Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Frontmatter (Front Cover, Editorial Team, Focus & Scope, Table of Contents) Dian Bayu Firmansyah
Jurnal Lingua Idea Vol 10 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.927 KB) | DOI: 10.20884/1.jli.2019.10.2.2235

Abstract

Jurnal Ilmiah Lingua Idea, Vol 10, Issue 2, December 2019
Backmatter (Copyright Transfer Agreement Form, Publication Ethics, Submission Information) Dian Bayu Firmansyah
Jurnal Lingua Idea Vol 10 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.917 KB) | DOI: 10.20884/1.jli.2019.10.2.2236

Abstract

Jurnal Ilmiah Lingua Idea, Volume 10, Issue 2, December 2019
Animal Elements on Japanese Kotowaza and the Implementation of Japanese Socio-Cultural Values: A Cognitive Linguistics Point of View Siti Mafrukha; Dian Bayu Firmansyah; Anggita Stovia
Japanese Research on Linguistics, Literature, and Culture Vol 3, No 2 (2021): May
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/jr.v3i2.4599

Abstract

This study aims to describe the relationship between the lexical meaning and the idiomatic meaning contained in the Japanese kotowaza and to analyze the level of relevance of each kotowaza to the application of socio-cultural values in Japanese society. This type of research is qualitative descriptive research to describe the meaning of kotowaza through cognitive linguistic studies and conceptual metaphor theory. The data source is a Japanese novel contained in Aozora Bunka. This study found that the animal elements contained in the kotowaza are a conceptualization of attitudes, actions, judgments, circumstances, and feelings. In addition, the city also reflects socio-cultural values that are very relevant to the culture of Japanese society, such as the culture of working hard, being responsible, and being focused and conscientious.
Pelatihan English Speaking Skill Untuk Siswa-Siswi MTS N 8 Kebumen: Merawat Kreativitas Selama Pandemi Covid Dian Bayu Firmansyah; Shofi Mahmudah Budi Utami; Ambhita Dhyaningrum; Hanifa Pascarina; Imam Subuhi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bina Darma Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bina Darma
Publisher : DRPM-UBD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.788 KB) | DOI: 10.33557/pengabdian.v1i2.1411

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan alternatif kegiatan pembelajaran bahasa Inggris dalam masa pandemi COVID-19, dikarenakan pembelajaran melalui buku saja dapat membuat peserta didik merasa jenuh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di MTS Negeri 8 Kebumen, dengan jumlah peserta kegiatan sebanyak kurang lebih 30 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yang dipilih yaitu melalui pelatihan peningkatan kemampuan berbicara bahasa Inggris, melalui latihan-latihan seperti diskusi, story telling, wawancara dan lain-lain. Dari kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan diketahui bahwa, pelajaran bahasa Inggris yang hanya menekankan pada teori tata bahasa dan pengenalan kosakata kurang efektif untuk melatih kemampuan berbicara. Selain itu, melalui kegiatan pelatihan kemampuan bahasa Inggris ini peserta dapat merasakan kegembiraan dalam belajar bahasa Inggris dikarenakan ada metode baru yang dapat diterapkan, ketika mempelajari bahasa Inggris di luar mata pelajaran bahasa Inggris yang dilakukan di sekolah.
The Use of Dysphemism in The Japanese Film: Kizudarake no Akuma Alya Nisfalaila; Idah Hamidah; Dian Bayu Firmansyah
Japanese Research on Linguistics, Literature, and Culture Vol 5, No 1 (2022): November
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/jr.v5i1.6970

Abstract

The study examined the use of dysphemism in a Kizudarake no Akuma film which aimed to describe the forms and functions of dysphemism in the movie Kizudarake no Akuma. This research is a qualitative descriptive study with data analysis method using the extralingual equivalent method. Data validation is done with native speakers. The data source is a film entitled Kizudarake no Akuma. Research data collection is conducted by note-taking technique. The data were identified and analyzed based on the dysphemism theory from Allan and Burridge (2017), the context theory from Saifudin (2018) and the speech component theory from Hymes (2017). The results of this study found 7 types of dysphemism that appeared in the data source, including: 1) the form of taboo terms, 2) cursing and obscenity, 3) comparisons of humans with animal traits, 4) dysphemism nicknames from physical characters, 5) cuss from mental abnormality, 6) derision with a tone of contempt, and 7) terms from a foreign language. Based on the results of the study, it can be concluded that the most widely found type of dysphemism is type 1 with a total of 6 data, consisting of 4 data in oral form with the functions: a) showing anger, b) expressing frustration, and c) as insulting or ridicule; and 2 data in written form with the following functions: a) as an insult or ridicule and b) an expression of dislike.  Penelitian ini mengkaji mengenai penggunaan disfemisme dalam film Kizudarake no Akuma yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk serta fungsi dari disfemisme yang terdapat dalam film Kizudarake no Akuma. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis data menggunakan metode padan ekstralingual. Validasi data dilakukan dengan native speaker. Sumber data berupa film berjudul Kizudarake no Akuma. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara simak catat. Data diidentifikasi dan dianalisis berdasarkan teori disfemisme dari Allan dan Burridge (2017), teori konteks dari Saifudin (2018) serta teori komponen tutur dari Hymes (2017). Hasil penelitian ini menemukan 7 tipe disfemisme yang muncul dalam sumber data, antara lain : 1) bentuk istilah tabu, 2) makian dan serapah cabul, 3) perbandingan manusia dengan sifat hewan, 4) julukan disfemisme dari karakter fisik, 5) makian dari abnormalitas mental, 6) ejekan tidak hormat dengan nada hinaan, dan 7) istilah dari bahasa asing. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tipe disfemisme yang paling banyak ditemukan adalah tipe 1 dengan jumlah 6 data, terdiri dari 4 data dalam bentuk lisan dengan fungsi : a) menunjukkan kemarahan, b) ungkapan rasa frustasi, dan c) sebagai hinaan atau ejekan; an 2 data dalam bentuk tulisan dengan fungsi : a) sebagai hinaan atau ejekan dan b) ungkapan rasa tidak suka.
Analisis Wakamono Kotoba: Tinjauan Morfologi dan Semantik Devy Andriani; Dian Bayu Firmansyah; Yudi Suryadi
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 6, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.v6i2.15522

