Mokoginta Jusran
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SARANA AIR BERSIH DESA PANGERAN DAN DESA PANNULAN KEC. KABARUAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Mokoginta Jusran
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v4i2.583

Abstract

Air yang digunakan masyarakat untuk air bersih harus memenuhi syarat baik kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan survey awal yang dilakukan, sumber air yang digunakan oleh masyarakat Desa Pangeran dan Desa Pannulan untuk penyediaan air bersih berasal dari mata air yang diduga sudah tercemar oleh bakteri E. coli karena adanya kegiatan manusia pada sumber air tersebut seperti mandi, cuci dan bahkan buang air besar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas bakteriologis air pada sarana air bersih di Desa Pangeran dan Desa Pannulan. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kualitas bakteriologis air pada sarana air bersih Desa Pangeran dan Desa Pannulan. Populasi dalam penelitian adalah air mata air, dan air kran konsumen. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purporsif sampling, dengan jumlah 6 (enam) titik sampel yaitu sampel pertama pada mata air, sampel kedua pada bak distribusi, sampel ketiga pada kran umum, sampel keempat, lima dan enam pada kran pribadi dimana lokasi terbanyak terdapat penderita diare, dan sampel diambil pada musim kemarau. Pengolahan dan analisa data hasil penelitian dianalisis secara dekskriptif. Hasil laboratorium menunjukkan angka total coliform sangat tinggi yaitu MPN 240-540/100 ml air. Angka ini telah melampaui batas yang telah disyaratkan oleh Permenkes 416 tahun 1990 tentang baku mutu total coliform untuk air jenis perpipaan MPN 10/100 ml air. Kesimpulan, air yang terdapat pada sarana air bersih di Desa Pangeran dan Desa Pannulan terbukti tidak memenuhi syarat bakteriologis. Saran, bagi petugas sanitasi selain melakukan penyuluhan, juga pentingnya pengawasan, baik sarananya maupun pengambilan dan pemeriksaan sampel air ke laboratorium, terutama kualitas bakteriologis.
KELELAHAN KERJA PADA SOPIR BUS TRANS PALU – MANADO DI TERMINAL MALALAYANG Octaviani M. Damopolii; Bongakaraeng Bongakaraeng; Mokoginta Jusran; Semuel Layuk
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 6 No 1 (2016): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v6i1.607

Abstract

Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda – beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Kelelahan Kerja Pada Sopir Bus Trans Palu – Manado. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui tingkat kelelahan kerja pada Sopir Bus Trans Palu – Manado, dengan total populasi dan sampel berjumlah 12 responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan Pengukuran dengan menggunakan Alat Reaction Timer L-77. Hasil penelitian dari 12 responden menunjukkan bahwa tingkat Kelelahan pada Sopir Bus Trans Manado – Palu sebagian besar dalam keadaan normal yaitu sebanyak 10 responden (83.3 %) dan kelelahan ringan sebanyak 2 responden 16.7 %). Hal ini disebabkan karena adanya waktu istirahat yang cukup bagi sopir bus sehingga bisa mengurangi tingkat kelelahan. Disarankan untuk menghindari terjadinya kelelahan kerja dan kecelakaan kerja, pihak pengelola jasa angkutan darat dapat memberikan waktu yang lebih baik istirahat bagi para sopir bus trans Palu – Manado, serta melakukan pemeriksaan rutin kepada setiap sopir bus agar sopir dipastikan sehat sebelum mengemudi.
MODIFIKASI ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT MENJADI AIR BERSIH Jasman Jasman; Mokoginta Jusran
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.637

Abstract

Guna menunjang pemenuhan kebutuhan air bersih terutama di daerah kepulauan, maka perlu pengembangan alat destilasi hasil penelitian sebelumnya untuk mendapatkan air bersih secara optimal, baik kuantitas maupun kualitas air hasil olahan. Jenis penelitian ini bersifat experimen semu (Quasi Experiment), dengan menggunakan desain faktorial (Factorial design). Pengukuran awal terhadap sampel air laut dengan variabel salinitas, kekeruhan dan pH sebelum dimasukkan ke dalam unit destilator. Selanjutnya sampel air laut dimasukkan ke dalam unit destilasi setinggi 3 cm dibawa pemanasan sinar matahari dengan kombinasi pemanas elemen listrik selama 6 jam, air akan menguap dan mengalir kepenampungan air bersih. Air bersih yang dihasilkan destilator tersebut akan dilakukan pengukuran terhadap salinitas, kekeruhan dan pH serta volume air yang dihasilkan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah air laut yang diambil di pantai Manado. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa secara univariat dan bivariate menggunakan Uji T sebagai uji statistik dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan menggunakan destilator. Alat destilator dapat menghasilkan air bersih (air tawar) dengan rincian pada perlakuan pertama dengan sumber panas alami sinar matahari menghasilkan air bersih (air tawar) 0,17 liter/hari. Perlakuan kedua dengan pemanasan elektrik setara 300 watt menghasilkan air bersih (air tawar) 2,45 liter/hari dan pada perlakuan ketiga dengan sumber panas elektrik setara 450 watt menghasilkan air bersih (air tawar) 3,54 liter/hari.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare pada Balita Dismo Katiandagho; Anselmus Kabuhung; Agnes T. Watung; Rismon S.Duka; Mokoginta Jusran; Agus Rokot; Sabrina P. M. Pinontoa
Jurnal Sehat Mandiri Vol 17 No 2 (2022): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 17, No.2 Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v17i2.821

Abstract

Risk factors that increase the incidence of diarrhea are malnutrition, low birth weight, not getting adequate breast milk, crowded living quarters, incomplete immunization. The purpose of this study was to analyze the effect of clean and healthy living behavior in household settings on the incidence of diarrhea in toddlers. This type of research is an analytic observational study with a cross sectional. The sample size in this study were 38 people and 19 samples of dug well water. Research data were analyzed using the chi square. The results of the study proved that there was an influence between the unavailability of family latrines, p = 0.004, PR = 11, 000 there was an influence between the unavailability of clean water facilities, p = 0.035, PR = 6.111, there was an influence between the distance of latrines and SAB that did not meet requirements, value, p = 0.004, PR = 11.000 and there is an influence between the bacteriological quality of clean water that does not meet the requirements and the incidence of diarrhea in toddlers, p = 0.009. Suggestion, for officers of the Minahasa District Health Office and the Papakelan Health Center, to conduct outreach to the community about the importance of providing environmental health facilities in an effort to improve clean and healthy living behavior in household settings to reduce the incidence of diarrhea in toddlers.