Latar Belakang: Indonesia memiliki angka beban stroke terbanyak kedua setelah Mongolia yaitu sebanyak 3.382,2/100.000 orang berdasarkan DALYs (disability-adjusted life-year). Berdasarkan profil kesehatan provinsi Bali, tipe stroke yang memiliki tingkat prevalensi yang tinggi adalah stroke iskemik. Strategi praktis dalam mengatasi beban akibat stroke harus difokuskan pada pencegahan dan penanganan berdasarkan faktor risiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko dengan tingkat risiko penderita stroke iskemik yang rawat inap di RSUD Klungkung Bali periode Oktober 2017 sampai dengan September 2018.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. 65 Subyek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi, diambil dari data rekam medis pasien stroke iskemik yang rawat inap di RSUD Klungkung. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, tekanan darah, kadar kolesterol, riwayat merokok, indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, riwayat diabetes, riwayat fibrilasi atrium, dan riwayat stroke dalam keluarga.Hasil: Dari total 65 pasien stroke iskemik yang rawat inap di RSUD Klungkung, paling banyak berada pada kelompok usia ≥ 55 tahun – 64 tahun dengan usia rerata 61,45 ± 12,016 tahun. Pasien berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh laki-laki dengan perbandingan kejadian stroke iskemik antara laki-laki dan perempuan sebesar 2,4:1. Hasil penilaian tingkat faktor risiko dengan Stroke Risk Scorecard (SRS), 51 orang (78,5%) memiliki risiko tinggi, 9 orang (13,8%) memiliki risiko sedang, dan 5 orang (7,7%) memiliki risiko rendah.Simpulan: Uji statistik chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat risiko stroke iskemik dengan indeks massa tubuh, tekanan darah, riwayat merokok, riwayat diabetes, dan kadar kolesterol (p<0,005).Introduction: Indonesia is the second highest country of stroke burden after Mongolia, which are 3,382.2 / 100,000 people based on DALYs (disability-adjusted life-year). Based on the health profile of the province of Bali, the type of stroke that has high prevalence rate is ischemic stroke. Practical strategies in overcoming the burden of stroke must be focused on prevention and treatment based on risk factors. The study aims to determine the relationship between risk factors and the level of risk of ischemic stroke patients hospitalized at RSUD Klungkung Bali.Methods: This study is observational analytic study with a cross sectional design that includes 65 patients taken from the medical records. The variables studied are age, gender, pressure blood, cholesterol levels, smoking history, body mass index (BMI), physical activity, history of diabetes, history of atrial fibrillation, and history of stroke in the family. Data analysis techniques used were univariate analysis and bivariate analysis.Result: The most characteristics based on age group is ≥ 55 years - 64 years with an average age of 61.45 ± 12.016 years. Patients are dominated by men (2,4:1). The assessment of the level of risk factors in each sample using the Stroke Risk Scorecard (SRS), 51 people (78.5%) had a high risk, 9 people (13.8%) had moderate risk, and 5 people (7.7%) has a low risk of ischemic stroke.Conclusion: The chi-square statistical analysis showed a significant relationship between the risk level of ischemic stroke with body mass index, blood pressure, smoking history, history of diabetes, and cholesterol levels (p<0,005).