Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Diseminasi : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

BIDIK LAHAN SEMPIT DESA CILEBUT JADI INDAH PRODUKTIF MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI VERTIKULTUR HIDROPONIK Dem Vi Sara; Enang Rusyana; Arina Rubyasih; Sukma Wahyu Wijayanti
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1A (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2951

Abstract

Lahan pertanian terutama di wilayah perkotaan dan pinggiran kota, saat ini banyak yang beralih fungsi menjadi daerah pemukiman. Desa Cilebut Barat yang berada di pinggiran kota Bogor Kabupaten Bogor pun tak luput dari imbas pesat dan masifnya urbanisasi. Wilayah ini mengalami alih fungsi lahan yang tak terbendung dari degradasi lahan pertanian menjadi pemukiman. Daerah perumahan yang dibangun, dipaksakan untuk menampung lonjakan pendatang, sehingga area terbuka untuk luasan tanaman dan serapan air hujan semakin sempit. Betonisasi jalan komplek menyebabkan desa Cilebut Barat sering mengalami banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau. Suasana lingkungan perumahan terkesan gersang dan tidak segar karena sangat kurangnya area penghijauan. Data desa menunjukkan bahwa sebagian besar warga desa adalah pensiunan pegawai, ibu rumah tangga, dan profesi lepas lain yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan primer hidupnya. Mereka sangat mengidamkan lingkungan yang asri dan produktif, tetapi terkendala dengan pengetahuan, biaya dan lahan yang sempit terbatas. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Terbuka Bogor tertantang untuk membantu memberi alternatif solusi menciptakan lingkungan yang asri, sekaligus mengembangkan kegiatan berestetika, sehat, dan produktif. Program yang ditawarkan adalah edukasi, pendampingan pelatihan, dan praktik memanfaatkan teknologi vertikultur hidroponik pada lahan sempit pekarangan. Vertikultur hidroponik adalah sistem tanam dengan media air di dalam wadah/paralon yang disusun/dirakit secara vertikal atau bertingkat pada lahan terbatas. Tanaman yang direkomendasikan adalah tanaman pangan sayuran karena dapat dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup (life style) dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Kegiatan dilaksanakan di lingkungan RT 07/RW 09 pada bulan September-Oktober 2020 dengan peserta sejumlah 48 orang warga desa. Kebermanfaatan program terlihat dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, aktivitas sosial kebersamaan warga desa dalam menciptakan lingkungan hijau, indah, kreatif yang berpotensi menopang kehidupan ekonomi sehari-hari.
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN MANDIRI MELALUI DISEMINASI MULTI TEKNIK: BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER DAN VERTIKULTUR AKUAPONIK Dem Vi Sara; Enang Rusyana; Sukma Wahyu Wijayanti; Jeji M. Najib
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i2.3693

Abstract

Food is one of the absolute basic needs that must be met by humans to live a normal and healthy life. Food security will be safe if food supply is maintained. Food supply can be constrained when agricultural land becomes limited. The occurrence of the COVID-19 pandemic has worsened the business of providing food to non-agricultural areas such as in urban/suburbs. The stagnation of the distribution chain, the non-channeling of supply, and the decline in people's purchasing power due to layoffs (PHK) pose challenges for them to be able to make independent efforts to meet these needs. Departing from the preliminary survey information that the characteristics of suburban residents in West Cilebut village, Bogor Regency who: (a) like to eat fish and vegetables as their daily food intake; (b) wish to carry out limited activities in their own environment due to the strict implementation of restrictions on community activities (PPKM); (c) motivated by the success of settlement groups that have implemented hydroponic verticulture; and (d) there are abandoned public facilities that want to be reused, the Community Service Team (PkM) of the Bogor Open University is called upon to disseminate and assist fish farming businesses both in buckets (budikdamber) and in limited ponds, namely by applying the use of technology. aquaponics verticulture. This multi-technical method combines aquaculture (fish farming) and hydroponics (farming using water) in a symbiotic environment, where fish (animal food source) and plants/vegetables (vegetable food source) can grow in the same container. The activity was carried out with a participatory learning approach in the form of training and practice in RT 04 RW 09 in September-November 2021. This activity was attended by 30 villagers who were supported by local leaders. The results of the activities show significant changes and improvements in knowledge, skills, passion for creativity, and activities among villagers by making the fish and vegetable cultivation area a meeting-point area for social activities as well as a place to independently strengthen food security. Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok mutlak yang harus dipenuhi oleh manusia untuk hidup normal dan sehat. Ketahanan pangan akan aman jika penyediaan pangan terjaga. Penyediaan pangan dapat terkendala ketika lahan pertanian menjadi terbatas. Kejadian Pandemi covid-19 memperburuk usaha pengadaaan pangan ke wilayah non pertanian seperti di perkotaan/pinggiran kota. Tersendatnya rantai distribusi, tidak tersalurnya pasokan, dan menurunnya daya beli masyarakat akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) memberikan tantangan tersendiri untuk dapat melakukan upaya mandiri dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Berangkat dari informasi survei pendahuluan bahwa karakter warga pinggiran kota di desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor yang: (a) gemar menyantap ikan dan sayuran sebagai asupan makanan sehari-hari; (b) ingin melakukan aktivitas terbatas di lingkungan sendiri akibat ketatnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM); (c) termotivasi atas keberhasilan kelompok pemukiman yang telah menerapkan vertikultur hidroponik; dan (d) terdapatnya lahan fasilitas umum terlantar yang ingin dimanfaatkan kembali, maka tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Terbuka Bogor terpanggil untuk melakukan diseminasi dan pendampingan usaha budidaya ikan baik dalam ember (budikdamber) maupun dalam kolam terbatas, yaitu dengan menerapkan pemanfaatan teknologi vertikultur akuaponik. Metode multi teknik ini mengkombinasikan antara akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (bercocok tanam menggunakan air) dalam lingkungan yang bersifat simbiotik, dimana ikan (sumber pangan hewani), dan tanaman/sayuran (sumber pangan nabati) dapat tumbuh dalam satu wadah yang sama. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan pembelajaran partisipatif berupa pelatihan dan praktik di RT 04 RW 09 pada bulan September-November 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 30 warga desa yang didukung oleh tokoh-tokoh setempat. Hasil kegiatan menunjukkan perubahan dan peningkatan pengetahuan, keterampilan, gairah kreativitas, dan aktivitas yang signifikan pada warga desa dengan menjadikan area budidaya ikan dan sayuran sebagai area meeting-point dalam kegiatan sosial sekaligus tempat memperkuat ketahanan pangan secara mandiri.