Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : IKRA-ITH ABDIMAS

Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan dalam Pembuatan Hand sanitizer secara Mandiri Sebagai Bentuk Pencegahan Covid 19 di Kelurahan Krukut Kecamatan Limo Kota Depok Putri Permatasari; Agustina Agustina; Dwi Mutia Wenny
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 4 No 3 (2021): IKRAITH-ABDIMAS No 3 Vol 4 November 2021
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.738 KB)

Abstract

Menjaga kebersihan badan adalah syarat mutlak dalam pola hidup sehat. Salah satu yang perlu kita jaga kebersihannya adalah mencuci tangan sebelum makan. Mencuci tangan sebeluM makan adalah hal wajib yang harus Anda lakukan sebagai salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Tapi hal tersebut tidak pernah dianggap serius oleh banyak orang karena masih banyak orang yang malas untuk mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan itu bisa membawa mereka pada kondisi yang buruk, seperti yang diketahui bakteri dan virus ada dimana-mana dan bisa masuk ke dalam tubuh dengan mudah salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Mencuci tangan dapat menggunakan air dan sabun, akan tetapi jika kita sedang berada disuatu tempat yang susah untuk mendapatkan air bersih maka salah satu solusinya adalah dengan menggunakan hand sanitizer, yaitu cairan pembersih tangan tanpa bilas yang mengandung alkohol minimal 60%. Cairan antiseptik ini biasanya digunakan sebagai pengganti air dan sabun. Lidah buaya memiliki kandungan Tanin sebagai anti bakteri, dan juga mengandung senyawa flavonoid, saponin,apiin, minyak atisiri, apigenin, kolin, vitamin A,B,C, dan zat pahit. Di Indonesia sendiri daun seledri mudah sekali tumbuh, sehingga mudah untuk didapatkan dan diolah menjadi gel hand sanitizier. Tak hanya sampai pada proses pengolahan, namun produk ini juga dikemas semenarik mungkin sehingga memiliki tampilan yang unik dan praktis untuk dibawa kemana saja. Diharapkan dengan adanya gel antiseptik berbahan alami ekstrak lidah buaya ini memudahkan masyarakat Indonesia untuk melakukan gaya hidup sehat dengan membersihkan tangan sebelum makan atau melakukan aktivitas apapun. Tujuan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kader dalam isu perilaku hidup bersih dan sehat pada masa “New Normal’ di Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok. Metode yang digunakan adalah dengan pelatihan praktik simulasi pembuatan hand sanitizer yang didahului oleh materi dengan media power point, video dan simulasi.
Pembentukan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Cikulur Fathinah Ranggauni Hardy; Rafiah Maharani Pulungan; Putri Permatasari
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 4 No 3 (2021): IKRAITH-ABDIMAS No 3 Vol 4 November 2021
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.92 KB)

Abstract

Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merupakan salah satu daerah di Indonesia yang telah masif terjadi gempa bumi selama 1 tahun terakhir. BNPB telah melaporkan terjadinya gempa bumi tektonik dengan kekuatan M=6.1 SR yang paling besar terjadi pada hari Selasa, 23 Januari 2018. Gempa tersebut terjadi tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km. Pusat gempa yang berada di daratatau dekat pantai menyebabkan guncangan keras dirasakan oleh masyarakat dan sampai saat ini disertai banyak gempa susulan (BNPB, 2018). Kecamatan Cikulur salah satu kecamatan di Kabupaten Lebak yang memiliki kerusakan yang parah dan mengalami kerugian secara fisik yaitu Sebanyak 2.760 unit rumah rusak itu rinciannya 291 rumah rusak berat (RB), 575 rusak sedang RS), dan 1.894 rusak ringan (RR) (BNPB, 2018) dan secara non fisik banyak wargayang mengalami trauma akibat kejadian gempa tersebut. Kecamatan di Kabupaten Lebak juga belum memiliki upaya manajemen bencana berbasis masyarakat yang optimal, misalnya belum ada terbentuk Tim Siaga Bencana Pada Masa Pandemi Covid 19 sesuai 20 Indikator Tim Siaga Bencana Pada Masa Pandemi Covid19. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, tim pengusul tertarik untuk membentuk inovasi berbasis masyarakat berupa Tim Siaga Bencana Pada Masa Pandemi Covid 19 di Kabupaten Lebak yang inisiasi awal di Kecamatan Cikulur. Tujuan dari kegiatan adalah untuk membentuk Tim Siaga Bencana Pada Masa Pandemi Covid 19 di Kabupaten Lebak berbasis masyarakat agar siap dala menghadapi bencana. Kegiatan yang akan dilakukan dalam pembentukan Tim Siaga Bencana Pada Masa Pandemi Covid 19 dan Simulasi di Wilayah Kerja Puskesmas Cikulur. Target Luaran dari PKM ini adalah terbentuknya Tim Siaga Bencana Pada Masa Pandemi Covid 19. Kegiatan menghasilkan pembentukan Tim Siaga Bencana Pada Masa Pandemi Covid 19 dan Simulasi di Wilayah Kerja Puskesmas Cikulur.