Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya

PENERAPAN RADIASI MULTIGAMMA UNTUK PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH LOKAL TIMOR Kadek A. C. Adelia; Bartholomeus Pasangka; Minsyahril Bukit
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.755 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian penerapan radiasi multigamma untuk pengembangan bawang bawang putih lokal Timor. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis yang tepat dalam radiasi multigamma pada bawang putih lokal Timor serta memperoleh varietas benih bawang putih lokal Timor yang unggul dengan menggunakan Radiasi Multigamma. Metode yang digunakan yaitu dosis radiasi mutigamma dengan 7 perlakuan yaitu 1) tanpa radiasi, 2) 1000 rads, 3) 1500 rads, 4) 2000 rads, 5) 2500 rads, 6) 3000 rads. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan dosis radiasi yang terbaik untuk tanaman bawang putih lokal Timor adalah 1500 rads. Karakter fisis unggul yang diperoleh meliputi tumbuh lebih cepat, umur tanaman lebih singkat 16 mst, diameter siung lebih besar 1,06 cm , massa per 25 siung lebih besar 30,8 gram. Kata kunci: radiasi multigamma; bawang putih lokal; dosis ABSTRACT It has been done research about application of multigamma radiation techniques for breading of local union from Timor. The aims of research were to obtain fit variety of local union from Timor by using multigamma radiation, and to determine the exact radiation dose in the breading of local union from Timor. The method used of this research was multigamma radiation dose, which were consist of 6 treatments ie 1) no radiation, 2) 1000 rads, 3) 1500 rads, 4) 2000 rads, 5) 2500 rads, 6) 3000 rads. The result of this research showed that the best radiation dose for local union from Timor was 1500 rads. The superior physical characteristics obtained comprise of : the growth is faster , the age of plant is 16 weeks shorter after breading, diameter of clove is large than 1,06 cm, mass per 25 cloves is large than 30,8 grams. Keywords: multigamma radiation; local onion; dose
PEMETAAN DISTRIBUSI PAPARAN RADIOISOTOP PADA DAERAH PERSAWAHAN DI OESENA AKIBAT KONTAMINASI DARI SUMBER RADIOISOTOP Maria E. S. Bere; Bartholomeus Pasangka; Hadi Imam Sutaji
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.387 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian di wilayah persawahan Desa Oesena Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang mengenai paparan radioisotop alam. Tujuan penelitian ini memetakan distribusi paparan radioisotop pada wilayah persawahan yang diduga terkontaminasi radioisotop dari bukit setan. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari observasi, mapping, dan analisis interpretasi data. Data yang diperoleh dalam penelitian di lapangan adalah nilai cacah radiasi permenit(cpm), elevasi dan data lintang bujur, data-data ini yang kemudian digunakan untuk membuat peta distribusi. Peta dibuat menggunakan software surfer 11. Hasil penelitian menunjukkan nilai cacah radiasi tertinggi adalah 33 cpm dan terendah adalah 8 cpm. Setelah dipetakan diketahui luas wilayah dengan nilai cacah tinggi pada 2 wilayah yaitu 736 m2 dari luas keseluruhan 33.024 m2 pada wilayah A dan 128 m2 dari luas keseluruhan 21.168 m2 pada wilayah B, dengan akumulasi tertinggi wilayah A berada pada bagian barat, dan wilayah B berada pada bagian timur. Cacah radiasi pada lokasi persawahan masih berada pada batas toleransi sesuai standar bahaya minimum (33 cpm) sesuai yang diperbolehkan. Kata kunci : Radioisotop, Cpm. Abstract Has conducted research in the area of the rice field at Oesena Village, Sub-district of Amarasi, Kupang Regency, Nusa Tenggara Timur. for exposure to natural radioisotopes. The aims of research to map the distribution of the radioisotope in the rice-fields exposure suspected to be contaminated radioisotope of the hill demons. The method used consists of observation, mapping, and analysis of data interpretation. The data obtained in research in the field is the value of the radiation count per minute (cpm), elevation and latitude and longitude of data, these data are then used for producing a map of the distribution. The results showed the highest radiation count value is 33 cpm and the lowest is 8 cpm. Having mapped the known area of high count value in two areas, namely 736 m2 of total area 33.024 m2 and 128 m2 of total area of 21.168 m2, with the highest accumulation region 1 is located in the western part, and a second region located on the eastern side. Chopped radiation on the location of rice fields are still within the tolerance limits according to the standard minimum hazard (33 cpm) as allowed. Keywords : Radioisotopes, Cpm.
