Claim Missing Document
Check
Articles

POTENSI KERAWANAN BENCANA BANJIR DAN LONGSOR BERBASIS KARAKTERISTIK GEOMORFOLOGI DI SUB-DAS GELIS, KELING, JEPARA Rahma, Ayu Dyah; Mardiatno, Djati
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 20, No 1 (2018)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1311.411 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2018.20-1.724

Abstract

Bencana banjir dan longsor adalah kejadian yang sering terjadi di Kabupaten Jepara setiap musim penghujan. Wilayah kajian adalah Sub-DAS Gelis karena kejadian bencana banjir dan longsor yang banyak di area tersebut. Tujuan kajian ini adalah mengidentifikasi karakteristik geomorfologi dan variasi bentuklahan di Sub-DAS Gelis untuk analisis kerawanan bencana banjir dan longsor. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei dengan teknik sampling purposif. Analisis data kerawanan bencana dilakukan spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan bantuan Perangkat lunak ILWIS dengan mengaplikasikan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE). Bobot berkonsisten (eigenvector) dihasilkan dari pengolahan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Hasil kajian adalah peta geomorfologi dan peta multirawan banjir dan longsor skala 1:50.000. Sub-DAS Gelis memiliki karakteristik geomorfologi yang kompleks dengan variasi bentuklahan adalah lereng tengah gunungapi, lereng bawah gunungapi, lereng kaki gunungapi, dataran kaki gunungapi, interfluve lereng kaki gunungapi, interfluve dataran kaki gunungapi, dataran banjir, dan dataran aluvial. Sub-DAS Gelis dinyatakan rawan rendah terhadap bencana banjir dan longsor berdasarkan hasil pemetaan multirawan. Terdapat tiga kelas multirawan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kelas multirawan tinggi berada di bentuklahan lereng tengah gunungapi dan sebagian besar dataran kaki gunungapi. Kata kunci: banjir, longsor, geomorfologi, kerawanan, SIG
KAJIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK GEOMORFOLOGI DAN BA WAH PERMUKAAN (SUBSURFACE) STUDI KASUS DI DATARAN RENDAH BANTUL YOGYAKARTA INDONESIA Nurwihastuti, Dwi Wahyuni; Sartohadi, Junun; Mardiatno, Djati; Nehren, Udo
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 13, No 1 (2013): MARET 2013
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis karakieristik geomorfologi dansatuan-saiuan beniuklahan di daeran peneliiian, (2) menganalisis karakteristik bawahpermukaan (subsurface) di daerah peneliiian, dan (3) mengkaji hubungan aniara karakteristikgeomorfologi dengan karakieristik bawah permukaan (subsurface) di daerah penelitian. Kajiankarakteristik geomorfologi dan. saiuan-saiuan bentuklahan di daerah penelitian dilakukan berdasarkan interpretasi citra sate/it multi resolusi, interpretasi peta RBI, dan survei lapangan.Berbagai teknik penajaman citra diterapkan untuk memperjelas kenampakart geomorfologikalpada citra sate/it. Delineasi satuan bentuklahan dilakukan secara on-screen denganmenggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Proses penghalusan delineasi satuanbentuklahan dilakukan dengan mempertimbangkan analisis pola kelurusan, pola aliran, dan polapenggunaan lahan yang ada pada citra sate/it dan analisis pola kontur pada peta RBI digital.Informasi mengenai materi penyusun bentuklahan beseria struktur geologi yang menyertainyadiperoleh dari pembacaan peta geologi. Kajian karakteristik bawah permukaan (subsurface)dilakukan dengan analisis geofisika, analisis data bor dan survei lapangan. Analisis hasilpenelitian dilakukan. secara deskriptif dan secara spasial atas obyek yang diteliti. Hasil 'peneliiianmenunjukkan bahwa morfologi daerah Bantu! dapai diklasifikasikan sebagai dataran, perbukiian,dan pegunungan. Bentuklahaii secara umum di Bantu/ terdiri dari 6 bentukiahan berdasarkangenesisnya, yaitu: jluoial, marine, aeolian, solusional, denudasional, dan struktural. Selain itu,struktur bawah permukaan daiaran rendah Bantu/ berupa asimetris graben. Kedalaman basemengraben bervariasi hingga 1,6 km. Kedalaman sedimen bervariasi antara 3 - 150 m. Sedimenalluvium tebal yang tidak terkonsolidasikan menempati bagian timur dataran aluvial yang dekatgawir dan. Pegunungan Baturagung. Sedimen alluvium dangkal yang tidak terkonsolidasikanmenempati bagian bagian barat daiaran aluvial dekat bukit sisa dan perbukitan denudasional.Kedalaman muka airtanah dangkal menempati beniuklahan. fluvial, marine, dan aeolian.Sebaliknya, Kedalaman muka airtanah dalam menempaii bentuklahan denudasional, sirukiural,dan solusional. Selain itu, bentuklahan fluvial, marine, dan aeolian memiliki nilai kerapatan (densitas) batuan rendah, yang menunjukkan material penyusun tebal yang tidakterkonsolidasikan berupa alluvium Kuarter ..
PENILAIAN KERENTANAN BANGUNAN TERHADAP TSUNAMI MENGGUNAKAN MODEL PTVA-4 DI KAWASAN WISATA BATUHIU, KABUPATEN PANGANDARAN Nisaa', Ratri Ma'rifatun; Sartohadi, Junun; Mardiatno, Djati
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 21, No 2 (2019)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1077.81 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2019.21-2.905

