Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYEBAB DISKRIMINASI MASYARAKAT KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA TERHADAP ORANG DENGAN HIV-AIDS Nurma Nurma; Fahmi Ichwansyah; Syarifuddin Anwar; Nelly Marissa
Sel Jurnal Penelitian Kesehatan Vol 5 No 1 (2018): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.909 KB) | DOI: 10.22435/sel.v5i1.1474

Abstract

Pasien HIV-AIDS memiliki masalah psikologis seperti stigma yang akan meningkatkan beban pasien HIV-AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan diskriminasi terhadap pasien HIV-AIDS di kalangan masyarakat di Kecamatan Dewantara. Penelitian observasional analitik ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang berusia di atas 18 tahun di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Responden yang terlibat sebanyak 112 orang yang diambil berdasarkan teknik proposional sampling. Peserta direkrut sebagai sampel menggunakan proporsional sampling. Seperangkat kuesioner dikerahkan untuk mengumpulkan data. Chi Square digunakan untuk menganalisis data menggunakan Stata 12.0. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan, kepercayaan, komunikasi di antara masyarakat, moralitas, pendidikan dan pekerjaan secara signifikan terkait dengan diskriminasi pasien HIV-AIDS (masing-masing nilai p = 0,023, p = 0,019, p = 0,0001 , p = 0,0001, p = 0,013, p = 0,007 ). Komunikasi di antara masyarakat dan moralitas adalah faktor paling signifikan yang terkait dengan diskriminasi pasien HIV-AIDS di Kecamatan Dewantara 2018. Informasi mengenai HIV-AIDS sebaiknya disebarluaskan kepada masyarakat oleh institusi kesehatan Aceh Utara melalui media promosi kesehatan dengan pemutaran film HIV-AIDS, sehingga masyarakat dapat lebih baik mengetahui tentang pasien HIV-AIDS. HIV-AIDS patients have psychological problems such as stigma which will increase the burden of HIV-AIDS patients. The purpose of this study was to investigate factors related to discrimination towards HIV-AIDS patients among community in Dewantara Sub-District, Aceh Utara district. This is an observasional analytic study using the cross sectional designe. The population in this study is people aged above 18 years in sub District of Dewantara. Totally, 112 participants were recruited as samples using proportional sampling. A set of questionnaire were deployed to collect the data. Chi Square was used to analyze the data using Stata 12.0. The result indicated that knowledge, belief, communication among community, morality, education and occupation were significantly associated to discrimination of HIV-AIDS patients (respectively p = 0.023, p = 0.019, p = 0.0001, p = 0.0001, p = 0.013, p = 0.007). Communication among community and morality were the most significant factors associated to discrimination of HIV-AIDS patients in Dewantara Sub-District 2018. Information regarding HIV-AIDS should be directly disseminated to the community by the Health Institution of North Aceh and a health promotion media such as movies related HIV-AIDS should be developed, so that the community can understand better about HIV-AIDS patients.
PERSEPSI PENGURUS PESANTREN TRADISIONAL TERHADAP HUKUM MEROKOK DAN DAMPAK MEROKOK DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOK DI KABUPATEN PIDIE JAYA Razali Razali; Fahmi Ichwansyah; Ali Abubakar
Sel Jurnal Penelitian Kesehatan Vol 7 No 1 (2020): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/sel.v7i1.2322