KAJIAN AKTIVITAS JENIS MASSA KANDUNGAN RADIOISOTOP DALAM SAMPEL SUMBER AIR PANAS DI ULUMBU DESA WEWO KECAMATAN SATARMESE KABUPATEN MANGGARAI TENGAH Yasinta Kresnawati; Bartholomeus Pasangka; Redi K. Pingak
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.846 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian kandungan radioisotop dalam sampel sumber air panas di desa Wewo kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interval aktivitas jenis massa radioisotop, tingkat kontaminasi dan lokasi penyebaran radioisotop yaitu dengan survei, pengambilan data dan sampel, serta analisis laboratorium, dan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan interval aktivitas jenis massa radioisotop dalam sampel air adalah 2,216x10-3μCi/gram sampai dengan 1,095 x 10-7μCi/gram. Untuk daerah kontaminasi pada lokasi PLTU Ulumbu dan Kawah Ulumbu Tingkat kontaminasi radioisotop di lokasi penelitian tergolong daerah kontaminasi alpha tinggi (sampel 1 dan 2), di perusahan PLTU Ulumbu. Pada titik pengambilan sampel (15, 19, 21, 23) di kawah Ulumbu merupakan kontaminasi alpha sedang dan kontaminasi beta rendah. Sedangkan titik pengambilan sampel 3, 4, 6, 7, 8 dan 10 merupakan daerah kontaminasi tinggi untuk radiasi alpha yang menyebar secara merata pada Perusahan PLTU Ulumbu. Daerah pengambilan sampel 5 dan 9 merupakan daerah kontaminasi sedang untuk radiasi alpha dan kontaminasi rendah untuk radiasi beta. Sedangkan titik pengambilan sampel 11 sampai 25 di Kawah Ulumbu memiliki kontaminasi alpha rendah dan kontaminasi beta rendah yang sebarannya secara merata. Kata kunci: Radioisotop, Aktivitas Jenis Massa, Kontaminasi Abstract Study Of Types Activity Radioisotope Content In Reservoir Sample At Ulumbu Desa Wewo Kecamatan Satarmese Center Manggarai Regency. Study of types activity mass radioisotope content in reservoir sample at desa Wewo district Satarmese center of Manggarai regency has been done. The aims of this study are to determine radioisotop mass types activity interval, contamination level and the spreading location radioisotope by surveying, sampling, laboratory analyse and intepretation. The results showed that radioisotope mass type activity interval in sample water are 2,216x10­-3μCi/gram to 1,095 x 10-7μCi/gram. To the contaminated area at PLTU Ulumbu location and Ulumbu crater, level of radioisotope contamination at the survey location is include to the high alpha contamination (sample 1 and sample 2) at PLTU Ulumbu. At the sampling points (15, 19, 21,23) at Ulumbu crater the intermediate alpha contamination and low betha contamination. Whereas sampling points of 3, 4, 6, 7, 8 and 10 are the area of high contamination for alpha radiation, spreading equally at PLTU Ulumbu. The sampling points of 5 and 9 are the intermediate contamination area for alpha radiation and low intermination for betha radiation. Whereas the sampling points of 11 to 25 at the Ulumbu crater have the low alpha and betha contamination, which its spreading equally. Keywords: Radioisotop, mass type activity, contamination.