Abstract

Model PTVA-4 perlu dikaji lebih lanjut untuk wilayah pesisir di Indonesia. Tujuan utama penelitian ini adalah menilai kerentanan bangunan terhadap tsunami menggunanan PTVA-4. Namun, diperlukan penyesuaian parameter dan atribut PTVA-4 sesuai dengan kondisi bangunan di kawasan wisata Batuhiu. Model genangan tsunami dibuat dengan menggunakan formula Hawke?s Bay. Interpretasi foto udara dan survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan infromasi karakteristik bangunan. Model PTVA-4 diterapkan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil yang didapatkan adalah mayoritas bangunan di pesisir Batuhiu terklasifikasikan kerentanan tinggi (51 bangunan) dan kerentanan sedang (41 bangunan) dari total 180 bangunan. Sebanyak 88 bangunan terklasifikasikan kerentanan rendah karena berlokasi jauh dari pantai dan juga dihalangi oleh sebuah bukit kecil. Parameter yang memerlukan penyesuaian adalah material bangunan dan kedalaman fondasi. 
Analisis Kekeringan Berdasarkan Bentuklahan Di Das Bompon Rahmi, Maulida; Setiawan, M. Anggri; Mardiatno, Djati
Media Komunikasi Geografi Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v20i2.18399

Abstract

Analisis kerawanan kekeringan dipengaruhi oleh kondisi satuan bentuklahan yang bervariasi pada wilayah kajian. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Memetakan kerawanan kekeringan menggunakan pengharkatan, (2) Menganalisis kerawanan kekeringan berdasarkan bentuklahan. Metode yang digunakan untuk memetakan kerawanan kekeringan yaitu pendekatan geomorfologi, pembobotan atau skoring diberikan pada setiap satuan bentuklahan sebagai indikator yang digunakan untuk menilai kelas kerawanan. Semakin besar pengaruh yang diberikan oleh indikator maka semakin besar pula skor atau pengharkatan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satuan bentuklahan interfluve dan lereng atas perbukitan memiliki tingkat kerawanan kekeringan tinggi. Kelas kerawanan kategori tinggi ditandai dengan kemunculan airtanah yang sulit ditemui. Kerawanan kekeringan kelas sedang berada pada bentuklahan lereng tengah perbukitan dan lereng bawah perbukitan. Bentuklahan lereng kaki koluvial dan dataran aluvial berada pada tingkat kekeringan kelas rendah, hal ini sesuai dengan kondisi yang ditemukan di lapangan, yaitu kemunculan airtanah yang mudah ditemui. Kekeringan pada satuan bentuklahan ditandai oleh kondisi morfologi dan lokasi ditemukannya mataair yang muncul di tekuk lereng. Penggunaan metode untuk kajian kekeringan dengan skala detail baik secara kualitatif dan kuantitatif perlu dilakukan lagi untuk menemukan perkembangan metode yang tepat dalam melakukan analisis kajian kekeringan dari segi sosial. Kata kunci: Bentuklahan; Daerah Aliran Sungai (DAS); Geomorfologi; Kerawanan; Kekeringan
ANALISIS KESIAPSIAGAAN RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG UNTUK MENGANTISIPASI ANCAMAN GEMPA BUMI DAN TSUNAMI Wijaya, Oktomi; Trisnantoro, Laksono; Mardiatno, Djati
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v4i3.4324

