Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

DEVELOPMENT OF LEARNING NEEDS BASIC DANCE STUDENT ON RAIL SANDRATASIK MAKASSAR STATE UNIVERSITY Padalia, A.
Journal of Humanity Vol 3, No 1 (2015): February 2015
Publisher : Journal of Humanity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14724/jh.v3i1.26

Abstract

Learning as a process of education that consists of different components that are interconnected to each other which includes the objectives, content, methods, and evaluation. Based on the phrase then it needs the skills of a teacher or educator to select and determine what learning devices to be used in the educational process.The selected learning device should be interactive, fun, challenging, inspiring, and motivating learners to participate actively.An interactive learning process expected teachers (candidates) can have the ability to membelajarkan learners so that learning can be done effectively and efficiently. Furthermore, he teaches the art of dance in College educational level, especially in Sendratasik education courses, aimed at mastering the skills and knowledge of dance as a provision for students when they teach at school or in the Studio. On Sendratasik education courses at this level do not use common names such as at primary and secondary level, but with more specific names based on the type of courses that exist within the structure of the curriculum education courses Sendratasik.
FORM OF PRESENTATION OF UMAPOS DANCE IN BALANTAK TRIBAL COMMUNITY Jamilah Jamilah; Heriyati Yatim; Andi Padalia
JURNAL PAKARENA Vol 7, No 1 (2022): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v7i1.33132

Abstract

    This study aims to find out and describe the Form of Presentation of Umapos Dance in the Balantak Tribe Community in Luwuk Banggai Regency, Central Sulawesi. This research uses a descriptive qualitative approach, focusing on the Form of Umapos Dance Presentation in the Balantak Tribe Community in Luwuk Banggai Regency, Central Sulawesi. Data are obtained through observation or observation, interviews, and documentation. Data analysis is carried out by reducing the data and inferring the data correctly. The results showed that the form of presentation of Umapos Dance in the Balantak Tribal Community in Luwuk Banggai Regency, Central Sulawesi, namely: Performers or dancers, Movements, dance accompaniment music, Floor patterns, makeup and clothing, property, and performance venues. This Umapos dance performance in ancient times was a series of Sumoili and Ummusulen dances for the repellent of danger to lower the seawater. Although these three dances are a series, they can still be performed separately or stand-alone. The later development of this dance was not only performed for rituals as well as for welcoming guests. 
REVITALISASI TARI PATU’DU’ KUMBA OLEH SANGGAR SENI UWAKE’ DI KECAMATAN TINAMBUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR Radawanti Radawanti; Rahma M; Andi Padalia
JURNAL PAKARENA Vol 5, No 1 (2020): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.568 KB) | DOI: 10.26858/p.v5i1.12502

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menjawab masalah yang terjadi selama proses Revitalisasi Pattu'du 'Kumba yang dilakukan oleh Sanggar Seni Uwake' yaitu: (1) Bagaimana Proses Revitalisasi Pattu'du 'Kumba oleh Sanggar Seni Uwake' di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar, (2) faktor apa yang mempengaruhi Revitalisasi Pattu'du 'Kumba oleh Sanggar Seni Uwake' di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Teknik mengumpulkan data yang dibeli adalah: (1) Studi Pustaka yang diperoleh adalah dokumen-dokumen, dan buku-buku. (2) Pengamatan dilakukan dengan cara melihat langsung dan kondisi Sanggar Seni Uwake 'yang merevitalisasi Tari Pattu'du' Kumba.(3) Wawancara dilakukan dengan beberapa narasumber yaitu Bapak Ahmad Asdy, Bapak H Alimuddin, Bapak M Rahmat Muchtar, Bapak Muhammad Ridwan Alimuddin, Ibu Siti Adila, dan Bapak Muh Naim Sail. (4) Dokumentasi yang diperoleh terdiri dari foto-foto, video serta rekaman hasil wawancara dengan beberapa Narasumber. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Kualitatif sesuai dengan permasalah yang ada. Objek penelitian adalah Tari Pattu'du 'Kumba. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Proses Revitalisasi Pattu'du 'Kumba oleh Sanggar Seni Uwake' di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar dilakukan dengan cara mengajak anak-anak anggota sanggar untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesenian tradisional,Selain itu, proses revitalisasi juga dilakukan dengan menerapkan kembali Tari Pattu'du 'Kumba terhadap anggota Sanggar, kemudian setelah mereka membahas hal-hal tentang Tari Pattu'du' Kumba mereka membuatkan jadwal untuk latihan minimal sekali atau dua kali latihan agar pada saat dipentaskan penari tidak kaku dalam bergerak. Anggota Sanggar yang direkrut adalah siswa-siswi pelajar SMP dan SMA. Wujud gerak yang mengubah perubahan adalah pada Ragam Mioro 'Mi'undur (2) Revitalisasi Pattu'du'Kumba didukung oleh dua faktor yaitu faktor pendukung dan penghambat, hal tentang faktor pendukungnya adalah dukungan SDM, dukungan dari Tokoh Budayawan serta masyarakat donor, pendukung dari pemerintah terdiri dari sarana untuk menyajikan serta menyediakan alat musik untuk Sanggar Seni Uwake '.Faktor penghambat selama proses Revitalisasi adalah kurang memakan waktu oleh para anggota jadi pada saat latihan. Tidak ada beberapa penari atau pemusik yang berhalangan hadir, tidak ada baju dan perhiasan. luar. hal tentang faktor pendukungnya adalah persetujuan SDM, dukungan dari Tokoh Faktor penghambat selama proses Revitalisasi tidak memerlukan waktu oleh para anggota sehingga pada saat latihan Tidak ada penari atau pemusik yang hadir, tidak ada baju dan perhiasan Pattu'du 'Kumba yang ditanyakan oleh Sanggar harus pada saat akan dipentaskan jika perlu kostum dari luar.hal tentang faktor pendukungnya adalah dukungan SDM, dukungan dari Tokoh, Budayawan, dan masyarakat lokal, dukungan dari pemerintah, penyediaan fasilitas untuk memulai, serta penyediaan alat musik untuk Sanggar Seni Uwake '. Faktor penghambat selama proses Revitalisasi adalah kurang memakan waktu oleh para anggota jadi pada saat latihan Tidak ada beberapa penari atau pemusik yang berhalangan hadir, tidak ada baju dan perhiasan Pattu'du 'Kumba yang diminta oleh Sanggar sehingga pada saat akan dipentaskan sesuai kebutuhan pembeli luar.
BENTUK PENYAJIAN GANDHA DALAM PROSESI UPACARA ADAT POSUO PADA MASYARAKAT BUTON SULAWESI TENGGARA Andi Ikhsan; Andi Padalia
JURNAL PAKARENA Vol 3, No 1 (2018): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.815 KB) | DOI: 10.26858/p.v3i1.14201