ANALISIS AKTIVITAS JENIS RADIOISOTOP DALAM SAMPEL AIR SUMUR DI DESA SUAI KECAMATAN MALAKA TENGAH KABUPATEN MALAKA Veronika Hoar Seran; Albert Zicko Johannes; Bartholomeus Pasangka
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.669 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i1.591

Abstract

ABSTRAK Interval nilai aktivitas jenis massa kandungan radioisotop dalam sampel air sumur di Desa Suai Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka adalah 17,360 x s/d 0,1042. Berdasarkan perhitungan cacah per menit sampel laboratorium, hasil yang didapatkan melebihi ambang batas dosis radiasi yang diperbolehkan untuk persyaratan air minum(permenkes no:492/ menkes/ per/ IV/ 2010) tanggal 19 April 2010 yaitu: β= 2,7 xµCi/gram dan α = 0,27 xµCi/gram yang berasal dari radiasi Beta dan Alpha. Hasil menunjukkan adanya kontaminasi alpha tinggidan kontaminasi beta sedang di titiksumur 15.2 dengan nilai 17,360 x, kontaminasi alpha sedang dan kontaminasi beta rendah di titik sumur 1.2,2 - 14, 15.1, 17 - 19, 20.2 dengan nilai 1,31s/d 8,82 serta kontaminasi alpha rendah dan kontaminasi beta rendah di titik sumur 1.1, 16, 20.1 dengan nilai 0,14 s/d 9,96 pada lokasi penelitian tersebut. Kata kunci :Radioisotop, AktivitasJenis Massa, Kontaminasi radioaktivitas ABSTRACT The interval value of radioisotope mass specific activity in well water at Suai village the Middle Malaka Subdistric,Malaka Regency, was 17,360 x to 0,1042.Based on the counts per minute calculation of laboratory samples,the results obtained exceeds water threshold requirementallowed (permenkes no:492/menkes/per/IV/19April 2010), that is: β= 2,7 xµCi/gram and α = 0,27 xµCi/gram which from Beta and Alpha radiation.The results show a high alphacontaminationand medium Beta contamination at sample point 15.2,with value 17,360 am , the medium alpha contamination and low Beta contamination at samples point 1.2,2-14,15.1,17-19,20.2 with value 1,31s/d 8,82 and also the low alpha contaminationand lowbeta contamination at samples point 1.1, 16, 20.1 with value 0,14to 9,96 for the research location. Keywords:Radioisotope,Mass Specific Activity, Radiosctivity Contamination.
PEMANFAATAN RADIASI MULTIGAMMA NUKLIR DALAM MENGEMBANGKAN KACANG ARBILA (Paceolus lunatus) TIPE MENJALAR ASAL CAMPLONG KECAMATAN FATULEU KABUPATEN KUPANG Venchy S. Banafanu; Abdul Wahid; Bartholomeus Pasangka
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.575 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i1.597

Abstract

ABSTRAK Kacang Arbila (phaseolus lunatus) merupakan salah satu leguminosa asli Nusa Tenggara Timur (NTT)‚ khususnya di Kecamatan Fatuleu yang memiliki peranan yang cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat‚ yang memliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan juga sebagai tambahan pendapatan bagi masyarakat. Tingkat produktivitas Kacang Arbila dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: penggunaan varietas unggul‚ kesuburan tanah‚ serta teknik budidayanya. Faktor – faktor ini yang mendorong pertumbuhan Kacang Arbila secara optimal‚ sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik teknik radiasi multigamma yang terdiri dari 5 unsur: Cd-109‚ Co-60‚ Cs-137‚ Mn-54‚ dan Sn-113‚ dalam pengembangan tanaman kacang Arbila lokal tipe menjalar di daerah Camplong‚ dan mengetahui karakteristik fisis unggul hasil radiasi multigamma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu radiasi multigamma meliputi 8 perlakuan yaitu tanpa radiasi‚ 1000 radiasi‚ 1500 radiasi‚ 2000 radiasi‚ 2500 radiasi‚ 3000 radiasi‚ 3500 radiasi‚ dan 4000 radiasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan dosis radiasi terbaik untuk tanaman Kacang Arbila lokal adalah 4000 rads. Karakter fisis unggul yang diperoleh meliputi tumbuh lebih cepat‚ tinggi tanaman 2‚65cm‚ umur tanaman lebih singkat73 hst‚ jumlah produksi lebih besar 39‚7 gram