Abstract

Building density derived from aerial photo mapping for physical vulnerability reduction in earthquake hazard zone of Sengon village, Central Java Mardiatno, Djati; Susanto, Denni; Handayani, Tiara; W, Lies Rahayu; Kusumasari, Bevaola
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 3, No 1 (2020): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.209 KB) | DOI: 10.20961/shes.v3i1.45018

Abstract

Building density is an important parameter for earthquake vulnerability mapping. Sengon village, Klaten, Central Java, which located in active fault zone of Opak is still lack of strategies for risk reduction in relation to physical vulnerability, especially to building density.  The aims of this research is to 1) calculate the building density, 2) identify the relation of building density and population number, and 3) propose vulnerability reduction planning for physical characteristic. Building density calculate from aerial photo mapping. This method is robust and effective, resulting data of building density that Dusun Belan is the densest. In Sengon village, building density and population has positive correlation. Most of buildings is inhabited by 1-2 households. Sengon village can adapt several strategies for vulnerability physical reduction, i.e. a) design a strong and eco-friendly earthquake building especially for building inhabited by>3 HH, b) provide an open space and evacuation route in denser building area.
The Dynamics of Flow Discharge and Suspension Flow Discharge in Volcano Watershed with Agroforestry Land Cover Hadini, La Ode; Sartohadi, Junun; Setiawan, Muhammad Anggri; Mardiatno, Djati
Civil and Environmental Science Journal (CIVENSE) Vol 4, No 2 (2021): IN PRESS
Publisher : Fakultas Teknik UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The suspension flow from the upper part of a volcano watershed, which has a very thick soil condition, is sensitive to landuse form. Agroforestry is the dominant landuse form in the volcanic landscape of Indonesia. There is a lack of detailed studies about suspension flow in the upper watershed where agroforestry is the land cover. This research, performed in agroforestry area, covered the correspondence between flow discharge and suspension flow discharge, the time lag of initial rain events and the formation of suspension flow; and the characteristics of the grain size of the suspensions during the flow. The suspension flow was measured at the outlet of a gully in key watershed areas, which yielded a total of 436 suspension data. The measurement analysis was conducted at every rain event in the field and in the laboratory. The crop characteristics in the rain catchment area were recorded in details during the field survey. The characteristics of the channels converging toward the gully system were observed during the field survey. There were three relationship patterns between the peak flow discharge and the peak suspension discharge, namely (1) the peak flow discharge corresponded to the peak suspension discharge, (2) the peak flow discharge preceded the peak suspension discharge, (3) the peak flow discharge occurred after the peak suspension discharge. The average time interval between the rain events and the occurrence of suspension flow was 17.7 minutes. The peak suspension content varied from 0.0016 g/L up to 4.71 g/L with an average of 1.03 g/L. The grain size of the suspension was dominated by 71-76% of clay fraction with an average of 73% at the rising phase and 68-71% of clay fraction with an average of 69% at the falling stage.
Tingkat Bahaya Longsorlahan di Sub DAS Ngrancah Kabupaten Kulonprogo Hardhoni, Wildhan Dayu; Suratman, Suratman; Mardiatno, Djati
Media Komunikasi Geografi Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v22i1.31099

