Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemanfaatkan Incenerator Limbah Infeksius: Upaya Menekan Penyebaran Covid-19 Kluster Sekolah Eko Suhartono; Iwan Aflanie; Noor Muthmainah; Sumi Kartika
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i2.6103

Abstract

AbstractThe Covid-19 death rate in Banjarbaru Utara District ranks first, followed by Liang Anggang District. This requires an integrated effort from all elements of society to help suppress the spread of COVID-19 cases through community empowerment, including students in the school environment. SMK Telkom Banjarbaru is one of the schools located in the North Banjarbaru sub-district, which has the potential as a cluster for the spread of covid 19. In this regard, it is necessary to provide counseling about the spread of Covid-19 and incinerators as infectious waste processors. The method used is lecture, discussion, and question and answer. The activity was attended by 90 students and teachers, consisting of 81 students and 9 teachers. The training went smoothly. The participants were enthusiastic in listening to the presentation of the material, and were active in asking questions about the spread of Covid-19 and the processing of infectious waste. The conclusion of this activity was that the participants were motivated in the treatment of infectious waste. Keywords: incinerators, Covid-19, infectious waste, AbstrakTingkat kematian Covid-19 di Kecamatan Banjarbaru Utara menempati urutan pertama diikuti oleh Kecamatan Liang Anggang. Hal ini diperlukan upaya terpadu dari semua elemen masyarakat untuk membantu menekan penyebaran kasus covid-19 melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk siswa di lingkungan sekolah. SMK Telkom Banjarbaru merupakan salah satu sekolah yang terletak di wilayah kecamatan Banjarbaru Utara, yang berpotensi sebagai kluster penyebaran covid 19. Berkaitan dengan hal itu perlu diberikan penyuluhan tentang penyebaran Covid-19 dan incinerator sebagai pengolah limbah infeksius. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Kegiatan diikuti oleh siswa dan guru sebanyak 90 peserta, yang terdiri atas 81siswa dan 9 guru.  Penyuluhan berjalan dengan lancar. Para peserta antusias dalam mendengarkan pemaparan materi, dan aktif dalam tanya jawab seputar penyebaran Covid-19 dan pemgolahan limbah infeksius. Kesimpulan kegiatan ini  para peserta penyuluhan termotivasi dalam pengolahan limbah infeksius. Kata kunci: incinerator, Covid-19, limbah infeksius,
HUBUNGAN LAMA STUDI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA DOKTER MUDA DI RSUD ULIN BANJARMASIN Muhammad Agung Perdana; Noor Muthmainah; Rahmiati Rahmiati; Agung Biworo; Hendra Wana Nur'amin
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8805

Abstract

Faktor paling banyak penyebab terjadinya resistensi antibiotik adalah tingkat pengetahuan yang rendah terhadap pemakaian dan peresepan suatu antibiotik, serta kurangnya pengalaman dari seorang dokter. Hal ini membuat WHO dan Pemerintah Indonesia membentuk suatu program yang bertujuan untuk mengawasi dan mengurangi kejadian dari resistensi antibiotik yaitu Program Pengendalian Resistensi Antibiotik. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan lama studi terhadap tingkat pengetahuan tentang program pengendalian resistensi antibiotik pada dokter muda di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional pada 170 orang dokter muda di RSUD Ulin Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Data diambil menggunakan kuesioner melalui google form, kemudian dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yang dilakukan pada 170 sampel yang terbagi menjadi 2 kategori berdasarkan lama studi kepaniteraan klinik yaitu baru bila < 1 tahun dan lama bila ³  1 tahun menunjukkan bahwa terdapat 151 orang yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan 19 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang program pengendalian resistensi antibiotik. Dari hasil uji statistik terdapat hubungan lama studi terhadap tingkat pengetahuan tentang program pengendalian resistensi antibiotik pada dokter muda di RSUD Ulin Banjarmasin (p£0,001).
PERBEDAAN KASUS COVID-19 SEBELUM DAN SESUDAH PROGRAM VAKSINASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA BANJARMASIN Nuria Ra’yal Ain; Nika Sterina Skripsiana; Noor Muthmainah; Farida Heriyani; Lisda Hayatie
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8796

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome 2 (SARS-Cov-2) yang menjadi persoalan serius seiring dengan peningkatan angka kejadian pasien konfirmasi positif dan angka mortalitasnya. Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menekan kasus COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kasus COVID-19 sebelum dan sesudah program vaksinasi di wilayah kerja puskesmas kota Banjarmasin meliputi angka kejadian pasien konfirmasi dan angka mortalitas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 26 puskesmas di wilayah kerja Kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian pasien konfirmasi positif COVID-19 sebelum program vaksinasi adalah 2359 kasus sedangkan sesudah program vaksinasi sebanyak 1452. Angka mortalitas COVID-19 sebelum program vaksinasi adalah 194 kasus sedangkan sesudah program vaksinasi sebanyak 10 kasus. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan angka kejadian pasien konfirmasi positif sebelum dan sesudah program vaksinasi (p<0,001) serta adanya perbedaan angka mortalitas COVID-19 sebelum dan sesudah program vaksinasi (p<0,001).
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 PADA PEDAGANG PASAR BAUNTUNG KOTA BANJARBARU Nadya Hasna Aulia; Nika Sterina Skripsiana; Noor Muthmainah; Farida Heriyani; Lisda Hayatie
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8803

