Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KAJIAN EFISIENSI ALOKASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR Ningsih, Kustiawati
SEPA - Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : SEPA - Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The research wasconducted inJune-July 2013 at Bettet Village Pamekasan City Subdistrict Pamekasan Regency. The research objectivewas to determine the allocation efficiency of input use on breeding laying hens. Secondary and primary data were obtained through interview and observation methods. Descriptive analysis with applying the Cobb-Douglas production function and testing Efficiency Value Price for Input Use (Factor) is used to analyze the data. Results showed that the model of Cobb Douglas production function breeding laying hens at Bettet Village Pamekasan City Subdistrict Pamekasan Regenc yis quite good. This can be seen in the value of R2 =0.9585, meaning that the independent variable(X1 s/dX6) in the modelis able to explain the relationship with the dependent variable (production) of 95.85%, while the remaining 4.15% is explained by other variables not in the study. In addition, the results of the Cobb Douglas production function model breeding laying hens at Bettet Village have calculated F value = 527.485 > F table = 2.599 with  =0.05 and degrees of freedom df(6,20), meaning that the independent variables(X1s/dX6) together in a model that explains the relationship of the dependent variable (production) significantly. Assessment results for the efficiency of use of each input prices (factor) indicates that the allocation of the inputs on breeding laying hens at Bettet Village Pamekasan City Subdistrict Pamekasan Regency still not efficient. It can be seen from the t value of each input is greater thanttable with α=0.05and19 degrees of freedom (df =19).
IbM BAGI KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN Lia Kristiana , SP., MP, Kustiawati Ningsih , SP., MP Halimatus Sakdiyah , MM
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 1, No 1 (2015): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.374 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v1i1.180

Abstract

Program Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) kami laksanakan pada dua KelompokWanitaTani di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. Hal ini berdasarkan padapermasalahan kelompok wanita tani yaitu permasalahan faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal meliputi peningkatan pengetahuan dan skill ibu-ibu dalamrangkapemberdayaan ibu-ibu anggota kelompok wanita tani, sedangkan faktor eksternal meliputioptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidur di Desa Polagan KecamatanGalis Kabupaten Pamekasan. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan IbMini adalah metodependekatan partisipasi kelompok atau Partisipatory Rural Apprasial (PRA),yaitu melibatkan masyarakat dalam kegiatan. Hasil pelaksanaan IbMmenunjukkan bahwa (1)Secara umumanggota Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan I dan Tunas Harapan IItelahmemahami arti pentingpertanian organik,konsumsi sayuran organik dan mulai memahamipemanfaatan lahan pekarangan untuk kegiatan budidaya sayuran organik, (2)AnggotaKelompok Wanita Tani Tunas Harapan I dan Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan IIsebagian besar telah menguasai dan menerapkan teknik budidaya sayuran organik dipekarangan rumah masing-masing, meskipun ada sebagian yang belum maksimal dalammelakukan praktek budidaya sayuran dikarenakan latar belakang keluarga yang berbeda-beda,(3)Anggota Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan I dan Kelompok Wanita Tani TunasHarapan IItelah menguasai teknik pembuatan pupuk organik baik skala lahan maupun skalarumahan dengan baik melaluipemanfaatan kotoran ternak sapi maupunkotoran ayamyangadadi sekitar rumah mereka,(4) Anggota Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan I danKelompok Wanita Tani Tunas Harapan IItelah menguasai teknik pembuatanpestisida organikdengan memanfaatkan tanaman yang ada disekitar lingkungan mereka,(5) Anggota KelompokWanita Tani Tunas Harapan I dan Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan II telah menyadariarti penting screen house sebagai wadah sebagai sarana praktek budidaya sayuran organikserta screen house menjadi sarana berbagi informasi antar anggota kelompok wanita tanisehingga kendala-kendala yang mereka hadapi selama melakukan praktek budidaya sayuranorganik dapat diatasi dengan baik, (6) Anggota Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan I danKelompok Wanita Tani Tunas Harapan IImulai menyadaribahwa kegiatan budidaya sayuranorganik memberikan dampak ekonomi dan menambah pendapatan bagi keluarganya sertatermotivasi untuk melanjutkan kegiatan usahatani sayuran organik dan (7)Anggota KelompokWanita Tani Tunas Harapan I dan Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan IItelah melakukanpencatatan dan penghitungan sederhana terhadap usahatani sayuran organik sebagairangkaian dalam menjalankan kegiatan pra koperasi
Analisis Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Masyarakat Terhadap Pertanian Organik Buah Naga Kustiawati Ningsih; Halimatus Sakdiyah; Herman Felani; Rini Dwiastuti; Rosihan Asmara
Agriekonomika Vol 8, No 2: Oktober 2019
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.179 KB) | DOI: 10.21107/agriekonomika.v8i2.5425

