Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Encapsulation bioactive compund propolis with carrageenan –gum arabic by spray drying Denni Kartika Sari; Retno Sulistyo Dhamar Lestari; Prasetyo Khinanta; Muhammad Sahlan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 9 NOMOR 1 JUNI 2020
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v9i1.7252

Abstract

Propolis is a product from the honeybee particularly from flowers , leaf buds, plant resins that bee collected as building material. Propolis exerts numerous pharmacological activities such as antioxidant, anti bacterial, anticancer, antifungal, anti inflammatory, antiviral etc. There are growing interest In the food industry in  microencapsulation to protect, isolate or control the release of given substances. Spray drying is one of many methods to encapsulate food ingredients. Microcapsules were produced by a spray-drying technique using of solution of k–carrageenan gum arabic and maltodextrin as the binding materials. In this work, the effects of spray-drying on the encapsulation yield, particle size and total phenolic content of the bioactive components of propolis were determined for different concentration between carrier agent and propolis at volume ratio 1:0,5 1:1, 1:1,5,1. The SEM testing showed that the microcapsules had a regular spherical shape with the size 1 µm. The spray-dried propolis  extract showed high total phenolic content 67,78 mg(GAE)/g extract at ratio 1:2, and the highest yield at concentration ratio between carrier agent and propolis 1:0,5  are 64,7 %.
PEMANFAATAN TEPUNG GEMBILI (DIOSCOREA ESCULENTA) DALAM PEMBUATAN MIE Denni Kartika Sari; Retno Sulistyo Dhamar Lestari; Vita Duwi Kumala Sari; Muhammad Tresna Umbara
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketergantungan terhadap tepung terigu diindonesia sangat tinggi mengingat komuditas tepung terigu masih bergantung pada impor, pemanfaatan pati local seperti gembili (dioscorea esculenta) sebagai alternative tepung komposit (gembili : tepung terigu) untuk mengurangi ketergantungan pada  tepung terigu. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan uji hedonik pengaruh penambahan tepung gembili terhadap tingkat kesukaan mie dari tepung gembili dengan variasi perbandingan gembili dan tepung terigu ((15:85),(20:80),(25:75)), penelitian dilakukan dengan perancangan acak lengkap satu factorial. Data dianalisa dengan ANOVA, uji lanjut menggunakan DMRT (α=5%) Berdasarkan hasil penelitian, proporsi tepung gembili : tepung terigu pada pembuatan mie nilai organoleptik warna tertinggi pada rerata 3,2 (cukup suka) pada perbandingan(20:75), nilai organoleptik aroma pada rerata 3.53 (cukup suka pada perbandingan (15:85)), nilai rasa dengan rerata 3.68 (suka)pada perbandingan (25:75), tekstur rerata  3,85 (suka) pada perbandingan (25:75) dan nilai organoleptik uji mutu hedonik kekenyalan rerata tertinggi didapat  3,87 (kenyal) pada perbandingan (15:85). Dari hasil uji anova didapat variasi perbandingan tepung gembili dan terigu berpengaruh nyata terhadap uji hedonic mie dari tepung komposit gembili dan terigu hasil terbaik rerata  didapat pada perbandingan 25:75.
KARAKTERISASI PENGARUH PENAMBAHAN IOTA KARAGENAN PADA EMULSI SUSU KACANG KORO Denni Kartika Sari; Indar Kustiningsih; Annas Eko Oktawiyono; Rosihan Apris Eko Prastyo
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v11i2.12295

