Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Median Arsitektur dan Planologi

KAJIAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DISTRIK JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.655 KB)

Abstract

Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia dan dalam sistem tata lingkungan, Kota Jayapura merupakan salah satu kota di Provinsi Papua, yang memiliki luas wilayah 940 km2 dan mempunyai 5 distrik dimana kebutuhan akan air bersih yang tiap tahunnya semakin meningkat, kebutuhan yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu pada Distrik Jayapura Selatan. Pada tahun 2016 Distrik Jayapura Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 75.534 jiwa dan perkembangan kawasan di distrik ini memiliki perkembangan yang signifikan, sehingga memiliki mobilitas kebutuhan akan air bersih yang tinggi baik kebutuhan domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum). Penelitian ini menghitung ketersediaan dan kebutuhan air besih domestik dan non domestik Distrik Jayapura Selatan untuk 20 tahun mendatang yang dimulai dari tahun proyeksi 2016 hingga tahun perencanaan 2036. Adapun metode analisis yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu analisa ketersediaan air, proyeksi penduduk, dan analisa kebutuhan air bersih. Dan berdasarkan hasil analisis ketersediaan tiap tahunnya mengalami penurunan debit dari tahun 2016 di Distrik Jayapura Selatan sebesar 25,92 L/det turun sampai 21,77 L/det pada tahun perencanaan, sedangkan kebutuhan air bersih baik domestik maupun non domestik terus meningkat tiap tahunnya hal ini di sebabkan pertumbuhan penduduk yang terus mengalami pertumbuhan tiap tahunnya dan pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena perlu dilakukan kajianberkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan air bersih diDistrik Jayapura Selatan.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENGHAMBAT PENINGKATAN INFRASTRUKTUR DASAR DI KABUPATEN KAIMANA Musfira Musfira; Joko Purcahyono
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 9 No 01 (2019): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.173 KB)

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kaimana saat ini telah mampu memenuhi kebutuhan dan aktifitas masyarakat di kabupaten tersebut. Akan tetapi ada beberapa jenis infrastruktur yang masih belum memadai seperti jaringan jalan, jaringan air bersih dan jaringan listrik. Adapun yang menjadi permasalahanan dalam pembangunan infrasruktur yaitu kondisi fisik, dimana kondisi topografi Kabupaten Kaimana tergolong sangat curam dan terjal. Hal ini berpengaruh pada aspek social dan ekonomi masyarakat Kabupaten Kaimana. Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi faktor-faktor penghambat peningkatan infrastruktur dasar di Kabupaten Kaimana. Untuk menjawab tujuan di tersebut maka metode yang dilakukan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif yang didalamnya termasuk analisis skalogram dan proyeksi penduduk dengan metode geometric.
KAJIAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DISTRIK JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.23 KB)

Abstract

Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia dan dalam sistem tatalingkungan, Kota Jayapura merupakan salah satu kota di Provinsi Papua, yang memiliki luas wilayah 940km2 dan mempunyai 5 distrik dimana kebutuhan akan air bersih yang tiap tahunnya semakin meningkat,kebutuhan yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu pada Distrik Jayapura Selatan. Pada tahun 2016Distrik Jayapura Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 75.534 jiwa dan perkembangan kawasan didistrik ini memiliki perkembangan yang signifikan, sehingga memiliki mobilitas kebutuhan akan air bersihyang tinggi baik kebutuhan domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum).Penelitian ini menghitung ketersediaan dan kebutuhan air besih domestik dan non domestik DistrikJayapura Selatan untuk 20 tahun mendatang yang dimulai dari tahun proyeksi 2016 hingga tahunperencanaan 2036. Adapun metode analisis yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu analisaketersediaan air, proyeksi penduduk, dan analisa kebutuhan air bersih. Dan berdasarkan hasil analisisketersediaan tiap tahunnya mengalami penurunan debit dari tahun 2016 di Distrik Jayapura Selatansebesar 25,92 L/det turun sampai 21,77 L/det pada tahun perencanaan, sedangkan kebutuhan air bersihbaik domestik maupun non domestik terus meningkat tiap tahunnya hal ini di sebabkan pertumbuhanpenduduk yang terus mengalami pertumbuhan tiap tahunnya dan pembangunan di berbagai bidang. Olehkarena perlu dilakukan kajianberkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan air bersih diDistrik JayapuraSelatan.
TINGKAT KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT DISTRIK DAL Eta Tabuni; Joko Purcahyono; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.832 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i2.933