Abstract

Upaya pencegahan penularan COVID-19 dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 5 M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi dengan kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 pada pedagang Pasar Bauntung Kota Banjarbaru. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sebanyak 90 pedagang yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang Pasar Bauntung Kota Banjarbaru memiliki tingkat pengetahuan baik (93,3%), motivasi tinggi (86,7%), dan patuh protokol kesehatan COVID-19 (57,8%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 (p-value=0,236). Hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara motivasi dengan kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 (p-value=0,066) pada Pedagang Pasar Bauntung Kota Banjarbaru.
GAMBARAN KEPATUHAN HAND HYGIENE PADA PESERTA PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER DI RSUD ULIN BANJARMASIN Tashya Mutiara Annisa Putri; Rahmiati Rahmiati; Nina Mulyani; Agung Ary Wibowo; Noor Muthmainah
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8808

Abstract

Pelaksanaan hand hygiene dapat mengurangi peningkatan kejadian Hospital Associated Infections (HAIs). Peserta program studi profesi dokter merupakan salah satu perantara patogen kepada pasien untuk mengurangi kejadian HAIs diperlukan kepatuhan terhadap hand hygiene. Hand hygiene adalah suatu tindakan untuk mengurangi peningkatan angka kejadian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan hand hygiene pada peserta program studi profesi dokter di RSUD Ulin Banjarmasin berdasarkan jenis kelamin, lama pendidikan, protokol five moments dan cuci tangan 6 langkah. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pengamatan langsung dengan populasi peserta program studi profesi dokter. Penelitian dilakukan pada bulan November – Desember 2022 dengan pengambilan secara consecutive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan angka kepatuhan hand hygiene 33,33% dan melakukan sesuai prosedur 25%. Kepatuhan hand hygiene pada perempuan 35,48% dan laki – laki 31,03%; pada angkatan 31 sebanyak 42,86% dan angkatan 32 sebanyak 25%. Kepatuhan pada tiap momen seelum menyentuh pasien 22,73%, sebelum tindakan aseptis 25%, setelah terpapar cairan tubuh 50%, setelah menyentuh pasien 45,45%, setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien 25%. Hasil penelitian kepatuhan hand hygiene ini didapatkan jenis kelamin perempuan dan angkatan 31 lebih patuh. Kepatuhan momen tertinggi saat setelah terpapar cairan tubuh pasien. Subjek penelitian diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan hand hygiene.
LITERATURE REVIEW: POLA KEPEKAAN Salmonella typhi TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK Novatalia Batosamma; Noor Muthmainah; Rahmiati Rahmiati; Dewi Indah Noviana Pratiwi; Lisda Hayatie
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.10023

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia terutama di negara berkembang. Angka kesakitan demam tifoid tertinggi terdapat pada golongan anak terutama anak usia sekolah. Pasien sering kali mengobati diri sendiri dengan antibiotik, antibiotik pilihan utama untuk demam tifoid di Indonesia adalah kloramfenikol tetapi pada beberapa tempat dilaporkan resistensi terhadap golongan kloramfenikol. Penulisan yang dilakukan dengan menganalisis literatur terkait yang didapatkan berdasarkan dari hasil pencarian pada database jurnal kedokteran, yaitu PubMed – MEDLINE dan Google Scholar. Artikel yang disertakan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan dipublikasikan pada tahun 2012- 2019. Sebanyak 8 artikel disertakan berdasarkan pada literature review ini. Artikel yang dimuat dalam literature review ini menunjukkan adanya isolatt resisten pada Uji kepekaan antibiotik Salmonella thypi pada terapi utama yang diberikan. Pada beberapa kasus mengalami resisten terhadap ceftriaxone, cefuroxime, amoxicillin, ampicillin, ciprofloxacin, augmentin,fluoroquinolones, azitromisin, dan nalidixic asam. Beberapa obat yang disebutkan sensitif terhadap S. Typhi ada Cefixime, ceftriaxone, kloramfenikol, ofloksasin, sefepim, kuinolon, dan sefalosporin generasi ketiga. 
PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN PROGRAM SARJANA DI FK ULM BANJARMASIN Rifkie Irianto Kusuma; Noor Muthmainah; Rahmiati Rahmiati; Agung Biworo; Hendra Wana Nur&#039;amin
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.10004

