. Zainal
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH MELALUI PENGGUNAAN BIJI SEBAGAI BIBIT Elkawakib Syam'un; Amir Yassi; Muhammad Jayadi; Sylvia Sjam; Fachirah Ulfa; . Zainal
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 2 No. 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 2 MEI 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i2.2162

Abstract

Bawang merah salah satu komoditas sayuran penting yang banyak dibutuhkan masyarakat sebagai bumbu penyedap masakan. Kebutuhan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan beragamnya produk olahan. Ketersediaannya yang langka menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan mempengaruhi inflasi secara nasional. Sebagai komoditas penting maka pemerintah mencanangkan produksi nasional bawang merah sebesar 1.410.847 ton. Untuk mencapai produksi tersebut dibutuhkan benih sebanyak 155.556 ton umbi bibit dan biji bibit (True shallot seed) sebanyak 28.590. Selama ini, biaya usahatani bawang merah khususnya dari bibit dapat mencapai 60% dari total biaya produksi dengan mutu bibit yang kurang memenuhi syarat agronomi. Karena bibit diperoleh dari umbi yang diseleksi dari hasil panen umbi untuk konsumsi. Semestinya produksi untuk bibit berbeda cara pe-nanganannya dengan produksi untuk konsumsi. Perbanyakan tanaman bawang merah dengan umbi memiliki kekurangan di antraanya biayanya mahal karena dibutuhkan bibit dalam jumlah besar (1,0-1,5 ton/ha), mudah rusak dan umur simpannya singkat (kurang 3 bulan) serta mengalami masa dormansi. Sedangkan keuntungan menggunakan biji adalah biaya produksinya rendah karena dibutuhkan 5-6 kg/ha, hemat biaya transportasi bibit,  umur simpan lebih lama (2 tahun), ukuran umbi  lebih besar, dan produksinya lebih tinggi. Penggunaan biji untuk bibit bawang merah merupakan alternatif dalam membudidayakan bawang merah lebih murah dengan produktivitas yang tinggi.   Kata Kunci, Bawang merah, biji untuk bibit, dan umbi untuk bibit.
MANAJEMEN PENGOLAHAN DAN PENYIAPAN MP-ASI CEPAT SAJI DAN BERGIZI UNTUK IBU BEKERJA DI KABUPATEN TAKALAR (UPAYA MEMINIMALISASI PROPORSI BALITA GIZI KURANG) Andi Nur Faidah Rahman; Mulyati M. Tahir; Meta Mahendradatta; . Zainal; Rindam Latief; Pipi Diansari; Andi Rahman Mappangaja; . Suryani
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. (EDISI KHUSUS) NOVEMBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4iK.5438

Abstract

Kabupaten Takalar merupakan Kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten Takalar merupakan daerah dengan proporsi balita gizi kurang tertinggi sebesar 27,1% dibandingkan daerah lainnya berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Masalah ekonomi dan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai pentingnya gizi merupakan salah satu faktor tingginya proporsi balita gizi kurang di Kabupaten Takalar. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada orangtua mengenai manajemen penyiapan dan pengolahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) cepat saji dan bergizi, sehingga walaupun ibu bekerja diluar rumah pemenuhan kebutuhan MP-ASI yang bergizi tetap terpenuhi. Program ini telah dilaksanakan selama satu hari dengan dua sesi kegiatan di Praktek Bidan, Kecamatan Pattalassang Kabupaten Takalar dengan mengundang 20 orang ibu-ibu yang memiliki balita. Kegiatan pelatihan meliputi: (1) Penyampaian materi dan diskusi. Peserta diberikan modul sebagai panduan kepada ibu-ibu yang memiliki balita dalam mengolah dan menyiapkan MP-ASI cepat saji dan bergizi; (2) Praktek manajemen penyimpanan dan pengolahan bahan makanan bergizi untuk dijadikan MP-ASI; (3) Praktek menyiapkan MP-ASI cepat saji dan bergizi. Diharapkan dari kegiatan ini dapat mengurangi proporsi balita gizi kurang di Kabupaten Takalar secara bertahap. Kata kunci: Kabupaten Takalar, makanan pendamping ASI, pengolahan.
PENDAMPINGAN PETANI MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAKAO DI KABUPATEN BANTAENG . Asman; Ade Rosmana; . Zainal
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10136