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki intensitas kebencanaan yang tergolong tinggi, termasuk bencana alam seperti longsorlahan. Dalam catatan BNPB diketahui bahwa selama tahun 2020 tercatat 573 kejadian longsorlahan. Pada wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya wilayah Sub DAS Ngrancah yang terletak di Kabupaten Kulon Progo juga terjadi beberapa kejadian longsorlahan. Oleh karena itu untuk meminimalisir kejadian maupun kerugian akibat longsorlahan perlu dilakukan penelitian yang membahas tentang tingkat bahaya longsorlahan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis tingkat bahaya longsorlahan dan persebaran tingkat bahaya longsorlahan berdasarkan zonasi Sub DAS Ngrancah. Data yang digunakan adalah data skunder yang diperoleh dari beberapa instansi pemerintahan sedangkan metode untuk analisis menggunakan tumpeng tindih antar layer parameter dan skoring pada setiap parameter yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga tingkat bahaya yang tersebar di wilayah Sub DAS Ngrancah yaitu sedang (74 satuan lahan), cukup tinggi (380 satuan lahan) dan tinggi (155 satuan lahan). Sedangkan persebaran tingkat bahaya longsorlahan cukup tinggi dan tinggi sebagian besar tersebar di wilayah zona hulu (upper stream) dan zona tengah (middle stream). Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu referensi semua stakeholders dalam pengelolaan wilayah Sub DAS Ngrancah sesuai dengan kemampuan lahan itu sendiri.
Pemodelan Spasial untuk Pembuatan Peta Rawan Banjir dan Peta Tingkat Risiko Banjir Bengawan Solo di Kota Surakarta Toto Cahyono; Mohammad Pramono Hadi; Djati Mardiatno
Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4823.532 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13102

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan spasial untuk menyusun Peta Bahaya Banjir dan Peta Tingkat Risiko Banjir akibat luapan Bengawan Solo di Kota Surakarta. Lokasi penelitian meliputi penggal alur Bengawan Solo di wilayah Kota Surakarta. Metode penelitian yaitu dengan analisis hidrograf, pemodelan banjir, analisis potensi bahaya banjir, analisis kerentanan banjir, dan analisis tingkat risiko banjir. Analisis hidrograf dilakukan dengan menghitung debit puncak rancangan, analisis geometrik sungai, dan analisis karakteristik banjir. Pemodelan spasial banjir menggunakan perangkat lunak ArcView dengan ekstensi HEC-GeoRAS dan perangkat lunak hidrologi HEC-RAS. Analisis potensi bahaya banjir dari peta genangan hasil pemodelan spasial dengan input debit puncak rancangan banjir periode ulang 60. Analisis kerentanan dengan identifikasi elemen yang berisiko pada peta penggunaan lahan daerah bahaya. Analisis tingkat risiko dilakukan dengan cara overlay peta bahaya dan peta kerentanan banjir. Perangkat lunak ArcView 3.3 dengan ekstensi HEC-GeoRAS mampu untuk melakukan pemodelan banjir dengan tingkat validasi yang tinggi. Validasi dilakukan dengan membandingkan kedalaman maksimum hasil pemodelan dengan hasil perhitungan debit puncak rancangan. Nilai  perbedaan antara 0,68% - 4,54%. Meskipun secara kuantitatif peta model bahaya banjir rancangan sesudah pelurusan lebih luas daripada sebelum pelurusan, tetapi berdasarkan uji statistik penambahan luas tersebut tidak berbeda signifikan. Dari peta tingkat risiko banjir diketahui Kelurahan Sewu, Semanggi, Sangkrah dan Gandekan mempunyai potensi risiko banjir tertinggi di Kota Surakarta. ABSTRACT This research is intended to perform flood modelling in Bengawan Solo River in order to develop flood hazard map, flood vulnerability map, and flood risk map as a result of overflow of such river in Surakarta City. The research area covers cut-off channel of Bengawan Solo in Surakarta City. The research was conducted by applying hydrograph analysis, flood modelling, flood hazard analysis, flood susceptibility analysis, and flood risk analysis. Hydrograph analysis was executed by calculating peak discharge designed, analysis of river geometric, and analysis of flood characteristic. Flood spatial modelling was done by means of ArcView with HEC-GeoRAS extention and hydrological software HEC-RAS. Flood hazard analysis was obtained by spatial modelling of flood inundation map with returned period of peak discharge designed of 60. Flood vulnerability analysis was derived from land use map used to identify risk element which exists in prone area. Flood risk analysis was carried out by overlying flood hazard map and flood susceptibility map. ArcView with HEC-GeoRAS extention and HEC-RAS was able to perform high validation of flood modelling. The validation was done by comparing maximum depth of the model and estimated peak discharge with different percentage 0.86% – 4.54%. Even the estimated flood hazard after river streamlining was wider than before, statistical analysis proves that different width of it was not significance. It means of river streamlining didn’t influence the wide of flood hazard area. Sewu, Semanggi, Sangkrah,and Gandekan Sub District has the highest risk of flood in Surakarta City.
Kerangka Aset Rumah Tangga Miskin dalam Peristiwa Banjir Pasang Surut di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan Novi Maulida Ni’mah; Djarot Sadharto; Djati Mardiatno
Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1753.633 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13119

