Mohammad Fatkhul Mubin, Mohammad Fatkhul
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Gambaran Psikologis: Konsep Diri Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Wilayah Banjir Rob Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara Suwargarini, Ria; Mubin, M Fatkhul
Jurnal Keperawatan Anak Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia sekolah dasar mempunyai banyak faktor yang dapat menjadikan mereka mengalami gangguan emosi berupa perilaku menyimpang. Kondisi lingkungan yang bermasalah bagi anak usia sekolah di Kelurahan Bandarharjo adalah kurangnya ruang bermain bagi mereka akibat dari banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran psikologis: konsep diri anak usia sekolah dasar di wilayah banjir rob Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu suatu metode penelitian dengan cara mengambil sampel dari populasi tertentu. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik proporsional stratified random sampling yaitu sebanyak 88 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia sekolah dasar di Kelurahan Bandarharjo mempunyai konsep diri yang buruk yaitu citra diri, harga diri dan peran diri. Sedangkan konsep diri yang mempunyai nilai baik yaitu ideal diri dan identitas diri. Hasil penelitian menghasilkan bahwa anak usia sekolah dasar di Kelurahan Bandarharjo mempunyai citra diri buruk 53,4 %, harga diri buruk 56,8%, ideal diri baik 96,6 %, peran diri buruk 52,3 %, identitas diri baik 53,4 %. Rekomendasi dari penelitian ini adalah masyarakat juga ikut memotivasi anak dalam perkembangan mereka ke depan walaupun lingkungan banjir rob tapi diharapkan perkembangan anak anak tersebut tidak ikut terganggu pula. Masyarakat disarankan menyediakan fasilitas tempat bermain.
Pengalaman Siswa Yang Mendapatkan Bullying Di Sma N 15 Semarang Darwin, Darwin; Mubin, M Fatkhul; Hidayati, Eni
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying adalah sebuah harsat untuk menyakiti, hal ini diperlihatkan ke dalam aksi yang menyebabkan seseorang menderita aksi ini di lakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat,tidak bertanggung jawab, biasanya berulang dan di lakukan dengan perasaaan senang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Pengalaman siswa yang mendapatkan Bullying dikalangan siswa SMA N 15 Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif fenomenologis dengan mendapatkan lima partisipan. populasi dari penelitian ini ialah siswa SMA N 15 Semarang yang pernah menjadi korban bullying disekolahnya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan tema yang dialami partisipan berdasarkan hasil wawancara yaitu Intimidasi, diskriminasi, sabar, marah, tidak percaya diri, menarik diri, harga diri rendah, merasa diasingkan dan menurut partisipan pelaku harus mengintrofeksi diri. Guru bimbingan konseling (BK), hendaknya memberikan pengawasan kepada para siswanya sehingga tidak terjadi tindakan bullying kepada anak didiknya. Guru dapat memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan tindakan bullying ini, sehingga menimbulkan efek jera bagi pelaku.
Perspektif Kejiwaan Dalam Keluarga: Gambaran Kerentanan Sosial Keluarga Buruh Migran Internasional Rahayu, Desi Ariyana; Mubin, M Fatkhul; Nurhidayati, Tri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.353 KB)

