Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA PERENCANAAN PERMINTAAN KERAJINAN KULIT KERANG MUTIARA DI KOTA AMBON Marcy L. Pattiapon; N. E. Maitimu
ARIKA Vol 10 No 2 (2016): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.221 KB) | DOI: 10.30598/arika.2016.10.2.139

Abstract

Maluku merupakan daerah kepulauan yang kaya akan hasil alam terutama laut yang diantaranya yaitu kerang mutiara. Salah satu industri kecil yang cukup berkembang adalah industri kerajinan dari kulit kerang mutiara, kulit kerang mutiara di manfaatkan dan di olah sebagai kerajinan yang bernilai seni tinggi merupakan salah satu ciri khas dari daerah Maluku yang merupakan salah satu pilihan cinderamata yang cukup diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Kerang selain dikonsumsi, kerang juga menghasilkan mutiara dan sering dibuat menjadi perhiasan seperti kalung, gelang, cincin dan hiasan dinding dan berbagai aksesoris. Terjadinya fluktuasi permintaan dari waktu ke waktu menyebabkan perlunya perencanaan persediaan dengan melakukan peramalan kebutuhan dimasa mendatang.Peramalan yang digunakan adalah Time Series Moving Average dan Single Exponential Smoothing. Hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa yang menyerap modal terbesar adalah kerangmutiara, profil, kain bludru dan kaca. Peramalan dengan Moving Average (MA) = 4 bulan mempunyai nilai error tekecil dengan hasil prakiraan peramalan adalah 57 kg. Dengan total biaya sebesar Rp. 5.156.847.779. Alternatif yang digunakan dalam perencanaan agregat adalah strategi dengan hari kerja regular tetap dan strategi lembur, yaitu selama 26 hari/bulan, dengan kapasitas produksi 39 unit produk jadi kulit kerang. Dengan total biaya adalah sebesar Rp. 243.650.000. Produk ukiran wajah dan kereta kuda merupakan produk yang harus mendapat perhatian yang sangat serius karena akan berdampak pada biaya yang tinggi. Yang memiliki volume tahunan terbesar yaitu sebesar 58.9% dari total nilai persediaan.
IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING GUNA MEREDUKSI WASTE (Studi Kasus : UD. X) Nil Edwin Maitimu; Marcy L. Pattiapon
ALE Proceeding Vol 3 (2020): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.3.2020.75-81

Abstract

Tujuan akhir suatu perusahaan adalah untuk memperoleh profit setinggi mungkin. Profit yang tinggi yang akan diperoleh jika perusahaan bisa menekan sekecil mungkin pengeluaran perusahaan dan melakukan efisiensi termasuk menekan pemborosan yang ada. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan perlu membuat proses produksi menjadi optimal. UD. X adalah salah satu perusahaan industri yang bergerak dibidang mebel. Produk yang dihasilkan oleh UD. X adalah furniture seperti meja, kursi, lemari, jendela dan pintu. Faktor yang mengakibatkan terjadinya pemborosan terhadap waktu, tenaga, jarak, material, dan mesin sehingga mengakibatkan terjadinya waktu tunggu yang lama dan memperkecil ruang gerak pekerja. Kondisi ini apabila terjadi secara terus-menerus akan berpengaruh terhadap efisiensi dan produktivitas perusahaan, yang nantinya dapat merugikan perusahaan.Berdasarkan hasil penelitian maka urutan waste yang terjadi pada proses produksi pintu dalam UD. X dari rangking tertinggi sampai rangking terendah adalah waste waiting (17,1%), waste innappropiate processing (16,5%), waste overproduction (15,9%), waste inventory (15,3%), waste transportation (14,1%) waste unnecessary motion (11,8%) dan waste defects (9,4%). Dengan mengetahui waste yang terjadi maka dilakukan upaya untuk mengurangi waste yang terjadi. Metode Root Cause Analysis adalah sebuah metode yang bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah atau peristiwa. Dengan menggunakan metode ini maka diharapakan dapat mengurangi waste yang terjadi pada sistem produksi pintu.
PERENCANAAN PRODUKSI KERAJINAN KULIT KERANG MUTIARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE AGREGAT DI KOTA AMBON Marcy L. Pattiapon; Nil Edwin Maitimu
ALE Proceeding Vol 2 (2019): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.2.2019.154-157

