Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Introduksi Pengukuran Getaran Berbasis Android Saat Transportasi Jambu Air Camplong Iswahyudi Iswahyudi; Emmy Darmawati
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 9 No 1 (2021): April
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2021.v09.i01.p13

Abstract

ABSTRAK Jambu air camplong (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston) merupakan buah unggulan Madura yang bernilai ekonomis, dibutuhkan dalam bentuk segar namun mudah rusak. Kesegaran produk akan terjaga jika dilakukan pengemasan dan transportasi yang baik. Tujuan penelitian ini adalah melakukan transportasi sesungguhnya jambu air camplong dan memperkenalkan cara baru mengukur getaran berbasis Android. Skala pengukuran getaran di lapangan adalah MMI (Modified Mercalli Intensity Scale). Hasil penelitian menunjukkan, pengukuran getaran menggunakan Android menggambarkan langsung pengaruh getaran saat transportasi terhadap kemasan, getaran yang ditimbulkan sebesar 7-8 MMI dan gaya yang ditimbulkan sebesar 0,8 – 1,2 kgf sehingga tidak berpengaruh terhadap kemasan yang digunakan. Persentase kerusakan mekanis jambu air camplong pasca transportasi sebesar 20.87 % pada kemasan petani dan 7.70 % pada kemasan RSC. ABSTRACT The camplong water apple (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston) is a superior fruit of Madura which has economic value. It is needed in fresh form but is easily damaged. Product freshness will be maintained if proper packaging and transportation are carried out. The purpose of this research was to carry out the actual transportation of guava water and introduced a new way of measuring vibrations based on Android. The scale for measuring vibrations in the field was based on MMI (Modified Mercalli Intensity Scale). The results showed that the measurement of vibration using Android directly illustrated the effect of vibration during transportation on the packaging, the vibration generated was 7-8 MMI and the resulting force was 0.8 - 1.2 kgf so that it did not affect the packaging used. The percentage of mechanical damage to guava air camplong after transportation was 20.87% on farmer packaging and 7.70% on RSC packaging.
Perancangan Kemasan Transportasi Buah Jambu Air (Syzygium aqueum) cv Camplong Iswahyudi .; Emmy Darmawati; Sutrisno .
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.519 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractJamboo cv Camplong was an exotic fruit from Sampang Indonesia which had high economic values. The quality of fresh Jamboo was greatly influenced by the types of packaging and ways of its transportation that affected its shelf life. The purpose of this research were designing a primary packaging and analyzing the quality of Jamboo cv Camplong after short transportation (from Sampang to Surabaya). Farmers usedconventional packaging with capacity of 8.4 kg/box (dimension 478 mm x 146 mm x 354 mm). Based on theoretical packaging design showed that the flute BC cardboard (capacity 4.5 kg/box, dimension 357 mm x217 mm x 216 mm) with partition flute A cardboard. In fact, there was needed modification of the dimension (342 mm x 210 mm x 200 mm) because of the fruits diameter (60-65 mm). This result did not change theefficiency usage of transportation space (91-95%) and compression strength of box can support (7 boxes/ stack). The result showed that the mechanical damage after transportation were 20.87% for conventionalpackaging (as control) and 7.70% for modification packaging design (packaging with partition).Keywords: Jamboo cv Camplong, packaging, transportation.AbstrakJambu air camplong merupakan salah satu buah lokal yang menjadi unggulan dan memiliki nilai ekonomi. Terdapat kerusakan buah yang cukup tinggi saat buah di transportasikan dari Sampang ke Surabaya dikarenakan cara kemasan dan penanganan (handling) yang kurang tepat. Pengemasan yang tepat serta transportasi yang baik menjadi titik kritis pascapanen buah untuk menjaga kesegaran buah saat didistribusikan hingga ke konsumen. Tujuan penelitian ini adalah merancang kemasan primer untuk transportasi buah jambu air camplong dan mengkaji kerusakan buah pasca transportasi. Secara teoritishasil rancangan kemasan menggunakan karton gelombang flute BC berkapasitas 4.5 kg per kemasan, mempunyai dimensi 357 mm x 217 mm x 216 mm dengan partisi antar buah berupa karton flute A. Dalampenerapanya dilakukan penyesuaian dimensi menjadi 342 mm x 210 mm x 200 mm karena buah yang didapat saat penelitian pada kisaran 60-65 mm, hasil ini tidak merubah efisiensi penggunaan ruang angkut(91-95%) dan kekuatan kemasan untuk menahan 7 susunan kemasan dalam transportasi. Sebagai kontrol digunakan kemasan karton dari petani dengan kapasitas 8.4 kg dimensi 478 mm x 146 mm x 354 mm.Kerusakan mekanis yang terjadi pasca transportasi adalah 20.87% untuk jambu pada kemasan kontrol (petani), dan 7.70% pada kemasan hasil rancangan bersekat.Kata Kunci: Jambu air Camplong, pengemasan, transportasi.Diterima: 18 Desember 2014 ; Disetujui: 17 Maret 2015
STUDI PENGGUNAAN PUPUK BOKASHI (KOTORAN SAPI) TERHADAP TANAMAN PADI, JAGUNG & SORGUM Iswahyudi Iswahyudi; Aqidatul Izzah; Ainun Nisak
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 17 No 1 (2020): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v17i1.1040