Abstract

Pendahuluan: Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dampak sosial keluarga buruh migran yang ditinggal bekerja ke luar negeri. Hal ini didasarkan pada beberapa penelitian yang berkaitan dengan beberapa masalah sosial yang sering ditemukan pada keluarga buruh migran yang ditinggal bekerja di luar negeri. Penelitian dilakukan di wilayah Kendal, tepatnya di Desa Taman Gede kecamatan Gemuh. Desa Taman Gede merupakan salah satu desa di Kecamatan Gemuh yang merupakan wilayah dengan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri terbanyak menurut salah satu perusahan penyalur tenaga kerja yang ada di wilayah kecamatan Gemuh. Kendal dipilih berdasar hasil laporan BNP2TKI yang menyebutkan bahwa daerah Kendal menduduki peringkat ke sembilan tertinggi sebagai daerah penyalur tenaga kerja di Indonesia tahun 2012. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan melakukan eksplorasi langsung, menganalisis dan mendeskripsikan dampak sosial yang dialami keluarga buruh migran. Pengumpulan data dilakukan melalui in depth interview dan observasi langsung kepada partisipan. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dampak sosial yang dialami oleh keluarga buruh migran internasional yang ditinggal bekerja ke luar negeri. Dampak sosial yang dialami oleh keluarga buruh migran internasional yang ditinggal bekerja ke luar negeri meliputi: kegiatan pengalihan (displacement), sosial spiritual, aktivitas harian dan investasi. Simpulan: Secara umum dampak sosial yang dirasakan dan dialami oleh keluarga buruh migran internasional dapat digolongkan menjadi dampak positif dan negatif. Pengalaman ditinggal bekerja ke luar negeri bagi sebagian partisipan memberikan dampak positif baik secara materiil maupun immateriil, namun ada juga partisipan yang merasakan pengalaman yang kurang menyenangkan terutama bagi suami yang ditinggal oleh istrinya.
RESPONS EMOSI DAN SOSIAL REMAJA BERJERAWAT PH, Livana; Mubin, Mohammad Fatkhul; Mahmudah, Azizah Rahma
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.348 KB)

Abstract

Anak pada periode pra sekolah perlu untuk mencapai tugas-tugas perkembangan mereka yang mencakup : keterampilan motorik, sosial dan bahasa. Pendidikan anak usia dini (PAUD) akan membantu pencapaian tugas-tugas perkembangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan tingkat perkembangan anak yang mengikuti dan tidak mengikuti PAUD. Terdapat 61 anak yang tidak mengikuti PAUD dan 79 anak dari tiga sekolah PAUD di Desa Protomulyo Kabupaten Kendal. Subyek diukur menggunakan Denver Developmental Screening Test II (DDST II) pada satu kali periode. Diantara mereka yang tidak mengikuti PAUD, 41% (25 anak) didiagnosis suspect, sementara 8,9% (7 anak) dari PAUD yang tidak bisa mencapai tugas perkembangan. Tujuh puluh dua anak yang telah mengikuti minimal 3 bulan program PAUD, mampu mencapai tugas-tugas perkembangan mereka sepenuhnya. Oleh karena itu, ada perbedaan tingkat perkembangan antara anak-anak yang mengikuti dan tidak mengikuti PAUD, dengan p value (p =0,000). Program  PAUD mempunyai peran yang sangat penting untuk merangsang perkembangan anak. Orangtua dapat meyediakan permainan yang mendidik di rumah dan bagi petugas kesehatan harus aktif dalam memberikan screening pengembangan menggunakan DDST II untuk semua anak di masyarakat. Kata Kunci: Pendidikan anak usia dini (PAUD), perkembangan, anak pra sekolah LEVEL OF DEVELOPMENT OF 3-5 YEAR PRA SCHOOL CHILDREN WHO FOLLOWS AND DOES NOT FOLLOW EARLY CHILDREN EDUCATION ABSTRACTChildren in the pre-school period need to achieve their developmental tasks which include: motor, social and language skills. Early childhood education (PAUD) will help achieve the tasks of this development. This study aims to measure differences in the level of development of children who follow and do not participate in PAUD. There were 61 children who did not attend PAUD and 79 children from three PAUD schools in Protomulyo Village, Kendal Regency. Subjects were measured using the Denver Developmental Screening Test II (DDST II) at one time period. Among those who did not attend Early childhood education (PAUD), 41% (25 children) were diagnosed suspect, while 8.9% (7 children) of Early childhood education (PAUD) were unable to achieve developmental tasks. Seventy-two children who have participated in at least 3 months of the Early childhood education (PAUD) program are able to fully accomplish their development tasks. Therefore, there are differences in the level of development between children who follow and do not participate in PAUD, with p value (p = 0,000). The Early childhood education (PAUD) program has a very important role in stimulating children's development. Parents can provide educational games at home and health workers must be active in providing development screening using DDST II for all children in the community.  Keywords: Early childhood education (PAUD), development, pre-school children
Faktor Risiko Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Paranoid Mubin, M Fatkhul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 3, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.587 KB)

