kisah.