Andi Nur Faidah Rahman
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN BERAS DENGAN METODE VAKUM DI KABUPATEN TAKALAR Andi Nur Faidah Rahman; Mulyati M Tahir; Meta Mahendradatta; Pipi Diansari
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 3 No. 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 2 MEI 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i2.4245

Abstract

Kabupaten Takalar merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan dimana padi merupakan produk unggulan daerah. Iklim tropis dan lembab di daerah ini mendukung berkembangnya hama gudang (kutu beras) yang dapat menyebabkan beras menjadi berjamur, bau apek, dan saling melekat, sehingga secara ekonomi dapat berdampak pada penurunan harga. Pengemasan beras dengan metode vakum diharapkan dapat meminimalisasi kerusakan beras akibat serangan hama gudang selama penyimpanan, karena dengan metode vakum, jumlah oksigen di dalam kemasan akan ditekan, sehingga menghambat perkembangbiakan hama (larva hama). Kegiatan pengabdian ini ditujukan sebagai salah satu upaya meminimalisasi kehilangan akibat penanganan pascapanen yang tidak tepat, dengan jalan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani dan pedagang beras mengenai metode penyimpanan dan pengemasan beras yang dapat menjaga kualitas beras selama penyimpanan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan pengabdian telah dilakukan di Desa Tala, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Takalar, peserta terdiri dari anggota masyarakat petani dan pedagang beras sebanyak 30 orang. Pelatihan telah dilakukan dengan dua sesi kegiatan yaitu sesi ke-1 adalah penyampaian materi mengenai: (1) Pentingnya pengemasan beras dengan metode vakum selama penyimpanan, (2) Tata cara penyimpanan beras yang tepat agar bebas dari serangan hama gudang, (3) Tata cara penggunaan teknologi kemasan vakum pada beras. Dan sesi ke-2 adalah praktek menyosoh, menampi dan mengemas beras dengan metode vakum. Berdasarkan hasil monitoring oleh beberapa orang tim pelaksana, menunjukkan bahwa peserta telah mengetahui metode penyimpanan beras dengan benar agar bebas dari serangan hama gudang dan mengetahui teknik pengemasan beras dengan metode vakum. Kata kunci: penyimpanan beras, pengemasan vakum, Kabupaten Takalar
MANAJEMEN PENGOLAHAN DAN PENYIAPAN MP-ASI CEPAT SAJI DAN BERGIZI UNTUK IBU BEKERJA DI KABUPATEN TAKALAR (UPAYA MEMINIMALISASI PROPORSI BALITA GIZI KURANG) Andi Nur Faidah Rahman; Mulyati M. Tahir; Meta Mahendradatta; . Zainal; Rindam Latief; Pipi Diansari; Andi Rahman Mappangaja; . Suryani
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. (EDISI KHUSUS) NOVEMBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4iK.5438

Abstract

Kabupaten Takalar merupakan Kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten Takalar merupakan daerah dengan proporsi balita gizi kurang tertinggi sebesar 27,1% dibandingkan daerah lainnya berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Masalah ekonomi dan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai pentingnya gizi merupakan salah satu faktor tingginya proporsi balita gizi kurang di Kabupaten Takalar. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada orangtua mengenai manajemen penyiapan dan pengolahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) cepat saji dan bergizi, sehingga walaupun ibu bekerja diluar rumah pemenuhan kebutuhan MP-ASI yang bergizi tetap terpenuhi. Program ini telah dilaksanakan selama satu hari dengan dua sesi kegiatan di Praktek Bidan, Kecamatan Pattalassang Kabupaten Takalar dengan mengundang 20 orang ibu-ibu yang memiliki balita. Kegiatan pelatihan meliputi: (1) Penyampaian materi dan diskusi. Peserta diberikan modul sebagai panduan kepada ibu-ibu yang memiliki balita dalam mengolah dan menyiapkan MP-ASI cepat saji dan bergizi; (2) Praktek manajemen penyimpanan dan pengolahan bahan makanan bergizi untuk dijadikan MP-ASI; (3) Praktek menyiapkan MP-ASI cepat saji dan bergizi. Diharapkan dari kegiatan ini dapat mengurangi proporsi balita gizi kurang di Kabupaten Takalar secara bertahap. Kata kunci: Kabupaten Takalar, makanan pendamping ASI, pengolahan.
DIFUSI TEKNOLOGI PEMBUATAN EDIBLE FILM BERBASIS KARAGENAN/PATI SEBAGAI KEMASAN PRIMER DODOL RUMPUT LAUT DI KABUPATEN TAKALAR Adiansyah Syarifuddin; Andi Dirpan; Andi Nur Faidah Rahman
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 1 OKTOBER 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i1.8116

