Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS ZAT BESI, ZINK, DAN KALSIUM PADA FORMULA POLIMERIK UNTUK PENCEGAHAN STUNTING Hendrayati Hendrayati; Adriyani Adam; Sunarto Sunarto
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 13 No 1 (2021): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v13i1.5315

Abstract

Latar Belakang. Faktor asupan zat gizi, zat gizi makro, zat gizi mikro, dan kejadian infeksi merupakan faktor langsung yang dapat menyebabkan kejadian stunting pada balita. Sumber nutrisi yang memenuhi persyaratan kuantitatif dan kualitatif dapat digunakan untuk memperbaiki asupan. Pola pemberian makan pada anak memerlukan cara tertentu agar menarik dan mudah dicerna. Formula polimerik merupakan makanan mudah dicerna, siap saji, dan siap olah. Formula polimerik dengan komposisi makronutrien seperti protein, karbohidrat, lipid dalam bentuk utuh, vitamin lengkap, dan mineral telah dikembangkan dalam penelitian ini. Formula polimerik yang dikembangkan memiliki densitas energi tinggi yaitu 1,5–2 Kkal/mL. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zink, zat besi, dan kalsium sebagai sumber mineral yang potensial dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan one shot case study design sebagai pre experimental design. Penelitian ini dilakukan selama empat bulan. Analisis kandungan zink, zat besi, dan kalsium menggunakan metode 18–13–1/MU/SMM–SIG (ICP OES):18–13–1/MU/SMM-SIG (ICP OES) dan 18–13–1/MU/SMM-SIG (ICP OES) pada PT Saraswanti Indo Genetech (PT SIG) Laboratory, Bogor, Jawa Barat untuk empat formulasi formula polimerik. Hasil. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar zink tertinggi 3,05 mg memenuhi 100 persen angka kecukupan gizi (AKG) kebutuhan balita. Pada anak usia 4–6 tahun, kandungan zat besi tertinggi 6,66 mg memenuhi 66,6 persen AKG dan kandungan kalsium tertinggi 308,36 memenuhi 30,8 persen AKG balita. Kesimpulan. Formula polimerik mengandung zink, zat besi, dan kalsium yang bervariasi pada keempat formulasi. Formula polimerik yang direkomendasikan untuk pencegahan stunting adalah formula tiga dengan kandungan zink dan kalsium tertinggi serta zat besi.
DAYA TERIMA SERTA ANALISIS KADAR PROTEIN DAN FOSFOR PADA NUGGET CUMI-CUMI DENGAN PENAMBAHAN BAYAM Nuratira Rasyid; Rudy Hartono; Sunarto Sunarto
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1681

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, manusia dituntut untuk menjadi lebih praktis dan efisien dalam menjalankan kehidupannya. Perubahan ini tentunya akan berakibat pada pola makan manusia, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang siap saji. Makanan cepat saji biasanya mempunyai kelemahan pada kandungan seratnya, untuk itu diperlukan penambahan sayuran untuk meningkatkan kandungan serat. Adapun sayuran yang akan ditambahkan dalam pembuatan nugget cumi-cumi adalah bayam, dimana seperti kita ketahui bayam mengandung zat gizi yang tinggi dan bayam juga mudah didapatkan sehingga bisa menjadi alternatif sumber zat gizi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima serta analisis kadar protein dan fosfor pada nugget cumi-cumi dengan penambahan bayam.Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium. Panelis yang diambil adalah 25 orang mahasiswi dan mahasiswa Prodi D3 Gizi dan Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Jurusan Gizi untuk mengetahui daya terima produk terbaik. Data hasil uji daya terima nugget cumi-cumi dengan penambahan bayam dikelompokkan, kemudian diolah dengan menggunakan program computer yaitu Microsoft Exel dan SPSS sedangkan data kandungan protein diperoleh dari hasil uji protein metode Kjeldahl dan data kandungan fosfor diperoleh dari hasil uji fosfor metode AOAC.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nugget cumi-cumi dengan penambahan bayam yang paling banyak disukai yaitu pada konsentrasi 5% (X2) dengan hasil analisis kandungan protein rata-rata 15,49 % dan kandungan fosfor rata-rata 0,094%. Sedangkan untuk konsentrasi 0% (X1) dengan hasil analisis kandungan protein rata-rata 13,45 % dan kandungan fosfor rata-rata 0,073%.Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis zat gizi untuk mengetahui zat gizi lain yang terkandung pada nugget cumi-cumi dengan penambahan bayam.Kata kunci : Nugget cumi-cumi, bayam, protein dan fosfor
KANDUNGAN PROTEIN DAN ZINC PADA NUGGET KERANG DARAH (Anadara Granusa) Hendrayati Hendrayati; Alya Fajriani Risal; Sunarto Sunarto; Nursalim Nursalim; Adriyani Adam
Media Gizi Pangan Vol 29, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.466 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i1.2785