Abstract

Pertanian organik merupakan jawaban atas revolusi hijau yang digalakkan pada tahun 1960-an yang menyebabkan (a) Berkurangnya kesuburan tanah dan (b) Kerusakan lingkungan akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali. Gagalnya revolusi hijau menyebabkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengembangkan sistem pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Program “Go Organik 2010” merupakan implementasi dukungan pemerintah terhadap sistem pertanian organik. Sehingga pertanian organik mulai berkembang di Indonesia umumnya dan di Kabupaten Pamekasan, khususnya. Pertanian organik buah naga merupakan pertanian organik yang sedang berkembang di Kabupaten Pamekasan. Sebagai implementasi untuk mewujudkan kelestarian pertanian organik buah naga, maka dibutuhkan analisis tentang kesediaan membayar masyarakat terhadap nilai keberadaan (Existence Value) dan nilai penggunaan alternatif (Option Value) pertanian Organik Buah Naga. Penelitian ini menggunakan metode CVM (Contingent Valuation Method) untuk mengestimasi biaya yang akan dikeluarkan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya estimasi WTP (Willingness To Pay) masyarakat terhadap nilai keberadaan pertanian organik buah naga adalah sebesar Rp. 42.060.403,89 / hektar per tahun. Sedangkan besarnya estimasi WTP (Willingness To Pay) masyarakat terhadap nilai penggunaan alternatif pertanian organik buah naga sebesar Rp. 41.633.017,67 / hektar per tahun.
KERAGAAN USAHATANI DAN PEMASARAN BUAH NAGA ORGANIK Kustiawati Ningsih; Herman Felani; Halimatus Sakdiyah
Agriekonomika Vol 4, No 2: Oktober 2015
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v4i2.972

Abstract

Salah satu faktor penting dalam agribisnis hortikultura adalah kelembagaan pemasaran dan salah satu komoditi yang menjanjikan adalah buah naga organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerimaan petani dan marjin pemasaran buah naga organik di Kabupaten Pamekasan. Hasil analisis usahatani menunjukkan adanya keuntungan dalam usahatani buah naga organik, hal ini ditunjukkan oleh nilai R/C=2,34. Bila dibandingkan dengan nilai R/C rasio usahatai tembakau Madura yaitu sebesar 1,38 maka dapat disimpulkan bahwa usahatani buah naga organik lebih efisien sehingga dapat dikatakan usahatani buah naga organik dapat dijadikan sebagai alternatif usahatani tembakau Madura. Kisaran (Acquirement) marjin pemasaran antara lembaga-lembaga pemasaran cenderung bervariasi dan timpang. Besarnya marjin pemasaran pada tengkulak dan pedagang pengumpul masing-masing Rp 5.000/kg dan Rp 4.000/kg. Besarnya bagian petani (farmer share) buah naga organik pada tengkulak dan pedagang pengumpul masing-masing 10%dan 10,67%. Secara ekonomi, buah naga organik masih menguntungkan. Keuntungan ini masih dapat ditingkatkan dengan memperbaiki sistem produksi, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan. Diperkirakan dengan proses produksi ini dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas, terutama pada tingkat lebih tinggi lagi, sehingga memiliki peluang mengakses pasar lebih luas, khususnya pasar luar negeri (ekspor).  ABSTRACTOne important factor in the agribusiness of horticulture is institutional marketing and one of the commodities that prospecive is organic dragon fruit. This study aims to determine the revenue of farmers and marketing margin of organic dragon fruit in Pamekasan. Results of the analysis showed profit in organic dragon fruit farming, this is indicated by the value of R / C = 2,34. When compared with the value of R / C ratio of Madura tobacco farming in the amount of 1.38 it can be concluded that organic dragon fruit farming more efficient so that it can be said dragon fruit organic farm can be used as an alternative to tobacco Madura farming. Range (acquirement) marketing margin between marketing agencies tend to vary and lame. The amount of marketing margin on middlemen and traders respectively Rp 5,000 / kg and Rp 4,000 / kg. The portion of the farmer (farmer share) organic dragon fruit on middlemen and traders respectively 10% and 10.67%. Economically, organic dragon fruit is still profitable. This advantage can be increased by improving the production system, so that productivity can be improved. It is estimated that the production process can improve the quality and quantity, especially at higher levels, so it has the opportunity to access larger markets, especially foreign markets (exports).
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PPHT) SKALA KAWASAN PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L) DI PADEMAWU BARAT, PAMEKASAN Mohammad Shoimus Sholeh; Kustiawati Ningsih; Henny Susilawati
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 12 No 3 (2019)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v12i03.7016