Abstract

ABSTRAKKabupaten Takalar merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang kaya akan komoditi hasil perikanan dan pertanian, utamanya rumput laut yang dapat diolah menjadi karagenan dan umbi-umbian yang dapat diolah menjadi pati sebagai sumber bahan baku edible film. Edible film merupakan kemasan primer yang dapat dimakan dan ramah lingkungan yang telah banyak diaplikasikan pada produk pangan olahan. Salah satu produk olahan yang potensi untuk diaplikasikan edible film adalah dodol yang banyak diproduksi di Kabupaten Takalar. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian ini adalah memberdayakan mitra ibu-ibu kelompok usaha Matahari untuk memanfaatkan produk turunan dari rumput laut dan umbi-umbian seperti karagenan dan pati menjadi edible film dan mengaplikasikan pada dodol. Mitra ini telah memiliki pengalaman memproduksi dodol rumput laut namun belum memiliki pengetahuan tentang kemasan primer yang baik, aspek keamanan pangan dan, belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang produksi kemasan primer dan aplikasinya pada pangan olahan basah seperti dodol. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi penyuluhan dan pelatihan. Metode penyuluhan dan pelatihan dilakukan untuk menjelaskan tentang manfaat edible film, cara membuat edible film, dan aspek keamanan pangan pada pembuatan dan aplikasi edible film. Sementara itu metode pelatihan diberikan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu kelompok  Matahari membuat edible film dan menerapkan kemasan primer pada dodol. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah ibu-ibu kelompok usaha Matahari banyak memperoleh pemahaman dan keterampilan tentang edible film dan aplikasinya pada dodol. Selain itu peserta menyadari pentingnya keamanan pangan dalam proses produksi, pemilihan jenis bahan baku edible film dan cara penggunaan edible film pada dodol.Kata kunci: edible film, karagenan, pati, kemasan, keamanan pangan. ABSTRACTTakalar Regency, one of the districts in South Sulawesi Province, is rich in commodities of fisheries and agriculture. Carrageenan and starch, the derivative products of seaweed and tubers, are the raw materials of edible film. Edible films/coatings is a thin layer which is formed directly on the food surface or between different layers of components with many function such as a barrier of moisture, oxygen, and solute into the food and as a carrier ofaroma compounds. The objective of the community services is to empower the housewife of Matahari community to produce carageenan/starch based-edible film and its application to dodol, a processed food which is fabricated by Matahari community, a small entreprises in Takalar regency. Matahari community has experience producing dodol but they did not yet have good knowledge to produce edible film  and apply edible film to dodol  as well as lack of food safety aspects. The method used in the implementation knowledge and skills transfer to community were lecture and training. The lecture method was conducted to provide an explanation of the benefits of edible film, how to produce edible film and its application to dodol in-house scale, and how to keep the food safety. The community were very responsive to follow the training as well as the lecture. The community was very eager to follow the training activities and conducting practice edible film. After participating in these activities, the skill of the Matahari community to produce edible film in-house scale improved. In addition, awareness of food safety and proper packaging greatly enhanced. Keywords: edible film, carrageenan, starch, packaging, food safety.
PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN OLAHAN “CHAO” IKAN DI PELELANGAN PAOTERE KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR Jumriah Langkong; Nurlailah Abdullah; Andi Nur Faidah Rahman
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 1 OKTOBER 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i1.8120

