Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

NORMALISASI SUNGAI LAIKKI SEBAGAI ALTERNATIF PENGENDALI BANJIR Rahmawati Rahmawati; Indriyanti Indriyanti; Misbahuddin Misbahuddin
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i2.4090

Abstract

Meluapnya air sungai yang terjadi merupakan salah satu permasalahan di Sungai Laikki terutama di areal persawahan, perkebunan dan permukiman. Upaya untuk mengendalikan banjir, pengaturan penggunaan daerah dataran banjir dan mengurangi atau mencegah adanya bahaya/kerugian akibat banjir di Sungai Laikki Kabupaten Wajo, perlu dilakukan kegiatan survey dan investigasi untuk mengetahui kondisi dan karakter sungai saat ini. Berdasarkan hasil analisis penyebab masalah yang terjadi selanjutnya dilakukan desain untuk menanggulangi masalah banjir serta strategi dalam pengelolaan daerah banjir dengan modifikasi kerentanan dan kerugian banjir, modifikasi banjir yang terjadi dengan bantuan pengontrol atau normalisasi sungai, modifikasi dampak banjir dengan penggunaan teknis mitigasi seperti penghindaran banjir, dan pengaturan peningkatan kapasitas alam untuk dijaga kelestariannya seperti penghijaun. Data yang diperlukan untuk mendapatkan dimensi rencana normalisasi sungai Laikki berupa data topografi, data hidrologi, data hidrometri yang didapatkan dari hasil pengukuran dilokasi. Analisis curah hujan rencana dilakukan dengan memilih metode yang paling sesuai yaitu metode Log Pearson Type III. Analisis intensitas hujan menggunakan persamaan Mononobe serta analisis debit banjir rencana menggunakan metode Hidrograf satuan sintesis Nakayasu. Analisis hidrolika penampang sungai menggunakan program HEC RAS. Konsep pengelolaan SDA yang terpadu, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan harus tetap menjadi prioritas di semua wilayah dengan ciri one river, one plan and one management. Dengan mempertimbangkan hasil inventarisasi kondisi lapangan, pengukuran topografi yang telah dilakukan dan menyesuaikan dengan kesepakatan pengambilan alternatif pola pengendalian banjir sungai, salah satu upaya mengatasi permasalahan di Sungai Laikki yaitu normalisasi sungai. Sedangkan penanganan tebing sungai sebagai perkuatan tebing adalah bronjong. Konstruksi bangunan pengendali banjir lebih diutamakan kepada penggunaan bangunan sederhana yang sebanyak mungkin memanfaatkan tenaga kerja dan material setempat
STUDI PERUBAHAN DASAR SUNGAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR DI HILIR SUNGAI JENELATA KAB. GOWA Farida Gaffar; Indriyanti Indriyanti; Fauziah Latif
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i2.4214

Abstract

Sungai Jenelata yang memiliki peran penting dalam pengendalian banjir Kota Makassar dan Kabupaten Gowa memerlukan perhatian khusus terutama setelah terjadinya longsor di hulu sungai ini yaitu di Gunung Sorong yang memiliki volume longsor 235 juta m3 lumpur dan pasir yang terjadi pada tanggal 26 Maret 2004. Pasir dan lumpur yang terdapat pada bagian hulu sungai akan terbawa di sepanjang sungai yang dapat mempengaruhi  karakteristik aliran dan perubahan dasar sungai  di sepanjang sungai Jenelata. Daerah bagian hilir sungai Jenelata yang mengalami perubahan karakterstik aliran akan berdampak pada perubahan dasar sungai yang dimana material – material sungai seperti halnya lumpur, pasir, batuan maupun kotoran yang tidak mampu lagi dibawah oleh aliran sungai yang dimana dulunya aliran sungai tersebut cepat  menjadi sangat lambat  sehingga mendorong terjadinya pengendapan sedimen yang dimana dapat merubah permukanan dasar sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik aliran di sungai Jeneleta dan mengetahui pengaruh perubahan dasar sungai terhadap karakteristik aliran pada bagian hilir sungai Jenalata.Hasil penelitian menunjukkan karakteristik aliran berupa angka Froude menunjukkan pada bagian hilir sungai Jenelata, pada kondisi muka air minimum Fr : 0.067, muka air normal Fr : 0.069 dan muka air maksimum Fr : 0.073 dan Berdasarkan konfigurasi dasar sungai bahwa pada bagian hilir sungai Jenelata berbentuk  Anti Dunnes dengan dasar bentuk gelombang yang tidak simetris dimana nilai k  0,01 meter
ANALISIS GENANGAN BANJIR SUNGAI PADDANGENG KABUPATEN SOPPENG Indriyanti Indriyanti; Farida Gaffar; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 1 (2019): TEKNIK HIDRO Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.263 KB) | DOI: 10.26618/th.v12i1.2463

