Agus Rokot
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN BENTUK TES FORMATIF TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA DENGAN MENGONTROL KEMAMPUAN AWAL Agus Rokot
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 5 No 1 (2015): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v5i1.596

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif dan tes formatif terhadap hasil belajar kimia dengan mengontrol kemampuan awal. Metode penelitian yang digunakan desain eksperimen faktorial 2 x 2. Pengumpulan melalui instrumen tes dan analisisnya menggunakan Analisis kovarians (ANKOVA). Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling dengan jumlah 140 siswa. Hasil penelitian setelah mengontrol kemampuan awal mengungkapkan: 1) hasil belajar kimia dengan perlakuan model Jigsaw II lebih tinggi dari perlakuan model NHT, 2) hasil belajar kimia siswa dengan perlakuan tes uraian terstruktur lebih tinggi dari perlkuan tes pilihan ganda asosiasi, 3) ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan bentuk tes, 4) pada siswa yang diberi tes uraian terstruktur, hasil belajar kimia siswa yang diberi pembelajaran model Jigsaw ll lebih tinggi dari pembelajaran model NHT, 5) pada siswa yang diberi tes pilihan ganda asosiasi, hasil belajar kimia siswa yang diberi pembelajaran model jigsaw ll lebih rendah dari pembelajaran mode NHT, 6) pada siswa yang diberi pembelajaran model jigsaw ll, hasil belajar kimia siswa yang diberikan bentuk tes uraian terstruktur lebih tinggi dari pada tes pilihan ganda asosiasi, dan 7) pada siswa yang diberi model pembelajaran NHT, hasil belajar kimia siswa yang diberi tes uraian terstruktur lebih rendah dari tes pilihan ganda asosiasi. Implikasi penggunaan model pembelajaran dan bentuk tes formatif, merupakan perpaduan yang baik, karena siswa memotivasi satu sama lain, dalam menyelesaikan materi pelajaran secara kooperatif.
FEKTIFITAS DEKOMPOSER DALAM PENANGANAN LEMAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT Chrisal N. J. Rengkung; Agus Rokot
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.642

Abstract

Lemak adalah senyawa-senyawa yang tidak larut dalam air, larut dalam pelarut-pelarut organik sperti kloroform, eter atau benzena, mengandung gugus-gugus hidrokarbon rantai panjang, dan berada dalam atau berasal dari organisme hidup yang bilamana hanya dibiarkan dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Dekomposer sebagai sarana proses dekomposisi dalam penanganan lemak yang efisien maka rumah sakit tidak memerlukan biaya besar dalam penanganan lemak. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan rancangan “Postest Only Design”, dimana kelompok diberi perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Pengumpulan data diperoleh dari pengukuran proses dekomposisi dekomposer I, II, dan III memakai instrumen meter. Analisis data menggunakan uji anova (uji F) program software komputer Statistical Produc Service Solution (SPSS) dengan kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan dekomposer pertama dengan penambahan 1 liter/2 hari mengalami dekomposisi pada hari ke-7 menyusul dekomposer kedua pada hari ke-9 dan dekomposer ketiga pada hari ke-10. Hasil Uji Anova (uji F) adalah F = 8,953, p = 0.001 (<0,05). Hasil ini menunjukkan dekomposer efektif dalam penanganan lemak instalasi pengolahan air limbah pada instalasi gizi rumah sakit. Disarankan kepada rumah sakit agar dapat mengkondisikan dekomposer ini dalam hal penanganan lemak, oleh karena memudahkan dan tidak memerlukan biaya yang besar serta mengimbangi volume lemak dalam dekomposer.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare pada Balita Dismo Katiandagho; Anselmus Kabuhung; Agnes T. Watung; Rismon S.Duka; Mokoginta Jusran; Agus Rokot; Sabrina P. M. Pinontoa
Jurnal Sehat Mandiri Vol 17 No 2 (2022): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 17, No.2 Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v17i2.821

Abstract

Risk factors that increase the incidence of diarrhea are malnutrition, low birth weight, not getting adequate breast milk, crowded living quarters, incomplete immunization. The purpose of this study was to analyze the effect of clean and healthy living behavior in household settings on the incidence of diarrhea in toddlers. This type of research is an analytic observational study with a cross sectional. The sample size in this study were 38 people and 19 samples of dug well water. Research data were analyzed using the chi square. The results of the study proved that there was an influence between the unavailability of family latrines, p = 0.004, PR = 11, 000 there was an influence between the unavailability of clean water facilities, p = 0.035, PR = 6.111, there was an influence between the distance of latrines and SAB that did not meet requirements, value, p = 0.004, PR = 11.000 and there is an influence between the bacteriological quality of clean water that does not meet the requirements and the incidence of diarrhea in toddlers, p = 0.009. Suggestion, for officers of the Minahasa District Health Office and the Papakelan Health Center, to conduct outreach to the community about the importance of providing environmental health facilities in an effort to improve clean and healthy living behavior in household settings to reduce the incidence of diarrhea in toddlers.