Abstract

Aceh merupakan salah satu provinsi dengan persentase perokok yang sangat tinggi yaitu 29,3%. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi perilaku merokok namun belum banyak yang mengkaji mengenai intensi berhenti merokok terutama pada kalangan pesantren. Penelitian ini akan mengkaji persepsi terhadap hukum dan dampak merokok dengan intesi berhenti merokok pada pengurus pesantren tradisional di Kabupaten Pidie Jaya. Jenis penelitian analitik dengan desain potong lintang. Populasi dalam penelitian pengurus yang menetap di pesantren tradisional. Sampel penelitian sebanyak 96 orang dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Analisis data dengan menggunakan regresi linear. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh persepsi terhadap dampak merokok terhadap intensi berhenti merokok (p=0,002), dan tidak ada pengaruh persepsi hukum merokok terhadap intensi berhenti merokok. Faktor yang internal yang berpengaruh terhadap intensi berhenti merokok adalah lama merokok (p=0,001), jumlah rokok (p=0,009), pendidikan (p=0,006) dan lingkungan (p=0,001). Faktor eksternal meliputi iklan dampak merokok (p=0,001) berpengaruh terhadap intensi berhenti merokok. Kesimpulan dari penelitian ini secara tidak langsung faktor internal melalui persepsi terhadap dampak merokok mempunyai pengaruh terhadap intensi berhenti merokok. Namun tidak mempunyai pengaruh jika melalui persepsi terhadap hukum. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya agar dapat meningkatkan kampanye tentang bahaya dari rokok serta meningkatkan konseling kepada perokok aktif yang ingin berhenti merokok. Perlu peningkatan pengawasan terhadap tempat-tempat yang menjadi kawasan tanpa rokok sehingga dapat meningkatkan keinginan berhenti merokok. Aceh is one of the provinces with a very high percentage of smokers at 29.3%. Much research has been done to examine the factors that influence smoking behavior, but not many have examined the intentions of quitting smoking, especially among pesantren. This study will examine perceptions of the law and the impact of smoking with the cessation of smoking cessation at traditional islamic boarding school administrators in Pidie Jaya Regency. This type of analytic research with cross sectional study design. The population in the study of administrators who settled in Traditional Pesantren. The research sample of 96 people using proportional random sampling technique. Data analysis using a linear regression with the stata program. The effect of perception on the impact of smoking on the intention to stop smoking (p=0.002), there was no effect of the perception of smoking law on the intention to stop smoking. Internal factors that influence the intention to stop smoking are smoking duration (p=0.001), number of cigarettes (p=0.009), education (p=0.006) and environment (p=0.001). External factors include advertising the impact of smoking (p=0.001) effect on the intention to stop smoking. The conclusion of this study indirectly internal factors through the perception of the effects of smoking have an influence on the intention to stop smoking. But it has no influence if through perception of the law. To the Pidie Jaya District Health Office in order to increase the campaign about the dangers of smoking and improve counseling for active smokers who want to quit smoking. Need to increase supervision of places that are areas without smoking so as to increase the desire to stop smoking.
DAMPAK TINGGAL ATAU BEKERJA DI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN DAN INDUSTRI TERHADAP KEJADIAN TUMOR GANAS Nelly Marissa; Eka Fitria; Abidah Nur; Fahmi Ichwansyah
Sel Jurnal Penelitian Kesehatan Vol 7 No 2 (2020): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/sel.v7i2.4313

Abstract

Perkembangan pertambangan dan perindustrian selain meningkatkan ekonomi masyarakat juga memberi dampak terhadap kesehatan, diantaranya adalah meningkatnya kejadian kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian kanker pada pekerja dan penduduk di lingkungan pertambangan dan perindustrian. Penelitian observasional analitik ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data riset penyakit tidak menular tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan usia 25-64 tahun yang tinggal di wilayah perkotaan di 76 kabupaten/kota, 34 provinsi di Indonesia. Total, 4398 peserta direkrut sebagai sampel menggunakan kuota sampling. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner. Chi Square digunakan untuk menganalisis data menggunakan SPSS 23. Hasilnya menunjukkan bahwa tinggal di kawasan industri berhubungan dengan kejadian kanker terhadap perempuan (p = 0,009). Penderita kanker telah tinggal di kawasan industri lebih dari 30 tahun, kebanyakan tinggal di kawasan industri phthalate, jarak tempat tinggal dengan kawasan industri ≤ 5 km, industri bersifat khusus, dan kebanyakan responden yang menderita kanker menggunakan air dari sumur-bor/pompa/gali/PDAM. Tinggal dalam waktu yang lama dan jarak yang dekat dengan dengan kawasan industri meningkatkan resiko terhadap kanker pada perempuan. The development of mining and industry besides improving community economic also has an impact on health, such as cancer. The purpose of this study was to determine the incidence of cancer in workers and residents in the mining and industrial environment. This analytic observational study used a cross sectional design. This research was conducted by analyzing data from non-communicable disease research in 2016. The population in this study were women aged 25-64 years living in urban areas in 76 districts / cities, 34 provinces in Indonesia. In total, 4398 participants were recruited as samples using quota sampling. Data were collected by interview technique using questionnaire. Chi Square was used to analyze data using SPSS 23. The results showed that living in industrial areas was associated with cancer incidence of women (p = 0.009). Cancer patients have lived in industrial area for more than 30 years, mostly living in phthalate industry, distance of residence with industrial area ≤ 5 km, specific industry, and most respondents suffering from cancer use water from wells-drill /pump/PDAM. Staying for long periods of time and close proximity to industrial areas increases the risk of cancer in women.
KAJIAN EPIDEMIOLOGI P. KNOWLESI DI PROVINSI ACEH TAHUN 2018-2019 Raisuli Ramadhan; Fahmi Ichwansyah; Eka Fitria; Asnawi Abdullah; Maidar Maidar; Jontari Jontari
Sel Jurnal Penelitian Kesehatan Vol 8 No 1 (2021): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/sel.v8i1.4702