Abstract

Kesuburan tanah yang dikelola dengan melibatkan bahan organik, meningkatkan sifat-sifatnya. Bokashi kotoran sapi merupakan pupuk organik yang dapat menjadi digunakan untuk perbaikan tanah berkelanjutan. Tinjauan ini memberikan informasi yang ada mengenai pengaplikasian bokashi khususnya kotoran sapi pada tanaman padi, jagung dan sorgum. Selain membahas pengaplikasian bokhasi untuk produksi padi, jagung dan sorgum, ada pula pembahasan mengenai kandungan bokhasi dan efek pemberian bokhasi pada tanah. Pemberian bokashi pada tanah menjadi solusi utama untuk mengatasi masalah untuk produksi tanaman secara berkelanjutan. Sejumlah hasil penelitian di Indonesia telah terbukti memiliki efek menguntungkan dalam menggunakan bokashi. Bokashi merupakan teknologi yang dapat mengubah sistem pertanian berbasis kimia menjadi sistem pertanian yang lebih alami (organik). Dengan demikian, bokhasi dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman. Selain itu, dengan adanya sumber bahan baku melimpah dapat dimanfaatkan petani di daerah-daerah untuk membuat bokhasi.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKHASI TERHADAP PEMBIBITAN PADI IPB 3S DI DESA SUMEDANGAN, KABUPATEN PAMEKASAN Mahmudah Mahmudah; Iswahyudi Iswahyudi; Ruly Awidiyantini
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 18 No 2 (2021): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v18i2.1637

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan interaksi bibit padi IPB 3S pada pengaplikasian pupuk bokashi dan untuk mengetahui dosis pupuk bokashi yang tepat saat pembibitan. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan di Desa Sumedangan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 3 perlakuan pupuk yang berbeda dan 3 kali ulangan. Dosis pupuk yang digunakan saat pembibitan adalah (P0 = Kontrol (tanpa pupuk), P1 = 0,5 kg/m², P2 = 1 kg/m²). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokhasi P2 = 1 kg/m2 memberikan hasil terbaik namun tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kata kunci: Pembibitan, Padi, IPB 3S.
Pengaruh Aplikasi Pupuk Organik Cair dan ZPT Alami terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Salibu di Sawah Basah Marchel Putra Garfansa; FNU Iswahyudi; Moh Ramly
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2021): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i1.386

Abstract

Salibu adalah sistem budidaya dengan tunas tanaman padi yang tumbuh dari tunggul yang telah dipanen, sehingga dapat memberikan tambahan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pupuk organik cair (POC) Eco Farming dan zat pengatur tumbuh (ZPT) alami pada pertumbuhan padi salibu. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanian di Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok non faktorial yang terdiri dari 4 macam perlakuan yaitu Kontrol  (P0), ZPT 14 ml/L (P1), Pupuk Organik Cair (POC) Eco Farming 3 ml/L (P2), dan ZPT 14 ml/L + Pupuk Organik Cair (POC) Eco Farming 3 ml/L (P3). Perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 16 perlakuan dengan uji lanjut BNT 5%. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Pemberian POC yang dikombinasikan dengan ZPT mampu memberikan pertumbuhan yang baik pada tanaman padi salibu.
PENGARUH PEMOTONGAN UMBI BIBIT DAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonium L) Iswahyudi Iswahyudi; Marchel Putra Garfansa; Sholeh Khosim; Ruly Awidiyantini
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i1.6155

