Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DISTRIBUSI POLA DIET PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE AGUSTUS OKTOBER 2015 Emma Rahmadania; Agung Ary Wibowo; Lena Rosida
Berkala Kedokteran Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.347 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v12i2.1872

Abstract

Abstract: Colorectal cancer is a malignancy of epithelial cells of the colon or rectum. Factors associated with an increased risk of this type of cancer include eating habits. The purpose of this study was to determine distribution the dietary patterns in colorectal cancer patients at hospitals Ulin Banjarmasin period from August to October 2015 by a review of fat dietary, protein dietary, fiber dietary  by age and gender. This research is a descriptive observasional with  cross sectional approach. Data was collected using a food frequency questionnaire and interviews. Sampling was conducted with consecutive sampling technique to obtain the sample amounted to 30 patients in accordance with the inclusion criteria. Obtained the age group of patients when first diagnosed with colorectal cancer is highest in the age group 41-60 years (50%) as many as 15 people. Sex ratio of colorectal cancer patients in hospitals Ulin Banjarmasin the period August-October 2015 that men of 15 people (50%) and women of 15 people (50%). Of the 30 respondents, there are 28 (93.4%) patients with colorectal cancer who rarely consume fat, there are 25 (83.4%) patients with colorectal cancer who rarely consume protein, and there were 25 (88.7%) patients with colorectal cancer are rare consuming fiber. Distribution of pattern dietary (fat, protein, fiber)by age and sex obtained the same result that most are in the rare category. Keywords: colorectal cancer, fat, protein, fiber. Abstrak: Kanker kolorektal adalah suatu keganasan dari sel epitel kolon atau rektum. Faktor yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker jenis ini antara lain kebiasaan makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi pola diet pasien kanker kolorektal  di RSUD Ulin Banjarmasin periode Agustus-Oktober  2015 dengan tinjauan terhadap diet lemak, diet protein, diet serat berdasarkan usia dan jenis kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif observasioal dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner food frequency dan wawancara. Pengambilan sampel  dilakukan dengan teknik consecutive sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 30 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi. Didapatkan kelompok usia pasien saat pertama kali terdiagnosis kanker kolorektal terbanyak adalah pada kelompok usia 41-60 tahun (50%) yaitu sebanyak 15 orang. Rasio perbandingan jenis kelamin pasien kanker kolorektal di RSUD Ulin Banjarmasin periode Agustus-Oktober 2015 yaitu laki-laki sebanyak  15 orang (50%)  dan perempuan sebanyak 15 orang (50%). Dari 30 responden, terdapat 28 (93,4%) pasien kanker kolorektal yang jarang mengkonsumsi lemak, terdapat 25 (83,4%) pasien kanker kolorektal yang jarang mengkonsumsi protein, dan terdapat 25 (88,7%) pasien kanker kolorektal yang jarang mengkonsumsi serat. Distribusi pola diet (lemak, protein, serat) berdasarkan usia dan jenis kelamin didapatkan hasil yang sama yaitu paling banyak berada pada kategori jarang. Kata-kata kunci: kanker kolorektal, lemak, protein, serat
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL-SEPTEMBER 2014 Dhia Raihana Rahdi; Agung Ary Wibowo; Lena Rosida
Berkala Kedokteran Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.068 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v11i2.172

Abstract

The incidences of colorectal cancer in a developing country such as Indonesia are thought to increase, related to some risk factors that increase the likelihood of colorectal cancer to develop. We have done a study aimed to describe the incidence of colorectal cancer based on risk factor in patients of RSUD Ulin Banjarmasin from April-September 2014. This is a descriptive study using primary data obtained through the use of questionnaire. A total of 39 samples were chosen using non randomized accidental sampling technique. The age group with the most incidence of colorectal cancer was the productive age group (15-64 years old) with as many as 79,49% of all samples. Colorectal cancer patients with a bad diet pattern were as many as 82,05% of all samples. Most of the colorectal cancer patients were diagnosed with colorectal tumor or polyp (69,72%). A total of 30 patients (76,92%) were never diagnosed with ulcerative colitis. As many as 76,93% patients were without any familial history of cancer. The lifestyles of 61,54% colorectal cancer patients were bad lifestyle. Based on the result it can be concluded that diet pattern, age, tumor history, and lifestyle had a significant distribution on the incidences of colorectal cancer. Keywords: colorectal cancer, colorectal polyp, ulcerative colitis.
GAMBARAN KEPATUHAN HAND HYGIENE PADA PESERTA PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER DI RSUD ULIN BANJARMASIN Tashya Mutiara Annisa Putri; Rahmiati Rahmiati; Nina Mulyani; Agung Ary Wibowo; Noor Muthmainah
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8808

