Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Tugas Menyalin Teks Dokkai untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Membaca dan Memahami Teks Berbahasa Jepang Suryadi, Yudi; Puspitasari, Diana
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 3, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.3229

Abstract

This study aims to describe the results of the implementation of the assignment model that is rewriting the dokkai text on the Dokkai course in the Japanese Literature Study Program of FIB UnSoed to improve students' Japanese language skills. This study used the action research method with the assignment of rewriting the dokkai text as its treatment. The research subjects were 107 students of the Japanese Literature Study Program of FIB UnSoed consisting of 4th-semester student class 2017 and 2nd-semester student class of 2018. The data collection used in two ways. They were giving tests and questionnaires to students. The data collected were then analyzed quantitatively and qualitatively to produce a conclusion from this study.            Based on the results of data analysis, the results of the test results for the 4th-semester student class 2017 got an average value of 69, the highest score of 96, and the lowest score of 40, while the 2nd-semester student class of 2018 got an average score of 62, the highest score of 94, and the lowest value of 55. Furthermore, from the results of the questionnaire filled out by students, 92.6% of students agreed with the assignment model because of the assignment of rewriting the dokkai text. The students could more fluently read and understand the contents of the text studied in class. At the same time, it trained them to get used to writing Japanese characters, whether it was hiragana, katakana, or kanji.
Idiom Bahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Neko Amalia, Adlina; Hartati, Hartati; Suryadi, Yudi
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v7i2.34525

Abstract

Penelitian berjudul Idiom Bahasa Jepang yang terbentuk dari kata Neko. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memaparkan apa saja idiom yang terbentuk dari kata neko ‘kucing’, 2) menjelaskan makna leksikal dan idiomatikal idiom yang terbentuk dari kata neko ‘kucing’. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik simak catat. Data dalam penelitian ini berupa idiom bahasa Jepang yang terbentuk dari kata neko. Sumber data dalam penelitian ini adalah laman yourei.jp dan aozora.gr.jp. Berdasarkan dari hasil analisis, terdapat 21 idiom yang terbentuk dari kata neko ‘kucing’, dan terdiri dari 6 idiom neko berdasarkan makna yang berhubungan dengan emosi dan perasaan, 4 idiom neko berdasarkan makna yang berhubungan dengan tubuh, watak, dan sikap, 7 idiom neko berdasarkan makna yang berhubungan dengan perbuatan, aksi, dan aktivitas, serta 4 idiom neko yang berhubungan dengan keadaan, derajat, dan nilai.
PEMBENTUKAN MAKNA JUKUGO DALAM TERMINOLOGI PERDAGANGAN JEPANG Nisa, Nurul Alviatin; Rahayu, Ely Triasih; Suryadi, Yudi
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol 7, No 3 (2021)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v7i3.37550

Abstract

Penelitian ini mengkaji pembentukan makna jukugo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan makna antar kanji pembentuk jukugo dan pembentukan makna kanji jukugo dalam terminologi perdagangan Jepang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak catat. Teknik analisis data dilakukan menggunakan teknik perluas. Sumber data penelitian ini berupa 12 artikel koran daring Nikkei dan dalam 12 artikel tersebut ditemukan 18 data. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari semua kata yang ditemukan makna kanji yang membentuk jukugo semuanya berkaitan dengan makna yang terdapat dalam kamus, dan ditemukan; 1) dua jukugo dengan makna kanji pembentuknya sama atau hampir sama, 2) dua jukugo dengan dua kanji yang memiliki arti berlawanan, 3) tiga belas jukugo yang terdiri dari dua kanji dengan kanji pertama menerangkan kanji, dan 4) satu jukugo yang kanji kedua berfungsi melengkapi atau mempertegas kanji pertama.
ELDIRU DALAM PEMBELAJARAN DOKKAI DI MASA PANDEMI COVID-19 Suryadi, Yudi; Puspitasari, Diana
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v8i1.40567

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan mahasiswa Sastra Jepang Unsoed dalam mata kuliah dokkai (pemahaman bacaan berbahasa Jepang) dan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat proses pembelajaran dilakukan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar mahasiswa melalui sistem Eldiru dalam mata kuliah dokkai, dan tanggapan mahasiswa terhadap sistem Eldiru tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode action research, di mana sumber datanya adalah mahasiswa Sastra Jepang Unsoed semester 2 angkatan 2019, objek penelitiannya yaitu hasil belajar mahasiswa dan tanggapan mahasiswa, serta instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan angket. Berdasarkan hasil tes mahasiswa diketahui bahwa nilai rata-ratanya 87,99 poin, nilai tertinggi 100 poin, dan nilai terendah 50 poin. Berdasarkan hasil angket, mahasiswa berpendapat bahwa kelebihan Eldiru yaitu praktis, lengkap, jelas, terstruktur, efektif, dan efisien. Sebaliknya, kekurangannya yaitu terkadang sistem berjalan lambat, error, kurang stabil, dan menguras kuota data. Kesimpulannya, hasil belajar mahasiswa Sastra Jepang semester 2 angkatan 2019 dalam mata kuliah dokkai melalui sistem Eldiru berada dalam kategori baik, dan berdasarkan hasil tanggapan mahasiswa menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa setuju dengan penggunaan sistem Eldiru dalam mata kuliah dokkai terutama di masa pandemi Covid-19.
Idiom Bahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Neko Adlina Amalia; Hartati Hartati; Yudi Suryadi
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v7i2.34525

