Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan

Alternatif pola restrukturisasi kredit debitur a/n Sidiq (Studi kasus pada Bank X) Rosida Cristina Sari; Haris Maupa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v7i2.23351

Abstract

The purpose of this study is to identify the causes of the debtor's inability to fulfill obligations to Bank X, analyze the request for a reduction in credit interest rates on behalf of Sidiq, and find the best alternative in an effort to save his credit. The research method used is descriptive qualitative analysis, examining the phenomena that cause bad loans. Analyzing the 5C concept in credit restructuring analysis. After that the selection of the best restructuring scenario. The results obtained are that the debtor's problem is the debtor's inability to fulfill his obligations to the Bank, resulting in arrears in principal and interest installments. The cause of the problem is the decline in the average level of sales as a result of the influence of Covid-19. Based on the 5 scenarios that have been made, scenario 3 is the scenario that gets the largest weight with a weight of 28. The restructuring scheme is that R/C working capital loans are converted into term loan KMK (a decrease in principal) in installments from July 2021 to June 2024, the time period The loan is extended until June 2024, the interest rate is lowered to an interest rate of 6%, arrears on interest, fines and fees are placed in the PPH account and the debtor is paid in installments from July 2022 to June 2024 with nominal installments gradually increasing, and the current interest is paid according to schedule. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya ketidakmampuan debitur dalam melakukan kewajiban kepada Bank X, menganalisis permohonan penurunan suku bunga kredit atas nama Sidiq, dan mencari alternatif terbaik dalam upaya penyelamatan kreditnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisa deskriptif kualitatif, yakni pendekatan analisa yang dapat menguraikan konsep yang berlaku dibidang pemberian kredit. Meneliti fenomena yang menyebabkan terjadinya salah satu kredit macet pada SKC Bank X. Menganalisis konsep 5C dalam analisa restrukturisasi kredit. Setelah analisa konsep 5C dilanjutkan dengan pemilihan skenario restrukturisasi yang terbaik. Hasil yang didapat bahwa permasalahan debitur adalah ketidakmampuan debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada Bank sehingga terjadi tunggakan cicilan pokok dan bunga kredit. Penyebab permasalahan tersebut adalah menurunnya tingkat penjualan rata-rata sebagai akibat pengaruh Covid-19. Berdasarkan 5 skenario yang telah dibuat, maka skenario 3 adalah skenario yang mendapat bobot terbesar dengan bobot sebesar 28. Skim restrukturisasinya adalah kredit modal kerja R/C diubah bentuk menjadi KMK termloan (adanya penurunan pokok) dicicil dari Juli 2021 sd Juni 2024, jangka waktu kredit diperpanjang sd Juni 2024, suku bunga diturunkan menjadi dengan suku bunga 6%, tunggakan atas bunga, denda dan biaya didudukkan dalam rekening PPH dan debitur mencicilnya mulai Juli 2022 s.d Juni 2024 dengan nominal angsuran bertahap naik, dan atas bunga berjalan di bayar sesuai jadwal. Saran yang diberikan terhadap penelitian ini Bank harus cepat tanggap untuk mengatasi kesulitan debitur/ permohonan debitur. Bank harus monitoring kinerja debitur secara berkelanjutan dan untuk pemberian kredit baru atau restrukturisasi kredit didasarkan atas cashflow yang berasal dari hasil operasional.
Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian produk sanitary merek Onda Stefani Stefani; Haris Maupa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v7i2.23354

Abstract

The large selection of sanitary product brands that are popular in Indonesia is a challenge for companies to develop and sell better products, so that consumers can buy the product. The purpose of this study is to analyze the factors that influence consumer behavior in purchasing decisions for sanitary products, ONDA brand. The data collection method used a questionnaire with a sample size of 144 respondents who knew and had bought Onda products. The sampling technique of non-probability sampling is accidental sampling. The data analysis technique used multiple regression. The results show that cultural, social, personal, and psychological factors together have a fairly strong positive influence (71.5%) on the purchasing decision of Onda's sanitary products. Personal factors are the variables that have the most dominant influence on the purchasing decision for Onda products. Banyaknya pilihan merk produk sanitary yang populer di Indonesia menjadi tantangan bagi perusahaan untuk mengembangkan dan menjual produknya menjadi lebih baik agar konsumen dapat membeli produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini unuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian produk sanitary merek ONDA. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel terdiri 144 responden yang mengetahui dan pernah membeli produk Onda. Teknik pengambilan sampel non probability sampling yaitu accidential sampling. Teknik analisa data menggunakan regresi berganda. Hasil menunjukkan bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif yang cukup kuat (71.5%) terhadap keputusan pembelian produk sanitari Onda. Faktor pribadi merupakan variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk Onda.
Analisis strategi peningkatan kinerja PT Paramount Land dengan pendekatan SWOT-Balance Scorecard untuk meningkatkan keunggulan bersaing Reynaldi Kusumo; Haris Maupa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 7 No 4 (2023): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v7i4.25356

Abstract

One of the things that need to be considered in company management is performance measurement. One well-known measurement tool that is widely used by companies around the world today is the Balanced Scorecard. Therefore, this study uses the SWOT-Balanced Scorecard method integration approach to measure the current performance of Paramount Land and develop initiative strategies to achieve the targets set to improve performance. Paramount Land is a housing development company based in the Gading Serpong area. The data source used in this study is SWOT data from interviews with company owners and data to measure the performance of the balanced scorecard in each perspective, such as the results of distributing the balanced scorecard questionnaire. From the results of the balanced scorecard weighting, it was found that an increase in after-sales service had a high weight value of 12% followed by maintaining a good company reputation by 10%. So that the strategy expected by PT Paramount Land is to pay more attention to consumer satisfaction. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen perusahaan adalah pengukuran kinerja. Salah satu alat ukur terkenal yang banyak digunakan oleh perusahaan di seluruh dunia saat ini adalah Balanced Scorecard. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan integrasi metode SWOT-Balanced Scorecard dengan tujuan untuk mengukur kinerja Paramount Land saat ini dan mengembangkan strategi inisiatif untuk mencapai target yang telah ditetapkan guna meningkatkan kinerja. Paramount Land adalah perusahaan pengembang perumahan yang berbasis di kawasan Gading Serpong. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data SWOT hasil wawancara dengan pemilik perusahaan dan data untuk mengukur kinerja balanced scorecard pada masing-masing perspektif, seperti hasil penyebaran kuesioner balanced scorecard. Dari hasil pembobotan balanced scorecard didapatkan bahwa peningkatan after sales service memiliki nilai bobot tinggi sebesar 12% diikuti dengan mempertahankan reputasi perusahaan yang baik sebesar 10% sehingga strategi yang diharapkan oleh PT Paramount Land adalah lebih memperhatikan kepuasan konsumen.