Abstract

The application of management integrated pest scale area is a solution in the problems of organisms bully plant scale area and the management of synergism strategy pest by farmers in the same region so contribute real measurable against the program of farming production rice. The application of management integrated plant scale must be efficient area technically in order to get rice production maximum. The farmer can improve production and rice productivity by using the production factors efficiently. The objectives of the research are analyze the production factors which affect the rice farming and analyze of technical efficiency of rice farming. The stochastic frontier is used in this research to analyze technical efficiency. From the frontier analysis will be obtained the factors which give impact to the rice farming organic fertilizer, chemical fertilizers, botanical pesticides and chemical pesticides. The average of technical efficiency is 0,93, it means the farmers are attains 93% of production from the potential production of rices and there is still 7% to improve rice production. Within the value of average technical efficiency is 0,93 will be obtained the income of this farming is Rp. 22.332.779,- per hectare in once growing season. Keywords: intregeted pest management, factor of productions, stochastic frontier, efficiency.
POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN Kustiawati Ningsih
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 10 No 1 (2013): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.302 KB) | DOI: 10.24929/fp.v10i1.20

Abstract

komoditas sehingga menempati posisi yang khas (di antara para pesaing) di dalam benakpembeli. Posisi jambu air camplong sebagai produk pertanian sudah mampu menempati benakdan hati konsumen. Namun, belum tentu menempati posisi pertama dalam pikiran konsumen.Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.Analisis data kualitatif dipergunakan untuk mendeskripsikan tentang gambaran umum padaresponden. Sedangkan analisis kuantitatif dipergunakan untuk mengetahui postioning jambu airCamplong dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petanisudah melakukan positioning jambu air Camplong dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada nilaipersentase indikator dari hasil rekapitulasi yang paling dominan diantaranya adalah cita rasayang enak dengan persentase 92%, pengaruh orang lain dengan persentase 49,33 %, danmotivasi pengaruh dari keluarga dengan persentase 69,33 %.Kata kunci : Positioning, Jambu Air Camplong, Preferensi Konsumen
RISIKO PRODUKSI DAN EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT USAHATANI TEMBAKAU MADURA Kustiawati Ningsih
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 7 No 1 (2010): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.48 KB) | DOI: 10.24929/fp.v7i1.559

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko produksi pada usahatani tembakau Madura di lahan gunung, tegal, dan sawah; dan menganalisis apakah penggunaan input produksi pada usahatani tembakau Madura di lahan gunung, tegal, dan sawah sudah efisien atau tidak. Penilaian ukuran risiko produksi dilakukan dengan melihat nilai varian (variance), standar deviasi (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation). Sedangkan untuk menganalisis tingkat efisiensi penggunaan input produksi menggunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian analisis risiko produksi usahatani tembakau Madura menunjukkan bahwa nilai coefficient variation di lahan gunung lebih besar daripada nilai coefficient variation di lahan tegal dan sawah. Hal ini mengindikasikan bahwa risiko produksi di lahan gunung lebih tinggi daripada di lahan tegal dan sawah. Sedangkan hasil analisis efisiensi harga untuk penggunaan setiap input produksi pada usahatani tembakau Madura di lahan gunung, tegal, dan sawah menunjukkan bahwa penggunaan setiap input produksi pada usahatani tembakau Madura di lahan gunung, tegal, dan sawah belum efisien.
KAJIAN EFISIENSI ALOKASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR Kustiawati Ningsih
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 10, No 2 (2014): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v10i2.14130

