Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Dukungan Sosial yang Didapatkan Kaum Gay melalui Aplikasi Blued/Walla Vania Kinanthi Widiasih; Berta Esti Ari Prasetya
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 11, No 4 (2022): Volume 11, Issue 4, Desember 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v11i4.9046

Abstract

Gay is a sexual orientation which is defined as a man who is physically and emotionally attracted to other men. The rejection that occurred in Indonesia, make gay people have their own communities, especially for special gay matchmaking application called Blued/Walla. The purpose of this study is to understand the form of social support that obtained through the Blued/Walla application. This qualitative research uses a phenomenological approach with data retrieval techniques using one-on-one interviews and questions complied based on four aspects of social support from Sarafino and Smith (2012). The interviews were analyzed by using the coding techniques. The participant of this study were three individuals with gay sexual orientation and actively using the Blued/Walla application who were students at one of the universities in Salatiga. The results of the study suggest that the form of social support obtained by gai people through the Blued/Walla application can be in the form of motivational messages, gift, and advice obtained online or offline. Positive relations were also obtained by participants so that is also had a positive effect on participants. Gay merupakan salah satu orientasi seksual yang diartikan sebagai seorang laki-laki yang memiliki ketertarikan baik secara fisik dan emosional kepada laki-laki lainnya. Penolakan yang terjadi di Indonesia turut membuat para kaum gay memiliki komunitasnya sendiri, salah satunya adalah aplikasi pencari jodoh khusus gay yaitu Blued/Walla. Tujuan penelitian ini untuk memahami bentuk dukungan sosial yang diperoleh kaum gay melalui aplikasi Blued/Walla. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan teknik penggalian data melalui wawancara tipe on-on-one interview dan pertanyaan yang disusun berdasarkan empat aspek dukungan sosial dari Sarafino dan Smith (2012). Analisis data dilakukan dengan menganalisis transkrip wawancara menggunakan teknik coding. Partisipan penelitian ini sebanyak tiga individu dengan orientasi seksual gay dan aktif menggunakan aplikasi Blued/Walla yang juga merupakan mahasiswa pada salah satu Universitas di Salatiga. Hasil penelitian mengemukakan bahwa bentuk dukungan sosial yang diperoleh kaum gay melalui aplikasi Blued/Walla dapat berupa pesan motivasi, pemberian barang, serta nasihat yang diperoleh partisipan secara online mau pun offline. Relasi positif juga diperoleh oleh partisipan sehingga memberikan efek positif pula bagi partisipan. 
Psychological Well-Being Pada Wanita Yang Menikah di Bawah Umur di Daerah Madura Daniel Bimaaji Wijayanto; Berta Esti Ari Prasetya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9975

Abstract

Data statistik menunjukkan bahwa wanita yang melakukan pernikahan di bawah umur di Madura masih banyak terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi dan faktor apa yang memengaruhi Psychological Well-Being (PWB) pada wanita yang menikah di bawah umur di daerah Madura, serta faktor apa yang mendorong terjadinya pernikahan di bawah umur di Madura. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi. Dalam hal PWB hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua narasumber cenderung menerima kondisi dirinya ketika sudah menikah, mampu berhubungan baik dengan masyarakat sekitar maupun teman-temannya, memiliki otonomi yang baik yaitu menceritakan masalah ke suami dan mencari solusi bersama-sama, penguasaan lingkungan yang baik yaitu kedua narasumber mampu untuk meyesuaikan diri atas kesulitan-kesulitan yang muncul, kedua narasumber memiliki tujuan hidup setelah menikah yaitu hidup bahagia setelah menikah, dan bertumbuh dengan baik yaitu tidak egois dan tidak mendahulukan emosi, namun demikian kedua narasumber mengalami kesusahan dalam mengatur ekonomi keluarga mereka. Menurut kedua narasumber, faktor yang memengaruhi kondisi PWB dari kedua narasumber tersebut adalah dari pasangan yang baik, keluarga dan dukungan lingkungan sekitar yang mendukung.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA ANAK JALANAN DI KOTA JAYAPURA Niken Virginia Jasman; Berta Esti Ari Prsetya
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 6: Januari 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/mbi.v17i6.234