Abstract

Pelaksanaan hand hygiene dapat mengurangi peningkatan kejadian Hospital Associated Infections (HAIs). Peserta program studi profesi dokter merupakan salah satu perantara patogen kepada pasien untuk mengurangi kejadian HAIs diperlukan kepatuhan terhadap hand hygiene. Hand hygiene adalah suatu tindakan untuk mengurangi peningkatan angka kejadian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan hand hygiene pada peserta program studi profesi dokter di RSUD Ulin Banjarmasin berdasarkan jenis kelamin, lama pendidikan, protokol five moments dan cuci tangan 6 langkah. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pengamatan langsung dengan populasi peserta program studi profesi dokter. Penelitian dilakukan pada bulan November – Desember 2022 dengan pengambilan secara consecutive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan angka kepatuhan hand hygiene 33,33% dan melakukan sesuai prosedur 25%. Kepatuhan hand hygiene pada perempuan 35,48% dan laki – laki 31,03%; pada angkatan 31 sebanyak 42,86% dan angkatan 32 sebanyak 25%. Kepatuhan pada tiap momen seelum menyentuh pasien 22,73%, sebelum tindakan aseptis 25%, setelah terpapar cairan tubuh 50%, setelah menyentuh pasien 45,45%, setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien 25%. Hasil penelitian kepatuhan hand hygiene ini didapatkan jenis kelamin perempuan dan angkatan 31 lebih patuh. Kepatuhan momen tertinggi saat setelah terpapar cairan tubuh pasien. Subjek penelitian diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan hand hygiene.
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN HEMOROID INTERNA Nazwa Salsabila Hadni; Ika Kustiyah Oktaviyanti; Lena Rosida; Agung Ary Wibowo; Ida Yuliana
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8813

Abstract

Hemoroid adalah keadaan abnormal bantalan anus, terbagi menjadi interna, eksterna, campuran. Hemoroid interna terdiri dari empat derajat keparahan, derajat I-IV. Hemoroid sebagai penyebab morbiditas dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, seperti usia dan jenis kelamin. Penelitian bertujuan menganalisis hubungan usia dan jenis kelamin dengan derajat keparahan hemoroid interna di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019-2021, menggunakan pendekatan cross sectional, didapatkan 45 sampel, dianalisis dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hasil, sebanyak 58% pasien berusia < 45 tahun, 67% laki-laki, dan 58% derajat III. Analisis data menunjukan usia < 45 tahun terbanyak derajat III yaitu 14 pasien (54%), sedangkan ≥ 45 tahun derajat III yaitu 12 pasien (63%). Pasien laki-laki terbanyak derajat III yaitu 18 pasien (60%), sedangkan perempuan derajat III yaitu 8 pasien (54%). Hasil analsis hubungan menunjukkan p = 0,000. Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara usia dan jenis kelamin dengan derajat keparahan hemoroid interna di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019-2021.
HUBUNGAN OBESITAS DAN KONSTIPASI DENGAN DERAJAT KEPARAHAN HEMOROID INTERNA Khairini Putri; Ika Kustiyah Oktaviyanti; Lena Rosida; Agung Ary Wibowo; Maria Ulfah
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9984

Abstract

Hemoroid merupakan bantalan jaringan submukosa di saluran anus yang mengalami pembesaran dan penonjolan. Hemoroid interna diklasifikasikan oleh Goligher dalam derajat I hingga derajat IV. Hemoroid dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, seperti obesitas dan konstipasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan obesitas dan konstipasi dengan derajat keparahan hemoroid interna tinjauan kasus di RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Dr. H. M. Ansari Saleh periode Agustus-Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan didapatkan 36 sampel yang memenuhi kriteria inklusi kemudian dianalisis menggunakan uji regresi logistik ordinal. Berdasarkan hasil penelitian, 75% pasien hemoroid interna mengalami obesitas, 52,78% pasien memiliki riwayat konstipasi, dan derajat hemoroid interna terbanyak yaitu 38,89% derajat II. Nilai p variabel obesitas sebesar 0,03 dan variabel konstipasi sebesar 0,01 (< 0,05). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dan konstipasi dengan derajat keparahan hemoroid interna.
KORELASI JUMLAH SEL GOBLET DENGAN JUMLAH SEL RADANG LIMFOSIT PADA GAMBARAN HISTOPATOLOGI KANKER KOLOREKTAL Widya Noor Haliza; Agung Ary Wibowo; Ika Kustiyah Oktaviyanti; Winardi Budiwinata; Lena Rosida
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.10018

Abstract

Kanker kolorektal merupakan penyakit yang berasal dari polip yang merupakan hasil dari sel epitel pelapis kolon dan rektum yang mengalami mutasi sehingga tumbuh menjadi polip yang merupakan lesi prekursor neoplastik. Mutasi ini menyebabkan hiperproliferasi, penipisan musin, dan disintegrasi sel goblet sehingga homeostasis usus terganggu dan proses inflamasi terus menerus terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi jumlah sel goblet dengan jumlah sel radang limfosit pada sediaan histopatologi kolorektal di RSUD Ulin Banjarmasin pada tahun 2021-2022. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan sampel sebanyak 35 sediaan (preparat/slide) histopatologi dan diambil dengan teknik total sampling. Uji Rank Spearman yang dilakukan telah menunjukkan adanya korelasi antara jumlah sel goblet dengan jumlah sel radang limfosit dengan nilai p yaitu 0,002. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara jumlah sel goblet dengan jumlah sel radang limfosit pada gambaran histopatologi kanker kolorektal di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2021-2022.
KARAKTERISTIK PASIEN HEMOROID DI RUANG RAWAT INAP RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2019-2021 Widya Shoffa Rosyida; Ika Kustiyah Oktaviyanti; Lena Rosida; Agung Ary Wibowo; Ida Yuliana
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.10020