Abstract

Bawang merah tanaman merupakan hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena permintaan bawang merah yang terus melonjak, maka produksinya harus terus ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi bawang merah yaitu memperhatikan cara tanam dan pupuk yang diberikan. Pemotongan umbi bibit dapat memacu fase vegetatif yang bertujuan menumbuhkan tunas umbi yang ditanam dengan cepat. Pemupukan perlu dilakukan untuk menambah unsur hara ke dalam media tanam, karena keterbatasan tanah dalam menyediakan unsur hara yang cukup. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan terhadap umbi bibit bawang merah (K) yang terdiri dari dua taraf yaitu, tanpa pemotongan umbi bibit (K1) dan pemotongan umbi bibit (K2). Faktorial kedua adalah pemberian pupuk NPK yang terdiri dari 100% (N1), 150% (N2), 200% (N3), 250% (N4). Data yang telah diperoleh di analisis menggunakan analisis ragam (uji F). Apabila terdapat pengaruh yang nyata, maka akan dilanjutkan menggunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf 5%. Penelitian ini menunjukkan perlakuan kombinasi pemotongan umbi bawang dan dosis pemupukan memberikan pengaruh nyata pada semua parameter pertumbuhan dan hasil. Perlakuan N3K2 dan N4K2 memberikan hasil panen yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan N1K1, N2K1, dan N3K1.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium cepa L) TERHADAP BERBAGAI JENIS BOKHASI SEBAGAI MEDIA TANAM Riski Anisah; Marchel Putra Garfansa; Iswahyudi Iswahyudi; Moh Ramly
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i2.4565

Abstract

Tanaman bawang merah (Allium cepa L) salah satu komuditas sayuran yang banyak manfaatnya. Bawang merah dapat ditanam dengan menggunakan media bokhasi. Bokhasi merupakan hasil fermentasi bahan organik dari limbah pertanian dengan bantuan bakteri EM-4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari respon pertumbuhan dan produksi bawang merah terhadap berbagai jenis bokhasi. Penelitian dilakukan dari Januari sampai April 2020. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Perlakuan penelitian meliputi media tanam bokhasi cocopeat, sekam, serbuk gergajian, dan arang sekam; dan media tanam tanah sebagai kontrol. Parameter yang diamati meliputi pertambahan tinggi tanaman (cm) jumlah daun perumpun, jumlah umbi perumpun, bobot umbi perumpun (g). Data dianalisis dengan ANAVA, dan jika ada perlakuan yang berpengaruh nyata pada taraf 5%, dilakukan uji lanjut dengan BNJD. Hasil menunjukkan tidak terdapat pengaruh nyata untuk setiap perlakuan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Akan tetapi data menunjukkan perlakuan media tanam bokashi sekam memberikan berat umbi tertinggi  dibandingkan dengan perlakuan lainnnya.
RESPON TANAMAN PADI IPB 3S TERHADAP PUPUK BOKASHI DI LAHAN BASAH DESA SUMEDANGAN Dian Novitasari; Iswahyudi Iswahyudi; Kelik Perdana Windra Sukma
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i1.3228

Abstract

Padi IPB 3S merupakan hasil persilangan padi Fatmawati dan koleksi padi jenis lainnya yang dihasilkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan keungggulan tahan terhadap berbagai macam penyakit diantaranya penyakit turgo, penyakit blas serta penyakit hawar pada tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokhasi terhadap tanaman padi IPB 3S. Penelitian dilakukan di Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Perlakuan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dosis pupuk (kontrol (tanpa pupuk), 1 kg/m2 (P1) dan 2 kg/m2 (P2)) yang masing masing diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokashi dengan perlakuan P2 memberikan hasil tanaman terbaik namun tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati.
Pendampingan Pembuatan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) pada Kelompok Tani Palem Desa Sumedangan Kabupaten Pamekasan Madura Iswahyudi Iswahyudi; Shefa Dwijayanti Ramadani; Agus Budiyono
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): EDISI DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v4i2.1692