Abstract

Background; Intake of protein and zinc in toddlers is very important to support growth and development. Blood clams (anadara granusa) are a good source of protein and zinc. Blood clam nuggets  are the use of local food ingredients into high nutritional value foods that can overcome nutritional problems, especially lack of protein and zinc intake.Methods: Research Analysis of protein and zinc content in blood clam nuggets  in various formulations is an experimental study with a completely randomized design with three substitution treatments for blood clams (Anadara Granusa) 0%, (F0) 30% (F1), 40% , (F2) and 50% (F3). Design Post Test Group  with two repetitions (duplo), analysis of protein metode Kjedhal and zinc levels. using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) method.Results: The protein content in (F0) had the lowest protein content, 16.54 g/100 g, while the sample with the highest substitution of blood clams (Anadara Granusa) (F3) showed the highest protein content of 18.39 g/100 g. The addition of blood  clams  substitution  can increase the zinc nugget content. It can be seen from the results of the analysis of the zinc content (F0) that the lowest zinc content is 0.6585 g/100 g, while the blood shellfish substitution (Anadara Granusa) is the highest (F4) which has the highest zinc content of 1.952 g/100.Conclusion: The protein and zinc content is directly proportional to the substitution of blood clams (Anadara Granusa) in blood clam nuggets, the greater the substitution of blood clams (Anadara Granusa) the higher the protein and zinc content.Suggestion: The processing of blood clams (Anadara Granusa) must be ensured correctly and properly to ensure food safety.
DAYA TERIMA DAN KADAR PROTEIN SERTA ZAT BESI PADA MINUMAN FORMULA INSTAN IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (KEK) Sukmawati Sukmawati; Sunarto Sunarto; Sitti Sahariah Rowa; Annisa Magfirah
Media Gizi Pangan Vol 29, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.427 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i1.2856

Abstract

Background:Chronic Energy Deficiency (KEK) is one of the nutritional problems that occurs due to lack of nutrient intake in the long term (chronic). According to data from the Ministry of Health in 2019, pregnant women at risk of SEZ in South Sulawesi in 2018 amounted to 87.41% while in 2019 there was a slight increase of 88.16%. One effort that can be done to overcome the problem of SEZ in pregnant women is to use soybeans, pumpkin and papaya to be used as instant formula drinks that are high in protein and iron.Destination: This study aims to determine the acceptability and protein and iron content of instant formula drinks for pregnant women with SEZ.Design:This type of research is a pre-experimental research using Completely Randomized Design (CRD). Acceptance data obtained from hedonic test using a sample of 25 panelists.The protein analysis test used the micro kjedhal method while the iron analysis used the spectrophotometric method.Results:The acceptability test results show that the most accepted instant formula drink is Formula F2.The statistical test results showed that there was a significant difference in the color aspect with p<0.05 (0.000), there was a significant difference in the aroma aspect with p<0.05 (0.000) and there was a significant difference in the taste aspect with p<0, 05 (0.000). The results of the analysis showed that the protein content of the best formula drink was 24.33 g/100g and the iron content was 51.49 mg/100 g.Conclusion:The most accepted formula based on the aspect of color, aroma and taste is F2, the protein content of the best formula drink is 24.33 g/100g and the iron content is 51.49 mg/100 g. Keywords: acceptability, protein and iron content, formula drink.                   ABSTRAK Latar Belakang: Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu masalah gizi yang yang terjadi akibat kekurangan asupan zat gizi dalam jangka waktu yang lama (kronis). Menurut data Kemenkes tahun 2019 ibu hamil yang beresiko KEK di Sulawesi Selatan pada tahun 2018 sebesar 87,41 % sedangkan pada tahun 2019 mengalami sedikit peningkatan sebesar 88,16%. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah KEK pada ibu hamil yaitu memanfaatkan kacang kedelai, labu kuning dan pepaya untuk dijadikan minuman formula instan yang tinggi akan protein dan zat besi.Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima serta kandungan protein dan zat besi pada minuman formula instan ibu hamil KEK.Desain: Jenis penelitian ini yaitu penelitian pre eksperimen dengan mengguanakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data daya terima diperoleh dari uji hedonik menggunakan sampel sebanyak 25 panelis.Uji analisis protein menggunakan metode micro kjedhal sedangkan analisis zat besi menggunakan metode spektofotometri.Hasil: Hasil uji daya terima menunjukkan minuman formula instan yang paling diterima adalah Formula F2. Hasil uji statistic menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap aspek warna dengan p<0,05 (0,000), ada perbedaan yang signifikan terhadap aspek aroma dengan p<0,05 (0,000) dan ada perbedaan yang signifikan terhadap aspek rasa dengan p<0,05 (0,000). Hasil analisis menunjukkan kandungan protein minuman formula terbaik yaitu 24,33 g/100g dan kandungan zat besi 51,49 mg/100 g.Kesimpulan: Formula yang paling diterima berdasarkan aspek warna, aroma dan rasa adalah F2, kandungan protein minuman formula terbaik yaitu 24,33 g/100g dan kandungan zat besi 51,49 mg/100 g. Kata kunci : daya terima, kadar protein dan zat besi, minuman formula.
Acceptability And Iron Content (Fe) Of Chicken Nuggets With The Addition Of Blood Shells (Anadara Granosa) sunarto sunarto; Hijrah Asikin; Fathur Hadian Abdullah
Media Gizi Pangan Vol 29, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.308 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i2.3073

