Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pencegahan Kejadian Demam Berdarah Dengue Dengan Cara 3M Plus di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang Permatasari, Putri; Putra, Gusti Randu Eka
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 3 (2018): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedesaegypti, yang mengakibatkan pendarahan dan kematian. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Padang, angka kejadian DBD tertinggi pada wilayah kerja Kecamatan Kuranji, dimana pada tahun 2013 sebanyak 123 kasus, dan meningkat tahun 2015 sebanyak 218 kasus. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi masyarakat dalam mencegah kejadian Demam Berdarah Dengue dengan cara 3M Plus di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Padang. Jenis penelitian analitik dengan rancangan cross sectional study, dilakukan pada bulan Januari s/d Agustus 2016. Populasinya adalah seluruh KK di kelurahan kuranji sebanyak 10.097 KK. Jumlah sampel sebanyak 99 KK, dengan teknik sampling yang digunakan secara simple random sampling. Untuk analisis data menggunakan analisis univariat dan untuk analisis bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan persepsi masyarakat positif sebanyak 73 (73,7%) dan dilakukan pencegahan 3M sebanyak 68 (68,7%). Hasil uji statistik terdapat hubungan persepsi masyarakat dalam mencegah kejadian demam berdarah dengue dengan cara 3M Plus di wilayah kerja puskesmas Belimbing padang tahun 2016 (p value = 0,000). Diharapkan puskesmas dan masyarakat lebih aktif dalam melakukan pencegahan penyakit DBD dengan 3M Plus.
Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Deteksi Dini Diabetes Melitus Sebelum Dan Sesudah Diberikan Promosi Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Rebo Permatasari, Putri; Fajrin, Nuril
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v12i2.61

Abstract

Latar belakang: Diabetes Melitus merupakan suatu kondisi kronis yang terjadi ketika ada peningkatan kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau menggunakan insulin secara efektif. Diabetes Melitus dapat dicegah dengan Deteksi Dini Diabetes Melitus. Studi pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Rebo diperoleh masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Diabetes Melitus dan presepsi yang salah tentang tanda- tanda awal Diabetes Melitus. Tujuan penelitian untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap tentang Deteksi Dini Diabetes Melitus sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Rebo. Metode: Desain penelitian menggunakan desain pre experiment dengan rancangan one group pretest posttest. Sampel pada penelitian sebanyak 42 sampel dan menggunakan instrumen berupa kuesioner mengenai pengetahuan dan sikap tentang Deteksi Dini Diabetes Melitus. Media yang digunakan adalah powerpoint dan leaflet. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian diketahui p-value pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan 0,000 ( < 0,05). Dan p-value sikap sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan 0,000 ( < 0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap tentang Deteksi Dini Diabetes Melitus sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Rebo. Saran peneliti yaitu promosi kesehatan tentang Deteksi Dini Diabetes Melitus perlu dilakukan pada masyarakat yang berisiko. Kata Kunci: Deteksi Dini, Diabetes Melitus, Promosi Kesehatan Pre-post Health Promotion to Knowledge ad Attitude in Diabetes Melitus Early Detection in Pasar Rebo Health Center Abstract Background: Diabetes Melitus is one of the problems that occurs when there is an increase in insulin levels in the body that cannot produce enough insulin or use insulin effectively. Diabetes Melitus can be prevented by Early Detection of Diabetes Melitus. A preliminary study in the work area of Pasar Rebo Health Center found that there was still a low level of public knowledge about Diabetes Melitus and a wrong perception about the early signs of Diabetes Melitus. The purpose of the study was to see differences in knowledge and attitudes about Early Detection of Diabetes Melitus before and after being given health promotion in the work area of Pasar Rebo Health Center. Methods: The study design used a pre-experimental design by designing one group of posttest pretest. The samples in the study were 42 samples and used an instrument containing a questionnaire about the knowledge and attitudes about Early Detection of Diabetes Melitus. The media used are powerpoint and leaflets. Data analysis using the Wilcoxon Test. Result: The results of the study revealed p-value knowledge before and after being given a health promotion was 0,000 (<0.05). And the p-value attitude before and after being given a health promotion was 0,000 (<0.05). Conclusion: There are differences in knowledge and attitudes about Early Detection of Diabetes Mellitus before and after being given health promotion in the work area of Pasar Rebo Health Center. Researcher's suggestion is that health promotion about Early Detection of Diabetes Mellitus is necessary for people at risk. Keywords: Early Detection, Diabetes Melitus, Health Promotion
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CINERE MEMANFAATKAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI BARANG KERAJINAN YANG BERNILAI EKONOMI Setiyawati, Marina Ery; Hardy, Fathinah Ranggauni; Permatasari, Putri
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.445 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4336