Abstract

The research wasconducted inJune-July 2013 at  Bettet Village Pamekasan City  Subdistrict  Pamekasan  Regency.  The  research  objectivewas  to  determine  the allocation  efficiency  of    input  use  on  breeding  laying  hens.  Secondary  and  primary data  were  obtained  through  interview   and  observation methods.  Descriptive  analysis with  applying  the  Cobb-Douglas  production  function  and  testing  Efficiency  Value Price  for  Input  Use  (Factor)  is  used  to  analyze  the  data.  Results  showed  that  the model  of  Cobb  Douglas  production  function  breeding  laying  hens  at  Bettet  Village Pamekasan City Subdistrict Pamekasan Regenc yis quite good. This can be seen in the value ofR2=0.9585,  meaning that  the independent variable(X1  s/dX6)  in the modelis able to  explain the relationship  with the  dependent  variable  (production) of  95.85%,while  the  remaining  4.15%  is  explained  by  other  variables  not  in  the  study.  In addition,  the results  of the  Cobb  Douglas  production function  model  breeding  laying hens at  Bettet Village have  calculated F value  =  527.485  >  F  table  =  2.599  with =0.05  and  degrees  of  freedom  df(6,20),  meaning  that  the  independent  variables(X1 s/dX6)  together  in  a  model  that  explains  the  relationship  of  the  dependent  variable (production)  significantly.  Assessment  results  for  the  efficiency  of  use  of  each  input prices  (factor)  indicates  that  the allocation of the  inputs  on  breeding  laying hens  at Bettet  Village  Pamekasan  City  Subdistrict  Pamekasan  Regency  still  not  efficient.  It can  be  seen  from  the  t  value  of  each  input  is  greater  thanttable  with  α=0.05and19 degrees of freedom (df =19).
MODEL PENGENDALIAN SUPPLY (PENAWARAN) TEMBAKAU MADURA PADA SUBSISTEM HULU SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENURUNAN TINGKAT KONSUMSI ROKOK Mohammad Saedy Romli; nfn Iswahyudi; nfn Ahmad; Kustiawati Ningsih
Hexagro Journal Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v3i2.278

Abstract

Komoditas tembakau mempunyai nilai ekonomis tinggi serta merupakan sumber pendapatan petani, penerimaan pemerintah dari dalam negeri dan penyerapan tenaga kerja. Konsumsi per kapita rokok  meningkat 4,3 persen per tahun meskipun disisi lain industri rokok selalu dihadapkan pada kampanye pengurangan konsumsi rokok dengan alasan kesehatan. Penelitian ini bertujuan membuat model pengendalian penawaran tembakau Madura sebagai upaya mendukung pengurangan konsumsi rokok. Data yang digunkan adalah data cross section  dengan total sampel sebanyak 180 orang. Model pengendalian penawaran tembakau diestimasi dengan fungsi produksi cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elastisitas penawaran terhadap harga output sebesar 0,83, elastisitas penawaran terhadap harga bibit sebesar -0,18, elastisitas penawaran terhadap harga tenaga kerja sebesar -0,23, elastisitas penawaran terhadap harga pupuk sebesar -0,22 dan elastisitas penawaran terhadap harga pengairan sebesar -0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga output merupakan faktor penentu utama dalam penawaran tembakau Madura. Kata kunci: model pengendalian supply, tembakau madura
MATRIKS INTERNAL FACTOR EVALUATION (IFE) DAN EXTERNAL FACTOR EVALUATION (EFE) BUAH NAGA ORGANIK (Hylocereus Undatus) Kustiawati Ningsih; Hamamah Hamamah

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.385 KB) | DOI: 10.35891/agx.v5i1.694

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor - faktor internal dan eksternal usahatani  buah naga organik. Penelitian ini  dilakukan pada usahatani buah naga organik di Desa  Blumbungan, Kecama tan Larangan, Kabupaten Pamekasan.  Pemilihan lokasi tersebut dilakukan  secara sengaja ( purposive ) dengan pertimbangan bahwa Desa  Blumbungan merupakan  daerah  pengembangan buah naga organik  di Kabupaten  Pamekasan . Penelitian dilakukan Bulan Juni  sampai Agust us 2013. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan matriks IFE kekuatan  utama usahatani buah naga organik adalah  sudah memiliki pasar tetap,  dengan skor sebesar  0,342. Sedangkan kelemahan utama usahatani buah naga yaitu belum diterapkannya SIM  dalam sis tem manajerial dengan skor sebesar 0,045. Berdasarkan hasil perhitungan matriks  EFE,  Peluang  utama usahatani buah naga adalah  kebijakan pemerintah mengenai ” Go  Organic 2010 ” dan dukungan  untuk mengembangkan usahatani, dengan skor sebesar  0,252.  Sedangkan a ncaman utama usahatani buah naga yaitu jaringan distribusi dan pemasaran pesaing  sudah  lebih luas, dengan skor sebesar 0,250