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat yang perlu menjadi perhatian khusus. Faktor penyebab kejadian anemia ialah defisiensi zat besi. Penambahan bahan makanan yang mengandung zat besi tinggi dapat dijadikan alternatif mencegah anemia gizi. Kerang darah memiliki kandungan protein dan zat besi yang tinggi. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan makanan untuk mengatasi masalah anemia. Akan tetapi, belum banyak diolah menjadi berbagai macam makanan. Nugget merupakan salah satu bentuk produk makanan beku siap saji. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya terima dan kandungan zat besi (Fe) nugget ayam dengan penambahan kerang darah (anadara granosa). Metode penelitian ini adalah pra eksperimen dengan Post Test Group Design yaitu membuat nugget dengan tiga macam konsentrasi. Hasil penelitian aspek warna konsentrasi 30% sebanyak 27 panelis (90%), aspek aroma konsentrasi 40% sebanyak 27 panelis (90%), aspek tekstur konsentrasi 30% sebanyak 22 panelis (73,3%), aspek rasa konsentrasi 50% sebanyak 19 panelis (63,3). Sedangkan untuk analisis zat besi paling tinggi konsentrasi 50% yaitu 0,532 gram per potong/20 gram. Saran penelitian ini yaitu perlu dilakukan studi lanjut untuk memperbaiki rasa nugget ayam dengan penambahan kerang darah karena rasa dan aroma kerang darah masih terasa.
HUBUNGAN PEGETAHUAN GIZI DAN POLA MAKAN SELAMA PANDEMI COVID-19 TERHADAP STATUS GIZI MAHASISWA FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR Sunarto Sunarto; Adriyani Adam; Wahdatuljannah Hasanuddin
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.446

Abstract

Asupan zat Gizi menjadi perhatian utama dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Dimasa pandemi covid-19, pemenuhan kebutuhan gizi bisa dimulai dengan pola makan yang baik dan juga pengetahuan yang baik tentang gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan pola makan yang baik selama pandemi covid-19 pada mahasiswa Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel adalah mahasiswa Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar yang berjumlah 71 orang dan dipilih secara random sampling. Data pengetahuan gizi diperoleh dengan pengisian form kuesioner, data pola makan diperoleh dengan pengisian food frequency dan data status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri Berat Badan dan Tinggi Badan. Untuk mengetahui hubungan antara variabel pengetahuan gizi dan pola makan terhadap status gizi dilakukan uji chi-square dengan menggunakan program spss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi terhadap status gizi dengan nilai hitung p-value 0,396 > 0,05 dan terdapat hubungan antara pola makan terhadap status gizi dengan nilai p-value 0,038 < 0,05. Saran pada penelitian ini adalah perlu dipertahankan pada tingkat pengetahuan gizi dan perlu dilakukan penelitian lanjutan pada faktor lain seperti aktifitas fisik, ekonomi dan faktor lainnya. Kata kunci: Covid-19, Pengetahuan Gizi, Pola Makan dan Status Gizi