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang penghidupan rumah tangga miskin dalam konteks bencana banjir pasang surut di Kota Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui aset dan (2) dampak banjir pasang surut terhadap aset. Penelitian ini menggunakan pendekatan descriptive exploratory dan field research yang dibahas secara deskriptif kualitatif dengan menguraikan aset rumah tangga miskin dan dampak banjir pasang surut terhadap aset. Pemanfaatan aset oleh rumah tangga miskin di Kecamatan Pekalongan Utara dilakukan sesuai mata pencaharian yang dimiliki yaitu sektor pertanian dan perikanan serta sektor industri, perdagangan, dan jasa. Sektor pertanian dan perikanan bergantung pada natural asset yaitu laut, sungai, dan lahan, sedangkan sektor industri, perdagangan, dan jasa bergantung pada physical asset yaitu rumah, alat transportasi, dan alat bekerja. Kerusakan kedua aset tersebut akibat bencana banjir pasang surut telah menghambat peningkatan kesejahteraan hidup. ABSTRACT This study discusses the livelihoods of poor households in the context of tidal flood in Pekalongan City. The purpose of this study was (1) to know the assets and (2) to determine the impact of tidal flood to assets. This study used descriptive exploratory and field research approach which discussed in qualitative descriptive with outline of assets of poor households and the impact of tidal flood to assets. Utilization of assets by poor households in the Pekalongan Utara District done according owned livelihood that is agriculture and fisheries sectors as well as industry, trade, and services. Agriculture and fisheries rely on the natural assets of the sea, river and land, while the industrial sector, trade, and services depend on the physical asset of a house, transportation, and work tools. Damages to the two assets caused by flood tides have prevented an increase in welfare.
Co-Authors Ahmad Fauzan Adzima Ahmad Maryudi Bakti Setiawan Bevaola Kusumasari Christanto, Nugroho Dandun Wacono Deasy Arisanty Denni Susanto Despry Nur Annisa Despry Nur Annisa Dewi Haryani Susilastuti Djarot Sadharto Djarot Sadharto Dulbahri Dulbahri Dwi Wahyu Arifudiin Najib Dyah Rahmawati Hizbaron Dzakwan Taufiq Nur Muhammad Dzakwan Taufiq Nur Muhammad Eka Wulandari Eko Haryono Evita Hanie Pangaribowo Faridah Faridah Ferry Dwi Cahyadi Gerarda Orbita Ida Cahyandari Guruh Samodra Guruh Samodra Hadini, La Ode Hafiz Fatah Nur Aditya Hardhoni, Wildhan Dayu Hartono Hartono Herjuna Wiratama Hogy Prima Valeda Ilham satria Jamulya Jamulya Johann Stotter Junun Sartohadi Kartini Ali Kelik Eko Susanto Laksono Trisnantoro Lies Rahayu W.F M. Anggri Setiawan M. Anggri Setiawan M. Anggri Setiawan M. Ngainul Malawani Maria Nooza Airawati Maulida Rahmi Mohammad Pramono Hadi Muhammad Anggri Setiawan Muhammad Aris Marfa'i Muhammad Budi Muhammad Fauzan Ramadhan Muhammad Rizky Shidiq Nugraha Mukhamad Ngainul Malawani Nehren, Udo Nisaa', Ratri Ma'rifatun Novi Maulida Ni'mah Novi Maulida Ni’mah Novian Andri Akhirianto Nurul Khakhim Nurul Khakhim Nurul Khakim Nurwihastuti, Dwi Wahyuni Oktomi Wijaya Rahma, Ayu Dyah Rahmi, Maulida Ratri Ma'rifatun Nisaa' Setiawan, M. Anggri Setiawan, Muhammad Anggri Sri Rum Giyarsih Suanrto Sunarto Sunarno Sunarno Sunarto Sunarto Suratman Suratman Suratman Suratman Suratman Worosuprojo Tiara Handayani Toto Cahyono Totok Wahyu Wibowo Valentina Arminah W, Lies Rahayu Wildhan Dayu Hardhoni Yuli Widyaningsih