Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Psikologi Konseling: Jurnal Kajian Psikologi dan Konseling

KEBUTUHAH WANITA SIMPANAN DI MANADO DITINJAU DARI HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW Syeren Christi Lanes Sangian; Berta Esti Prasetya
PSIKOLOGI KONSELING Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v17i2.23469

Abstract

 Needs are congenital within each individual and be structured of a hierarchy of needs. Everyone is trying to get fulfillment from every level of needs. The purpose of this study is describe how the fulfillment of a mistress based on Maslow’s hierarchy of needs including psychological needs, need for self-security, need for love and belongingness, need for self-esteem, and need for self-actualization. This research uses a case study approach on two participants who are mistresses. The results of this study is fulfillment of the needs of mistress including psychological needs and need for love and belongingness. Meanwhile, need for self-security, need for self-esteem, and need for self-actualization have different fulfillments for each participants. 
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA BYSTANDER UNTUK MENOLONG KORBAN BULLYING Putra Lesmono; Berta Esti Ari Prasetya2
PSIKOLOGI KONSELING Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v17i2.22091

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara empati dengan perilaku prososial pada bystander untuk menolong korban bullying. Perilaku prososial  yang dimaksudkan adalah untuk menguntungkan orang lain dengan salah satu faktornya adalah empati. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, kelas VIII dan IX, dengan kriteria subjek sebagai teman biasa dari korban bullying. Data diambil menggunakan metode kuantitatif dengan model purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil koefesien korelasi (r) = 0,326 dengan nilai signifikansi 0,003; p < 0,05 yang berarti terdapat hubungan positif antara empati dengan perilaku prososial pada bystander untuk menolong korban bullying di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, kelas VIII dan IX, dengan kriteria subjek sebagai teman biasa dari korban bullying.
HUBUNGAN ANTARA CULTURE SHOCK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PAPUA TAHUN PERTAMA YANG MERANTAU DI UKSW SALATIGA Elisabeth Tekege; Berta Esti Ari Prasetya
PSIKOLOGI KONSELING Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v19i2.30437

Abstract

Kebudayaan dan lingkungan yang baru membuat individu seperti mahasiswa berada di dalam kondisi yang berbeda dari lingkungan daerahnya, perubahan ini apakah akan mengakibatkan prestasi belajar akan berada pada taraf yang baik atau tidak pada setiap mahasiswa yang merantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara culture shock dan prestasi belajar pada mahasiswa tahun pertama yang merantau di UKSW Salatiga. Metode penelitian dalam pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling dengan melibatkan 102 mahasiswa angkatan 2019 yang berasal dari Papua. Pengambilan data melalui kuesioner yang disebarkan ke setiap responden dengan teknik analisa data menggunakan uji korelasi spearman’s rho dengan bantuan aplikasi SPSS 26.0. Hasil penelitian menunjukkan nilai r = 0.068 (P>0,05) yang berarti tidak adanya hubungan signifikan antara culture shock dengan prestasi belajar. Dengan demikian hipotesis (H1) ditolak dimana hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang singnifikan antara culture shock dan prestasi belajar.
HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Abraham Irianto; Berta Esti Ari Prasetya
PSIKOLOGI KONSELING Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v18i1.27820

Abstract

This research aimed to knew the relationship between meaningful work and organizational commitment. The participants of this study consisted of 52 partisipants. The hypothesis in this research was the existence of a positive significant relation between meaningful work and organizational commitment. Measurement instruments in this research was a Work and Meaning Inventory by Steger, Dik, and Duffy (2012) and Organizational Commitment Questionnaire by Meyer and Allen (1990). Data analysis technique used Product Moment Correlation by Karl Pearson and helped by SPSS ver 16.00 for Windows. The result in this research found there was a positive and significance correlation between meaningful work and organizational commitment that r = 0,442 with a significance of p = 0,001 (P<0,005) which meant with higher meaningful work, the organizatinal commitment would be high. Otherwise with lower meaningful work, organizational commitment would be low.
PERUBAHAN RASIONALISASI MORAL TINDAKAN AGRESI PADA MANTAN NARAPIDANA TERORIS DI INDONESIA (STUDI KASUS) Diana Limbu; Berta Prasetya
PSIKOLOGI KONSELING Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v17i2.22074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana perubahan rasionalisasi moral tindakan agresi pada mantan narapidana teroris serta apa saja hal hal pendorong perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu studi kasus. Informasi utama dalam penelitian ini adalah seorang mantan teroris yang pernah terlibat aktif dalam pelatihan militer dan perang di Filipina Selatan serta terlibat kasus penyimpanan bom Semarang (Sri Redjeki). Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis model Milles dan Hebermen (1992),  yakni mereduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan yang diambil dari hasil wawancara mendalam. Penelitian ini dianalisis dengan memperhatikan teori Tsang (2002) mengenai rasionalisasi moral serta teori Bandura (1991); Bandura, Barbaranelli, Ceprara, dan Pastorelli (1996), mengenai moral disengagement (pelepasan moral) pada subjek ditunjukkan adanya perubahan justifikasi moral, penggunaan penghalusan istilah, perbandingan menguntungkan, mengabaikan konsekuensi, dan menyalahkan orang serta yang menjadi hal-hal pendorong perubahan rasionalisasi moral yaitu pengalaman, peran keluarga, adanya kesibukan/konsentrasi usaha, peran agama, keinginan hidup bermakna, dan peran personal.