Muhammad Samsudin
Faculty Of Islamic Studies, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN KOMUNIKASI PADA MAHASISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN SEMINAR TESIS Almardliyatul Wardatun Nisa A; Nurul Yamin; Muhammad Samsudin
Profetika: Jurnal Studi Islam Vol. 22, No. 2, Desember 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v22i2.16698

Abstract

Pentingnya mengetahui kecemasan  komunikasi terhadap rekan mahasiswa yang tengah dilanda kecemasan, tentu dalam hal ini tindakan antisipatif tak akan mampu bisa dilakukan tanpa diketahui penyebab serta dampak dari kecemasan komunikasi. Namun pada dasarnya kecemasan komunikasi bisa ditanggulangi oleh beberapa upaya mengurangi kecemasan komunikasi dari faktor internal individu itu sendiri. Dalam proses menghadapi ujian proposal ataupun tesis, karena ujian tesis sendiri adalah hasil yang diujikan dalam sebuah seminar di depan tim penguji dengan tujuan untuk menilai kelayakan penelitian dan kemampuan atau penguasaan mahasiswa dalam melaksanakan penelitian sesuai bidang kajian/topik yang telah dipilih. Dalam ujian seminar tesis seringkali menghadapi kecemasan seperti perasaan gugup atau rasa ketakutan yang dialami mahasiswa ketika berbicara dengan lawan bicara yang disini adalah dosen penguji, mereka mengalami ketakutan atau kekhawatiran akan gagalnya meyakinkan diri dihadapan dosen penguji. Tujuan penelitian ini adalah menjadapatkan gambaran tentang upaya-upaya dalam mengurangi kecemasan komunikasi mahasiswa dalam menghadapi ujian seminar tesis. Adapun upayanya seperti membuat catatan kecil, berlatih dengan teman, berlatih didepan cermin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek mahasiswa yang akan menghadapi ujian seminar tesis dengan tehnik wawancara secara mendalam dengan menggunakan analisis triangulasi yaitu multi metode untuk saling mendukung dalam memperoleh data dan melakukan memperdalam secara lebih jauh dari seseorang atau beberapa informan dalam aspek yang sama serta terkait.There has been the urgency of figuring out communication anxiety towards fellow students who are experiencing anxiety. In this case, anticipatory action will not be able to be carried out without knowing the causes and effects of communication anxiety. However, communication anxiety can be basically overcome by several efforts from the individual's own internal factors. In the process of facing a proposal or thesis exam, students often feel the anxiety because it is the test held in front of a team of examiners with the aim of assessing the feasibility of research and the ability or mastery of students in carrying out research according to the chosen field of study/topic. Students often experienced anxiety such as the feelings of nervousness or even fear the thesis examiners, they are concerned about failing to convince themselves in front of the examiner lecturers. The purpose of this study is to obtain an overview of the efforts to reduce students’ communication anxiety in facing the thesis seminar exam. As for the efforts such as making small notes, practicing with friends, practicing in front of a mirror. This research used a qualitative method with students who were about to conduct their thesis seminar examination as the research subjects. In-depth interview was carried out using triangulation analysis, which is the method to obtain data and further seek for the information from the informants
Developing Management and Leadership Training Innovation Program for Higher Education at Muhammadiyah Universities Muh Samsudin; Sadam Fajar Shodiq; Nanan Abdul Manan; Widia Nur Jannah; Wachidi Wachidi; Rusdarti Rusdarti; Mustofa Dasuki
Indonesian Journal on Learning and Advanced Education (IJOLAE) Vol. 4, No. 1, January 2022
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ijolae.v4i1.16544

Abstract

The management and leadership training innovation model used by Muhammadiyah universities according to the principles of good instructional development is not yet available. The aims of this research are (1) to describe the appropriate management and leadership training for university leaders at Muhammadiyah universities today; (2) to identify current approaches to management and leadership training; (3) to develop suitable management and leadership training packages for leaders; and (4) to formulate the effectiveness of the innovation management and leadership training package. Research and Development Borg and Gall were used and combined with Dick Carey's steps Instructional Design Modern. The study resulted in the package management and leadership training for Muhammadiyah, including training design, A Handbook for Facilitators, Handbook for Participants, and Module 3 Training Materials. Product Training Package has been validated by and trials on aspects of effectiveness and feasibility. The study also produced some impli-cations and recommendations relating to the training in the PTM (Muhammadiyah Higher Education).
Analisis Pemikiran Psikologi Islam (Studi Terhadap Konsep Psikologi Islam Dalam Pandangan Hasan Langgulung) Rizky Hasmiansyah; Aris Fauzan; Muhammad Samsudin
Jurnal Diversita Vol 7, No 1 (2021): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v7i1.4666