Abstract

Prevalensi penderita skizofrenia di dunia dan Indonesia menunjukkan angka yang terus meningkat. Angka kambuh penderita skizofrenia menunjukkan 50% – 90 % dalam dua tahun.Penyebab kambuh skizofrenia paranoid diduga berasal dari beberapa faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ini adalah, mengkonfirmasi penyebab kambuh pasien skizofrenia paranoid pada pasien dan keluarga.Desain penelitian adalah diskriptif kualitatif untuk mengetahui faktor risiko kekambuhan pasien skizofrenia paranoid secara spesifik denganmenggunakan pendekatan focus Group Discusion pada kelompok pasien dan keluarga. Hasil: factor risiko kekambuhan pada penelitian ini adalah: lemahnya kepatuhan obat, expresi emosi keluarga, dukungan keluarga yang kurang, beban keluarga dan stigma masyarakat. Dari hasil temuan ini diharapkan para praktisi dalam memberikan terapi untuk mencegah kekambuhan hendaknya memperhatikan factor risiko kekambuhan skizofrenia paranoid.
GAMBARAN TINGKAT STRES KELUARGA LANSIA Mubin, Mohammad Fatkhul; PH, Livana; Mahmudah, Azizah Rahma
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 6, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.788 KB)

Abstract

Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah lansia terus meningkat dari tahun ketahun. Begitu juga dengan jumlah lansia diseluruh indonesia juga mengalami peningkatan tiap decade. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terkait dalam perkawinan, hubungan darah, adopsi dan tinggal dalam satu rumah. Adanya kejadian-kejadian yang signifikan seperti anggota keluarga yang mempunyai lansia dalam satu rumah menciptakan kondisi stres bagi keluarga yang merawatnya sehingga menjadi tuntutan yang memaksa keluarga untuk dapat beradaptasi terhadap adanya berubahan dalam segi membagi waktu untuk merawat lansia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres pada keluarga yang mempunyai lansia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, total sampel 55 responden. Penelitian dilakukan di Desa Mororejo kec. Kaliwungu menggunakan kuesioner Weber State Sniversity dan dianalisis dengan metode deskriptif presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga mengalami tingkat stres sedang sebanyak 37 responden (67.27%) sedangkan tingkat stres berat sebanyak 8 responden (14.55%) dan tingkat stres ringan sebanyak 10 responden (18.18). Penelitian ini diharapkan keluarga dan lansia untuk lebih memaksimalkan peran sertanya didalam memberikan dukungan kepada keluarga dan lansia guna mengurangi tingkat stres keluarga yang pada akhirnya dapat tercipta kehidupan mental yang lebih sehat baik bagi keluarga maupun lansia dan Sebagai tolak ukur keluarga dalam meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dalam memberi perawatan aktivitas kehidupan sehari-hari. Kata kunci : Tingkat Stres, Keluarga. DESCRIPTION OF THE ELDERLY FAMILY STRESS LEVEL ABSTRACTThe family is the unity of the people involved in the marriage, blood relationship, adoption and living in one house. The presence of significant events such as family members who have elderly in a home creates stres for families who care for them so that the demands are forcing the family to be able to adapt to the berubahan in terms of allocating their time to care for the elderly. This study aims to describe the level of stress in families with elderly. This study used a descriptive exploratory method, the total sample of 55 respondents. The study was carried out in the village of Mororejo Kec. Kaliwungu used the Weber State Sniversity questionnaire and analyzed it using descriptive percentage method. The results showed that most families experienced moderate stress levels as much as 37 respondents (67.27%) while severe stress levels were 8 respondents (14.55%) and mild stress levels as many as 10 respondents (18.18). This research is expected that families and elderly people to maximize their participation in providing support to families and the elderly to reduce the level of family stress which ultimately can create a healthier mental life for both families and the elderly and as a family benchmark in increasing knowledge and skills in giving daily life care activities. Keywords: Tinhkat Stress, Family
GAMBARAN TINGKAT STRES KELUARGA YANG DITINGGALKAN KERJA KE LUAR NEGERI OLEH ANGGOTA KELUARGA PH, Livana; Khosandika, Failila; Mubin, Mohammad Fatkhul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.4 KB)