Abstract

Sampah rumah tangga khususnya sampah anorganik merupakan masalah tersendiri karena sampah jenis inisulit didegradasi. Peran serta ibu rumah tangga dalam mengelola sampah rumah tangga, terutama sampahanorganik, akan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Permasalahannya adalah bagaimanakah caramengumpulkan dan mengelola sampah anorganik yang berasal dari aktivitas rumah tangga danbagaimanakah cara memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk meminimalisasi limbahanorganik dengan cara memanfaatkannya menjadi barang-barang kerajinan yang bernilai ekonomi. Metodeyang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan pelatihan dan praktek langsung kepada ibu-ibu rumahtangga di lokasi kegiatan, yaitu di Kelurahan Cinere. Materi pelatihan meliputi seluk-beluk sampahanorganik rumah tangga, serta cara pengelolaan dan pengolahannya menjadi barang kerajinan yang bernilaiekonomi. Jenis sampah yang dimanfaatkan terbatas pada sampah sedotan bekas, karton bekas, dan anekaplastik bekas kemasan. Kegiatan kemitraan masyarakat dilakukan pada Jumat, 14 September 2018 di KantorLurah Kel. Cinere Kec. Cinere Kota Depok. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi.Metode ceramah untuk menjelaskan tentang pengolahan sampah anorganik yang akan dijadikan kerajinantangan yang bernilai ekonomi. Hasil kegiatan pelatihan diadakan dapat memberikan bekal keterampilankepada peserta untuk mengelola sampah anorganik, terutama sampah plastik, menjadi barang-barangkerajinan yang mempunyai nilai jual, seperti produk tas daur ulang dari sampah plastik bekas kemasan.
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CINERE DALAM PENANAMAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) Permatasari, Putri; Hardy, Fathinah Ranggauni
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.145 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4337

Abstract

Pemberdayaan ibu rumah tangga di Kelurahan Cinere dalam penanaman dan pemanfaatan TOGA salah satunyadapat digunakan untuk mendukung pemberdayaan Ibu Ibu PKK dengan pemanfataan lingkungan yang ada diwilayah tersebut. TOGA adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Penanaman TOGAdapat di pot atau di lahan sekitar rumah, dan jika lahan yang ditanami cukup luas maka sebagian hasil panen dapatdijual dan menambah pendapatan keluarga. Adapun pemanfaatan TOGA selain sebagai obat, juga dapatdimanfaatkan untuk: (1) penambah gizi keluarga (pepaya, timun, bayam), (2) bumbu atau rempah-rempah masakan(kunyit, kencur, jahe, serai, daun salam), (3) menambah keindahan (mawar, melati, bunga matahari, kembang sepatu,tapak dara, kumis kucing). Kegiatan kemitraan masyarakat dilakukan pada Jumat, 7 September 2018 di MusholaNurul Arifin RW. 12 Kel. Cinere Kec. Cinere Kota Depok. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dandemonstrasi. Metode ceramah untuk menjelaskan tentang khasiat TOGA secara ilmiah, penanaman Tanaman ObatKeluarga (TOGA), dan pengolahan TOGA. Metode demonstrasi untuk mempraktekan penanaman Tanaman ObatKeluarga (TOGA). Kelurahan Cinere merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Depok. Umumnyamasyarakat di wilayah tersebut masih memiliki lahan pekarangan yang cukup luas, sehingga pemanfaatan danpengelolaanemnas lingkungan dapat dioptimalkan dengan penanaman TOGA. Oleh karena itu perlu dilakukanpelatihan tentang khasiat TOGA secara ilmiah. Masyarakat yang telah memiliki pengetahuan tentang khasiat TOGAdan menguasai cara pengolahannya dapat membudidayakan tanaman obat secara individual dan memanfaatkannyasehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga. Selain itu juga dapat dikembangkanmenjadi usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal, yang selanjutnya dapat disalurkan ke masyarakat.
Sistem Perencanaan Logistik Obat Di Puskesmas Permatasari, Putri; Pulungan, Rafiah Maharani; Setiawati, Marina Ery
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 3 No. 3 (Juli, 2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v0i0.262

