Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MARLIN : Marine and Fisheries Science Technology Journal

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PELEPAH PISANG (Musa paradisiaca) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Muhammad Akbarurrasyid; Indra Kristiana; Wahyu Puji Astiyani; Doni Efendi
Marlin : Marine and Fisheries Science Technology Journal Vol 2, No 2 (2021): (Agustus, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V2.I2.2021.99-106

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor terpenting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Penggunaan pakan dalam budidaya perlu diefesiensikan untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi. Mutu pakan dapat ditingkatkan dengan penambahan probiotik pelepah pisang. Pelepah pisang mengandung sejumlah metabolit sekunder khas yang berguna untuk aktivitas mikrobiologis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan 4 perlakuan, yakni: K (tanpa perlakuan), A (10 ml/kg), B (20 ml/kg) dan C (30 ml/kg). Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan probiotik pelepah pisang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila (Fhit > Ftabel). Rata-rata pertumbuhan tertinggi diperoleh pada perlakuan C (30 ml/kg) sebesar 6,26 gram untuk laju pertumbuhan bobot mutlak, 4,91% untuk laju pertumbuhan spesifik dan 3,44 cm untuk pertumbuhan panjang mutlak. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan B (20 ml/kg) sebesar 76,6%.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG MAGOT (Hermetia illucens) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KOKI (Carassius auratus) Ega Aditya Prama; Indra Kristiana; Wahyu Puji Astiyani; Vini Taru Prajayanti; Iqdas Adlin Hisina
Marlin : Marine and Fisheries Science Technology Journal Vol 3, No 1 (2022): (Februari 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I1.2022.35-42

Abstract

Ikan Mas Koki (Carrasius auratus) merupakan salah ikan hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan pasngsa pasar yang stabil. Pakan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan pertumbuhan ikan mas koki. Pakan yang baik akan bedampak pada pertumbuhan ikan mas koki yang lebih cepet. Magot merupakan salah satu alternatif pakan alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan mas koki. Penambahan tepung magot kering pada pakan memberikan dampak yang positif pada pertumbuhan ikan mas koki. Pada penelitian ini dilakukan penambahan tepung magot kering dengan dosis K (100% Pakan buatan), A (25% Tepung magot : 75% Pakan buatan), B (50% Tepung magot : 50% Pakan buatan), C (75% Tepung magot : 25% Pakan buatan), D (100% Tepung magot). Hasil penelitian terbaik untuk parameter pertumbuhan terdapat pada perlakuan C dengan pertumbuhan bobot sebesar 5,92 gram dan SGR sebesar1,77%, sedangkan untuk survival rate tertinggi pada perlakuan A sebesar 95%, pada perlakuan K, B dan C sebesar 93% sedangkan untuk perlakuan D sebesar 91%.Goldfish (Carrasius auratus) is an ornamental fish with a high economic value and a stable market share. Food is one of the important factors to promote the growth of goldfish. Good food influences a faster growth of goldfish. Magot is an alternative natural food that can be used to increase the growth of goldfish. The addition of dry magot meal to the feed has a positive influence on the growth of goldfish. In this study, the addition of dry magot meal with a dose of K (100% artificial food), A (25% Magot meal: 75% artificial food), B (50% Magot meal: 50% artificial food), C (75% Magot meal: 25% Artificial feed), D (100% Magot flour). The best study results for growth parameters were in treatment C with a weight gain of 5.92 grams and SGR of 1.77%, while the highest survival rate was in treatment A at 95%, in treatment K, B and C at 93% while treatment D by 91%.