Abstract

Hemoroid terdiri dari hemoroid eksterna dan interna yang diklasifikasikan derajat I-IV, dengan gejala perdarahan, prolaps dan nyeri yang sering disebabkan trombosis. Jenis operasi dibagi menjadi stapled hemorrhoidopexy dan hemoroidektomi konvensional yang mempengaruhi lama perawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik pasien hemoroid di Ruang Rawat Inap RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019-2021 ditinjau derajat hemoroid interna, gejala klinis, gambaran histopatologi trombosis, jenis operasi, dan lama perawatan. Metode penelitian adalah deskriptif observasional melalui data rekam medis dan preparat histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi dengan 46 sampel. Hasil menunjukkan 95% hemoroid interna dengan derajat II (25%), derajat III (47,5%), derajat IV (27,5%). Adapun gejala perdarahan (72%), prolaps (59%), dan nyeri (33%). Gambaran trombosis ditemukan pada 57% preparat. Operasi stapled hemorroidopexy (58,3%) dan hemoroidektomi konvensional (41,67%). Sebanyak 52% menerima perawatan ≤ 3 hari. Karakteristik terbanyak adalah hemoroid derajat III, dengan perdarahan, gambaran trombosis, dan diterapi stapled hemorrhoidopexy selama ≤ 3 hari.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK PASIEN EMERGENSI BEDAH TRAUMA SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI RSUD ULIN BANJARMASIN Andro Refans Kaharap Marianes Rasad; Agung Ary Wibowo; Meitria Syahadatina Noor; Ardik Lahdimawan; Nika Sterina Skripsiana
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9976

Abstract

Trauma adalah kerusakan jaringan hidup akibat benturan fisik pada anggota badan. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan karakteristik pasien emergensi bedah trauma sebelum dan selama pandemi COVID-19 di RSUD Ulin Banjarmasin berdasarkan usia, lama datang, penyebab, dan waktu penanganan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cohort retrospektif. Subjek penelitian ini adalah pasien emergensi bedah trauma di RSUD Ulin Banjarmasin bulan September 2018 – Agustus 2021 sesuai kriteria inklusi. Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling. Hasil menunjukan rerata usia pada pasien emergensi bedah trauma sebelum dan selama pandemi COVID-19 adalah 32,25±14,27 dan 32,9±19,06 (p=0,918), rerata lama datang 12,88±21,74 dan 26,25±60,61 (p=0,250), rerata waktu penanganan 1,59±0,88 dan 1,38±0,73 (p=0,236), dan uji Chi-Square pada variabel penyebab didapatkan p=0,513. Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan usia, lama datang, penyebab, dan waktu penanganan pasien emergensi bedah trauma sebelum dan selama pandemi COVID-19 di RSUD Ulin Banjarmasin.
Proximate, Protein, and Fat Analysis of Striped Catfish (Pangasianodon Hypopthalmus) Agung Ary Wibowo; Triawanti Triawanti; Nathania Hosea; Nathan Aditya Willyanto
Journal of Wetlands Environmental Management Vol. 11 No. 2: July - December, 2023
Publisher : Center for Journal Management and Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jwem.v11i2.411

Abstract

Striped catfish is one of the most popular types of freshwater fish consumed by Indonesians. Striped catfish contains Monounsaturated Fatty Acids (MUFA) and Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA). MUFA in striped catfish (Omega-3, Omega-6, and Omega-9 Fatty Acids) plays an important role in fat transport and metabolism, immune system regulation, and maintaining cell membrane function and integrity. This study emphasizes the comparison of wild and cultivated striped catfish. This study is a descriptive study to compare and determine the analysis result of proximate, protein, and fat between cultivated and wild striped catfish, and compare the analysis of this study with other studies. Analysis of proximate and protein content data was carried out using the Independent T-Test parametric test, while the fat content data analysis was carried out using the Mann-Whitney parametric test. There was a significant difference in the proximal and fat levels of cultivated and wild striped catfish with α=0.021 (α<0.05), and there was no significant difference in protein content with α=0.021 (α<0.05). The results of comparison with other studies showed that the proximate, protein, and fat of striped catfish in this study were higher than in other studies. This study showed that cultivated striped catfish has a better result analysis of proximate, fat, and protein content than wild catfish. Striped catfish have a high protein and fat content, high adaptability, and is easy to cultivate as compared to the wild ones. Therefore, striped catfish have the potential to be an alternative for nutrition improvement, and the cultivation of striped catfish may reduce the damage to wetland ecosystems.