Abstract

Planning is the most important stage in meeting the needs of medicines in health services. In the Cikulur health center, there were vacancies and excess drugs for certain drug items. Good drug needs planning at the puskesmas consists of the stage of drug selection, compilation of drug use, calculation of drug needs, and projection of drug needs. Poor drug planning causes the advantages and disadvantages of the drug. The purpose of this research is to know the drug logistics planning system in the Health Center in Cikulur in 2019. The type of research is a descriptive evaluation study with qualitative methods carried out in the Health Center in Cikulur. Research subjects were the head of the puskesmas, the person in charge of the drug warehouse, the pharmacy officer, and the doctor. Data collection by in-depth interviews, document searches and observations. Data analysis with the process of content analysis and data triangulation. The results showed that the selection of drugs in the Cikulur health center in Lebak district was based on data from the Use Report and Drug Request Sheet (LPLPO), prescription drug recipe, drugs used most, and disease patterns. Compilation of drug use can be seen from the LPLPO data, drug reports, drug stocks, daily prescription papers from this data can be known how much the remaining stock, the amount of usage, and the amount of expenditure. The method of calculating the need for drugs used is a method of consumption. Projection of drug needs is not accurate because there are still empty and excess drugs. It is hoped that it can improve the drug needs planning process so that it can evaluate the problem of division of labor in drug selection, improve teamwork, as little as possible complete the data needed for projection activities and make a drug report that is lacking, by setting a policy or Standard Operating Procedures, so that it is easy in determining the right drug type and amount in accordance with needs.
Inovasi Berbasis Masyarakat Desa Tangguh Bencana (Destana) Berbasis Komunitas Hardy, Fathinah Ranggauni; Pulungan, Rafiah Maharani; Permatasari, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 1 No 01 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 01 Nomer 01 Tahun 2020
Publisher : Stikim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.885 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v1i01.528

