Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

EFEK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH JANTAN Sari, Ratih Pratiwi; Ariani, Novia; Febrianti, Dwi Rizki
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.26 KB)

Abstract

Setiap manusia memiliki asam urat, karena asam urat merupakan substansi yang normal berada di dalam tubuh. Apabila kadarnya melebihi nilai batas normal dinamakan hiperurisemia. Hiperurisemia yang dibiarkan terus-menerus tanpa pengobatan akan berkembang menjadi gout. Prevalensi angka kejadian penyakit asam urat (hiperurisemia) semakin meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan dengan pemberian ekstrak etanol Semut Jepang (Tenebrio Sp).Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre test and post test with control group design. Penelitian ini menggunakan hewan uji sebanyak 12 ekor tikus putih jantan yang secara acak dibagi menjadi 3 kelompok terdiri dari kelompok I (kontrol negatif)  diberi aquadest, kelompok II (kelompok perlakuan) diberi ekstrak etanol Semut Jepang 2,3 mg/kgBB dan kelompok III (kontrol positif) diberi Allopurinol 27,15 mg/kgBB secara per oral. Hewan uji diinduksi dengan kalium oksonat 300mg/kgBB selama 6 hari secara intraperitoneal selama 6 hari sebelum perlakuan. Kadar asam urat hewan uji diukur dengan menggunakan alat tes strip asam urat.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol Semut Jepang (Tenebrio Sp)  dengan dosis 2,3 mg/kgBB tidak memiliki efek penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan.
DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH PISANG KEPOK MENTAH (Musa paradisiaca forma typica) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN VITRO¬ Ariani, Novia; Norjannah, Norjannah
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Tanaman pisang merupakan tanaman yang paling banyak dihasilkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman pisang memiliki berbagai macam jenis salah satunya pisang kepok. Kulit buah pisang kepok sudah banyak digunakan untuk pemanfaatan olahan pangan, namun untuk pemanfaatan sebagai obat masih terbatas padahal dalam kulit pisang mengandung metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol kulit buah pisang kepok mentah (Musa paradisiaca forma typical) terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro­.Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan metode sumuran yang dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria tertentu. Penentuan daya hambat dengan melihat zona bening disekitar sumuran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah pisang kepok mentah memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Eschericia coli secara in vitro.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca forma typica) TERHADAP Shigella dysenteriae DAN Salmonella typhi Ariani, Novia; Niah, Rakhmadhan
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Masalah global yang sedang dihadapi salah satunya adalah efek samping penggunaan antibiotik baik pada negara berkembang maupun negara maju sehingga perlu dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi permasalahan global yang sedang terjadi. Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah mencari alternatif pengobatan dengan senyawa aktif yang berasal dari alam. Salah satu tanaman yang memiliki khasiat sebagai antibakteri adalah kulit pisang kepok dengan nama ilmiah Musa paradisiaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas zona hambat dan klasifikasi daya hambat dari ekstrak kulit pisang kepok terhadap bakteri Shigella dysenteriae dan Salmonella typhi.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode sumuran yang dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin. Sampel yang digunakan adalah pisang kepok mentah yang berasal dari Desa Jaro yang memenuhi kriteria. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 96%. Penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok utama yaitu kelompok ekstrak dan kontrol negatif. Zona hambat yang terbentuk diukur dengan menggunakan jangka sorong.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah pisang kepok dengan konsentrasi 10% memiliki daya hambat terhadap bakteri Shigella dysenteriae dan Salmonella typhi dengan klasifikasi daya hambat kuat. 
ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Coliform PADA MINUMAN ES COKLAT YANG DIJUAL DI WILAYAH BANJARMASIN UTARA Novia Ariani; Muhammad Apriawan
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Es coklat merupakan salah satu minuman kegemaran masyarakat dari berbagai kalangan mulai dari anak kecil sampai orang dewasa khususnya dikota Banjarmasin. Es coklat dapat mengalami kerusakan secara mikrobiologi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain dari bahan pembuatan dan alat yang digunakan sehingga kemungkinan minuman es coklat mengandung bakteri Coliform. Bakteri Coliform dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan bakteri Coliform, mengetahui berapa jumlah kandungan bakteri Coliform yang terkandung pada minuman es coklat dan untuk mengetahui apakah es coklat yang dijual di wilayah Banjarmasin Utara memenuhi persyaratan Permenkes No. 492 Tahun 2010.Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis penelitian adalah non eksperimental dengan teknik pengambilan sampel acidental sampling. Analisis bakteri Coliform dilakukan dalam 2 tahap uji yaitu uji dugaan (Presumptive Test)  dan uji penegasan (Confirmed Test). Alat ukur yang digunakan adalah Tabel Most Probable Number (MPN) dengan menggunakan 3 seri tabung.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 sampel es coklat yang dianalisis, semua sampel positif mengandung bakteri Coliform dengan jumlah MPN/100ml adalah sebesar >1898 MPN/100ml. Hal ini menunjukkan bahwa semua sampel tidak memenuhi standar persyaratan Permenkes RI No.492 Tahun 2010
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT JERUK SIAM BANJAR (Citrus reticulata) Dwi Rizki Febrianti; Novia Ariani; Rakhmadhan Niah; Rahmatul Jannah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radikal bebas merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif telah menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. menghindari dampak negatif dari radikal bebas maka diperlukan antioksidan. Kulit jeruk siam banjar diekstraksi menggunakan metode maserasi, proses ekstrasksi dengan pelarut metanol. Tujuan dari penelitan adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak metanol kulit jeruk siam banjar meggunakan metode DPPH. Metode yang digunakan spektrofotometer UV-Visible, dimana hasil dari absorbansi dimasukkan dalam rumus persen aktivitas antioksidan. Setelah didapatkan persen aktivitas antioksidan dilakukan perhitungan IC50 menggunakan regresi linier Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit jeruk siam banjar mengandung Antioksidan yaitu 175 ppm (14,01%), 200 ppm (22,25%), 225 ppm (31,73%), 250 ppm (45,32%), 275 ppm (54,53%) dengan nilai IC50 sebesar 264 ppm.
UJI POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT (Citrus Hystrix D.C) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI Dwi Rizki Febrianti; Novia Ariani
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v3i1.458