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan Bentuk Penyajian gandha dalam prosesi upacara adat posuo pada masyarakat Buton Sulawesi Tenggara (2) mendeskripsikan fungsi gandha dalam prosesi upacara adat posuo pada masyarakat Buton Sulawesi Tenggara. Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian deskriptif yang bersifat etnografis dengan pendekatan kualitatif yang memaparkan permasalahan sebagaimana adanya. Secara harfiah posuo berarti proses pengurungan seorang gadis sebagai sarana pendidikan dalam menginjak masa dewasa dan sebagai proses pensucian diri atau pembersihan diri sebelum menikah. Bentuk penyajian gandha dalam prosesi pelaksanaan upacara adat posuo, yaitu berbentuk instrumental, dimana gandha dan gong sebagai media utama dalam penyajian musik pada upacara adat posuo. Fungsi gandha sebagai media ritual dalam upacara  adat posuo dilihat dari pembacaan doa-doa atau mantera oleh pande terhadap gandha yang akan ditabuh dengan tujuan mendapat izin dari roh leluhur dan tuhan yang maha Esa demi kelancaran prosesi upacara adat posuo tersebut.
PKM PELATIHAN TARI PA’GELLU’ KREASI PADA SISWI SMP NEGERI 2 MAJENE Johar Linda; Sumiani Sumiani; A. Padalia
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak, Kegiatan PKM Pelatihan Tari Pa’gellu’ Kreasi dilaksanakan pada siswi SMP Negeri 2 Majene. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas siswi pada pelajaran praktik seni tari. Pelatihan tersebut diharapkan untuk dapat memberikan hasil, dan siswi dapat melakukan gerakan tari Toraja dengan teknik dan bentuk gerak yang baik. Gerak tari yang diajarkan yakni  gerak tradisional yang  bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan gerak pada siswi yang berminat pada seni tari. Kegiatan tersebut dilakukan oleh karena (1) terdapat beberapa siswa dan siswi yang mempunyai bakat dan minat di bidang tari, sementara mereka diajarkan tari hanya berkisar pada gerak tari etnis Mandar.  (2) terdapat siswa dan siswi yang berminat untuk belajar tari akan tetapi kurang mengetahui tentang tari Toraja dan terbatas pada tenaga pengajar serta waktu yang dibutuhkan dalam mempelajari. (3) terdapat beberapa siswi yang melakukan gerak tari dengan hafalan tanpa menggunakan teknik gerak yang benar dalam bergerak. (4) terdapat siswa dan siswi yang berbakat dalam bidang tari, akan tetapi mempunyai bentuk tubuh yang belum luwes dalam bergerak. Metode yang digunakan adalah: ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab, dan mitra pendamping. Hasil yang dicapai yakni: (1) mitra mempunyai bakat dan minat dalam pembelajaran tari, bukan saja berkisar pada gerak tari etnis Mandar, tetapi dilakukan pula gerak tari Pa’gellu Kreasi. (2) mitra berminat belajar tari Toraja, sehingga perlu untuk memperkenalkan tari kreasi Toraja, dengan teknik gerak tari, dengan cara demonstrasi, (3) mitra melakukan gerak tari dengan hafalan, sesuai teknik gerak yang benar dan baik. (4) mitra yang berbakat dalam bidang tari, yang mempunyai bentuk tubuh yang luwes dalam bergerak, sehingga mudah meningkatkan kreativitas dan apresiasi seni tari. Target luaran adalah peserta pelatihan dapat memperagakan gerak Tari Pa’gellu’ Kreasi sebagaimana yang diajarkan oleh instruktur (pengajar) dan mampu menemukan gerak-gerak baru yang berupa tari kreasi dengan menggunakan iringan musik, dengan komposisi tari.  Kata Kunci: Tari, Pa’gellu’, Kreasi
Inau Opusulenta: Koreografi yang Terilhami dari Tari Tradisional Ummusulen Masyarakat Suku Balantak di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah Jamilah Jamilah; Heriyati Yatim; Andi Padalia; Johar Linda
Joged Vol 20, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/joged.v20i2.8198