Abstract

Untuk menghindari pembahasan yang luas serta memudahkan dalam penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini dilakukan untuk membuat peta zona genangan banjir sungai Paddangeng Kab.Soppeng, Sulawesi Selatan. Analisis menggunakan simulasi aliran permanen (steady flow) data yang diolah menggunakan software HEC-RAS untuk menghasilkan simulasi genangan Sungai Paddangeng. Telah Dilakukan perhitungan debit kala ulang menggunakan Metode Distribusi Log Pearson Tipe III. Diperoleh hasil genangan pada kala ulang 2 Tahun debit 417.50 m3/det seluas 1353 Ha, kala ulang 5 Tahun nilai debit 503.38 m3/det seluas 1407 Ha, kala ulang 10 Tahun nilai debit 554.87 m3/det seluas 1430 Ha, kala ulang 25 Tahun nilai debit 615.42 m3/det seluas 1469 Ha, kala ulang 50 Tahun nilai debit 657.90 m3/det seluas 1469 Ha, kala ulang 100 Tahun nilai debit 698.44 m3/det seluas 1501 Ha, dan kala ulang 200 Tahun dengan nilai debit 737.85 m3/det seluas 1507 Ha. Pola genangan yang dihasilkan berada di 2 Kecamatan. Pertama Kecamatan Donri-donri tepatnya di Desa Kessing, Desa Leworeng, dan Desa Tottong. Kedua di Wilayah Kecamatan Marioriawa tepatnya di Desa Patampanua. Daerah yang memiliki genangan terluas berada di Kecamatan Donri-donri , Desa Kessing dikarenakan daerah tersebut memiliki aspek topografi yang relatif landai.Kata Kunci : Aliran Permanen, Debit, HEC-RAS. 
PENGARUH POROSITAS DINDING CAISSON TERHADAP GAYA SERET GELOMBANG Kasmawati Kasmawati; Indriyanti Indriyanti; Fauziah Latif
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i2.4240

Abstract

Struktur-struktur yang dibebani oleh gelombang laut perlu dilakukan analisa dengan cermat, terutama pada saat terjadinya respons struktur yang didominasi oleh interaksi antara struktur dengan fluida di sekelilingnya. Interaksi struktur dengan fluida tersebut dimanifestasikan oleh munculnya massa tambahan (added mass) dalam dinamika responsnya. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengkaji pengaruh lubang pori dinding Caisson terhadap gaya seret gelombang struktur. Dari penelitian ini didapatkan bahwa besarnya gaya seret yang terjadi pada suatu struktur dipengaruhi oleh luasnya penampang yang diterpa gelombang, hal ini disebabkan karena disipasi gelombang yang dipantulkan lebih kecil. Selain itu, gaya seret juga dipengaruhi oleh tinggi gelombang dan kedalaman air.
UJI EKSPERIMENTAL STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN AMPAS BATU GAMPING INDUSTRI MARMER Indriyanti Indriyanti; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 2 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v11i2.2443

Abstract

Stabilisasi kimiawi pada tanah lempung biasanya memakai bahan semen atau kapur, pada penelitian ini digunakan serbuk marmer hasil limbah olahan industri pemotongan marmer dan larutan asam akrilat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik limbah marmer. Menganalisis kekuatan tanah lempung sebelum dan sesudah distabilisasi dengan limbah marmer (serbuk marmer), menganalisis pengaruh asam akrilat sebagai cairan aktivator stabilisasi tanah lempung dengan serbuk marmer, serta mengetahui mikrostruiktur tanah setelah distabilisasi dengan serbuk marmer dan larutan asam akrilat. Pengujian laboratorium dilakukan dengan metode pengujian pencampuran serbuk marmer 5%-30% terhadap tanah lempung dan untuk pengujian dengan larutan asam akrilat  5%-15% terhadap campuran air. Pengujian mikrostruktur tanah menggunakan SEM dan XRDyang dicampurkan kedalam sampel tanah, semakin meningkatkan nilai CBR (20%-30% serbuk marmer, CBR 6%). Untuk pengujian UCS penambahan larutan asam akrilat pada kadar optimum serbuk marmer dan dilakukan pemeranam 3 dan 7 hari, terjadi peningkatan kekuatan tanah menjadi konsistensi medium. Kandungan senyawa pada serbuk marmer adalah CaO 97,15% lebih dominan kandungan kapurnya yang merupakan bahan efektif untuk stabilisasi tanah lempung. Hal ini menunjukkan bahwa campuran serbuk marmer dan larutan asam akrilat sebagai bahan stabilisasi untuk tanah lempung dapat meningkatkan daya dukung tanah untuk subgrade pada konstruksi jalan. Kata kunci : Tanah lempung, serbuk marmer, asam akrilat, CBR dan UCS.   
ANALISIS POTENSI KAPASITAS PRODUKSI GARAM BERDASARKAN RASIO KOMPONEN TAMBAK GARAM DI KECAMATAN ARUNGKEKE KABUPATEN JENEPONTO Indriyanti Indriyanti; Kasmawati Kasmawati; G Farida
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 7 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i7.2021.1838-1850