Abstract

Penelitian berjudul Idiom Bahasa Jepang yang terbentuk dari kata Neko. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memaparkan apa saja idiom yang terbentuk dari kata neko ‘kucing’, 2) menjelaskan makna leksikal dan idiomatikal idiom yang terbentuk dari kata neko ‘kucing’. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik simak catat. Data dalam penelitian ini berupa idiom bahasa Jepang yang terbentuk dari kata neko. Sumber data dalam penelitian ini adalah laman yourei.jp dan aozora.gr.jp. Berdasarkan dari hasil analisis, terdapat 21 idiom yang terbentuk dari kata neko ‘kucing’, dan terdiri dari 6 idiom neko berdasarkan makna yang berhubungan dengan emosi dan perasaan, 4 idiom neko berdasarkan makna yang berhubungan dengan tubuh, watak, dan sikap, 7 idiom neko berdasarkan makna yang berhubungan dengan perbuatan, aksi, dan aktivitas, serta 4 idiom neko yang berhubungan dengan keadaan, derajat, dan nilai.
PEMBENTUKAN MAKNA JUKUGO DALAM TERMINOLOGI PERDAGANGAN JEPANG Nurul Alviatin Nisa; Ely Triasih Rahayu; Yudi Suryadi
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol. 7 No. 3 (2021)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v7i3.37550

Abstract

Penelitian ini mengkaji pembentukan makna jukugo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan makna antar kanji pembentuk jukugo dan pembentukan makna kanji jukugo dalam terminologi perdagangan Jepang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak catat. Teknik analisis data dilakukan menggunakan teknik perluas. Sumber data penelitian ini berupa 12 artikel koran daring Nikkei dan dalam 12 artikel tersebut ditemukan 18 data. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari semua kata yang ditemukan makna kanji yang membentuk jukugo semuanya berkaitan dengan makna yang terdapat dalam kamus, dan ditemukan; 1) dua jukugo dengan makna kanji pembentuknya sama atau hampir sama, 2) dua jukugo dengan dua kanji yang memiliki arti berlawanan, 3) tiga belas jukugo yang terdiri dari dua kanji dengan kanji pertama menerangkan kanji, dan 4) satu jukugo yang kanji kedua berfungsi melengkapi atau mempertegas kanji pertama.
ELDIRU DALAM PEMBELAJARAN DOKKAI DI MASA PANDEMI COVID-19 Yudi Suryadi; Diana Puspitasari
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v8i1.40567

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan mahasiswa Sastra Jepang Unsoed dalam mata kuliah dokkai (pemahaman bacaan berbahasa Jepang) dan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat proses pembelajaran dilakukan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar mahasiswa melalui sistem Eldiru dalam mata kuliah dokkai, dan tanggapan mahasiswa terhadap sistem Eldiru tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode action research, di mana sumber datanya adalah mahasiswa Sastra Jepang Unsoed semester 2 angkatan 2019, objek penelitiannya yaitu hasil belajar mahasiswa dan tanggapan mahasiswa, serta instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan angket. Berdasarkan hasil tes mahasiswa diketahui bahwa nilai rata-ratanya 87,99 poin, nilai tertinggi 100 poin, dan nilai terendah 50 poin. Berdasarkan hasil angket, mahasiswa berpendapat bahwa kelebihan Eldiru yaitu praktis, lengkap, jelas, terstruktur, efektif, dan efisien. Sebaliknya, kekurangannya yaitu terkadang sistem berjalan lambat, error, kurang stabil, dan menguras kuota data. Kesimpulannya, hasil belajar mahasiswa Sastra Jepang semester 2 angkatan 2019 dalam mata kuliah dokkai melalui sistem Eldiru berada dalam kategori baik, dan berdasarkan hasil tanggapan mahasiswa menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa setuju dengan penggunaan sistem Eldiru dalam mata kuliah dokkai terutama di masa pandemi Covid-19.
Analisis shuujoshi zo, ze, dan yo dalam komik Captain tsubasa road to 2002 Yudi Suryadi
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2 (2018): Prosodi
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.898 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v12i2.4527