Abstract

RINGKASANInau Opusulenta adalah judul karya tari yang berasal dari istilah bahasa Balantak yaitu Inau yang artinya ingatlah selalu, dan opusulenta artinya kita, jadi Inau Opusulenta artinya “ingatlah selalu kita”. Tarian ini menggambarkan kegembiraan dan kelincahan anak remaja putri dalam menyambut tamu. Gerak tangan dan step kaki menjadi ciri khas dari tari ini yang dipadukan dengan properti selendang. Karya Inau Opusulenta digarap dan dikemas berdasarkan tari tradisional Ummusulen yang berasal dari suku Balantak yang ada di Kabupaten Banggai. Tari Ummusulen ini selalu menjadi bagian penting dari setiap pelaksanaan upacara ritual yang dilaksanakan oleh suku Batugiri, suku Gaubee, suku Rurunna, suku Loon, suku Tanuttu dan suku Balantak menjadi pusat dari lima suku yang ada di Kecamatan Balantak, Kabupaten Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah. Kebersamaan dan kerukunan yang terjalin meskipun mereka berbeda suku namun tetap saling menghargai dan saling bahu membahu di dalam melaksanakan berbagai kegiatan khususnya di dalam pelaksanaan upacara ritual. Berangkat dari pengamatan tersebut kemudian melahirkan karya tari Inau Opusulenta yang merupakan koreografi kelompok yang dikemas dalam bentuk tari kreasi yang ditarikan oleh anak remaja putri dengan riang gembira. Konsep penciptaan tari mengacu pada teori Alma M Hawkins yang menyatakan tentang penciptaan karya tari dapat melalui beberapa tahap yaitu eksplorasi, improvisasi dan komposisi. Inau Opusulenta: Choreography inspired by the Ummusulen Traditional Dance The Balantak Tribe Community in Banggai, Central Of Sulawesi.ABSTRACT Inau Opusulenta is the title of a dance work derived from the Balantak language term Inau which means to remember always opusulenta means us, so Inau Opusulenta means "remember always us". This dance depicts the joy and agility of young women in welcoming guests. Hand gestures and footsteps become the hallmark of this dance combined with the property of the shawl. Inau Opusulenta's work is worked and packaged based on traditional Ummusulen dance originating from the Balantak tribe in Banggai Regency. Ummusulen dance has always been an important part of every ritualceremony carried out by the Batugiri tribe, Gaubee tribe, Rurunna tribe, Loon tribe, Tanuttu tribe, and Balantak tribe to be the center of five tribes in Balantak Subdistrict, Luwuk Banggai Regency, Central Sulawesi. Togetherness and harmony are intertwined even though they are different tribes but still respect each other and shoulder to shoulder in carrying out various activities, especially in the implementation of ritual ceremonies carried out. Departing from these observations then gave birth to the dance work Inau Opusulenta which is a group choreography packaged in the form of dance creations danced by young women cheerfully. The concept of dance refers to Alma M Hawkins about the creation of dance works that can go through several stages namely exploration, improvisation, and composition.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA PERTUNJUKAN MONOLOG "OPUTA YI KOO" DI SMA NEGERI 1 BAUBAU Devalia Wahid Salsabillah; Asia Ramli; Andi Padalia
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v2i1.42962