Abstract

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan Indonesia akan mencapai fase eliminasi malaria pada tahun 2030. Tapi, periode tahun 2018-2019 di Provinsi Aceh dilaporkan masih adanya temuan 19 kasus positif infeksi P. knowlesi. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis faktor risiko terhadap kasus infeksi P. knowlesi di Provinsi Aceh periode tahun 2018 s/d 2019. Penelitian observasional dengan desain penelitian kasus kontrol, dilakukan di 4 wilayah kabupaten/ kota yang menjadi lokasi penemuan kasus infeksi P. knowlesi di Provinsi Aceh. Populasinya seluruh masyarakat dari 4 kabupaten/kota yang menjadi lokasi penelitian yang potensial tinggal dekat hutan. Sampel penelitian sebanyak 74 orang (16 kasus: 58 kontrol). Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil uji analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara kebiasaan keluar malam hari (p=0,001) dengan kejadian infeksi P. knowlesi. Selanjutnya tidak ada hubungan antara keberadaan macaca, lingkungan hutan, obat anti nyamuk, kelambu, dan kawat kasa dengan kejadian infeksi P. knowlesi. Hasil analisis multivariat untuk keseluruhan variabel penelitian diketahui bahwa kebiasaan keluar malam hari merupakan prediktor paling dominan terhadap kejadian infeksi P. knowlesi ((OR=11,25) (95% CI: 3,01 – 42,08) p Value =0,000). Hasil penelitian secara umum menyimpulkan bahwa kebiasaan keluar malam hari secara signifikan memiliki pengaruh terhadap kejadian infeksi P. knowlesi di provinsi Aceh. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia has determined that Indonesia will reach the elimination phase of malaria in 2030. But, in period 2018 - 2019 Aceh Province is reported to have found 19 positive cases of P. knowlesi infection. This research aims to dorisk factor analysis of cases P. knowlesi infection in Aceh Province for the period 2018 to 2019. This observational study with a case control research design was conducted in 4 districts/ cities which were the location for finding cases of P. knowlesi infection in Aceh Province. Its populationAll people from the 4 districts / cities that are potential research locations live near the forest. The research sample was 74 people (16 cases: 58 control). Data analysis was performed using logistic regression analysis. The results of the bivariate analysis test showed that there was a relationship between the habit of going out at night (p=0.001) with the incidence of P. knowlesi infection. Furthermore, there is no relationship between the presence of macaca, forest environment, mosquito repellent, mosquito nets, and gauze with the incidence of P. knowlesi infection. The results of multivariate analysis for all research variables showed that nighttime out habits were the most dominant predictor of P. knowlesi infection ((OR = 11.25) (95% CI: 3.01 - 42.08) p value = 0.000). The results of the study generally concluded that the habit of going out at night had a significant effect on the incidence of P. knowlesi infection in Aceh province.