Abstract

Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merupakan salah satu daerah di Indonesia yang telah masif terjadi gempa bumi selama 1 tahun terakhir. BNPB telah melaporkan terjadinya gempa bumi tektonik dengan kekuatan M=6.1 SR yang paling besar terjadi pada hari Selasa, 23 Januari 2018. Gempa tersebut terjadi tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km. Pusat gempa yang berada di darat atau dekat pantai menyebabkan guncangan keras dirasakan oleh masyarakat dan sampai saat ini disertai banyak gempa susulan (BNPB, 2018). Kecamatan Cikulur salah satu kecamatan di Kabupaten Lebak yang memiliki kerusakan yang parah dan mengalami kerugian secara fisik yaitu Sebanyak 2.760 unit rumah rusak itu rinciannya 291 rumah rusak berat (RB), 575 rusak sedang RS), dan 1.894 rusak ringan (RR) (BNPB, 2018) dan secara non fisik banyak warga yang mengalami trauma akibat kejadian gempa tersebut. Kecamatan di Kabupaten Lebak juga belum memiliki upaya manajemen bencana berbasis masyarakat yang optimal, misalnya belum ada terbentuk Desa Tangguh Bencana sesuai 20 Indikator Desa Tangguh Bencana. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, tim pengusul tertarik untuk membentuk inovasi berbasis masyarakat berupa Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Lebak yang inisiasi awal di Desa Anggalan, Kecamatan Cikulur. Tujuan dari kegiatan adalah untuk membentuk Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Lebak berbasis masyarakat agar siap dalam menghadapi bencana. Kegiatan yang akan dilakukan dalam pembentukan Desa Tangguh Bencana adalah Penilaian Risiko, Perencanaan Penanggulangan Bencana (PB) di Desa, Pembentukan Forum PB di Peningkatan Kapasitas Warga dan Aparat dalam PB melalui Pelatihan Kebencanaan pada warga dan perangkat desa, Pemaduan PB ke dalam Rencana Pembangunan Desa dan Legalisasi Desa Tangguh Bencana. Target Luaran dari PKM ini adalah terbentuknya Desa Tangguh Bencana.
INOVASI BERBASIS MASYARAKAT DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA) Fathinah Ranggauni HARDY; Rafiah Maharani PULUNGAN; Putri PERMATASARI
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v2i2.1037

Abstract

Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masif terjadi gempa bumi selama 1 tahun terakhir. BNPB telah melaporkan terjadinya gempa bumi tektonik dengan kekuatan M=6.1 SR pada tanggal 23 Januari 2018 berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kabupaten Lebakpada kedalaman 61 km. Kecamatan Cikulur salah satu kecamatan di Kabupaten Lebak memiliki kerusakan yang parah dan mengalami kerugian secara fisik yaitu 291 rumah rusak berat (RB), 575 rusak sedang RS), dan 1.894 rusak ringan (RR) (BNPB, 2018) dan secara non fisik banyak warga yang mengalami trauma akibat kejadian gempa tersebut. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Lebak belum memiliki upaya manajemen bencana berbasis masyarakat yang optimal, misalnya belum ada Desa Tangguh Bencana sesuai 20 Indikator Desa Tangguh Bencana. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat bergerak untuk membentuk inovasi berbasis masyarakat berupa Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Lebak yang inisiasi awal di Desa Anggalan, Kecamatan Cikulur. Tujuan dari kegiatan adalah untuk membentuk Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Lebak berbasis masyarakat agar siap dalam menghadapi bencana.Kegiatan yang dilakukan adalah pembentukan Desa Tangguh Bencana adalah Penilaian Risiko, Perencanaan Penanggulangan Bencana (PB) di Desa, Pembentukan Forum PB di Peningkatan Kapasitas Warga dan Aparat dalam PB melalui Pelatihan Kebencanaan pada warga dan perangkat desa, Pemaduan PB ke dalam Rencana Pembangunan Desa dan Legalisasi Desa Tangguh Bencana. Target Luaran dari PKM ini adalah terbentuknya Desa Tangguh Bencana.
HUBUNGAN PENERAPAN PEDOMAN GIZI SEIMBANG DAN CITRA TUBUH DENGAN STATUS GIZI DI SMK NUSATARA 02 KESEHATAN TAHUN 2016 Putri Permatasari; Setiawati Setiawati
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 1, No 1 (2017): JIK - Oktober Volume 1 No 1 Tahun 2017
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.084 KB) | DOI: 10.33757/jik.v1i1.31