Abstract

Kabupaten Jeneponto merupakan daerah penghasil garam terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan, diantaranya sebaran tambak garam berada di Kecamatan Arungkeke. Hasil produksi saat ini, terbilang masih sangat kurang dibandingkan wilayah penghasil garam lainnya yang ada di Indonesia. Diantara penyebabnya yaitu pengolahan garam sebagian besar masih dilakukan dengan cara tradisional, sehingga tingkat produksi sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh luasan eksisting kompenen petak tambak garam guna mengetahui kebutuhan air untuk menghasilkan potensi produksi yang maksimal, serta mengetahui rasio luasan komponen petak tambak garam serta pola pengaturan pengaliran air ke kolam bozem ke petak Peminihan dan meja garam untuk menghasilkan tingkat produksi garam yang maksimum. Untuk mengetahui luasan tiap petak dilakukan digitasi dengan menggunakan citra resolusi tinggi yang diperoleh dari Google Earth serta hasil drone yang kemudian diolah dengan bantuan aplikasi ArcGIS untuk mendapatkan luasan eksisting tambak garam di Kecamatan Arungkeke. Luas efektif kolam tambak garam 213,46 Ha, luas Bozem 65,79 ha (30,8%), dan Luas meja garam/pemenihan 147,72 Ha (69,2%). Untuk menghasilkan 100 ton/ha dibutuhkan komposisi luas rasio komponen tambak garam untuk Bozem 50%, Pemenihan 24,39%, Meja Garam 5,80% dan penampungan bitten serta pematang 19,81%. Panen garam di meja garam dapat dilakukan sebanyak empat kali untuk menghasilkan 100 ton/ha garam.
Perencanaan Instalasi Air Bersih Desa Lembangloe Kabupaten Gowa Kasmawati Kasmawati; Fausiah Latif; Indriyanti Indriyanti; Farida G; Lutfi Hair Djunur
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 8 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.395 KB) | DOI: 10.33506/rb.v8i1.1533

Abstract

Instalasi air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air bersih dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak – bak penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun, maka Desa Lembangloe setiap tahun harus meningkatkan jumlah ketersediaan air bersihnya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakatnya. Di mana Desa Lembangloe ini jauh dari jangkauan proiritas pemenuhan air yag disediakan Pemerintah, dalam hal ini PDAM, sehingga diperlukan adanya perencanaan instalasi air bersih. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui berapa proyeksi jumlah kebutuhan air selama 10 tahun mendatang dan kapasitas tampungan yang dibutuhkan berapa kubik dalam pemenuhan kebutuhan air serta jarak dan alur pipa yang akan dilalui. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pengambilan data secara secara langsung kemudian menghitung proyeksi kebutuhan dengan metode aritmetik dan metode geometric. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyeksi kebutuhan air di Desa Lembangloe meningkat 1% setiap tahun, kapasitas tampungan Reservoir/PMA sebesar 9,44 m3 serta jarak pipa yang dilalui dari PMA sampai ke rumah-rumah warga yaitu sejauh 2000 meter.
Analisis Pengaruh Hambatan Plat Segitiga Terhadap Distribusi Aliran di Saluran Farida Gaffar; Kasmawati Kasmawati; Indriyanti Indriyanti
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 8 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.128 KB) | DOI: 10.33506/rb.v8i1.1542