Abstract

ABSTRAKSulawesi Selatan khususnya di Kecamatan Ujung Tanah pada pelelangan Paotere merupakan lokasi yang potensial dengan berbagai hasil perikanannya.Hasil perikanan merupakan sumber protein hewani yang paling baik, karena mengandung protein yang cukup tinggi dan komposisi asam amino yang lengkap (kualitas yang tinggi). Ikan merupakan merupakan sumber zat-zat gizi terpenting bagi tubuh, selain mengandung semua zat-zat gizi tersebut diatas, juga mempunyai struktur protein yang sesuai dengan tubuh sehingga sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak. Produk olahan ikan udang dan ikan adalah makanan tradisional yang sudah umum dikenal di Sulawesi Selatan khususnya di Pelelangan ikan Paotere. Produk “chao” memiliki cita rasa khas dan merupakan makanan kegemaran masyarakat pada umumnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan di kelompok usaha nelayan ikan dan udang dengan melakukan pelatihan dan penyuluhan tentang teknologi pengolahan dan pengemasan olahan “chao” ikan dan bahan baku serta sanitasi kebersihan. Selain itu untuk meningkatkan kualitas produk “chao” ikan dilakukan uji organoleptik meliputi warna, rasa aroma dan tekstur “chao” ikan. Hasil yang diharapkan dalam pengabdian ini dapat meningkatkan perbaikan teknologi pengolahan dan pengemasan olahan “chao” yang berkualitas dan memenuhi standar SNI.Kata Kunci: Ikan, Fermentasi,”Chao”, dan Pelelangan paotere Makassar. ABSTRACTSouth Sulawesi, especially in Ujung Tanah District, at the Paotere auction is a potential location with a variety of fishery products. Fishery products are the best source of animal protein, because they contain quite high protein and complete amino acid composition (high quality). Fish is a source of the most important nutrients for the body, besides containing all the nutrients mentioned above, it also has a protein structure that is suitable for the body so it is very good for the growth of children. Processed shrimp and fish products are traditional foods that have been commonly known in South Sulawesi, especially at the Paotere fish auction, "Chao" products have a distinctive taste and are a favorite food of the general public. The method of implementation is carried out in the fish and shrimp fishermen business group by conducting training and counseling on processing and packaging technology for "chao" fish and raw materials and sanitation hygiene. In addition to improving the quality of fish "chao" products, organolepotic tests include color, flavor, aroma and texture of "chao" fish. The expected results in this service can improve the processing and packaging technology of processed "chao" quality and meet SNI standards.Keywords: Fish, Fermentation, "Chao", Paotere Fish Auction Makassar.
PERBAIKAN MUTU PRODUK USAHA JAGUNG MARNING “MAWAR” DI KABUPATEN TAKALAR Andi Nur Faidah Rahman; . Jalaluddin; Jumriah Langkong
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10137

Abstract

The "Mawar" marning corn business group is a group business located in Sompu Village, Pattallassang District, Takalar Regency, South Sulawesi. Marning corn is a processed product of corn by boiling it with a solution of calcium hydroxide, dried, then fried. However, based on the results of direct interviews with owners, several obstacles faced were the problem of drying in the rainy season and marketing problems that were constrained by the short shelf life of marning corn. This is caused by the use of simple packaging. This activity is aimed to improve the quality of "Mawar" marning corn through the application of vacuum packaging, drying oven technology, and the use of oxygen adsorbent. The method used in this activity is counseling and training. Community service activities have been done by inviting mothers who are around the business as many as 20 people as the partner. The activity was carried out with two sessions namely: (1) Delivery of material and discussion; (2) Practice. Based on the results of filling in the questionnaire by the participants it was found that there was an increase in participant's knowledge from 15% to 90% regarding the benefits of vacuum packaging, drying oven, and oxygen adsorbent. In addition there was an increase in the skills of participants in using vacuum packaging equipment and drying oven from 10% to 100%. Based on the result, it can be concluded that the counseling and training activities carried out successfully because of an increase in knowledge and skills of participants.Keywords: Marning corn, vacuum packaging, drying oven. ABSTRAKKelompok usaha jagung marning “Mawar” merupakan salah satu kelompok usaha yang terletak di Desa Sompu, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jagung marning merupakan produk hasil olahan jagung dengan cara direbus dengan larutan kapur sirih (kalsium hidroksida), dikeringkan, kemudian digoreng. Namun, berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pemilik usaha, beberapa kendala yang dihadapi yaitu masalah pengeringan pada musim penghujan dan masalah pemasaran yang terkendala dengan masa simpan jagung marning yang tidak terlalu lama. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan kemasan yang sederhana. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk memperbaiki mutu jagung marning “Mawar” melalui penerapan pengemasan vakum, teknologi oven pengering dan penggunaan penyerap oksigen. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan pengabdian telah dilakukan dengan mengundang ibu-ibu yang berada disekitar usaha sebanyak 20 orang sebagai mitra. Kegiatan dilakukan dengan dua sesi yaitu: (1) Penyampaian materi dan diskusi; (2) Praktek. Berdasarkan hasil pengisian kuisioner oleh peserta diperoleh bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta dari 15% menjadi 90% mengenai manfaat pengemasan vakum, oven pengering, dan penyerap oksigen. Selain itu terjadi peningkatan keterampilan peserta dalam menggunakan alat pengemas vakum dan oven pengering yaitu dari 10% menjadi 100%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang diadakan berhasil karena adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta.Kata kunci: Jagung marning, kemasan vakum, oven pengering.