Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

PEMBERDAYAAN DESTANA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI DESA SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT Sri Wahyuni Adriani; Zuhrotul Eka Yulis Anggraeni; Natasya Carla Aprilia; Fizal Afandi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 6 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i6.2018-2024

Abstract

Panti Village is a flood-prone area because of its geographical location in a watershed. In addition, in 2006 the flood disaster that hit the sub-district caused severe damage and loss of life as well as serious health problems, especially in Suci Village. This condition causes Suci Village to be a disaster-prone village so that it is always prepared, especially during the rainy season. But on the other hand, community preparedness is still low. If this condition is not addressed, it will have an impact on the problems that arise when a flood occurs. This problem requires management through the empowerment of Destana (Disaster Responsibility Village). The method used in solving problems was through screening of groups vulnerable to disasters, discussions to map disaster-prone areas, education and simulations through disaster TRIAGE training and mentoring. The results show that the number of vulnerable groups was 87 pregnant women, 816 children under five, 571 elderly people, and 37 people with disabilities. For mapping disaster-prone areas, it was known that all hamlets in Suci Village are classified as disaster-prone, namely Glengseran, Gaplek, and Glundengan. As for Destana training, it is known that there has been an increase in knowledge about disaster preparedness from 70% enough to 80% having good knowledge, as well as TRIAGE skills, an increase from 70% good knowledge to 85% good knowledge. Education, training, and mentoring activities as a form of Destana empowerment were effective as one of the strategies in developing disaster preparedness villages.
PENINGKATAN KAPABILITAS MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS TEKNOLOGI MELALUI PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Sri Adriani; Agung Nilogiri; Ginanjar Sasmito Adi; Nadila Nadila; Ananda Alia Febriani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1689-1695

Abstract

Penanggulangan bencana merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan pada saat pra bencana, fase tanggap darurat bencana, maupun pasca bencana. Dengan demikian maka kemampuan masyarakat dalam menanggulangi bencana perlu ditingkatkan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) sebagai salah satu kompetensi yang penting dalam penanggulangan bencana. Metode yang dilakukan yaitu melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan Pemuda Desa Tanggung Bencana (DESTANA), kader kesehatan, para tokoh masyarakat yang diwakili oleh ketua RW dan ketua RT. Setelah kegiatan FGD, metode selanjutnya yaitu edukasi dan simulasi BHD untuk masyarakat awam. Hasil diketahui daerah rawan bencana melalui peta rawan bencana di wilayah desa suci yakni Glengseran, Gaplek, dan Glundengan. Pengetahuan masyarakat tentang BHD meningkat lebih baik setelah edukasi. Keterampilan memberikan BHD juga meningkat setelah simulasi. Masyarakat memiliki keterampilan BHD yang lebih baik. Pengetahuan dan keterampilan memberikan BHD sangat penting bagi masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang terampil memberikan BHD maka kesempatan korban untuk hidup semakin baik.