Abstract

ABSTRAKSetiap tanaman mempunyai hormon pertumbuhan alami dalam jumlah yang terbatas. Namun dimikian pada keadaan tertentu, tanaman tidak dapat memproduksi hormon secara maksimal, sehingga dibutuhkan zat pengatur tumbuh atau hormon tambahan. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) telah menjadi komponen penting dalam bidang pertanian untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Namun, kelompok Tani “Palem” di Desa Sumedangan belum memiliki pemahaman dan kemampuan yang cukup dalam membuat zat pengatur tumbuh. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok Tani “Palem” dalam memproduksi dan mengaplikasikan ZPT pada tanaman. Metode pengabdian yang dilakukan diawali dengan sosialisasi melalui Focus Group Discussion (FGD), dilanjutkan dengan pemberian  pelatihan dan pendampingan aplikasi ZPT di lapang. Hasil diseminasi teknologi di lapang yang telah dilaksanakan menunjukkan respon positif ditunjukkan dengan sikap antusias kelompok Tani “Palem” dalam pembuatan ZPT berbahan rebung bambu dan air kelapa. Hasil evaluasi dan monitoring juga menunjukkan peningkatan empat parameter kemampuan peserta yaitu knowledge (79.07%), attitude (60%), skill (84.44%), dan hasil pretest/post test (83.33%) pada pengaplikasian ZPT pada tanaman.Kata kunci : padi, rebung, zat pengatur tumbuh.ABSTRACTEvery plant has a small amount of natural growth hormone. However, under certain conditions, plants cannot produce enough hormones, so growth regulators or additional hormones are needed. Plant Growth Regulators (PGRs) have become an essential component in agriculture to facilitate plant growth. Unfortunately, the "Palem" Farmer Group in Sumedangan Village does not have enough understanding and ability to make plant growth regulators. This community service aimed to provide training and assistance to the "Palem" Farmer Group to produce and apply PGRs on plants. The service methods used were initiated by socialization through Focus Group Discussion (FGD), followed by training assistance and PGRs application assistance in the field. The result of technology dissemination in the area showed a positive response indicated by the "Palem" Farmer group's enthusiastic response while making PGRs using bamboo shoots and coconut water. The evaluation and monitoring results also showed an increase in four parameters of the participants' abilities, including knowledge (70.07%), attitudes (60%), skills (84.44%), and the results of pretest/posttest (83.33%) on the application of ZPT on plants.
Pendampingan Integrasi Padi Itik pada Kelompok Tani Palem Desa Sumedangan Kabupaten Pamekasan Madura Iswahyudi Iswahyudi; Agus Budiyono; Arin Wildani
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 3, No 2 (2019): EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.821 KB) | DOI: 10.33366/jast.v3i2.1410

Abstract

ABSTRAK Kelompok tani Palem merupakan kelompok petani tanaman pangan yang berada di Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, yang mana desa tersebut merupakan wilayah aliran sungai. Lahan sawah dipinggiran sungai tersebut terkena dampak luapan air sungai, sehingga membanjiri lahan sawah petani setinggi 10-15 cm. Dalam upaya peningkatan produksi padi pada penerapan integrasi padi itik dan peningkatan pendapatan kelompok tani menghadapi beberapa permasalahan. Diantaranya yaitu (1) mitra belum mendapat pengetahuan mengenai pola tanam padi terintegrasi dengan pemeliharaan itik, (2) mitra belum mempunyai tambahan penghasilan selain bertani, dan (3) mitra belum mengetahui bagaimana cara beternak itik dan memasarkan hasil ternak. Metode untuk mengatasi permasalahan mitra dilakukan dengan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan aplikasi integrasi padi itik. Hasil diseminasi teknologi di lapang yang telah dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Kelompok  tani  “Palem”  sangat antusias dan menguasai sistem integrasi padi itik ini karena dapat meningkatkan pertumbuhan serta produksi padi. 2) Peningkatan  produksi padi mencapai  50% dan 3) Mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan itik hasil integrasi.  Kata kunci : integrasi; padi; itik; jajar legowo ABSTRACTThe village of Sumedangan, Pademawu, Pamekasan, is a watershed. The rice fields there are including wetlands. These conditions are suitable for implemententing the integration of duck rice. The program partner is the farmers group “Palem”. The problems solve in this program are (1) partners have not received knowledge about rice planting patterns integrated with duck maintenance, (2) partners do not have additional income other than farming, and (3) partners do not yet know how to raise ducks and market livestock products. The method used to solve partner problems are counseling, training and mentoring. The results of the dissemination of technology in the field that has been carried out obtained the following results: 1) The farmer group "Palem" was very enthusiastic and mastered the integration system of this duck rice because it could increase the growth and production of rice. 2) Increasing rice production reaches 50% and earns additional income from the sale of integration ducks.