Abstract

Pada saluran terbuka selalu berkaitan dengan permukaan bebas dan gesekan di sepanjang saluran yang mengakibatkan terjadinya pembagian kecepatan yang tidak sama di penampang saluran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kondisi hidrolik yaitu melihat perubahan distribusi kecepatan aliran sebelum dan sesudah adanya hambatan plat segitiga di saluran terbuka. Percobaan dilakukan pada saluran flume dengan Panjang 700 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Untuk kemiringan saluran yang digunakan 0,005%. menggunakan 3 (tiga) variasi debit inlet (Q), hambatan yang digunakan berbentuk plat segitiga dengan variasi tinggi plat yang ditentukan berdasarkan besarnya rata-rata kecepatan maksimum yang terjadi yaitu 0,6D. Pada pengukuran distribusi kecepatan aliran dengan hambatan, dilakukan pengukuran di daerah hulu dan hilir dari struktur, dimana hambatan diletakkan pada jarak x = 400 cm. Setiap pengukuran masing-masing dilakukan pada jarak x = 350 cm ; x = 425 cm ; x = 450 cm ; x = 500 cm dan x = 550 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi kecepatan aliran sebelum ada hambatan kecepatan rata-rata LQ1S0 = 23,338 cm/dtk, LQ2S0 = 26,048 cm/dtk , LQ3S0 = 28,905 cm/dtk, kecepatan minimum terjadi di dasar saluran atau dikedalaman 0,2 d dan kondisi tersebut sama pada setiap jarak pengukuran. Pada hambtan plat segitiga tinggi 6 cm kecepatan aliran menurun pada kedalaman 0,2 d dan kecepatan aliran pada hambatan plat segitiga tinggi 9 cm menurun pada kedalaman ≤0,2 d. karakteristik aliran sebelum dan setelah adanya hambatan tidak berubah yaitu menunjukkan jenis aliran subktritis
Analisa Laju Infiltrasi Daerah Riparian Pada Sungai Pappa’ kasmawati kasmawati; Farida G; Marupah Marupah; indriyanti indriyanti
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol.8 No.1, Februari 2023
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/losari.v8i01.610

Abstract

Infiltration is a very important component because the problem of soil conservation is the regulation of the relationship between rainfall intensity and infiltration capacity, as well as the regulation of surface runoff. Surface runoff can only be regulated by increasing the ability of the soil to store water, mainly by improving or increasing infiltration capacity. Infiltration capacity is the maximum rate of water that can enter the soil at one time. Infiltration is one of the phases of the hydrological cycle, it is important to know because it will affect runoff, flooding, erosion, availability of water for plants, groundwater, and availability of river flow in the dry season. So this study analyzed how infiltration affects the slope and compared using Horton's formula. In this study, data collection methods were carried out in the laboratory and then processed using the Horton method and the results were compared. From the research, it was found that a large infiltration rate with a small slope besides that, with direct observation the infiltration rate is greater than the Horton method.
PENGARUH SEBARAN STASIUN HUJAN TERHADAP DEBIT BANJIR RANCANGAN PADA DAS LIPUKASI SUNGAI EMPUNGNGE KABUPATEN BARRU Andi Gunawan; Ismail Syaputra; M.Agusalim; Indriyanti
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 4 (2023): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kjst.v1i4.146

Abstract

Daerah aliran sungai (DAS) merupakan kawasan yang ditandai dengan daratan tinggi dimana air dikawasan DAS berasal dari air hujan yang turun lalu tertampung di daerah DAS. Air pada kawasan ini adalah aliran air yang mengalami siklus hidrologi, merupakan aliran air dari permukaan laut siklus ini tidak pernah berhenti dan terus berulang secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan besaran curah hujan berdasarkan jumlah dan sebaran stasiun penakar hujan serta besarnya debit banjir rancangan yang terjadi diberbagai kala ulang pada DAS Lipukasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif yang meliputi data berupa angka untuk mendapatkan informasi yang akurat dianalisis dengan menggunakan persamaan. Hasil penelitian ini adalah nilai debit rancangan tertinggi terdapat pada penggunaan 3 stasiun pada metode HSS Nakayasu Priode Kala ulang (Tahun) 5 yaitu 600,4575 m³/dtk, Gama 1 543,3283 m³/dtk, dan Limantara 962,1782 m³/dtk, sedangkan ketika menggunakan 4 stasiun pada metode HSS Nakayasu Priode Kala ulang (Tahun) 5 yaitu 590,3626 m³/dtk, Gama 1 534,1939 m³/dtk, dan Limantara 946,0020 m³/dtk, sedangkan ketika menggunakan 2 stasiun pada metode HSS Nakayasu Priode Kala ulang (Tahun) 5 yaitu 611,2816 m³/dtk, Gama 1 553,1226 m³/dtk, dan Limantara 979,5229 m³/dtk. Hasil perhitungan dari setiap metode HSS yang digunakan tidak bisa diputuskan yang paling sesuai dengan hidrograf terukur pada DAS Lipukasi, karena setiap metode HSS memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda-beda.