Abstract

Kacang koro merupakan salah satu produk lokal yang belum banyak dikembangkan. Pengolahan susu kacang koro pedang membutuhkan sistem emulsi yang baik untuk meningkatkan stabilitas dari produk yang dihasilkan dan meningkatkan keawetan produk olahan kacang koro. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari penambahan emulsifier, kecepatan pengadukan, dan waktu pengadukan terhadap laju pengendapan susu kacang koro pedang pada stabilitas emulsi dengan pendekatan pengukuran creaming index, hukum stoke dan brown. Konsentrasi emulsifier divariasikan 0,07, 0,08, 0,09, dan 0,1 gram. Untuk kecepatan pengadukan 3000, 6000, dan 9000 rpm serta untuk waktu pengadukan 5, 10, 15, dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi emulsifier dan kecepatan pengadukan berpengaruh terhadap viskotitas dan stabilitas emulsi. Sedangkan semakin lama pengadukan akan memperkecil viskositas dan mempercepat pemisahan.  Hasil emulsi terbaik didapatkan pada variasi kecepatan pengadukan 9000 rpm, konsentrasi Iota karagenan sebesar 0,1 gram, dan lama pengadukan selama 5 menit dengan pendekatan pengukuran creaming index. Analisis ANOVA menunjukan bahwa kecepatan pengadukan, konsentrasi pengemulsi, dan waktu pengadukan pada proses emulsi susu kacang koro berpengaruh signifikan dengan nilai creaming index dimana nilai F hitung (F) < F tabel (Fcrit). Hal tersebut terlihat pula pada analisis respond surface yang didapatkan. Pengukuran stabilitas emulsi pendekatan metode stoke lebih efektif dibandingkan dengan metode Brown.
Penyuluhan dan pencegahan Covid-19 dengan pembuatan sabun cuci tangan cair dengan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle folium l.) sebagai antiseptik alami Denni Kartika Sari; Dhena Ria Barleany; Retno Sulistyo Dhamar Lestari; Anggraini Vivi; Firliyani Shintasya Tiara
Journal of Community Service in Science and Engineering (JoCSE) Vol 1, No 1 (2022): Available Online in October 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jocse.v1i1.17133

Abstract

Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat harus segera dilakukan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan yang murah, mudah dibuat, serta dapat memanfaatkan potensi lokal yaitu daun sirih. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu memberikan sosialisasi mengenai pembuatan dan pemanfaatan daun sirih sebagai bahan pembuat sabun antiseptic serta sosialisasi pencegahan pandemik Covid-19. Kegiatan ini dilakukan di Perumahan Bumi Agung Permai Kota Serang berjalan dengan lancar dan mendapat respon yang positif dari masyarakat yang berpartisipasi. Hasil sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun cuci tangan cair diharapkan dapat memberikan alternatif sabun cuci tangan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Raising public awareness to prevent the increasing spread of Covid-19 must be done immediately. One effort that can be done is to socialize the manufacture of hand soap that is cheap, easy to make, and can take advantage of local potential, namely betel leaf. The purpose of this service activity is to provide socialization regarding the manufacture and use of betel leaf as an ingredient for making antiseptic soap and socialization of the prevention of the Covid-19 pandemic. This activity was carried out at the Bumi Agung Permai Housing Complex, Serang City, and went smoothly and received a positive response from the participating communities. The results of the socialization and training on making liquid hand soap are expected to provide an alternative to hand soap to prevent the spread of Covid-19.
IDENTIFIKASI NANOPARTIKEL PERAK DAN KANDUNGAN TOTAL FENOL PADA EKSTRAKSI BERBANTU GELOMBANG ULTRASONIK RUMPUT LAUT (GRACILIRIA VERRUCOSA) DARI PANTAI ANYER Dita Widya Anggraeni; Ade Risma Lestari; Laila Kristina Hendrawan; Retno Sulistyo Dhamar Lestari; Indar Kustiningsih; Dhena Ria Barleany; Denni Kartika Sari
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v12i1.19175