Abstract

The identified major compounds from Kaffir lime peels oil were sabinene, ß-pinene, limonene, a-pinene, There has a good potential for antioxidant and antimicrobial This is important because more than 50% antimicrobial drugs discovered a few decades of natural product. the number pathogens that are resistant to commercial drugs has increased. kaffir lime is one of the compounds from natural sources to be expected to have great anti-microbial activities. kaffir lime leaves (720 g) were collected from the plantation to hydrodistillation for 7 hours to obtain the essential oil. all hydrodistilled-essential oil were tested for antioxidant and antimicrobial activity against pathogens (E. coli). The essential oil has a good activity as antioxidants with IC50 75,77 µg/mL. essential oils of kaffir lime leaves were presented antimicrobial activity against E. coli. The essential oil showed weak antimicrobial activity.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia Merr.) TERHADAP Escherichia coli Eka Kumalasari; Dhea Agustina; Novia Ariani
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v3i1.497

Abstract

Dayak onions plants are mostly found in Middle of Borneo area which Dayak ethnic used for medicinal plant. General the part is only the tubers while the leaves are often removed and rarely used. Dayak leeks contain alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. Based on the content of dayak scallions, it is suspected that the metabolite compound has activity in inhibiting the growth of Escherichia coli. The aim of the study was determine of inhibitory for antibacterial activity of extract dayak (Eleutherine palmifolia Merr.) against Escherichia coli. The extraction of dayak leeks was done by maseration method using ethanol 70%. Antibacterial activity test dayak leeks extract using disc diffusion method with any other concentrate. Positive control is Ceftriaxone and negative control is ethanol 96%. Tool that was used for measurement of inhibitory zone is calipers. The result of this test indicate extract dayak leeks have antibacterial activity against Escherichia coli on concentrate 100%, 80%, 60%, 40%, and 20% with average diameter of inhibitory zone are 21.88mm (to strong); 19.88mm (strong); 17.68mm (strong): 9.81mm (medium); 3.32mm (weak). The result of SPSS analysis indicate that each extract concentrate have a different significant result (P<0,000).
EVALUASI POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIDIABETIKA ORAL DI APOTEK PERINTIS KURIPAN BANJARMASIN Novia Ariani; Erna Prihandiwati
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i2.821

