Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA KONDISI HENTI JANTUNG DI LUAR RUMAH SAKIT DAN RESUSITASI JANTUNG PARU KEPADA SISWA SMA Atikah Fatmawati; Nurul Mawaddah; Ike Prafita Sari; Mujiadi Mujiadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.959 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3048

Abstract

Abstrak: Kejadian henti jantung merupakan kondisi kegawatdaruratan yang sering terjadi. Kejadianya tidak hanya pada usia tua tetapi juga usia muda. Insiden yang cukup tinggi inilah yang mendasari pentingnya pengetahuan tentang penatalaksanaan awal pada kondisi henti jantung dengan penerapan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan orang awam yang mampu mengenali kondisi henti jantung yang terjadi di masyarakat dan melakukan upaya BHD sedini mungkin dan dapat melakukan tindakan tepat rujukan. Metode yang digunakan adalah peserta diberikan pendidikan kesehatan terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan role play. Peserta kegiatan ini adalah siswa SMA Islam Brawijaya sejumlah 25 orang. Data pengukuran penegtahuan diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Dalam pelaksanaan program pelatihan BHD didapatkan hasil pengetahuan peserta berada pada kategori baik, yaitu definisi BHD (74,8%), teori danger (72,4%), teori meminta bantuan (call for help) (75,2%), teknik kompresi (72,3%), dan teori “saat yang tepat untuk menghentikan BHD” (77,4%). Kegiatan ini memberi dampak positif pada peningkatan pengetahuan siswa terkait pemberian bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung paru. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi Puskesmas dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang awam dalam memberikan BHD kepada orang yang mengalami henti jantung dan tersedianya media pendidikan untuk masyarakat tentang upaya BHD.Abstract:  Cardiac arrest is a frequent emergency. The incident is not only at old age but also at a young age. This high incidence underlies the importance of knowledge about early management of cardiac arrest conditions with the application of Basic Life Support (BHD). This activity is carried out as an effort to create ordinary people who can recognize cardiac arrest conditions that occur in the community and make BHD efforts as early as possible and can take appropriate referral actions. The method used was that participants were given health education first and then continued with role play. The participants of this activity were 25 students of SMA Islam Brawijaya. Knowledge measurement data obtained using a questionnaire. In implementing the BHD training program, it was found that the participants' knowledge was in a good category, namely the definition of BHD (74.8%), the theory of danger (72.4%), the theory of asking for help (75.2%), and compression techniques. (72.3%), and the “time to stop BHD” theory (77.4%). This activity had a positive impact on increasing students' knowledge regarding the provision of basic life support and cardiopulmonary resuscitation. The success of this activity is expected to be a guide for Puskesmas to improve the understanding and skills of ordinary people in providing BHD to people who have a cardiac arrest and the availability of educational media for the community about the efforts of BHD.
Revitalisasi Posyandu Lansia di Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto Nurul Mawaddah; Yudha Laga Hadi Kusuma; Mujiadi Mujiadi; Siti Rachmah; Anndy Prastya; Arief Fardiansyah
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2019): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.226 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v5i1.963

Abstract

The implementation of posyandu for the elderly is not optimal and the lack of understanding of the elderly about the posyandu for the elderly causes a lack of participation and utilization of services by the elderly. This community service activity is carried out at the Posyandu Elderly in Sumbertebu Village with the aim to improve the skills of posyandu cadres and increase the participation of the elderly coming to the Posyandu. Revitalization activities include cadre training activities, making health promotion media, socializing the use of elderly posyandu through visits to elderly homes, assisting the implementation of elderly posyandu, and carrying out development activities in the form of elderly gymnastics (sports and group therapy (education). the results of this community service include increasing cadre skills in implementing posyandu and increasing the number of elderly visits to posyandu, optimizing the main service activities in posyandu and development activities capable of increasing the motivation of elderly people to come to the elderly posyandu.
Gambaran Ketercapaian Terapi Pada Anak Dengan Autisme di Poli Sub Spesialis RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Atikah Fatmawati; Mujiadi Mujiadi; Anndy Prastya; Henry Sudiyanto; Yemima Primayu Abadi
Jurnal Ilmiah Ners Indonesia Vol 3 No 1 (2022): JURNAL ILMIAH NERS INDONESIA
Publisher : Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.419 KB) | DOI: 10.22437/jini.v3i1.18319