Abstract

Perubahan kondisi sosial akan mempengaruhi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkerja di luar negeri maupun keluarganya, awalnya tentu membawa dampak yang cukup berat baik yang dirasakan oleh yang bersangkutan maupun anggota keluarganya. Kondisi ini secara kejiwaan akan berdampak pada tingkat stres yang bersangkutan dan anggota keluarganya yang cukup tinggi. Dari kebiasaan bersama menjadi tidak ada, hal ini langsung atau tidak langsung berdampak pada pola fikir dan sikap para keluarga yang ditinggalkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres keluarga  yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarga. Jenis penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang ditinggalkan oleh anggota keluarganya ke luar negeri di Desa Taman Gede Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal sebanyak 55 responden. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengisi lembar observasi berupa kuesioner. Data dianalisis secara univariat dengan menghitung distribusi frekuensinya. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas keluarga  yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarga mengalami stres pada tingkat stres sedang. Pelayanan kesehatan dapat memberukan intervensi kepada keluarga yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarganya sebagai upaya untuk mengatasi tingkat stres yang dialaminya. Kata kunci: Keluarga yang ditinggal kerja ke luar negeri, stres.  FAMILY STRESS LEVEL THAT LEFT WORK OUTSIDE BY FAMILY MEMBERS ABSTRACTChanges in social conditions will affect Indonesian Workers (TKI) who work abroad and their families, initially it will have a quite heavy impact both felt by those concerned and their family members. This condition will have a psychological impact on the stress level concerned and family members who are quite high. From shared habits to non-existent, this directly or indirectly affects the thinking patterns and attitudes of the families left behind. The study aims to describe the level of family stress left by work abroad by family members. Type of explorative descriptive research. The population in this study were families left by family members abroad in Taman Gede Village, Gemuh District, Kendal District, as many as 55 respondents. The sampling technique uses saturated sampling. The process of data collection is done by filling in the observation sheet in the form of a questionnaire. Data were analyzed univariately by calculating the frequency distribution. The results showed that the majority of families left to work abroad by family members experience stress at moderate stress levels. Health services can provide intervention to families who are left to work abroad by family members in an effort to overcome the level of stress they experience. Keywords: Families left behind to work abroad, stress.
GAMBARAN TINGKAT ANSIETAS SUAMI ATAU ISTRI YANG DITINGGAL PASANGANNYA BEKERJA DILUAR NEGERI PH, Livana; Fatoni, Nur; Mubin, Mohammad Fatkhul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.055 KB)

Abstract

ABSTRAKAnsietas merupakan respon emosional terhadap penelitian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas merupakan reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata maupun yang hanya dibayangkan. Ansietas yang dirasakan pada pasangannya yang ditinggal keluar negeri yaitu Ansietas ringan sampai berat yang dialami oleh semua orang. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat Ansietas pada suami atau istri yang ditinggal pasangannya bekerja diluar negeri di desa Tambaksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Metode penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Populasi penelitian ini adalah suami atau istri yang ditinggal pasangnnya bekerja keluar negeri dengan ukuran sampel  54 orang. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah Simpel random sampling. Data dianalisis dengan sentral tendensi dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden mengalami ansietas sedang sebanyak 33 responden (61,1%). Saran diharapkan masyarakat tidak terlalu Ansietas karena memikirkan suami atau istri yang bekerja keluar negeri, sehingga bisa bekerja dirumah untuk membantu suami/istri yang bekerja diluar negeri dan diharapakn bisa menjalin komunikasi yang baik antara suami dan istri Kata kunci: Ansietas, suami atau istri, bekerja keluar negeri DESCRIPTION OF THE HUSBAND ANSIETAS OR WIFE LETED BY THE COUPLE WORKING OUTSIDE THE STATE ABSTRACTAnxiety is an emotional response to individual research that is subjective, which is influenced by the subconscious and is not specifically known for the cause. Anxiety is an emotional reaction to the perception of danger, both real and imagined. Anxiety is felt in the partner who is left out of the country namely mild to severe anxiety experienced by everyone. The purpose of this research is to describe the level of anxiety in the husband or wife who left their spouse working abroad in the village of Tambaksari, Rowosari Subdistrict, Kendal Regency. This research method is descriptive explorative. The population of this study was the husband or wife who were left behind and worked abroad with a sample size of 54 people. The sample technique in this study is Simple random sampling. Data were analyzed by central tendency and frequency distribution. The results showed that the majority of respondents experienced moderate anxiety as many as 33 respondents (61.1%). The suggestion is that the community is not too anxious because they think of a husband or wife who works abroad, so they can work at home to help their spouse who works abroad and is expected to establish good communication between husband and wife Keywords: Anxiety, husband or wife, working abroad
GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA YANG MENGANTARKAN PASIEN GANGGUAN JIWA KE IGD PH, Livana; Mubin, Mohammad Fatkhul
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.446 KB)

