Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah kondisi pengentasan wargamiskin yang ada di kelurahan Pedurungan Kidul, Kota Semarang ? 2) Bagaimanakahimplementasi kota layak anak di Kelurahan Pedurungan Kidul, Kota Semarang ? 3)Bagaimanakah daya dukung pengentasan kemiskinan terhadap terwujudnya kota layakanak di Kelurahan Pedurungan Kidul, Kota Semarang?Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Populasiwarga miskin yang terentaskan di 12 RW. Variabel penelitian tentang pengentasankemiskinan dan kota layak anak. Instrumen yang digunakan berupa : angket, dokumen,wawancara. Analisis datanya dengan analisis interaktif.Simpulan yang diperoleh :1. Di Kelurahan Pedurungan Kidul, usahapengentasan kemiskinan belum berhasil, karena kriteria miskin masih beragam. Dalam halini perlu dilakukan penelitian secara seksama dengan kriteria yang jelas tentang definisimiskin. 2. Perwujudan kota layak anak belum berhasil karena aparat dan warga belum tahuistilah kota layak anak. Kondisi warga miskin lebih berpikir untuk memenuhi kebutuhanpokoknya. Walaupun demikian sudah ada kesadaran akan pentingnya pendidikan anak,pemberian fasilitas belajar, perhatian terhadap belajarnya, pelayanan anak dalam belajardemi masa depan. 3. Daya dukung pengentasan kemiskinan terhadap perwujudan kota layakanak di Kelurahan Pedurungan Kidul belum diketahui secara jelas karena istilah kota layakanak belum diketahui. Di samping itu hasil pengentasan kemiskinan belum dapat diketahuikarena kriteria miskin masih bias. Jika dilihat dari kriteria pemenuhan kebutuhan pangan,sandang, papan, serta kebutuhan sekolah dasar, maka warga miskin belum terentaskan.Namun indikator ke arah perwujudan kota layak anak sudah ada pada warga, mereka inginmemberi bekal pendidikan pada anaknya untuk masa depannya, agar mereka memilikikepribadian, bermoral, dan mandiri.Kata Kunci : pengentasan kemiskinan, kota layak anak