dan kandungan protein 33‚43%. Kata kunci : Kacang Arbila dan radiasi multigamma. ABSTRACT protein content is 33‚ Arbilabean (phaseolus lunatus) is one of East Nusa Tenggara (NTT) original leguminosa‚ specially in Fatuleu subdistrick which has important owning role to fulfill human need‚ which has high-grade of owning content of nutriant and also supporting human income. Productivity level of Arbilabean was influenced by many factors‚ for exampls : the usage of pre-eminent varieties‚ fertilities of land and also conservancy tecnique. Those factors were push forward optimal growth of Arbilabean ‚ so that it was obtained maximal crops. The aim of research is to know the best dose of multigamma radiation tecnique wich consists of 5 elemens : Cd-109‚ Co-60‚ Cs-137‚ Mn-54‚ and Sn-113 for development local Arbilabean on creep type in Camplong area and to know pre-aminent physical characteristic by multigamma radition. The method used in this research was multigamma radiation‚ coverred 8 treatments i-e : without rads‚ 1000 rads‚ 1500 rads‚ 2000 rads‚ 2500 rads‚ 3000 rads‚ 3500 rads‚and 4000 rads. The result of this research was indicated that using the best dose of radiation for the crops of local Abilabean is 4000 rads. Physical characteristic pre-eminent wich obtained cover to grow quckly was high 2‚65 cm‚ crops age is briefer 73 day after cultivation (dac)‚high of total production is 39‚7gram and 43%. Keywords: local Arbilabean and multigamma radiation.
PENGGUNAAN RADIASI MULTIGAMMA UNTUK REKAYASA GENETIK TANAMAN SORGUM LOKAL ASAL NIKI-NIKI SOE Yohanes Cacur; Jonshon Tarigan; Bartholomeus Pasangka
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.256 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.608

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode radiasi multigamma untuk rekayasa genetik pada tanamn sorgum lokal asal Niki-Niki Soe di Desa Penfui, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis yang tepat untuk pengembangan sorgum lokal dengan produksi tinggi dan menentukan karateristik bakal unggul tanaman sorgum yang diradiasi sumber multigamma serta mengestimasi peningkatan produksi tanaman sorgum yang dikembangkan dengan iradiasi multigamma. Karateristik bakal unggul yang lebih baik pada dosis 3000 rads dibandingkan dengan 4000 rads dan 2000 rads. Estimasi peningkatan sorgum lokal ditunjukkan pada dosis 3000 rads meningkat 16.83% berbeda dibandingkan dengan dosis 4000 rads dan 2000 rads masing-masing mencapai 9.02% dan 2.33%. Kata kunci: pemulian, sorgum, radiasi, multigamma Abstract THE USE OF MULTIGAMMA RADIATION FOR GENETIC ENGINEER LOCAL SORGUM PLANTS FROM NIKI-NIKI SOE A research has been done to use multigamma radiaton methods for genetic engineer to local sorgum plants from Niki-Niki Soe in Desa Penfui, Subdistrict Kupang Tengah, Regency Kupang. The purpose of this research is to determine the right dose for the development of local sorgum with high production and to determine the characteristic of the excellent shoot of sorgum plants that radiated by multigamma source also to estimate upgrading production of sorgum plants that have been develop by multigamma radiation. The result of the research shows that the right dose for the preservation of sorgum plants are range around 3000 rads and 4000 rads. The upgrading estimation on local sorgum was shown on the dose of 3000 tads which increased 20,2% differ with the dose of 4000 rads and 2000 rads which each of it increased about 9.92% and 2.38%. Keywords: Preservation, Sorgum, Radiation, Multigamma
INVESTIGASI KANDUNGAN RADIOISOTOP DALAM SAMPEL SUMBER MATA AIR DI DESA LALETEN KECAMATAN WELIMAN KABUPATEN MALAKA Pascoleta Inacio; Albert Zicko Johannes; Bartholomeus Pasangka
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.31 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.610

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian untuk memeriksa kandungan radioisotop dalam sampel sumber mata air di Desa Laleten Kecamatan Weliman Kabupaten Malaka. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interval dan tingkat aktivitas jenis massa kandungan radioisotop dari sumber air minum lokal dan kemudian dibandingkan dengan standar untuk tingkat kontaminasi dan standar ambang batas dosis radiasi yang diperbolehkan untuk persyaratan air minum (Permenkes RI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode sampling. Sampel dari lapanga dipanaskan dan dikeringkan di laboratorium setelah itu dicacah menggunakan alat Detektor Geiger Muller dalam jangka waktu 5 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan interval aktivitas jenis massa dari sampel adalah 2,363 × 10-5 μCi/gram sampai dengan 9,455 × 10-5 μCi/gram. Tingkat kontaminasi radioisotop di lokasi penelitian tergolong daerah kontaminasi radiasi alpha sedang dan radiasi beta rendah. Sedangkan air yang bersumber dari mata air weliman tidak layak digunakan sebagai air minum berdasarkan standar Permenkes RI. Kata kunci: Radioisotop, Aktivitas Jenis Massa, Daerah Kontaminasi, Dosis Radiasi, Air. Abstract [Title: Please Type Title of Article in English in here and Bold formated] Research has been conducted to examine the radioisotope content in spring water samples in Laleten Village, Weliman District, Malaka Regency. This study aims to determine the interval and the level of mass specific activity of radioisotope content from local drinking water sources and then compared with the standard for contamination levels and the standard for radiation dose thresholds allowed for drinking water requirements (Permenkes RI).The method used in this study is the sampling method. Samples from the fields are heated and dried in the laboratory after which they are counted using a Geiger Muller Detector for 5 minutes. The results of this study indicate the interval of mass specific activity from the sample is 2.363 × 10-5 μCi / gram up to 9.455 × 10-5 μCi / gram. The level of radioisotope contamination at the study site was classified as a medium-alpha radiation and low- beta radiation contamination area. Whereas water sourced from Weliman spring is not suitable for use as drinking water based on the Permenkes RI standard. Keywords: Radioisotopes, Mass Specific Activities, Contamination Areas, Water, Radiation Doses.
KAJIAN KANDUNGAN RADIOISOTOP ALAM DALAM SAMPEL BATUAN DI DESA OBEN BAUN KUPANG BARAT DENGAN TEKNIK ANALISIS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN Maria Selviana Tay; Albert Z. Johannes; Laura A. S. Lapono; Bartholomeus Pasangka
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.924 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.620

Abstract

Abstrak Masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah pemetaan dan analisis aktivitas jenis massa kandungan radioisotop dalam deposit mineral di Desa Oben Baun Kupang Barat. Tujuan Penelitian meliputi: menentukan kisaran cacah radiasi radioisotop alam di beberapa titik pengukuran di lapangan dan pengukuran di laboratorium, menentukan kisaran aktivitas jenis massa (C) kandungan radioisotop dalam sampel batuan, memetakan sebaran cacah dan aktivitas jenis massa radioisotop pada luasan daerah tertentu yang terjangkau survei di lapangan, dan mengestimasi tingkat kontaminasi radioaisotop pada lingkungan. Metode penelitian meliputi: observasi/ survei, mapping, sampling, analisis, interpretasi. Hasil-hasil penelitian: Kisaran cacah radiasi nuklir radioisotop di lapangan dan dilaboratorium dalam deposit mineral di Oben Baun Kupang Barat berturut-turut berkisar antara 15 cpm sampai dengan 93 cpm dan 28 cpm sampai dengan 92 cpm. Kisaran aktivitas jenis massa (C) kandungan radioisotop dalam 45 cuplikan sampel batuan di Oben Baun Kupang Barat berkisar antara 0,099 x 10-5 µCi/gram sampai dengan 0,316 x 10-5 µCi/gram. Sebaran atau distribusi kandungan radioisotop di Desa Oben Baun Kupang Barat yang dapat dijangkau survei terdistribusi lebih tinggi dari arah timur dan cenderung menurun ke arah barat. Distribusi tersebut masih cenderung tinggi ke arah utara di bagian timur lokasi survei. Kontaminasi radioisotop pada lingkungan masih tergolong kontaminasi rendah untuk radiasi alpha dan beta, dan secara umum cacah radiasi radioisotop di lapangan masih bersesuaian dengan batas toleransi, walaupun perlu diwaspadai beberapa titik ukur dengan cacah radiasi melebihi standar. Kata Kunci: Radioisotop, Aktivitas Jenis Massa, Daerah Kontaminasi. Abstract The main problem studied in this research was mapping and analizing of mass specific activity of radioisotope content in mineral deposit at Oben Village Baun West Kupang. The aims of research comprise of: to determine radiation counts range of natural radioisotope at several measurement points at field and Laboratory, to determine counts and massa specific activity range of radioisotope content in rocks sample, to map distribution of counts and mass specific activity on area which was reached of field survey, and to estimate contamination level of radioisotope on environment. The methods of research consists of: Observatlion/ surveying, mapping, sampling, analyis, and interpretation. The results of research: The counts range of nuclear radiation of radioisotope at field and laboratory in mineral deposit at Oben Baun West Kupang in succession revolved between 15 cpm up to 93 cpm and 28 cpm up to 92 cpm. The range of mass speciific activity of radioisotope content in 45 rock samples at Oben Baun West Kupang revolved berween 0,099 x 10-5µCi/gram up to 0,316 x 10-5 µCi/gram. The distribution of radioisotope content at Oben Village Baun West Kupang which can be reached survey higher distributed from east direction and inclined decrease to west direction. These distribution still high inclined to nort direction at east part of survey location. Radioisotope contamination on environment still classified low contamination for alpha and beta radaition, and generally radiation counts of radioisotope at the field still to be appropriated with tolerance limit, although was necessary waried several measurement points with radiastion counts exceed of standard. Keywords : Radioisotope, Mass Type Activity, Area Contamination.
PEMETAAN DISTRIBUSI KANDUNGAN RADIOISOTOP DI DAERAH PERKEBUNAN UBI KAYU DI NUABOSI ENDE FLORES Yohanes Jean Del Rosario Lake; Bartholomeus Pasangka; Jehunias Leonidas Tanesib
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1300.944 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v4i2.975

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian di wilayah perkebunan ubi kayu Desa Ndetundora III Nuabosi Kecamatan Ende Kabupaten Ende mengenai pemetaan distribusi kandungan radioisotop. Tujuan penelitian ini menentukan interval cacah radiasi dan temperatur di daerah perkebunan, memetakan distribusi kandungan radiosotop di daerah perkebunan berdasarkan cacah radiasi dan temperatur serta mengestimasi luas daerah yang cacah radioisotopnya cukup tinggi. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari observasi, mapping, analisis dan interpretasi data. Data yang diperoleh dalam penelitian di lapangan adalah nilai cacah radiasi permenit (Cpm), temperatur tanah, elevasi dan data lintang bujur, data-data ini yang kemudian digunakan untuk membuat peta. Hasil penelitian diperoleh bahwa distribusi kandungan radioisotop di lokasi berkisar dari 11 cpm - 22 cpm dan temperatur berkisar dari 22oC - 31oC. Keseluruhan area penelitian memiliki kadar radiasi yang rendah. Kontaminasi radioisotop pada lingkungan masih tergolong rendah dan secara umum cacah radiasi dan temperatur masih berada pada batas toleransi. ABSTRACT [Title: Distribution Mapping Of Radioisotop Content In Wooden Sweet Plant Areas In Nuabosi Ende Flores] Research has been carried out in the cassava plantation area of ​​Ndetundora III Nuabosi Village, Ende Sub-district, Ende Regency about the distribution mapping of radioisotope content. The purposes of this study are; first, to determine the interval of radiation counts and temperatures in the plantation area: Second, to map the distribution of radioisotope content in the plantation area based on radiation counts and temperature; Third, to estimate the area with a high radioisotope count. The research method that used in this study consists of observation, mapping, analysis and interpretation of data. Data obtained in the field of research are the value of radiation counts per minute (Cpm), soil temperature, elevation and latitude longitude data, these data are then used to make maps. The results showed that the distribution of radioisotope content in the research sites based on radiation counts, ranged from 11 cpm - 22 cpm and temperatures ranged from 22oC - 31oC. The entire research area has low radiation levels. Radioisotope contamination in the environment is still classified as low contamination and generally the radiation count and temperature are still at the tolerance limit.
PENGEMBANGAN KEDELAI LOKAL ASAL ALOR MENGGUNAKAN METODE IRRADIASI MULTIGAMMA (NUKLIR) YANG TOLERAN KONDISI LINGKUNGAN YANG BURUK DENGAN CURAH HUJAN YANG RELATIF RENDAH DAN PRODUKSI MENINGKAT Dewinta Kristin Dakapuling; Bartholomeus Pasangka; Jonshon Tarigan
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.707 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v4i1.1433

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode irradiasi multigamma untuk rekayasa genetik pada tanaman kedelai lokal asal Alor di Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola Kabupaten Alor. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kacang kedelai lokal asal Alor dengan aplikasi irradiasi multigamma untuk mendapatkan varietas bakal unggul yang dapat beradaptasi dengan kondisi curah hujan yang relatif rendah dan produksi meningkat dan menentukan dosis yang tepat untuk memperoleh varietas kacang kedelai unggul, serta mengiventarisasi karakteristik unggul kacang kedelai hasil irradiasi multigamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis yang tepat pada pemulihan tanaman kedelai berkisar antara 2000 rads-3000 rads. Karateristik bakal unggul yang lebih baik pada dosis 3000 rads dibandingkan dengan 2000 rads dan 4000 rads. Estimasi peningkatan produksi kedelai lokal Alor ditunjukkan pada dosis 3000 rads dan 2000 rads meningkat yakni masing-masing 47,3% dan 42,8% berbeda dibandingkan dengan dosis 4000 rads yang mencapai 23,2%. Kata kunci: Kedelai; Irradiasi; Multigamma Abstract Development of Local Soybean from Alor using Multigamma Irradiation Method (Nuclear) Tolerant Condition of Rain Low Relative and Production Increased. Had been researched by using a multi gamma irradiation method for genetic engineering on local soybean plant from Alor in Kabola Sub-District, Kabola District Alor Regency was done. This research aims to develop local soybean from Alor with multigamma irradiation application to obtain superior varieties that can adapt to low relative rainfall conditions and increased production and determine the appropriate dose to obtain superior soybean varieties, as well as to inventory the superior characteristics of soybean result of multigamma irradiation. The results showed that the exact dosage of soybean crop recovery ranged from 2000 rads-3000 rads. Characteristics would be superior at doses of 3000 rads compared to 2000 rads and 4000 rads. The estimated increase in local soybean production Alor shown at doses of 3000 rads and 2000 rads increased by 47.3% and 42.8% respectively compared to the dose of 4000 rads which reached 23.2%. Keywords: Soybean; Irradiation; Multigamma