Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KAWASAN PESISIR DISTRIK JAYAPURA UTARA - KOTA JAYAPURA Esterlina V Muabuay; Yannice L M Sitorus; Musfira Musfira; Maria P Pearlyn
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.905 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i1.956

Abstract

Produksi sampah di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, setiap tahun mengalami peningkatan dan sampah yang dihasilkan ini belum dikelola dengan baik oleh masyarakat, sehingga berimplikasi pada kualitas kawasan permukiman, khususnya di kawasan pesisir Distrik Jayapura Utara. Minimnya persepsi masyarakat dalam pengelolaan sampah, minimnya ketersediaan fasilitas persampahan di lokasi studi, dan jarak TPS yang jauh dari pemukiman, diperkirakan merupakan faktor penyebabnya. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi perspektif masyarakat dalam pengelolaan sampah, ketersediaan fasilitas persampahan di kawasan permukiman dan kemudahan untuk mencapainya, dengan pendekatan penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengelolaan sampah, sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman di kawasan pesisir Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, dilakukan pada pembenahan persepsi masyarakat terlebih dahulu dan penyediaan fasilitas persampahan yang disesuaikan dengan karakteristik permukiman di kawasan pesisir.
PENGARUH KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH TERHADAP POTENSI WISATA DI KELURAHAN HAMADI Hardiansyah S Darmawan; Yannice L M Sitorus; Normalia O Yanthy; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.499 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i1.958

Abstract

Kelurahan Hamadi di Distrik Jayapura Selatan, didorong oleh Pemerintah Kota Jayapura untuk berkembang menjadi objek wisata karena di sana terdapat jembatan Kampung Nelayan Hamadi yang khas dan pasar kerajinan budaya Papua. Namun sebagai kampung nelayan, daerah ini sudah berkembang menjadi kawasan permukiman kumuh yang diperkirakan akan mempengaruhi minat pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kampung Nelayan Hamadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara analisis kuantitatif dan kualitatif serta analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi minat pengunjung adalah sarana dan prasarana baru yang dibangun oleh pemerintah kota dan pemandangan alam Samudera Pasifik di lokasi studi sedangkan keberadaan kawasan permukiman kumuh tidak menyurutkan minat pengunjung untuk berekreasi dan berfoto di sana.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SARMI Batavia E O Yappo; Joko Purcahyono; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.75 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i1.996

Abstract

Kabupaten Sarmi merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Jayapura yang juga melakukan banyak pembangunan pada bidang transportasi. Oleh pemerintah setempat, angkutan pedesaan diadakan untuk memperlancar aktivitas sehari-hari penduduk desa dan pergerakan penduduk desa dari satu tempat ke tempat lain. Akan tetapi masih banyak desa-desa yang belum terjangkau oleh angkutan (65%), yang terlihat dari sedikitnya trayek yang ada di wilayah kabupaten tersebut, dan desa-desa yang sudah dilalui angkutan pedesaan pun diperkirakan masih belum terlayani secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap layanan transportasi di daerah yang sudah dilayani angkutan pedesaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan dengan menggunakan analisis deskriptif. Data primer diperoleh lewat wawancara dengan warga pengguna angkutan pedesaan serta observasi di lapangan dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas warga menggunakan angkutan pedesaan untuk mengangkut hasil pertanian ke pasar di ibu kota kabupaten (50%), penduduk yang melakukan perjalanan berusia antara 10-20 tahun (40%) dengan tujuan bekerja, bersekolah dan lain-lain, penumpang berpendidikan SLTP ke bawah (52%), ongkos angkutan mahal menurut penumpang (73%), penumpang merasakan tidak nyaman menggunakan angkutan umum (55%), dan penumpang menyatakan angkutan umum cukup aman untuk dinaiki (70%). Hanya 17% warga menyatakan layanan angkutan pedesaan memuaskan, sebagian besar warga menyatakan layanan angkutan pedesaan belum memuaskan (83%).
PENGARUH PENINGKATAN AKTIVITAS PEMANFAATAN RUANG TERHADAP KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL MASYARAKAT LOKAL DI KAMPUNG HOLTEKAMP DISTRIK MUARA TAMI KOTA JAYAPURA Desfilson Kambu; Musfira Musfira; Normalia O Yanthy
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.587 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i1.997

Abstract

Kampung Holtekamp merupakan salah satu kampung di Kota Jayapura yang mengalami peningkatan aktivitas pemanfaatan ruang yang cukup pesat. Hal ini terlihat dari perkembangan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat Kampung Holtekamp. Perubahan pemanfaatan ruang berdampak pada berubahnya kondisi ekonomi dan sosial masyarakat lokal di Kampung Holtekamp. Sebelumnya kawasan ini dikenal sebagai hutan sagu, pohon mangrove, pohon cemara serta pohon kelapa dan sesudah pembangunan ruas jalan Hamadi-Holtekamp, kawasan ini berkembang menjadi kawasan terbangun, yang mendukung peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Setelah ada jalan baru tersebut, warga semakin mudah untuk mengakses barang dan jasa, serta mempermudah wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Holtekamp. Hal ini berdampak positif terhadap pendapatan masyarakat lokal. Beberapa anggota masyarakat memperoleh peningkatan pendapatan dari menjual hasil alam, karya kerajinan tangan, dan membuka usaha kecil. Identifikasi pengaruh peningkatan pemanfaatan ruang perlu dilakukan untuk melihat seberapa besar dampak yang terjadi setelah pembukaan kawasan di Distrik Muara Tami ini sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi seberapa jauh perubahan dan peningkatan aktivitas pemanfaatan ruang di Kampung Holtekamp serta pengaruh peningkatan aktivitas tersebut terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat lokal di Kampung Holtekamp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penambahan luas lahan kegiatan pariwisata, perbelanjaan, dan permukiman lebih dari 50%, berkurangnya lahan perkebunan sekitar 33% serta lahan peternakan sekitar 18%. Persentase warga setempat yang mengalami peningkatan pendapatan sekitar 49% dan terjadi peningkatan kondisi sarana prasarana yang signifikan setelah peningkatan aktivitas pemanfaatan ruang di Kampung Holtekamp.
STUDI PENGEMBANGAN POTENSI WISATA KALI PANAS DI KAMPUNG KLAYILI KABUPATEN SORONG Ifani Florence Su; Yannice L M Sitorus; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1354.567 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i2.1122

Abstract

Kampung Klayili di Distrik Klayili Kabupaten Sorong memiliki objek wisata berupa mata air panas yang merupakan fenomena langka karena di Papua tidak ada gunung berapi. Air panas keluar dari sebuah gua kecil di tepi sungai dengan luas sumber air panas sekitar 50 m2. Objek wisata Kali Panas Kampung Klayili saat ini belum berkembang, antara lain karena kurangnya promosi dan aksesibilitas jalan menuju lokasi masih rendah. Ketika musim panas jumlah pengunjung meningkat karena akses jalan bisa dilewati kendaraan, sedangkan pada musim hujan akses jalan rusak sehingga jumlah kunjungan berkurang. Pengelolaan objek wisata Kali Panas Klayili dilakukan oleh pemilik-pemilik lahan sekitar sungai yang belum terorganisir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pengembangan objek wisata tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Potensi objek wisata dinilai berdasarkan persepsi responden pengunjung dan strategi pengembangan dikaji dengan menggunakan metode SWOT. Upaya pengembangan dilakukan dengan meningkatkan kualitas jalan menuju lokasi objek wisata, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengelola objek wisata agar menjadi tenaga yang profesional di bidang pariwisata, serta membangun sarana prasarana pendukung aktivitas pariwisata di lokasi studi.
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DI DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Esmiralda Kogoya; Musfira Musfira; Joko Purcahyono; Maria Patricia Pearlyn
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.047 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i2.1146

Abstract

Distrik Sentani merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Jayapura yang menjadi terkenal sejak diselenggarakannya Festival Danau Sentani pada tahun 2007 oleh pemerintah daerah setempat. Potensi wisata Distrik Sentani ada pada kampung/kelurahan yang memiliki keunikan sumber daya alamnya masing-masing. Objek wisata di Kawasan Sentani yang sering dikunjungi adalah: Pegunungan Cycloop, Monumen Mac Arthur dan Bukit Kolang-Kaling. Pada tahun 2020 ada penambahan satu kawasan wisata pesisir Danau Sentani, yaitu Kampung Yoboi. Kunjungan pariwisata pada Distrik Sentani tercatat hingga Agustus 2020 telah menurun menjadi sebesar 20,919% sementara jumlah kunjungan pada tahun 2019 mencapai 41,156 % dari total kunjungan wisatawan di Kabupaten Jayapura. Walaupun pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama turunnya jumlah kunjungan wisata dalam dua tahun terakhir ini tetapi tetap perlu diupayakan pengembangan pada kawasan wisata Distrik Sentani agar aktivitas wisata dapat ditingkatkan lagi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana pengembangan kawasan wisata Distrik Sentani dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Data penelitian diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan atau dikumpulkan dari berbagai sumber terkait aktivitas wisata di Distrik Sentani. Rencana pengembangan kawasan wisata Distrik Sentani lebih ditekankan pada penyediaan sarana-prasarana pendukung aktivitas wisata agar objek wisata lebih mudah diakses dan pengunjung dapat lebih lama menghabiskan waktunya di sana.
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH DI DISTRIK YAPEN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Musfira Musfira; Joko Purcahyono
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 12 No 1 (2023): PORTAL SIPIL
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jps.v12i1.1237

Abstract

Distrik Yapen Selatan, yang merupakan ibu kota Kabupaten Kepulauan Yapen, dengan tingkat kepadatan penduduk relatif lebih tinggi bila dibandingkan distrik-distrik lain, memiliki sarana-prasarana sampah yang masih belum memadai. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian strategi pengelolaan sampah di Distrik Yapen Selatan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta menggunakan metode analisis deskriptif dan metode SWOT. Data primer diperoleh melalui observasi di lapangan dan wawancara dengan pihak terkait. Data sekunder terdiri dari informasi demografi, infrastruktur, dan kebijakan yang terkait dengan pengelolaan sampah di daerah studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengoptimalkan layanan persampahan perlu didukung dengan strategi pengelolaan sampah yang fokus pada perkuatan faktor internal seperti: penambahan jumlah fasilitas TPS, sosialisasi dampak membuang sampah sembarangan dan manfaat retribusi kebersihan bagi keberlanjutan penyelenggaraan pengelolaan persampahan di kota, dan sosialisasi konsep pengolahan dan pengurangan sampah, yang juga dapat memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat.
SOSIALISASI DAMPAK ALIH FUNGSI KAWASAN HUTAN LINDUNG DI DISTRIK ABEPURA Musfira M.; Maria Patricia Pearlyn
JURNAL ABDIMAS DINAMIS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Abdimas Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat USTJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/abdimas.v1i1 Januari.564

Abstract

Kawasan hutan lindung merupakan wilayah penting dalam menjaga hutan dan cagar alamyang ada, tetapi rentan terhadap gangguan karena wilayah ini mudah berubah baik dalamskala temporal maupun spasial. Perubahan di wilayah hutan lindung dipicu karena adanyakegiatan seperti permukiman dan perumahan, lahan pertanian budidaya hutan konsevasisebagai tempat bangunan. Hal tersebut merupakan aktifitas manusia dalam menciptakanruang-ruang terbangun dan akhirnya sering mengakibatkan masalah dalam kawasanhutan yang sudah di lindungi.Hutan Lindung Kota Jayapura memiliki luas kurang lebih 6.634 Ha yang terletak di 4Distrik diantaranya Hutan Lindung Abepura di Distrik Abepura dan Heram, HutanLindung Pegunungan Djar di Distrik Muara Tami, hutan Lindung Bougenville di DistrikMuara Tami dan Hutan Lindung di Taman Wisata Alam Teluk Youtefa di Distrik JayapuraSelatan dan yang terakhir di Distrik Abepura, yaitu sepanjang ruas jalan ring roadJayapura-Sentani dan jalan Hamadi Holtekamp.Masyarakat yang berada di Distrik Abepura memanfatkan lahan hutan lindung yangtersedia sebagai ladang berkebun dan bermukim untuk memenuhi kebutuhannya. Aktifitasperladangan tersebut dilakukan ˃ 10 tahun dan merupakan kebiasaan masyarakat yangberada di tempat tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan pada kawasan hutan lindungabepura menunjukan bahwa pada daerah tempat bermukim sering terjadi banjir/longsordan sebagainya.