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam acara monolog Chendy Ariswan Latief “Oputa Yi Koo”. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bentuk lakon monolog Oputa Yi Koo SMA Negeri 1 Baubau dapat ditemukan dalam bentuk teks drama dan teks pertunjukan yaitu bentuk naskah lakon, tema, tokoh, dialog, deskripsi (nebentex), plot, latar belakang, mandat sinopsis dan struktur dramatik menggunakan teori Aristoteles dan Gustaf Freytag tentang awal, tengah dan akhir. (2) Nilai-nilai pendidikan dalam tayangan monolog SMA Negeri 1 Baubau “Oputa Yi Koo” ditemukan nilai-nilai pendidikan yang dapat digalakkan di SMA Negeri 1 Baubau antara lain pendidikan agama, pendidikan sosial budaya,  pendidikan moral,  pendidikan estetika. nilai, dan  pendidikan literasi. ABSTRACT This research is a content analysis research to identify and describe the educational values contained in Chendy Ariswan Latief's monologue “Oputa Yi Koo”. Data collection techniques were carried out by observation, interviews and documentation which were then analyzed descriptively. The results of this study indicate that (1) The form of the monologue play Oputa Yi Koo SMA Negeri 1 Baubau can be found in the form of drama text and performance text, namely the form of play script, theme, character, dialogue, description (nebentex), plot, background, synopsis mandate and dramatic structure using Aristotle and Gustaf Freytag's theory of beginning, middle and end. (2) Educational values in the monologue of SMA Negeri 1 Baubau "Oputa Yi Koo" found educational values that can be encouraged at SMA Negeri 1 Baubau, including religious education, socio-cultural education, moral education, aesthetic education. values, and literacy education.
Bentuk Pertunjukan Tari Tomepare Karya Andi Abubakar Hamid di Sulawesi Selatan Jamilah Jamilah; Andi Padalia; Sri Wahyuni Muhtar
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2022 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.457 KB)

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pertunjukan tari Tomepare karya Andi Abubakar Hamid di Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, mengelompokkan data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pertunjukan tari Tomepare karya Andi Abubakar Hamid di Sulawesi Selatan meliputi penari atau pelaku, ragam gerak, pola lantai, musik iringan, tata rias, kostum, dan tata pentas. Pertunjukan tari Tomepare ini biasanya ditampilkan pada acara hiburan atau penjemputan tamu, namun dalam perkembangan zaman tarian ini bisa ditampilkan kapan saja sesuai permintaan. Kata Kunci: Bentuk, Pertunjukan, Tari Tomepare
PELATIHAN PENGEMBANGAN TARI DAERAH BAGI KOMUNITAS-KOMUNITAS TARI DI KABUPATEN BARRU Rahma M; Andi Padalia; Johar Linda; Jalil Jalil
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i1.47570

Abstract

Pelatihan Pengembangan tari daerah bagi komunitas-komunitas tari di Kabupaten Barru merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan komunitas-komunitas tari di Kabupaten Barru terkait tari-tari daerah Sulawesi Selatan dan bagaimana cara mengembangkan tari yang bersumber dari tari daerah dengan menggunakan metode Jacquelin Smith. Faktanya, anggota komunitas-komunitas tari di Kabupaten Barru masih sangat minim pengetahuan budaya terkhusus tari daerah Sulawesi Selatan terlebih yang terkait dengan simbol-simbol dalam tari demikian juga halnya dengan kaidah-kaidah pengembangan tari. Hal ini terjadi karena sistem pelatihan pada sanggar lebih fokus pada skill dibandingkan dengan penguasaan wawasan tentang budaya terlebih pada pengetahuan tentang tari yang bersumber dari etnis-etnis tertentu di Sulawesi Selatan.
End-User Computing Satisfaction (EUCS) Model: Implementation of Learning Management System (LMS) on Students Satisfaction at Universities Andi Padalia; Taufiq Natsir
International Journal of Environment, Engineering and Education Vol 4 No 3 (2022)
Publisher : Three E Science Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55151/ijeedu.v4i3.72

Abstract

The purpose of this research is to find out the extent to which user satisfaction with the Learning Management System (LMS) service is so that it can provide better service and can satisfy/meet the needs of its users by measuring user satisfaction with information systems using the End-User Computing Satisfaction (EUCS) model approach. The researcher adopted the EUCS model developed by Doll and Torkzadeh regarding the satisfaction of end users of information systems. Related to the level of contentment experienced by end users of information systems, the researcher chose to implement the EUCS model that Doll and Torkzadeh had developed. The collected research samples came from a total of two hundred (200) students enrolled in the Arts, Drama, Dance, and Music Education Study Program in batches of 2021 and 2022. Confirmatory Factor Analysis (CFA), a subset of the Structural Equation Modeling (SEM) method, was used to analyze this research project's data. User satisfaction will also affect if the variable of ease of use in learning applications used by students is easy to access and can be accessed anywhere and anytime. This study found that students were highly satisfied with the Application of LMS in the learning process. It was also found that the five EUCS factors significantly increased satisfaction with learning technology.