Abstract

In recent years, cocoa productivity in South Sulawesi has tended to decline, resulting in many farmers turning to other jobs and planting other commodities whose economic value is no better than cocoa. Various cocoa development programs have been launched, but significant improvements than expected productivity have not yet occurred. Bantaeng Regency has great potential in developing cocoa plants. Although positive results have been obtained for some cocoa farmers, the target of 2000 kg / ha has not been achieved. Various problems have been able to be mapped both at the on-farm level and at the off-farm level. The introduction of cocoa management technology and empowerment of farmers is an important key in increasing cocoa production, involving all stakeholders including universities will be an important and sustainable solution for the sustainability of people's cocoa. In addition, the government has the desire to develop organic cocoa. To support the achievement of productivity targets and organic cocoa, the improvement of the production system using non-chemical fertilizers and pesticides will be carried out in collaboration with the Faculty of Agriculture, Hasanuddin University. This activity will focus on good plantation practices, rejuvenation of planting and nursery management, manufacture of fertilizer from plant materials, composition of plant materials, and formulation of plant materials, multiplication of disease control microorganisms, mixing of microorganisms with composted plant material, and post-harvest management. This program has distributed cocoa plantation management technology and improved skills and knowledge to cocoa farmers, especially to students, farmers and farmer groups who were very satisfied with the arrival of KKN PPM DIKTI students who accompanied them to improve their gardens, activities and assistance materials were carried out well and Successful, students are very happy with this activity because of their increased knowledge and skills.  Keywords: Community services, Empowerment, Cacao Farmers, University students.ABSTRAK Dalam beberapa tahun belakangan, produktivitas kakao di Sulawesi Selatan cenderung menurun mengakibatkan banyak petani beralih ke pekerjaan lain dan menanam komoditi lain yang nilai ekonominya tidak lebih baik dari kakao. Berbagai program pengembangan kakao telah banyak diluncurkan, namun peningkatan signifikan daripada produktivitas yang diharapkan belum juga terjadi. Kabupaten Bantaeng memiliki potensi yang besar dalam pengembangan tanaman kakao. Walau hasil positif telah diperoleh bagi sebagian petani kakao, namun target 2000 kg/ha belum dicapai. Berbagai persoalan telah mampu dipetakan baik pada tingkat on-farm maupun pada tingkat off-farm. Introduksi teknologi pengelolaan kakao dan pemberdayaan petani menjadi kunci penting dalam peningkatan produksi kakao, pelibatan semua stakeholder termasuk universitas akan menjadi solusi penting dan berkelanjutan bagi kelangsungan perkakaoan rakyat. Selain itu pemerintah mempunyai keinginan untuk mengembangkan kakao organik. Untuk mendukung pencapaian target produktivitas dan kakao organik, maka perbaikan sistem produksi dengan penggunaan pupuk dan pestisida non kimia akan dilakukan dengan kerjasama Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini akan difokuskan pada praktek perkebunan yang baik, peremajaan tanam dan manajemen pembibitan, pembuatan pupuk  dari bahan tanaman, komposisi bahan tanaman, dan formulasi bahan tanaman, perbanyakan mikroorganisme pengendali penyakit, pencampuran mikroorganisme dengan bahan tanaman yang dikomposkan, dan pengelolaan pasca panen. Program ini telah melakukan distribusi teknologi manajemen kebun kakao dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepada petani kakao, terkhusus kepada mahasiswa, Petani dan Kelompok Tani sangat puas dengan kedatangan Mahasiswa KKN-PPM DIKTI yang mendampingi mereka memperbaiki kebun mereka, Kegiatan dan materi Pendampingan terlaksana dengan baik dan berhasil, Mahasiswa sangat senang dengan kegiatan ini karena bertambahnya pengetahuan dan keterampilan mereka.Kata kunci: Pengabdian masyarakat, Pemberdayaan, Petani Kakao, Mahasiswa.