Abstract

Diabetes mellitus is one of the third highest chronic diseases in the world after hypertension. Diabetes mellitus is the highest disease in the Pioneer Pharmacy Kuripan Banjarmasin. The potential for interaction occurs when a patient takes two or more drugs at the same time with the effect of the interaction being beneficial or harmful or even harmful. This study aims to evaluate the potential interactions of oral antidiabetic drugs for the period January - December 2020. This type of research is non-experimental with retrospective data collection. The number of population according to the inclusion and exclusion criteria was 784 prescription sheets from 1,015 prescription sheets. Samples were calculated using the lameshow formula and proportional random sampling technique. The instrument used is an observation sheet. The data were analyzed using the online Medscape drug interaction checker 2021 literature and the Drug Interaction Fact 2010 literature. The results showed that the number of drug combinations with potential interactions based on the mechanism of action was 149 (39.52%) and based on pharmacodynamics 74 (48.05%), pharmacokinetics 33 (21.43%), and 47 or 30.52 unknowns. %. Meanwhile, based on severity, serious 1 (0.65%), moderate 121 (78.57%), minor 32 (20.78%).
PROFIL TEKANAN DARAH DAN KADAR KOLESTEROL PADA PEMERIKSAAN KESEHATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DI SIRING SUNGAI MARTAPURA Novia Ariani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v5i1.60

Abstract

Pengabdian masayarakat merupakan tri dharma perguruan tinggi yang harus rutin dilakukan. Salah satu implementasinya adalah melakukan pengabdian di bidang kesehatan melalui cek kesehatan dan konsultasi obat langsung terhadap masyarakat. Pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol dipilih karena merupakan penyakit degeneratif yang banyak diderita. Pada penelitian merupakan penelitian non eksperimental deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan profil tekanan darah dan kadar kolesterol. Metode yang digunakan adalah pengukuran langsung kepada target penelitian. Penelitian dilakukan di Siring Sungai Martapura. Sebanyak 30 orang diambil datanya dan hasil pengukuran disampaikan dalam bentuk tabel dan narasi. Kata Kunci: Tekanan Darah, Kolesterol, Pengabdian Masyarakat, Siring Sungai Martapura
Uji Aktivitas Ekstrak Etanolik Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap Staphylococcus aureus secara In Vitr Novia Ariani; Dwi Rizki Febrianti; Rakhmadhan Niah
Jurnal Pharmascience Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v7i1.8080

Abstract

ABSTRAK Tanaman kemangi banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengobatan infeksi khususnya bagian daun. Hal ini dikarenakan daun kemangi memiliki senyawa aktif seperti minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, tannin dan fenol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas, mengetahui diameter zona hambat dan mengetahui klasifikasi kekuatan aktivitas daya hambat antibakteri ekstrak etanol daun kemangi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode difusi lubang sumuran dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.  Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, sedangkan untuk kontrol positif digunakan klindamisin 30µg, dan kontrol negatif yang digunakan etanol 96%. Hasil diameter zona hambat yang terbentuk diukur dengan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kemangi memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter rata-rata yang didapat dari setiap perlakuan yaitu 100% (10,08 mm), 80% (8,10 mm), 60% (6,49 mm), 40% (4,29 mm), 20% (2,26 mm), dan sebagai klasifikasi kekuatan aktivitas daya hambat antibakteri yaitu pada konsentrasi 100% kuat, 80%-60% sedang dan 40%-20% lemah. Kata Kunci : Daun kemangi, Ekstrak, Difusi, Staphylooccus aureus  ABSTRACT Part of the basil plant (Ocimum sanctum L.) that widely used by people for treatment of infections is basil leaves. This is because basil leaves have active compounds such as essential oils, alkaloids, saponins, flavonoids, triterpenoids, steroids, tannins and phenols which can inhibit bacterial growth. This research aimed to find out the presence or absence of activity, to determine the diameter of the inhibitory zone and the classification of antibacterial mention against what the name of bacterial is activity of ethanol extract of basil leaves. The type of this research is experimental research with a well diffusion method with sampling technique is purposive sampling. The concentration of extracts used were concentrations of 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, while as positive control is  clindamycin 30µg, and the negative control used 96% ethanol. The resulting diameter of the inhibition zone is measured by the calipers.  The results showed that the ethanol extract of basil leaves had an activity in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria with an average diameter obtained from each treatment that was 100% (10,08mm); 80% (8,10mm); 60% (6,49mm); 40% (4,29mm); 20% (2,26mm), and as the antibacterial activity classification, that were strong in 100% of extract concentration, medium in 60-80% of extract concentration, and weak in 20-40% of extract concentration. Keywords : Basil leaf, Extract, Diffusion, Staphylooccus aureus