Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKN

EKSISTENSI AWIG-AWIG DESA PAKRAMAN DALAM MENGATUR PELAKSANAAN YADNYA DI MASA PANDEMI COVID-19 Putu Windu Mertha Sujana; Wayan Landrawan; Made Riyan Cahyadi
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 9, No 1 (2022): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v9i1.17678

Abstract

Abstracting the implementation of yadnya during the COVID19 pandemic (3) To knowing the community's acceptance of awig-awig applied in regulating the implementation of yadnya during the COVID-19 pandemic. This study uses a qualitative descriptive method using interview techniques as a tool to collect data. The location of this research is in Pakraman Kebonjero Village, Pupuan District, Tabanan Regency with the entire population of Kebonjero Pakraman Village community. While the samples used were traditional prajuru and 5 people from the Kebonjero community. The results of this study found that with the presence of awig-awig which regulates the implementation of yadnya during the COVID-19 pandemic, the community of Pakraman Kebonjero Village can accept and run it well. Keywords: Awig-awig, COVID-19 Pandemic, Implementation of yadnyaAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui secara mendalam pengertian dari awig-awig dalam sebuah desa pakraman di Bali (2) Untuk mengetahui urgensi penerapan awig-awig desa pakraman dalam mengatur pelaksanaan yadnya di masa pandemi COVID-19 (3) Untuk mengetahui keberterimaan masyarakat terhadap awig-awig yang diterapkan dalam mengatur pelaksanaan yadnya di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara sebagai alat untuk mengumpulkan data. Lokasi penelitian ini bertempat di Desa Pakraman Kebonjero, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dengan populasi seluruh masyarakat Desa Pakraman Kebonjero. Sedangkan sampel yang dipergunakan yakni prajuru adat serta 5 orang masyarakat Kebonjero. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dengan hadirnya awig-awig yang mengatur tentang pelaksanaan yadnya di masa pandemi COVID-19 mampu diterima dan dijalankan dengan baik oleh masyarakat Desa Pakraman Kebonjero.Kata Kunci: Awig-awig, Pandemi COVID-19, Pelaksanaan yadnya
GENDER EQUALITY OF BALINESE WOMEN AS A MANIFESTATION OF EQUALITY CITIZENS I Putu Windu Mertha Sujana; Camellia Camellia
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 10, No 1 (2023): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v10i1.21098

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengkaji kedudukan wanita Bali dalam perkawinan Hindu di Bali ditinjau dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1984 dan perwujudan kesetaraan bagi warga negara Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian tentang perlindungan hak-hak perempuan dalam perkawinan Hindu di Bali. Alasan dilakukannya penelitian ini adalah karena ketidaksetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat patriarki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara umum kaum feminis dan masyarakat menerima adanya perkawinan nyentana dalam masyarakat patriarki; (2) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1984 menjadi pedoman dalam mewujudkan kesetaraan gender antara kedudukan perempuan dan laki-laki, hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan perkawinan nyentana dimana hampir tidak ada perbedaan pembagian tugas dan peran antara laki-laki dan perempuan dalam dikotomi publik. dan domestik; Penelitian ini diharapkan mampu menjadi kajian literatur dalam mewujudkan kesetaraan warga negara.  ABSTRACTThis research examines the position of Balinese women in Hindu marriages in Bali in terms of the Law of the Republic of Indonesia No. 7 of 1984 and the embodiment of equality for Indonesian citizens. The purpose of this research is to conduct a study on the protection of women's rights in Hindu marriages in Bali. The reason for conducting this research is because of gender inequality between men and women in a patriarchal society. This study uses a qualitative approach and descriptive method. Data collection is done by interview, observation, and documentation study. The results of the research show that: (1) In general, feminists and society accept the existence of nyentana marriages in a patriarchal society; (2) Law of the Republic of Indonesia No. 7 of 1984 serves as a guideline in realizing gender equality between the positions of women and men, this is evidenced by the implementation of nyentana marriages where there is almost no difference in the division of tasks and roles between men and women in the public dichotomy. and domestic. This research is expected to be able to become a literature review in realizing citizen equality.