Abstract

School aged are strategic of peoples nutritional improvement. For most young dream of the ideal body, but if not done properly, these efforts may result in a decline in nutritional status. The aim of this study was to analyze correlation between aplication of balance nutrition guidelines and body image with nutrition status students at health senior high school. This cross sectional method research has 121 samples. Nutrition status by z-score based in BMI/age. 24 hours food recall questionnaire of know their intake, physical activity was identify by modified questionnaire of PAL and body image was identify by modified questionnaire of body shape. Bivariat analysis showed there was a significant correlation between protein intake  (p=0,003), fat intake (p=0,000), physical activity (p=0,000) and body image (p=0,022) with nutrition status. But had no significant correlation between carbohydrate intake (p=0,536), breakfast with nutrition status (p=1,000). We suggest to held a education about balance nutrition at school.  Anak sekolah  merupakan sasaran strategis dari peningkatan gizi masyarakat. Dan sebagian besar remaja memiliki tubuh ideal merupakan impian namun bila upaya tersebut tidak dilakukan dengan benar dapat berakibat pada penurunan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerapan pedoman gizi seimbang dan citra tubuh dengan status gizi di SMK Nusantara 02 Kesehatan. Penelitian cross sectional ini menggunakan sampel sebanyak 121 siswa. Data asupan diperoleh dengan wawancara asupan makanan dengan menggunakan formulir food recall 24 jam, sedangkan penilaian aktivitas fisik diperoleh dari pengisian kuesioner modifikasi PAL dan penilaian citra tubuh diperoleh dengan pengisian kuesioner modifikasi body shape. Analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara protein (p=0,003), lemak (p=0,000), aktivitas fisik (p=0,000) dan citra tubuh (p=0,022) dengan status gizi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat (p= 0,536), kebiasaan sarapan dengan status gizi (p=1,000). Peneliti menyarankan pihak sekolah untuk mengadakan penyuluan tentang gizi seimbang. 
THE EFFECT OF OSH PROGRAM AND WORK DISCIPLINE ON THE PERFORMANCE OF FIREFIGHTERS AT THE FIRE SERVICES OF BOGOR DISTRICT IN 2020 Putri Permatasari, Wilda Dwi Apriliyani
Journal of Vocational Health Studies Vol. 5 No. 2 (2021): November 2021 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jvhs.V5.I2.2021.107-111

Abstract

Background: Performance is very important in an agency to achieve goals. The implementation of the OSH program and work discipline is one of the important factors to improve employee performance. Purpose: The purpose of this study is to analyze an influence OSH program and work discipline on improving performance in firefighters. Method: This research method is quantitative associative. The sample used was 165 firefighters and rescue workers taken through purposive sampling. Data was collected by filling out a questionnaire. In this study, hypothesis testing will be carried out which includes the F-test (simultaneous test), T-test (partial test), and multiple linear analysis. Result: The results showed that there was a significant effect of the OSH program and work discipline on performance where the value of Fcount = 200.571 > from Ftable = 3.06. The K3 and Work Discipline Program can affect the dependent variable of performance in fire officers at the Bogor Regency Fire Department by 71.2% while the remaining 28.8% is influenced by other variables not included in this study. Conclusion: It can be concluded that there is an influence between the OSH program and work discipline on the performance of firefighters. Therefore, firefighters must always improve their performance to achieve agency goals.
Relationship Between Hospital Image With Patient Loyalty In Hospitalized Patients Thalia Elita Gunawan; Putri Permatasari; Marina Ery Setiawati; Dyah Utari
Jurnal Kesehatan Prima Vol 14, No 1 (2020): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.845 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v14i1.271

Abstract

This research was conducted at Hospital X from May to June 2019, which aims to determine the relationship between hospital image and patient loyalty with the hospital image variables studied were Corporate Identity, Physical Environment, Contact Personnel, and Service Offering. This research uses a quantitative analytic research design with a cross-sectional approach. The population in this study was inpatients at Hospital X in May 2019. The sample in this study was 99 respondents, and the sampling technique was purposive sampling. For data analysis, this study uses the chi-square test. The results of this study are there is a relationship between Corporate Identity (company identity) with patient loyalty (p = 0.008), Contact Personnel (service provider) with patient loyalty (p = 0.019), and Service Offering (services provided) with patient loyalty ( p = 0.005). There was no relationship between Physical Environment (patient's physical environment) and patient loyalty (p = 0.710).