Abstract

Maluku merupakan daerah kepulauan yang kaya akan hasil alam terutama laut yang diantaranya yaitu kerang mutiara. Salah satu industri kecil yang cukup berkembang adalah industri kerajinan dari kulit kerang mutiara, kulit kerang mutiara di manfaatkan dan di olah sebagai kerajinan yang bernilai seni tinggi merupakan salah satu ciri khas dari daerah Maluku yang merupakan salah satu pilihan cinderamata yang cukup diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Kerang selain dikonsumsi, kerang juga menghasilkan mutiara dan sering dibuat menjadi perhiasan seperti kalung, gelang, cincin dan hiasan dinding dan berbagai aksesoris.Terjadinya fluktuasi permintaan dari waktu ke waktu menyebabkan perlunya perencanaan persediaan dengan melakukan peramalan kebutuhan dimasa yang akan datang.Peramalan yang digunakan adalah Time Series Moving Average dan Single Exponential Smoothing.Hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa yang menyerap modal terbesar adalah kerangmutiara, profil, kain bludru dan kaca. Peramalan dengan Moving Average (MA) = 4 bulan mempunyai nilai error tekecil dengan hasil prakiraan peramalan adalah 57 kg. Dengan total biaya sebesar Rp. 5.156.847.779.Alternatif yang digunakan dalam perencanaan agregat adalah strategi dengan hari kerja regular tetap dan strategi lembur, yaitu selama 26 hari/bulan, dengan kapasitas produksi 39 unit produk jadi kulit kerang. Dengan total biaya adalah sebesar Rp. 243.650.000.
PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI PEMBOROSAN PADA INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTAH (STUDI KASUS: PT NUSA INA AGRO HUALU MANISE) Falensia Kaihena; Marcy L. Pattiapon; Nil E. Maitimu
i tabaos Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.704 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.1.82-89

Abstract

PT. Nusa Ina merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang mengelola dan memproduksi minyak sawit. Untuk menunjang proses produksi, PT Nusa Ina memiliki 8 stasiun kerja yaitu stasiun timbang, stasiun sortasi, stasiun loading ramp, stasiun sterilizer, stasiun thressing, stasiun press, stasiun clarification dan storage tank Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat proses produksi minyak sawit diketahui bahwa terdapat 4 jenis aktivitas yang dapat menyebabkan pemborosan atau tidak memiliki nilai tamba Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi penyebab pemborosan serta membuat usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan di sepanjang aliran pengolahan CPO. Kemudian untuk menyelesaikan permasalahan menggunakan konsep lean manufacturing untuk menganalisis waste dengan value stream mapping, kemudian menentukan waste dengan menggunakan fishbone diagram serta merancangan rekomendasi perbaikan untuk mengatasi waste tersebut. Berdasarkan Identifikasi waste sepanjang aliran pengolahan CPO maka perusahaan sering mengalami beberapa jenis pemborosan yang membuat sulitnya tercapai kapasitas produksi diantaranya over production, waiting time, transportation, motion, inventory, defect. Usulan perbaikan untuk mengurangi waste adalah dengan dilakukannya penjadwalan produksi, Penambahan jumlah lori, Perlu penambahan bak perebusan pada stasiun sterilizer, meminimasi penumpukan bahan baku dan terkena sinar matahari langsung, dan lainnya. Dalam penerapan lean manufacturing, lean time aktual yang sebelumnya 534 menit menggalami penurunan sebesar 15 menit menjadi 519 menit. Dengan Process Cycle Efficiency aktual sebesar 87,82%, mengalami peningkatan sebesar 1,02% menjadi 90,36% setelah dilakukan perbaikan.
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN PENGOPTIMALAN PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY(EOQ) DAN ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY(EPQ) M Rifqi; Marcy L. Pattiapon; Billy J. Camerling
i tabaos Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.2.122-127

Abstract

Perusahaan Roti kering kenari cap tiga daun merupakan salah satu perusahaan kecil di desa Mamala. Perusahaan manufaktur harus teliti dalam setiap proses produksi agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memperoleh keuntungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengoptimalkan persediaan bahan baku dan produksi roti kering kenari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Economic Production Quantity (EPQ). Pada penelitian awal , peneliti mendapati persediaan bahan baku pada tahun 2019, 2020, dan 2021 masih cukup besar. Peneliti juga mendapati pada tahun 2019 kelebihan produksi sebesar (10,55%) dari total produksi, pada tahun 2020 sebesar (11%) dari total produksi, pada tahun 2021 sebesar (10,10%) dari total produksi. Persediaan bahan baku optimal tiap kali pesan pada tahun 2019 kenari sebesar 702,61 kg, terigu sebesar 1.719,61 kg, margarin sebesar 195,92 kg, gula sebesar 333,72 kg, dan ragi sebesar 104,72. Pada tahun 2020 kenari sebesar 758,36 kg, terigu sebesar 1.777,13 kg, margarin sebesar 191,98 kg, gula sebesar 320,51 kg, dan ragi sebesar 94,98 kg. Pada tahun 2021 kenari sebesar 649,72 kg, terigu sebesar 1.742,63 kg, margarin sebesar 180,95 kg, gula sebesar 303,97 kg, dan ragi sebesar 92,12. Produksi optimal pada tahun 2019 sebesar 112,85 kg, tahun 2020 sebesar 108,77 kg, tahun 2021 sebesar 111,11 kg.
ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) PADA UD. X Nil Edwin Maitimu; Marcy L. Pattiapon
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.134-140