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui konsep kepribadian manusia, teori filsafat manusia, serta metode dan pendekatan Hasan Langgulung dalam membangun psikologi Islam. Metode penelitian adalah studi kepustakaan (Library Research), dengan metode analisis adalah analisis isi (Content Analysis). Hasil Penelitian Pertama, bahwa manusia terdiri dari jasmani dan rohani, memiliki faculty-faculty meliputi fitrah yang baik, ruh, kebebasan kemauan dan akal.  Kedudukan manusia di alam semesta sangat istimewa sebab mempunyai faculty-faculty tersebut.  Maka diperlukanlah pendidikan yang berfokus pada pengembangan pribadi yang seimbang dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan berorientasi pada iman dan amal shalih. Hasan Langgulung memperkenalkan paradigma ummatik dalam psikologi Islam. Hakikat psikologi Islam adalah penerapan-penerapan dan berbagai aspek kosmologi Islam tradisional. Tujuan utama utama psikologi Islam sebagai pembinaan manusia harus memenuhi tiga bidang binaan meliputi jasmani, akal dan rohani. Sedangkan dasar pembinaan manusia untuk menjadi pribadi yang sehat, wajar dan seimbang. Kedua, Kepribadian al-nafs al-muthmainnah bentuk tertinggi yang dicapai dengan proses tazkiyatun al-nafs. Ketiga, Metode psikologi Islam Hasan Langgulung adalah metode idealistik. Keempat, Pendekatan psikologi Islam Hasan Langgulung adalah skriptualistik dan tasawwuf.
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA ORANGTUA DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA DALAM MEMBIASAKAN BERIBADAH DI SLB NEGERI BREBES Almardliyatul Wardatun Nisa Almunawaroh; M. Nurul Yamin; Muhammad Samsudin
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol 5, No 6 (2021)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/pjr.v5i6.8493

Abstract

Manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi, baik komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal, dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai komunikasi efektif antara manusia satu dengan manusia yang lain. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang antar individunya memahami satu tujuan bersama. Komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak akan menimbulkan dampak yang baik pula pada keluarga hanya saja tidak semua keluarga mampu berkomunikasi dengan baik diantara anggota keluarga. Terlebih keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus tunagrahita. Penerimaan ini akan berdampak pada komunikasi efektif yang berlangsung antara orangtua dengan anak berkebutuhan khusus tunagrahita di SLB Negeri Brebes. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Karakteristik subyek dalam penelitian ini sebanyak empat orang dengan empat orangtua memiliki anak gangguan khusus tunagrahita ringan. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara sebagai metode utama dan metode observasi sebagai metode pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa ke empat keluarga sudah melakanakan komunikasi efektif antara orangtua dengan anak berkebutuhan khusus tunagrahita dalam membiasakan beribadah.  Selain itu, faktor pendukung dari komunikasi efektif dalam mebiasakan beribadah menggunakan media audio visual. Sedangkan faktor penghambat dari komunikasi efektif antara orangtua dengan anak tunagrahita pola pikir yang lambat, emosi yang tidak stabil pada anak karena memiliki berkebutuhan khusus tunagrahita.
CONFLICT MANAGEMENT AND THE ROLE OF STAKEHOLDERS IN SCHOOL Indri Wahyu Rahmadayanti; Muh Samsudin; Moh Syifa A Widigdo
JURNAL AL-TANZIM Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.341 KB) | DOI: 10.33650/al-tanzim.v5i3.2957

Abstract

This study aims to analyze the role of stakeholders in conflict management in elementary schools. This type of research is descriptive qualitative research. data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results of the study show that there are several ways or stages that are carried out by stakeholders in conflict management. 1) planning in the form of problem identification such as knowing the form of conflict and the source of the conflict. The form of conflict that occurs in elementary schools is a form of conflict that occurs between teachers, teachers, and students, between students, and between principals and teachers. Sources of conflict occur due to differences in perception, lack of attention, miscommunication, and misunderstanding. 2) determining the approach and application of conflict management methods including conflict resolution with the compromise method; 3) Evaluation. This study implies the importance of managing conflict so that existing conflicts become a source of strength for school change and progress by community expectations.
Pembelajaran Online dalam Perspektif Teori Behavioristik Akbar Nur Aziz; Azam Syukur Rahmatullah; Anisa Dwi Makrufi; Muhammad Samsudin
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 4 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i4.1055

Abstract

The purpose of this paper is to provide a view of behavioristic learning theory on the online learning process during the COVID-19 pandemic and the implications of behaviorist learning theory on the online learning process. The method used is a literature review with a descriptive qualitative approach. Sources of data obtained from books and journals through a search on Google Scholar. The results of this study indicate that the application of behaviorist theory in online learning is to shape student behavior in a non-face-to-face manner by providing stimulus and student reactions seen from changes in behavior. Even though it is carried out through a screen, the teacher can make habits that contain elements of skills in the learning process. There are advantages of behavioristic theory in online learning, namely teachers become observant of classroom conditions and situations, shape student behavior according to expectations, can replace stimuli if they are not suitable, and are suitable for use on students who are happy with practical lessons. In addition, behavioristic theory also has shortcomings in online learning, namely the teacher s lack of understanding of technology and inadequate internet access and online learning facilities. In addition, the drawback of behavioristic theory is that it makes students passive, and this theory does not see differences in the level of understanding of students even though they have the same ability due to the intelligence factor of students.