Abstract

Gangguan jiwa merupakan satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara-negara maju, tetapi masih kurang popular di kalangan masyarakat awam. Jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwapun memicu keluarga untuk mengantar pasien ke IGD. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang mengantar pasien gangguan jiwa ke IGD berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data diambil menggunakan kuesioner terkait karakteristik keluarga berupa pendidikan, pekerjaan, penghasilan, tipe keluarga, status hubungan, tahap perkembangan keluarga, dan etnis. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan keluarga yang mengantar pasien gangguan jiwa ke IGD mayoritas berpendidikan SLTA, bekerja, berpenghasilan rendah, tipe keluarga besar, status hubungan sebagai ayah, tahap keluarga pada tahap 3, dan keseluruhan keluarga merupakan etnis jawa. Kata kunci: Karakteristik keluarga, gangguan jiwa.   DESCRIPTION OF CHARACTERISTICS OF FAMILIES THAT RUNNING PATIENTS OF LIFE DISORDERS TO EDD   ABSTRACT Mental disorders are one of the four major health problems in developed countries, but are still less popular among ordinary people. The number of people who suffer from mental disorders triggers families to take patients to the emergency room. The design of this study uses descriptive. The sample of this research was 40 families who took mental patients to the emergency room. The sampling technique uses total sampling. Data was taken using a questionnaire related to family characteristics in the form of education, employment, income, family type, relationship status, family development stage, and ethnicity. Data were analyzed using frequency distribution. The results showed that the families who delivered mental patients to the emergency department were mostly high school educated, worked, had low income, large family types, relationship status as fathers, family stages in stage 3, and the whole family was Javanese.   Keywords: Family characteristics, mental disorders.
Faktor Risiko Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Paranoid Mubin, M Fatkhul
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 3, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.587 KB) | DOI: 10.26714/jkj.3.2.2015.53-56

Abstract

Prevalensi penderita skizofrenia di dunia dan Indonesia menunjukkan angka yang terus meningkat. Angka kambuh penderita skizofrenia menunjukkan 50% – 90 % dalam dua tahun.Penyebab kambuh skizofrenia paranoid diduga berasal dari beberapa faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ini adalah, mengkonfirmasi penyebab kambuh pasien skizofrenia paranoid pada pasien dan keluarga.Desain penelitian adalah diskriptif kualitatif untuk mengetahui faktor risiko kekambuhan pasien skizofrenia paranoid secara spesifik denganmenggunakan pendekatan focus Group Discusion pada kelompok pasien dan keluarga. Hasil: factor risiko kekambuhan pada penelitian ini adalah: lemahnya kepatuhan obat, expresi emosi keluarga, dukungan keluarga yang kurang, beban keluarga dan stigma masyarakat. Dari hasil temuan ini diharapkan para praktisi dalam memberikan terapi untuk mencegah kekambuhan hendaknya memperhatikan factor risiko kekambuhan skizofrenia paranoid.