Abstract

Kebutuhan akan air bersih akan terus menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun akibat dari pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan. Distrik Dal adalah salah satu dari 32 distrik di Kabupaten Nduga dan juga mengalami pertumbuhan penduduk, pada tahun 2016 jumlah penduduk sebesar 1303 jiwa dan pada tahun 2020 jumlah penduduk mencapai 1936 jiwa seiring dengan perkembangan distrik itu sendiri yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan atas air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebutuhan air masyarakat Distrik Dal dengan melakukan proyeksi jumlah penduduk untuk 15 tahun mendatang, lalu menganalisis jumlah kebutuhan air masyarakat dan ketersediaan air yang ada di Distrik Dal untuk tiap-tiap kampung berdasarkan sumber air yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih di Distrik Dal pada tahun 2036 sebesar 6 L/detik sedangkan jumlah produksi penyediaan air bersih sebesar 2,7 L/detik sehingga dengan jumlah produksi air tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 15 tahun mendatang.
REVITALISASI KAWASAN BERSEJARAH SEBAGAI OBJEK WISATA DI DISTRIK MANDOBO KABUPATEN BOVEN DIGOEL Novri Oktovianus Yarangga; Yannice L M Sitorus; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.157 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i2.936

Abstract

Revitalisasi kawasan bersejarah di Distrik Mandobo merupakan upaya untuk menghidupkan kembali pelestarian kawasan sejarah dan budaya di Kota Tanah Merah karena kota ini dan Boven Digoel merupakan salah satu tempat yang disebutkan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Negara Indonesia, yaitu sebagai tempat pembuangan tokoh-tokoh pejuang nasional pada masa penjajahan Belanda. Pembangunan untuk modernisasi dapat mengancam keberadaan situs bersejarah di Boven Digoel sehingga perlu upaya revitalisasi untuk melestarikan kawasan tersebut. Salah satu objek bersejarah yang ada di lokasi studi adalah situs penjara Boven Digoel. Penelitian difokuskan pada jenis revitalisasi yang sesuai dengan kondisi di situs penjara tersebut berikut kawasan di sekitarnya dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Situs penjara di Distrik Mandobo memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata dan diharapkan lewat upaya revitalisasi dapat meningkatkan kualitas situs tersebut dan kawasan di sekitarnya. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Boven Digoel.
STUDI ALIH FUNGSI LAHAN MANGROVE SEBAGAI KAWASAN PASAR BARU KAIMANA DISTRIK KAIMANA KABUPATEN KAIMANA Samuel I Yabana; Normalia O Yanthy; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.716 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i1.944

Abstract

Pasar Baru di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, berada dalam kawasan hutan mangrove dan sesungguhnya pembangunan prasarana ekonomi ini tidak sesuai dengan aturan yang diterbitkan oleh pemerintah sehingga berimbas pada kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan dan merumuskan upaya pengendalian meluasnya alih fungsi lahan di kawasan pasar tersebut. Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan penyebaran kuisioner, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan mangrove tidak hanya terjadi di area pasar tetapi juga kawasan di sekitarnya. Lemahnya implementasi regulasi pemerintah dengan memberikan izin membangun dan penggunaan lahan oleh pihak swasta di kawasan hutan mangrove karena harga tanahnya yang dijual murah dan ketidaktahuan masyarakat setempat akan manfaat besar hutan mangrove merupakan faktor utama penyebab alih fungsi lahan ini.
PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KAWASAN PESISIR DISTRIK JAYAPURA UTARA - KOTA JAYAPURA Esterlina V Muabuay; Yannice L M Sitorus; Musfira Musfira; Maria P Pearlyn
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.905 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i1.956

Abstract

Produksi sampah di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, setiap tahun mengalami peningkatan dan sampah yang dihasilkan ini belum dikelola dengan baik oleh masyarakat, sehingga berimplikasi pada kualitas kawasan permukiman, khususnya di kawasan pesisir Distrik Jayapura Utara. Minimnya persepsi masyarakat dalam pengelolaan sampah, minimnya ketersediaan fasilitas persampahan di lokasi studi, dan jarak TPS yang jauh dari pemukiman, diperkirakan merupakan faktor penyebabnya. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi perspektif masyarakat dalam pengelolaan sampah, ketersediaan fasilitas persampahan di kawasan permukiman dan kemudahan untuk mencapainya, dengan pendekatan penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengelolaan sampah, sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman di kawasan pesisir Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, dilakukan pada pembenahan persepsi masyarakat terlebih dahulu dan penyediaan fasilitas persampahan yang disesuaikan dengan karakteristik permukiman di kawasan pesisir.
PENGARUH KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH TERHADAP POTENSI WISATA DI KELURAHAN HAMADI Hardiansyah S Darmawan; Yannice L M Sitorus; Normalia O Yanthy; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.499 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i1.958