Abstract

Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses operasi dilakukan dengan cara mempertimbangkan produktivitas perusahaan. Produktivitas sangat penting bagi perusahaan dalam rangka persaingan bisnis yang kompetitif sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. UD. X merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang Meubel yang memproduksi perabotan rumah tangga. Jenis produk yang diproduksi adalah Sofa bungkus, meja makan, tempat tidur, dan lemari. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah selama dilakukannya proses produksi dari tahun ke tahun, UD. X belum pernah melakukan pengukuran tentang sejauh mana produktivitas yang telah dicapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fluktuasi Produktivitas UD. X dan untuk menganalisis fluktuasi input-input yang dipakai oleh UD. X sehingga dapat mengetahui input-input yang perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis tingkat produktivitas adalah mengan menggunakan metode American Productivity Center (APC) untuk membandingkan nilai input yang dikeluarkan dan nilai output yang dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan produktivitas dimana nilai indeks produktivitas pada tahun 2019 turun sebesar -1,7%, tahun 2020 turun sebesar -3,2% dan tahun 2021 turun sebesar -2,1%. Hal ini terjadi karena masalah internal perusahan yaitu penggunaan sumber daya yang belum efisien yang berefek pada meningkatnya biaya produksi. Dimana pada tahun 2021 nilai output sebesar Rp. 3,219,000,000 dengan produktivitas menurun (-2,0 %) maka perusahaan mengalami kerugian dalam penggunaan sumber daya pada tahun 2016 sebesar Rp. 64.380.000.
ANALISIS EFEKTIVITAS PERAWATAN MESIN PEMBANGKIT PADA PLTD SANANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN OVERALL RESOURCE EFFECTIVENESS (ORE) Mega Cahyuni Umasugi; Marcus Tukan; Marcy L. Pattiapon
i tabaos Vol 2 No 3 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.3.153-158

Abstract

Dalam mengoperasikan tenaga listrik terdapat berbagai permasalahan antara lain pemakaian karena tenaga listrik selalu berubah dari waktu kewaktu, gangguan jaringan, kondisi alam dan lingkungan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya downtime. Downtime merupakan waktu ketika mesin tidak dapat beroperasi dalam jangka waktu tertentu. Downtime yang terjadi mengakibatkan pemadaman listrik selama mesin dalam perbaikan dan berdampak pada produktivitas mesin. Produktivitas yang baik dapat dilihat dari kinerja mesin yang baik pula. Hal ini dapat ditandai dengan tingginya nilai efektivitas mesin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas mesin dengan mengunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Effectiveness (ORE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rata-rata nilai OEE sebesar 52.05% dan nilai ORE sebesar 51.91%. Kedua nilai efektivitas mesin ini berada dibawah standar JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance) yaitu 85%. Rendahnya nilai OEE dan ORE lebih dominan disebabkan oleh faktor performance effeciency.
ANALISIS EFEKTIVITAS MAINTENANCE MESIN VERTIMILL DENGAN PERHITUNGAN OVERALL EQUIPMENT EFECTIVENESS (OEE) PADA PT. NUSA HALMAHERA MINERALS (NHM) Gloria Elsaday Talaba; Marcy L. Pattiapon; Billy J. Camerling
i tabaos Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2023.3.1.17-22

Abstract

Kelancaran proses produksi menjadi salah satu faktor krisis yang perlu diberikan prioritas perhatian dengan cara menjaga agar kondisi fasilitas produksi atau mesin yang digunakan dapat beroperasi dengan baik. Pada saat mesin atau komponen mengalami kerusakan atau kegagalan secara otomatis akan mengakibatkan terganggunya proses produksi dan bahkan proses produksinya terhenti sehingga sangat dimungkinkan target produksi yang ditetapkan tidak dapat tercapai dan pada akhirnya akan dapat merugikan perusahaan.Untuk kelancaran proses produksi maka perusahaan membutuhkan dukungan mesin-mesin dan peralatan yang baik. Kesiapan mesin produksi menjadi hal pokok untuk kegiatan produksi, dengan mesin yang baik produk yang karena itu, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan adalah masalah perawatan mesin (maintenance). Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi efektivitas maintenance mesin dengan mengunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata nilai OEE sebesar 55% - 58.91%. Nilai efektivitas mesin vertimill berada dibawah standar JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance) yaitu 85%. Rendahnya nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) lebih dominan disebabkan oleh faktor performance effeciency.