Abstract

Children with special needs can experience limitations in terms of communication, social interaction, and behavior. One of them is on autism. Particular therapy is needed to optimize the period of growth and development in children with autism. This study aimed to describe the therapeutic achievement of children with autism at the Sub Specialist Polyclinic of RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. A descriptive study using secondary data from report cards or contact books was recorded based on the assessment of therapeutic aspects, which was carried out for three months. The sampling technique used purposive sampling with a total sample of 38 people. Data analysis was carried out descriptively to describe the achievement of therapy. The results showed that most of the therapeutic achievements in children with autism were achieved (73.3%). The therapy is given according to the indications or difficulties experienced by children with autism. The results also showed that most of the children who received therapy achieved the criteria for therapy and improvement in therapy outcomes within one month. Autism is a disorder that cannot be cured but can be treated. Understanding the condition of children with autism and providing appropriate therapy needs to be considered by health workers and parents. Abstrak Anak berkebutuhan khusus dapat mengalami keterbatasan dari segi komunikasi, interaksi sosial dan perilaku. Salah satunya adalah pada autisme. Dibutuhkan terapi khusus untuk dapat mengoptimalkan periode tumbuh kembang pada anak dengan autisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan ketercapaian terapi pada anak dengan autisme di Poli Sub Spesialis RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Penelitian ini merupakan studi deskriptif menggunakan data sekunder dari buku rapor atau buku penghubung yang tercatat berdasarkan penilaian aspek terapi yang dilakukan selama 3 bulan. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang. analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan ketercapaian terapi. Hasil penelitian menunjukkan ketercapaian terapi pada anak dengan autisme sebagian besar (73.7%) berada pada kategori tercapai. Terapi yang diberikan sesuai dengan indikasi atau kesulitan yang dialami oleh anak dengan autisme. Hasil penelitian juga menunjukkan sebagian besar anak yang mendapat terapi, mampu mencapai kriteria terapi dan perbaikan dalam hasil terapi dalam waktu satu bulan. Autisme adalah gangguan yang tidak bisa disembuhkan, namun bisa diterapi. Pemahaman terhadap kondisi anak dengan autisme dan pemberian terapi yang sesuai perlu untuk diperhatikan tidak hanya oleh tenaga kesehatan tetapi juga oleh orang tua. Kata kunci : Anak, Autisme, Ketercapaian, Terapi
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA DI SMK NASIONAL DAWAR BLANDONG MOJOKERTO Atikah Fatmawati; Fitria Wahyu Ariyanti; Anndy Prastya; Ika Suhartanti; Ike Prafita Sari; Nurul Mawaddah; Mujiadi Mujiadi
ABDI WINA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 3 No 1 (2023): Abdi Wina Edisi Juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/abdiwina.v3i1.428

Abstract

Merokok masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pada saat sekarang ini, kebiasaan merokok tidak hanya menjadi masalah pada orang dewasa, namun juga semakin marak pada kalangan anak dan remaja. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok pada remaja di SMK Nasional Dawar Blandong Mojokerto. Participatory Learning and Action (PLA) diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini karena dapat menumbuhkan kesadaran dan keaktifan peserta dalam peningkatan pengetahuan tentang bahaya merokok pada remaja. Metode analisis data menggunakan nilai pre-test dan post-test. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 49 orang. Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya pengetahuan remaja terhadap bahaya merokok. Sebelum pendidikan kesehatan, pengetahuan peserta hampir seluruhnya berada pada kategori cukup (77,6%), sedangkan setelah pendidikan kesehatan, pengetahuan peserta sebagian besar berada pada kategori baik (69,4%). Pemahaman tentang kesehatan, terutama bahaya merokok pada remaja penting untuk dilakukan secara berkesinambungan agar terus dapat diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengayaan Pengetahuan Dan Pembiasaan Perilaku Melalui Pendidikan Kesehatan Pada Remaja Di Mojokerto Siti Rachmah; Atikah Fatmawati; Nurul Mawaddah; Ika Suhartanti; Fitria Wahyu Ariyanti; Anndy Prastya; Ike Prafita Sari; Mujiadi Mujiadi; Dwiharini Puspitaningsih; Yudha Laga Hadi Kusuma
BERBAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2023): BERBAKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | September 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/berbakti.v1i2.2609

Abstract

Adolescent health is a complex issue. In dealing with this problem, it is often found that teenagers will seek as much information as possible, especially in a time of speedy technological developments like today. The information sought starts from growth and development, health, relationships, fashion trends, etc. The ability to filter the truth from the information obtained needs to be paid attention to. This community service activity aims to enrich knowledge and familiarize teenagers with healthy behaviour in Mojokerto. The method used was health education conducted in 5 high schools/vocational schools in the Mojokerto area with non-communicable diseases, infectious diseases, risky sexual behaviour, stunting incidents, and bullying/bullying. Participants in this activity are students from class X - XII. The results obtained from this community service activity are the increasing knowledge of adolescents about adolescent health, which includes non-communicable diseases, infectious diseases, risky sexual behaviour, stunting incidents, and bullying/bullying. Before the health counselling, most participants had sufficient category knowledge (68,8%); after the health education, almost all participants had good category knowledge (86,7%). Understanding and educating teenagers about health through multisectoral and multidimensional collaboration is essential.