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wakamono kotoba yang digunakan oleh kaum muda di Jepang, ditinjau dari tataran morfologis dan semantik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa angket kuesioner yang memuat pertanyaan terstruktur. Subjek pada penelitian ini adalah penutur asli bahasa Jepang (native speaker) sebanyak 15 orang, dengan rentang usia antara 10 hingga 32 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat empat buah pembentukan kata (gokeisei) yang baku dalam bahasa Jepang, yaitu haseigo sebanyak satu buah kata, fukugougo sebanyak dua buah kata, toujigo sebanyak lima buah kata, serta shouryakugo atau karikomi sebanyak 25 buah kata. Selain itu, ditemukan pula beberapa kata yang mengalami proses pembentukan tersendiri, dikarenakan sifat wakamono kotoba yang tidak terpaku pada bentuk baku dan kaidah bahasa Jepang yang baik dan benar. Hal ini terkonfirmasi dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya perubahan fonem sebanyak satu buah kata, perubahan bunyi sebanyak empat buah kata, dan penggunaan bahasa asing sebanyak tiga buah kata. Namun demikian, ditemukan pula wakamono kotoba yang tidak mengalami proses perubahan kata tertentu melainkan hanya mengalami perubahan atau perluasan makna dari makna aslinya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan proses pembentukan kata yang paling sering terjadi yaitu shouryakugo. Sehingga dapat dikatakan kaum muda di Jepang cenderung gemar menciptakan suatu kata dengan cara membuat kata menjadi lebih ringkas baik ketika diucapkan maupun ketika dijadikan sebagai bahasa tulis.
Frontmatter (Front Cover, Editorial Team, Focus & Scope, Table of Contents) Dian Bayu Firmansyah
Jurnal Lingua Idea Vol 10 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2019.10.2.2235

Abstract

Jurnal Ilmiah Lingua Idea, Vol 10, Issue 2, December 2019
Backmatter (Copyright Transfer Agreement Form, Publication Ethics, Submission Information) Dian Bayu Firmansyah
Jurnal Lingua Idea Vol 10 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2019.10.2.2236

Abstract

Jurnal Ilmiah Lingua Idea, Volume 10, Issue 2, December 2019
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI-NUMERASI SISWA DAN UPAYA REVITALISASI SEKOLAH MELALUI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR Dian Bayu Firmansyah; Fiskiyatur Rohmah; Wulan Fabilla
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v3i2.209

Abstract

This community service activity aims to help improved students' basic literacy skills and also help the learning process and technology application at SDN Gebangarum 2, Demak Regency, Central Java. The community service activity take place from August 2, 2021- December 12, 2021. To solve existing problems, the community service team designed and implemented several structured work programs, such as: classroom learning assistance, technology adaptation, assisting school administration and teachers, and building school facilities. From the results of the implementation of the activities that have been carried out, it is known that there is an increase in motivation and the number of student participation in participating in learning in class. The home visit work program carried out by the community service team is also very helpful for teachers and students when the implementation of learning is carried out during a pandemic. Furthermore, the assistance of technology adaptation for learning and school administration has also succeeded in solving several administrative problems and also the use of learning applications that have not previously been implemented. Finally, the construction of additional facilities in the school such as reading corners and hanging gardens, has a positive impact on improving students' basic literacy, and the aesthetics of the school environment. The community service program through the Kampus Mengajar program is very useful for both students, teachers, schools and student implementation teams, especially in relation to problem solving and the implementation of theories and knowledge gained in lectures
OPTIMALISASI WEBSITE MELALUI PENERJEMAHAN KONTEN TRILINGUAL SEBAGAI UPAYA UNTUK PENINGKATAN JUMLAH WISATAWAN Dyah Raina Purwaningsih; Tri Wahyu Setiawan Prasetyoningsih; Dian Bayu Firmansyah
PATIKALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Terbitan Keenam
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v2i2.628

Abstract

Meningkatnya pertumbuhan pariwisata baik oleh turis lokal dan asing menuntut adanya integrasi menyeluruh objek wisata di Banyumas lewat alat promosi yang tepat dan menarik sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan lokal maupun asing untuk datang berkunjung. Alat promosi pariwisata memberikan informasi objektif sebagai panduan bagi calon wisatawan terkait lokasi, akses transportasi, akomodasi dan biaya yang dibutuhkan menuju ke objek wisata. Media yang digunakan dapat berupa media digital seperti konten wisata di laman resmi pemerintah atau swasta. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk memperkenalkan destinasi wisata di sekitar daerah Banyumas lewat media digital yang berupa konten web dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia-Inggris-Jepang. Diharapkan dengan tersedianya alat promosi tersebut, calon wisatawan dapat menerima informasi objektif terkait destinasi wisata Banyumas sehingga mendorong peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyumas.