Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Penurunan Timbunan Tanah Silt Pada Proyek Jalan Ruas Giriwoyo-Duwet Wonogiri Agung Prakoso; Muhammad Mukhlisin; Junaidi Junaidi; Pentardi Rahardjo
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2019): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v24i2.1732

Abstract

The foundation layers of road construction in general have many problems of land subsidence. Land subsidence does not occur only on the ground or the original soil. Decrease of soil may also occur on pile or soil. Less than optimal density of the soil or the choice of unsuitable heap material may be the cause of the land subsidence in the embankment. Land subsidence also occurred in the National Road Development Project Segment Giriwoyo-Duwet, Wonogiri, Central Java, Indonesia, causing a decrease in road elevation from planned elevations. Decreasing this elevation can cause the standards of the cleverness and comfort of the road not being met. This study explains the results of the analysis of the large decrease in soil that occurred. The analysis is done by two methods. The method is done by theoretical calculation and by analysis using plaxis software. The results of the analysis show that the characteristics of soil used as soil pile material is silt soil with high and soft plasticity characteristics. The analysis also illustrates the factors of land degradation due to poor soil characteristics, carrying capacity and soil density less than standard and weather factors. The magnitude of the decline that occurred showed a decrease of 3-7 cm from the observation on the location, 1,1 cm from the results of plaxis software analysis and 1,7 cm from theoretical calculations.
PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN BEGEL/SENGKANG PRAKTIS DARI BAHAN LIMBAH BAGI MASYARAKAT PANTI PELAYANAN SOSIAL PGOT MARDI UTOMO SEMARANG Triwardaya Triwardaya; Tjokro Hadi; Arief Subakti Ariyanto; Junaidi Junaidi; Puji Wahyumi; Supriyadi Supriyadi; Wasino Wasino; Yustinus Eka Wiyana; Basuki Setiyo Budi
Bangun Rekaprima Vol 6, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.408 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v6i1.1932

Abstract

Alat Penekuk begel adalah alat untuk membengkokkan besi tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Cara kerja alat ini adalah besi yang akan dibengkokkan dimasukkan di antara lubang tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Berkembangnya PGOT (pengemis, gelandangan dan orang terlantar) diduga akan berdampak memberi peluang munculnya gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat, yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas sehingga pembangunan akan terhambat. Panti PGOT Mardi Utomo Semarang adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tugas pokok dalam melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk mendeskripsikan peran pekerja sosial dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat di Panti PGOT Mardi Utomo serta faktor pendukung dan menemukan solusi yang menghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial. Toko Besi AMAN yang beralamat di Jalan Setiabudi Banyumanik merupakan toko yang menyediakan bahan dan peralatan pelatihan. Selama ini tenaga terampilnya diperoleh dari luar Semarang sehingga tidak efisien untuk pengusaha itu sendiri, karena harus menyediakan penginapan untuk tenaga kerjanya. Jika masyarakat di Panti PGOT Mardi Utomo Semarang bisa banyak tenaga terampil pertukangan, maka pemilik Toko Besi AMAN mudah mendapatkan tenaga kerja dari Semarang.
KAJIAN PENURUNAN TANAH TIMBUNAN PENYEBAB KERETAKAN STRUKTUR RIGID PAVEMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASAOKA (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan XYZ) Supriyadi Supriyadi; Junaidi Junaidi; Anis Wahyuni; M. Rifqi Mubarok
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 27, No 2 (2022): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v27i2.4149

Abstract

Rigid pavement work on the XYZ Road Construction Project experienced a problem, namely the occurrence of cracks in the rigid pavement structure above the box culverts under which soil improvement was carried out using embankment soil. The purpose of this study is to analyze the factors that cause settlement of the embankment that causes the rift of the rigid pavement structure on box culverts built on embankment soil so that the results can be used as a reference for handling or repairing rigid pavement work on box culverts with a structure piled up soil in subsequent segments. From the results of the analysis it can be seen that the process of casting rigid pavement was carried out at two points, namely Point 1 and Point 2 where after casting the rigid pavement, the subgrade beneath it still experienced a decrease of 10 mm and 6 mm. This decline occurred for up to 3 months and caused cracks in the rigid pavement structure above it. This is due to the difference in settlement of the box culvert which was initially assumed not to have decreased again with the surrounding embankment which was still experiencing settlement. In addition, the results of the analysis show that the rigid pavement design uses a single reinforcement so that the capacity of the concrete (Mu) is less than the weight of the concrete itself which causes the concrete to crack.
Interaksi Alih Fungsi Lahan Terhadap Banjir Dan Kekeringan Pentardi Rahardjo; Junaidi Junaidi; Totok Prasetyo
Bangun Rekaprima Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.669 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v5i2.1573

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komponen konservasi air yang perlu diberikan pada areal alih fungsi lahan, hingga didapatkannya model pengelolaan alih fungsi lahan yang tidak merusak lingkungan dan ekologis. Adapun hal yang melatar belakanginya adalah adanya fakta lapangan yang menunjukkan sulitnya menghentikan peristiwa alih fungsi lahan, semakin hari justru semakin menjadi jadi. Pada daerah penelitian yang terletak di Banyumanik dan Tembalang, telah terjadi alih fungsi lahan, dari yang semula berupa sawah produktif, menjadi areal permukiman, campus universitas swasta bahkan infrastruktur yang berupa jalan tol. Sebagai akibatnya, air hujan yang semula tertampung di areal persawahan (sebelum mengalami alih fungsi) tidak ada yang menampung, mengalir tanpa kendali dan menggenang pada tempat-tempat tertentu atau banjir. Sebaliknya, akibat areal sawah yang telah terurug, maka tidak ada lagi air hujan yang meresap kedalam tanah. Untuk mengatasi hal ini (banjir dan kekeringan) perlu dilakukan konservasi air pada areal alih fungsi lahan yang dimaksud. Mula-mula dilakukan pengukuran pada areal persawahan yang diurug menjadi areal permukiman dan infrastruktur, baik luasan, tinggi genangan air pada sawah, serta volume air hujan yang dapat tertampung. Selanjutnya dilakukan analisis dan perhitungan terhadap komponen-komponen yang dibutuhkan untk melakukan konservasi air (ruang terbuka hijau, sumur resapan, lubang resapan biopori serta embung buatan) sekaligus upaya menggantikan air yang hilang tanpa kendali. Dari jumlah maupun dimensi ruang terbuka hijau, sumur resapan, lubang resapan biopori maupun embung buatan yang dihasilkan dari analisis dan perhitungan, diharapkan mampu menangkap, meresapkan dan menyimpan air hujan, hingga didapatkan model alih fungsi lahan ekologis