Abstract

Resistensi antibiotik adalah kemampuan suatu bakteri dalam memperlambat kerja dari antibiotik. Hal ini merupakan masalah yang krusial, oleh karena itu Kementerian Kesehatan menetapkan kebijakan Program Pengendalian Resistensi Antibiotik di rumah sakit. Dibuatnya kebijakan tersebut bertujuan untuk menciptakan kesadaran, pemahaman dan komitmen bersama tentang adanya masalah resistensi antibiotik yang ditindaklanjuti dengan gerakan terpadu nasional antara rumah sakit, profesi kesehatan, masyarakat, perusahaan farmasi, dan pemerintah daerah di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang program pengendalian resistensi antibiotik pada mahasiswa PSKPS di FK ULM Banjarmasin. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian observasional survei menggunakan kuesioner. Pengetahuan tentang program pengendalian resistensi antibiotik pada mahasiswa PSKPS di FK ULM Banjarmasin dikategorikan tingkat pengetahuan baik. Hasil penelitian ini didapatkan rerata 75,5% mahasiswa memiliki pengetahuan sangat baik, 19% mahasiswa memiliki pengetahuan baik, dan 5,5% mahasiswa memiliki pengetahuan cukup. 
HUBUNGAN FREKUENSI DAN JUMLAH PENGGUNAAN COTTON BUD PADA TOILET TELINGA TERHADAP KELUHAN TELINGA BERDENGING BERDASARKAN NILAI Alfyonika Oktaviani Br Bukit; Nur Qamariah; Noor Muthmainah; Achmad Rofi’i; Siti Kaidah
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9974

Abstract

Menjaga kebersihan telinga sangat penting dilakukan. Cotton bud adalah alat yang paling sering digunakan. Penggunaan cotton bud dapat menyebabkan trauma di liang telinga sehingga mudah menimbulkan tanda radang yang menyebabkan keluhan telinga berdenging. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan frekuensi dan jumlah penggunaan cotton bud pada toilet telinga terhadap keluhan telinga berdenging berdasarkan nilai VAS. Penelitian dilakukan dengan observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional. Hasilnya didapatkan frekuensi penggunaan cotton bud yang paling banyak adalah sering sebanyak 69,2%. Jumlah penggunaan cotton bud yang paling banyak adalah jumlah sedikit sebanyak 76,9%. Intensitas keluhan telinga berdenging yang paling banyak adalah ringan. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square Fisher Exact Test. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna, baik pada variabel frekuensi penggunaan cotton bud dengan keluhan telinga berdenging berdasarkan nilai VAS (p value=1,00), maupun pada analisis hubungan jumlah cotton bud dengan keluhan telinga berdenging berdasarkan nilai VAS (p value=1,00).
PROFIL PASIEN KONFIRMASI COVID-19 YANG DIRAWAT DI RSD IDAMAN BANJARBARU PERIODE 2020-2021 Fasya Nur Adilah; Noor Muthmainah; Nika Sterina Skripsiana; Rina Yuniarti; Rahmiati Rahmiati
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9979

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pasien konfirmasi COVID-19 yang dirawat di RSD Idaman Banjarbaru periode 2020-2021 berdasarkan karakteristik demografi, penyakit komorbid, dan manifestasi klinis. Metode penelitian ini adalah deskriptif retrospektif dengan pengambilan data melalui rekam medis pasien. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling. Subjek penelitian ini berjumlah 317 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien konfirmasi COVID-19 yang dirawat di RSD Idaman Banjarmasin paling banyak laki-laki (53,6%), kelompok usia 46-59 tahun (39,1%), pendidikan terakhir SMA/MA (40,4%), dan pekerjan sebagai karyawan swasta (27,4%). Sebagian besar pasien mempunyai penyakit komorbid (50,8%). Penyakit komorbid pasien paling banyak adalah hipertensi (67%). Berdasarkan gejala klinis, lebih banyak pasien mengalami batuk (68,5%).
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI DENGAN PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 PADA PEDAGANG PASAR BAUNTUNG KOTA BANJARBARU Nur Widy Wulandari; Nika Sterina Skripsiana; Noor Muthmainah; Farida Heriyani; Lisda Hayatie
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.10001

Abstract

World Health Organization (WHO) secara resmi mengumumkan nama penyakit Coronavirus Disease 2019 atau yang biasa disebut COVID-19 sebagai pandemi. Vaksinasi  COVID-19 diharapkan dapat  memutus rantai  penularan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi dengan penerimaan vaksinasi COVID-19 pada pedagang Pasar Bauntung Kota Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 90 pedagang Pasar Bauntung Kota Banjarbaru. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 62 orang (68,9%) memiliki pengetahuan baik, 28 orang (31,1%) memiliki pengetahuan kurang; 46 orang (51,1%) memiliki persepsi positif, 44 orang (48,9%) memiliki persepsi negatif; 59 orang (65,6%) menerima vaksinasi COVID-19, 31 orang (34,4%) tidak menerima vaksinasi COVID-19. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penerimaan vaksinasi (p-value 0,000) dan terdapat hubungan antara persepsi dengan penerimaan vaksinasi COVID-19 pada pedagang Pasar Bauntung Kota Banjarbaru (p-value 0,000).Â