Abstract

Kelurahan Hamadi di Distrik Jayapura Selatan, didorong oleh Pemerintah Kota Jayapura untuk berkembang menjadi objek wisata karena di sana terdapat jembatan Kampung Nelayan Hamadi yang khas dan pasar kerajinan budaya Papua. Namun sebagai kampung nelayan, daerah ini sudah berkembang menjadi kawasan permukiman kumuh yang diperkirakan akan mempengaruhi minat pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kampung Nelayan Hamadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara analisis kuantitatif dan kualitatif serta analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi minat pengunjung adalah sarana dan prasarana baru yang dibangun oleh pemerintah kota dan pemandangan alam Samudera Pasifik di lokasi studi sedangkan keberadaan kawasan permukiman kumuh tidak menyurutkan minat pengunjung untuk berekreasi dan berfoto di sana.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SARMI Batavia E O Yappo; Joko Purcahyono; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.75 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i1.996

Abstract

Kabupaten Sarmi merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Jayapura yang juga melakukan banyak pembangunan pada bidang transportasi. Oleh pemerintah setempat, angkutan pedesaan diadakan untuk memperlancar aktivitas sehari-hari penduduk desa dan pergerakan penduduk desa dari satu tempat ke tempat lain. Akan tetapi masih banyak desa-desa yang belum terjangkau oleh angkutan (65%), yang terlihat dari sedikitnya trayek yang ada di wilayah kabupaten tersebut, dan desa-desa yang sudah dilalui angkutan pedesaan pun diperkirakan masih belum terlayani secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap layanan transportasi di daerah yang sudah dilayani angkutan pedesaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan dengan menggunakan analisis deskriptif. Data primer diperoleh lewat wawancara dengan warga pengguna angkutan pedesaan serta observasi di lapangan dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas warga menggunakan angkutan pedesaan untuk mengangkut hasil pertanian ke pasar di ibu kota kabupaten (50%), penduduk yang melakukan perjalanan berusia antara 10-20 tahun (40%) dengan tujuan bekerja, bersekolah dan lain-lain, penumpang berpendidikan SLTP ke bawah (52%), ongkos angkutan mahal menurut penumpang (73%), penumpang merasakan tidak nyaman menggunakan angkutan umum (55%), dan penumpang menyatakan angkutan umum cukup aman untuk dinaiki (70%). Hanya 17% warga menyatakan layanan angkutan pedesaan memuaskan, sebagian besar warga menyatakan layanan angkutan pedesaan belum memuaskan (83%).
PENGARUH PENINGKATAN AKTIVITAS PEMANFAATAN RUANG TERHADAP KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL MASYARAKAT LOKAL DI KAMPUNG HOLTEKAMP DISTRIK MUARA TAMI KOTA JAYAPURA Desfilson Kambu; Musfira Musfira; Normalia O Yanthy
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.587 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i1.997

Abstract

Kampung Holtekamp merupakan salah satu kampung di Kota Jayapura yang mengalami peningkatan aktivitas pemanfaatan ruang yang cukup pesat. Hal ini terlihat dari perkembangan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat Kampung Holtekamp. Perubahan pemanfaatan ruang berdampak pada berubahnya kondisi ekonomi dan sosial masyarakat lokal di Kampung Holtekamp. Sebelumnya kawasan ini dikenal sebagai hutan sagu, pohon mangrove, pohon cemara serta pohon kelapa dan sesudah pembangunan ruas jalan Hamadi-Holtekamp, kawasan ini berkembang menjadi kawasan terbangun, yang mendukung peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Setelah ada jalan baru tersebut, warga semakin mudah untuk mengakses barang dan jasa, serta mempermudah wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Holtekamp. Hal ini berdampak positif terhadap pendapatan masyarakat lokal. Beberapa anggota masyarakat memperoleh peningkatan pendapatan dari menjual hasil alam, karya kerajinan tangan, dan membuka usaha kecil. Identifikasi pengaruh peningkatan pemanfaatan ruang perlu dilakukan untuk melihat seberapa besar dampak yang terjadi setelah pembukaan kawasan di Distrik Muara Tami ini sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi seberapa jauh perubahan dan peningkatan aktivitas pemanfaatan ruang di Kampung Holtekamp serta pengaruh peningkatan aktivitas tersebut terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat lokal di Kampung Holtekamp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penambahan luas lahan kegiatan pariwisata, perbelanjaan, dan permukiman lebih dari 50%, berkurangnya lahan perkebunan sekitar 33% serta lahan peternakan sekitar 18%. Persentase warga setempat yang mengalami peningkatan pendapatan sekitar 49% dan terjadi peningkatan kondisi sarana prasarana yang signifikan setelah peningkatan aktivitas pemanfaatan ruang di Kampung Holtekamp.