Abstract

Keberadaan anak jalanan di Kota Jayapura disebabkan oleh berbagai permasalahan dan ekonomi keluarga. Masalah ini membuat mereka sulit memiliki subjective well-being yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dan subjective well-being pada anak jalanan di Kota Jayapura. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik sampling accidental dengan sampel penelitian berjumlah 50 orang. Pengambilan data untuk variabel SWB menggunakan dua skala yaitu skala The Satisfaction With Life Scales (SWLS) dengan nilai alpha cronbach 0,758 dan The PANAS Scales dengan nilai alpha cronbach 0,842. Sedangkan variabel dukungan sosial teman sebaya menggunakan skala Social Provision Scale (SPS) dengan nilai alpha cronbach 0,806. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dan subjective well-being pada anak jalanan di Kota Jayapura. Hal ini dilihat dari hasil uji korelasi yang menunjukkan nilai r = -0,099 dengan signifikansi 0,247 (p>0,05). Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dan subjective well-being pada anak jalanan di Kota Jayapura.
Hubungan Antara Work-Life Balance dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan Perempuan Yang Sudah Menikah di PT. X Renny Dwi Nugrawati; Berta Esti Ari Prasetya
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 2 No. 03 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.27 KB) | DOI: 10.59141/jiss.v2i03.208

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif dan signifikan antara Work-life balance dengan Komitmen Organisasi. Penelitian ini dilakukan pada karyawan di PT. X yang berjumlah 40 karyawan yang menggunakan teknik sampel jenuh. Variabel Work-life balance diukur menggunakan skala milik Fisher (2001) yang diterjemahkan oleh penulis dan variabel Komitmen Organisasi diukur menggunakan skala milik Allen Mayer (1991) yang terjemahkan oleh penulis. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman’s Rho, didapatkan hasil r = 0,067; p> 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara Work-life balance dengan Komitmen Organisasi di PT X.
Gambaran Perasaan Insecure di Kalangan Mahasiswa yang Mengalami Kecanduan Media Sosial Tiktok Agresta Armando Harnata; Berta Esti Ari Prasetya
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 4 No. 3 (2022): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/bocp.v4i3.437

Abstract

TikTok is one of the results of advances in the world of technology that can make it easier for someone to do anything online. It is not surprising that most people today use various social media to disseminate the information they get, both in groups and individually. The purpose of the study is to get an overview of the feelings of insecurity among Satya Wacana Christian University psychology students who are addicted to TikTok social media, as well as the factors that affect insecurity that cause feelings of insecurity among Satya Wacana Christian University psychology students who are addicted to TikTok social media. This type of research is qualitative research with a phenomenological research design. Data collection in this study used interviews and observations of 3 participants. This study uses technical triangulation and time triangulation as a test of the credibility of the data. From the results of this study, it was found that the insecurity of the Satya Wacana Christian University psychology faculty students felt anxious and nervous about their own appearance, as well as a feeling of lack of confidence in their abilities. There are factors that affect the insecurity of Satya Wacana Christian University psychology students, namely comparing their work too much and comparing their physical appearance to other people who are more famous.
Gambaran Kecemasan akan Kematian pada Lansia yang Sudah Sayur Matua dalam Budaya Simalungun Sharon Lauranita Purba; Berta Esti Ari Prasetya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14269

Abstract

Suku Simalungun sebagai salah satu sub suku Batak memiliki dua pandangan terhadap kematian yaitu kematian sebagai duka; dan kematian yang dianggap sebagai suka cita (Sinaga, 2008). Kematian yang dianggap sebagai sukacita adalah bila orang yang meninggal sudah sayur matua. Istilah sayur matua dalam Simalungun diberikan kepada lansia yang berumur 60 tahun atau lebih dan yang dianggap telah selesai melaksakan tugasnya dan sebagai suatu simbol dari kesempurnaan hidup orang tua. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana gambaran kecemasan akan kematian pada lansia yang menurut pandangan suatu budaya sudah berada pada tahap kesempurnaan dan kebermaknaan hidup yaitu sayur matua. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan partisipan dipilih menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di desa Tigarunggu kabupaten Simalungun dari bulan September sampai dengan Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa walaupun ketiga partisipan sudah sayur matua, namun ketiga partisipan masih memiliki kecemasan akan kematian. Perbedaan pandangan dan makna sayur matua pada partisipan membuat kecemasan akan kematian antar partisipan dalam penelitian juga berbeda. selain itu sumber, bentuk dan dampak kecemasan akan kematian yang dialami memiliki perbedaan antara ketiga partisipan.
Korelasi antara Sikap Terhadap Perbedaan Kultur dan Intensi Turnover pada Karyawan Perusahaan X Fabrikasi, Tiara; Prasetya, Berta Esti Ari
Psychopreneur Journal Vol. 5 No. 1 (2021): Psychopreneur Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/psy.v5i1.1866

Abstract

This study aims to determine the correlation between attitudes toward cultural differences with turnover intention in employees company X. the hypothesis in this study there is significant negative relation between attitudes toward cultural differences and turnover intention in employees company X. the subject in this studying were 55 employees from company X. The data obtained using aattitudes toward cultural difference scale and a scale of turnover intention. The result showed a value of ρ =-0.738 with p = 0.000 (p<0.05). Thus, it can be concluded that there is a significant negative correlation between attitudes toward cultural differences and turnover intention in employee company X. So, the hypothesis proposed in this study can be accepted.