Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

EDUKASI PROSPEK USAHA SEKTOR PETERNAKAN PADA SISWA SMK DI MANGGARAI RAYA Nautus Stivano Dalle; Maria Tarsisia Luju; Yohana Maria Febrizki Bollyn; Wigbertus Gaut Utama; Yohana Nurciyani; Hendrikus Demon Tukan; Elisabeth Yulia Nugraha
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13229

Abstract

Abstrak: Kesulitan, kebingungan, keragu-raguan dalam mengambilkeputusan untuk melanjutkan studi atau menjadi wirausahawan adalah permasalahan yang sering dihadapi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya siswa yang telah duduk di kelas 12. Tujuan dari PkM ini adalah untuk mengedukasi siswa dibidang peternakan seperti manajemen biosecurity, pengolahan pakan, recording dan juga perhitungan ekonomi serta memotivasi siswa agar dapat melanjutkan studi pada perguruan tinggi khususnya program studi peternakan. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan diskusi untuk menggali dan menambah pengetahuan bidang peternakan serta mempromosikan kelebihan program studi peternakan bagi siswa-siswa dikelas 12. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas XII Jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia SMKN 1 Lamba Leda sebanyak 40 orang. Kegiatan kedua dilakukan di SMKN 1 Kuwus diikuti oleh 38 orang siswa kelas XII Jurusan Agribinis Ternak Ruminansi dan di SMKN 1 Lembor Selatan Jurusan Perhotelan diikuti oleh 41 orang siswa kelas XII.. Hasil dari kegiataan ini menunjukan adanya peningkaan pengetahuan dan keinginan anak dalam pemilihan melanjutkan studi dibidang peternakan. Abstract: Difficulties, confusion, hesitation in making decisions to continue their studies or become entrepreneurs are problems that are often faced by students in Vocational High Schools (SMK), especially students who are already in class 12.The purpose of this PkM is to educate students in the field of animal husbandry such as biosecurity management, feed processing, recording and also economic calculations as well as motivate students to continue their studies at universities, especially animal husbandry study programs. The method carried out is counseling and discussion to explore and increase knowledge in the field of animal husbandry and promote the advantages of animal husbandry study programs for students in class 12. This activity was attended by 40 students of class XII of the Ruminant Agribusiness Department of SMKN 1 Lamba Leda. The second activity was carried out at SMKN 1 Kuwus followed by 38 class XII students of the Ruminansi Livestock Agribinis Department and at SMKN 1 South Lembor, the Hospitality Department was attended by 41 class XII students. The results of this activity show a denial of knowledge and desires of children in the selection to continue their studies in the field of animal husbandry.  
PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK MELALUI RANCANG BANGUN SOSIAL EKONOMI RUMAHTANGGA Hendrikus Demon Tukan; Elisabeth Yulia Nugraha; Nautus Stivano Dalle; Wigbertus Gaut Utama; Oktofianus Purnama Ndau; Bernadius Mariano Djamin; Veronika Senau; Ambrosius Fandi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16775

Abstract

Abstrak: Pemberdayaan masyarakat melalui perguruan tinggi merupakan sebuah konsep peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui tiga tugas pokok akademika perguruan tinggi yaitu melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan untuk memberikan pemahaman tentang potensi sektor peternakan dan meningkatkan kompetensi masyarakat tentang budidaya ternak babi melalui pemodelan 4 pilar. Subjek penelitian berjumlah 60 orang, terdiri dari masyarakat dan kelompok tani yang berprofesi sebagai peternak babi. Setelah dilakukannya kegiatan 4 pilar, sistem evaluasi dilakukan melalui penyebaran kuesioner untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yakni pada saat sebelum dan setelah berlagsungnya kegiatan. Gambaran kegiatan 4 pilar dapat terkategorikan cukup berhasil karena tingkat pemahaman kelompok tani atas materi yang disampaikan sebesar 72,64 dan strategi pemodelan yang di rekomendasikan karena dianggap sebagai pilar utama yang akan dicapai budaya kewirausahaan dalam pemberdayaan sosial ekonomi rumahtangga masyarakat adalah pilar kedua, ketiga dan keempat.Abstract: Community empowerment through higher education is a concept of improving community welfare through three main tasks of higher education academics, namely through education, research and community service. The aim is to provide an understanding of the potential of the livestock sector and improve community competence on pig farming through 4-pillar modeling. The research subjects numbered 60 people, consisting of communities and farmer groups who work as pig farmers. After the implementation of the 4 pillar activities, the evaluation system is carried out through the distribution of questionnaires to determine the success rate of activities, namely before and after the activity. The description of the 4 pillars activities can be categorized quite successfully because the level of understanding of farmer groups on the material presented is 72.64 and the recommended modeling strategy because it is considered as the main pillar to be achieved entrepreneurial culture in socioeconomic empowerment of community households is the second, third and fourth pillars.
EDUKASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK KAMBING BAGI PETERNAK DI NUSA TENGGARA TIMUR Nautus Stivano Dalle; Maria Tarsisia Luju; Wigbertus Gaut Utama; Puspita Cahya Achmadi; Roselin Gultom; Aleksius Arwandi Jeramat
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 4 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i4.16186

Abstract

Abstrak: Kambing kacang merupakan ternak unggulan di Desa Nampar Tabang, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena banyak masyarakat banyak pendatang di daerah pelabuhan Reo merupakan mayoritas muslim dan sering dimanfaatkan sebagai qurban saat idul adha dan juga sebagai mahar pernikahan. Namun, pola pemeliharaan yang masih tradisional membuat produksi dari ternak kambing ini belum maksimal karena peternak tidak melihat manajemen pembibitan, manajemen pakan, manajemen perkandangan dan manajemen limbah. Tujuan dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk mengedukasi peternak bagaimana manajemen yang baik dalam pemeliharaan ternak kambing ntuk dapat memaksimalkan produksi ternak kambing. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi untuk menambah pengetahuan tentang manajemen pembibitan, manajemen pakan, manajemen perkandangan dan manajemen limbah yang baik. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peternak kambing di Desa Nampar Tabang dan hasilnya adalah adanya peningkatan pengetahuan peternak dalam pemeliharaan ternak kambing, baik dalam manajemen pembibitan, manajemen pakan, manajemen perkandangan maupun manajemen limbah dengan baik sebanyak 100% peningkatan pengetahuan.Abstract: Peanut goats are the leading livestock in Nampar Tabang Village, East Manggarai Regency, East Nusa Tenggara Province (NTT) because many people in the Reo port area are the majority of Muslims and are often used as sacrifices during Eid al-Adha and also as wedding dowries. However, traditional maintenance patterns make the production of goats not optimal because farmers do not see nursery management, feed management, housing management and waste management. The purpose of this Community Service Program is to educate farmers how good management in raising goats can maximize goat production. The methods used are counseling and discussion to increase knowledge about nursery management, feed management, housing management and good waste management. This activity was attended by 30 goat farmers in Nampar Tabang Village and the result was an increase in farmers' knowledge in raising goats, both in nursery management, feed management, housing management and waste management properly as much as 100% increase in knowledge.