Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Mading Sekolah bagi Siswa SMP Muhamamdiyah 19 Sawangan dan SMA Muhammadiyah 07 Sawangan Syarif Hidayatullah; Sulistyawati Sulistyawati; Abdul Rahman Jupri
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.3300

Abstract

Mading sekolah merupakan salah satu upaya untuk menanamkan budaya literasi, namun hal tersebut tidak terjadi pada SMP Muhammadiyah 19 Sawangan dan SMA Muhammadiyah 7 Sawangan. Mading sekolah di kedua sekolah tersebut minim tulisan dan jarang terbit. Hal tersebut dikarenakan minimnya wawasan mereka tentang cara menulis beragam karya tulis dan pengelolaan mading. Oleh karena itu, tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan wawasan sekaligus praktik tentang penulisan beragam karya tulis dan pengelolaan mading sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut metode yang digunakan adalah metode praktek. Para peserta dituntut untuk menulis dan membuat sistem pengelolaan mading sekolah. Setelah diberikan pelatihan, kegiatan ini berhasil membuat para peserta mampu menulis beragam karya tulis dan membuat sistem pengelolaan mading.
TRAINING ON MAKING DREAM TREES FOR IMPROVING STUDENT LEARNING MOTIVATION Trie Utari Dewi; Sulistyawati Sulistyawati
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.7247

Abstract

Pendidikan merupakan hak bagi seluruh manyarakat Indonesia, di mana setiap warga wajib untuk memperoleh pendidikan hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama. Banyak orang berkeinginan untuk dapat sekolah hingga tingakat tinggi. Namun hal tersebut tidak semua orang dapat rasakan. Salah satunya adalah pada anak di Desa Cikarageman, Kelurahan Setu, Bekasi. Kebanyaka anak-anak di sana putus sekolah karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya pendidikan tinggi serta kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk bekerja membantu orang tuanya. Begitu pula yang terjadi pada siswa di Sekolah Masjid Indonesia (SMI) yang rata-rata merupakan anak yatim dan dhuafa. Latar belakang tersebut menjadi salah satu penyebab rendahnya motivasi belajar siswa SMI. Kebanyakan mereka tidak tahu ingin menjadi apa kelak ketika dewasa, dan masih bingung terkait cita-cita mereka. Hal ini juga dikarenakan belum tergalinya potensi siswa untuk dapat menentukan cita-cita mereka ke depannya. Oleh karena itu, berdasarkan diskusi yang dilakukan oleh tim bersama mitra, dibutuhkan pelatihan untuk dapat menggali potensi siswa dalam menentukan cita-cita sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar dan sekolahnya. Oleh karena itu, tim bertujuan untuk mengadakan pelatihan pembuatan pohon cita-cita untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan pelatihan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, peserta menjadi mengenal potensi yang ada dalam dirinya untuk menentukan cita-citanya sehingga mampu meningkatkan motivasi belajarnya baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.
Construction of Moral Values in the Epos Mahabharata Version C. Rajagopalachari Trie Utari Dewi; Sulistyawati Sulistyawati; Wini Tarmini
Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Humaniora Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Kajian Humaniora FBS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/humanus.v21i2.117767

Abstract

Nilai-nilai moral dan kehidupan yang terkandung di dalam cerita Mahabharata dapat menjadi contoh bagi para pembacanya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis konstruksi nilai moral dalam Kitab Epos Mahabharata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deksriptif. Sumber data penelitian ini adalah Kitab Epos Mahabharata yang ditulis ulang oleh C. Rajagopalachari pada tahun 2012 sebagai cetakan pertama. Cerita Mahabharata tulisan Rajagopalachari ini merupakan terjemahan dari buku Mahabbarata karya Bharatiya Vidya Bhavan Tahun 1959, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Yudhi Murtanto. Teknik pengumpulan data digunakan adalah kajian pustaka/studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi nilai-nilai moral dalam Kitab Epos Mahabharata secara garis besar terdapat tiga konstruksi. Ketiga konstruksi yang terkandung antara lain konstruksi nilai moral terhadap diri sendiri, konstruksi nilai moral terhadap sesama manusia, dan konstruksi nilai moral terhadap alam semesta/lingkungan. Nilai-nilai moral tersebut direfleksikan melalui larangan untuk merugikan diri sendiri, merugikan orang lain, dan merugikan alam semesta/lingkungan.
Prinsip Kooperatif dalam Acara Siniar (Podcast) di Media Youtube Indah Rahmayanti; Sulistyawati Sulistyawati; Heni Ani Nuraeni
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 11, No 1 (2023): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v11i1.18-30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam bentuk-bentuk pelanggaran prinsip kooperatif serta faktor-faktor psikologis yang menjadi alasan terjadinya pelanggaran tersebut dalam acara siniar di YouTube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif konten analisis. Sumber data penelitian adalah video-video siniar (podcast) dari kreator siniar indonesia populer yaitu kanal Raditya Dika. Siniar ini dipilih karena memang merupakan salah satu acara siniar YouTube terpopuler di Indonesia. Adapun pada siniar akan diambil satu video sebagai sumber data penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah simak-catat dengan menggunakan klasifikasi pelanggaran prinsip kooperatif dari Grice antara lain: maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim hubungan, dan maksim cara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran maksim banyak terjadi di acara siniar. Misalnya, pelanggaran maksim kuantitas terjadi karena kultur orang Indonesia yang senang bercengkerama. Terlebih, acara siniar memerlukan perbincangan yang hangat dan panjang. Pelanggaran maksim kualitas terjadi, bahkan banyak terjadi karena topik yang dibahas adalah kisah horor, sedangkan maksim kualitas menghendaki pembuktian otentik, informasi faktual, dan kejadian sebenarnya dari suatu informasi yang kontradiktif dengan peristiwa-peristiwa mistis. Pelanggaran maksim relevansi terjadi dalam siniar Raditya Dika sebagai plesetan humor untuk membuat acara siniar tidak membosankan, terlebih penutur adalah seorang komedian. Terakhir, pelanggaran maksim cara terjadi karena jam terbang tamu siniar yang terlihat tidak terbiasa berbicara di depan kamera/publik.