Abstract

Gracilaria verrucosa merupakan jenis alga merah (rhodophyta) yang terdapat di pesisir Banten. Gracilaria verrucosa selain bermanfaat sebagai bahan pembuatan agar namun juga memiliki kandungan senyawa aktif antioksidan, nanopartikel perak maupun emas. Gracilaria verrucosa banyak terdapat di pesisir pantai Banten namun belum dimanfaatkan dengan baik maupun menjadi produk budidaya. Penentuan metode ekstraksi sangat penting untuk mengekstrak komponen aktif yang diinginkan. Ekstraksi berbantu gelombang ultrasonik  membutuhkan waktu dan jumlah pelarut yang lebih sedikit dibandingkan dengan ekstraksi konvensional sehingga diharapkan memiliki efektifitas yang lebih baik dibandingkan metode konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan nanopartikel perak Gracilaria verrucosa dari pantai Anyer, serta mengetahui pengaruh ekstraksi berbantu gelombang ultrasonik dan maserasi terhadap kandungan total fenol. Waktu ekstraksi sonikasi divariasikan 15, 20, dan 25 menit. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan kandungan nanopartikel perak yang ditunjukkan dengan perubahan warna ekstrak menjadi coklat gelap. Kadar total fenolik berbantu gelombang ultrasonik didapatkan sebesar 896,0722 mg GAE/g ekstrak dan untuk metode maserasi sebesar 834,2133 mg GAE/g ekstrak. Ekstraksi berbantu gelombang ultrasonik memiliki efektifitas lebih baik dibandingkan dengan metode maserasi.
Implementation of hygiene and sanitation in processing food products for catering businesses in Ciora Village, Cilegon Akbar Gunawan; Dhena Ria Barleany; Erlin Filiandini; Shera Dwi Andini; Rifan Maulana; Retno Sulistyo Dhamar Lestari; Denni Kartika Sari
Journal of Community Service in Science and Engineering (JoCSE) Vol 2, No 2 (2023): Available Online in October 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jocse.v2i2.21410

Abstract

Jasaboga merupakan kegiatan usaha yang melayani pemesanan berbagai macam makanan untuk keperluan jamuan acara tertentu. Usaha ini semakin banyak peminatnya, salah satunya adalah usaha jasaboga di Desa Ciora Kecamatan Grogol Kota Cilegon yang berkembang sangat pesat. Unsur higiene dan sanitasi merupakan hal yang sangat penting tetapi belum menjadi perhatian khusus bagi pemilik industri jasaboga, “Dapoer Umi Ewi” memiliki beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan diantaranya adalah tata letak rumah produksi dan penempatan peralatan belum memperhatikan unsur higiene dan sanitasi sehingga masih dimungkinkan terjadinya kontaminasi produk makanan dan dapat merugikan konsumen. Modifikasi yang dilakukan pada “Model Rumah Produksi Bersih” di desa Ciora diantaranya terdiri dari “Ruang Pengolahan” yang berguna untuk melakukan proses produksi, dan “Area Pencucian Peralatan dan Bahan Baku” untuk membersihkan alat masak dan bahan baku yang memerlukan air bersih dan tempat yang jauh dari kamar mandi serta tetap terjaga kebersihannya. Dalam hal ini faktor manusia atau unsur penjamah makanan juga sangat krusial karena manusia sebagai pelaku dalam proses rumah produksi tersebut. Faktor manusia sebagai tenaga kerja wajib dalam keadaan bersih. Perubahan tata letak ruang, dimana ditambahkan area penyimpanan bahan mentah yang berada di sebelah tempat cuci piring. Area ini dilengkapi dengan fasilitas seperti rak penyimpanan dengan ketinggian minimal 15 cm dari lantai dan 60 cm dari langit-langit ruangan. Catering services are business activities that order food for certain banquet events. More and more people are interested in this business, one of which is the food service business in Ciora Village, Grogol District, Cilegon City, which is multiplying. Hygiene and sanitation elements are essential but have not been given special attention to food service industry owners, "Dapoer Umi Ewi" has several problems that need to be considered, including the layout of the production house and placement of equipment that has not paid attention to the elements of hygiene and sanitation. Hence, it is still possible for this to occur. Contamination of food products can harm consumers. Modifications made to the "Clean Production House Model" in Ciora village include a "Processing Room," which helps carry out the production process, and an "Equipment and Raw Material Washing Area" for cleaning cooking utensils and raw materials which require clean water and a suitable place. Away from the bathroom and keep it clean. In this case, the human factor or the element of food handlers is also crucial because humans are the actors in the production house process. The human factor as a workforce must be clean. Changes to the space layout, where a raw material storage area was added next to the dishwasher. This area has facilities such as storage shelves with a minimum height of 15 cm from the floor and 60 cm from the ceiling.