Abstract

Di dalam percakapan bahasa Jepang sering ditemukan partikel akhir kalimat yang dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah shuujoshi. Shuujoshi dalam bahasa Jepang jumlahnya banyak dan bermacam-macam, ada yang bermakna lembut dan ada juga yang bermakna kasar. Shuujoshi yang bermakna kasar ini misalnya adalah shuujoshi zo dan ze. Shuujoshi ini sering ditemukan pada percakapan dalam komik yang sekarang ini sering dijadikan sebagai media pembelajaran bahasa Jepang oleh pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing. Keadaan demikian menimbulkan kekhawatiran bahwa pembelajar berpotensi menggunakan shuujoshi yang bermakna kasar tersebut secara bebas tanpa mengetahui fungsi dan penggunaannya secara tepat. Oleh karena itu, diperlukan suatu penjelasan melalui sebuah penelitian.Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan penggunaan shuujoshi zo, ze, dan yo yang terdapat dalam komik Captain Tsubasa Road to 2002 volume 1 berdasarkan fungsi dan faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui fungsi dan faktor yang mempengaruhi penggunaan shuujoshi zo, ze, dan yo dalam komik tersebut agar pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing dapat memahami dan menggunakannya dengan tepat dalam percakapan bahasa Jepang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Objek kajiannya adalah fungsi dan faktor yang mempengaruhi penggunaan shuujoshi zo, ze, dan yo dalam komik tersebut. Sumber datanya diambil dari kalimat-kalimat yang menggunakan shuujoshi zo, ze, dan yo dalam komik tersebut.Hasilnya adalah terdapat 40 kalimat yang menggunakan shuujoshi zo, 16 kalimat menggunakan shuujoshi ze, dan 34 kalimat menggunakan shuujoshi yo. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa shuujoshi zo, ze, dan yo sebagian besar memiliki fungsi untuk meminta perhatian dan mempertegas pernyataan. Penggunaan shuujoshi zo dan ze dipengaruhi oleh faktor gender dan faktor status atau kedudukan seseorang, dan kesannya lebih kasar daripada shuujoshi yo. Shuujoshi zo mempunyai kesan yang lebih kuat dari pada shuujoshi ze. Dengan demikian, apabila diurutkan dari yang terhalus maka susunannya adalah shuujoshi yo, shuujoshi ze, dan shuujoshi zo.
Discourse on the shifting of local beauty: Concepts in an Easternization era Diana Puspitasari; Yudi Suryadi
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 33 No. 1 (2020): Masyarakat, Kebudayaan dan Politik
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.047 KB) | DOI: 10.20473/mkp.V33I12020.36-46

Abstract

The desire to be beautiful among Indonesian women today is influenced by the construction of beauty from outside of the culture. The popular culture of parts of East Asia has entered Indonesia and the Eastern concept of beauty has brought in a different paradigm compared to the local beauty of the Indonesian people. This study is a descriptive qualitative study involving discourse analysis that examines the shift in the construction of beauty held by Indonesian women in the decades 1990-2000 and 2001-2010 through the cosmetic advertisements that appeared on television. Through this research, the shift in the concept of beauty and the discourse hidden behind the present construction of beauty will be revealed. The results found that in the early 1990s, Indonesian women were still oriented towards the reality of the condition that Indonesian women’s skin is tanned. This shifted to the concept of fair skin being preferred using traditional ethnic materials in Indonesia. From the 2000s up until the present, the increasingly popular culture of Japan and Korea has made Indonesian women want white skin like Japanese and Korean women. The change is driven by the desire to be beautiful by those who have experienced the shift in the discourse and beauty concept. Capitalists, as the owners of capital, always want to reap the benefits of every phenomenon that occurs in society. The use of different taglines on the beauty products is a beauty discourse construction strategy in itself and it is a form of symbolic violence against women.
Kajian Karakter Kepemimpinan Oda Nobunaga Dalam Novel Shinsho Taikōki Karya Eiji Yoshikawa Dengan Pendekatan Teori Praktik Bourdieu Silvi Mega Suri; Haryono Haryono; Yudi Suryadi
J-Litera: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Budaya Jepang Vol 2 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jlitera.2020.2.2.2617

Abstract

This research analyzes the character of Oda Nobunaga's leadership from his social side. The purpose of writing this essay is to describe habitations, arenas and capital, and the third correlation which deforms the leadership character of Oda Nobunaga. In writing this essay used a book study method. The technical analysis of the data used is a descriptive analysis. The conclusion of this study has been found that (1) the Shinsho Taikōki pictures the form of one's habitation in determining action. Natural changes in agents continue to move around as time goes on. The movement is a result of his experience, upbringing, and environment; (2) there are three arenas in the Shinsho Taikōki, which is the power arena, the economic arena and the intellectual arena. These three arenas stand out from two factors, among them because of the dominant class, and where that agent's capital was obtained; (3) the capital found in the agent of this novel has three, which are social, symbolic and cultural capital. (4) the leadership character of the three social concepts consists of seven characters: Flexibility, ability to determine scale of priorities, analytic capabilities, future orientation, firmness, and exemplary.