Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Agro Nusantara

EFISIENSI PEMASARAN BUAH DUKU (Lansium domesticum Corr) ( Studi Kasus : Desa Serbananti Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai) Rima Wahyuni Sinaga; Ernita Tarigan; Leni Handayani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.937 KB)

Abstract

Metode analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif yaitu mengumpulkan, mengklarifikasi, menganalisa dan menginterprestasikan data, sehingga memberikan suatu gambaran mengenai masalah yang diteliti. Untuk menganalisa besarnya margin pemasaran maka digunakan rumus sebagai berikut: Mji= Psi-Pbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang dapat memberikan petani keuntungan yang lebih besar adalah petani yang memasarkan duku dengan menggunakan jalur pemasaran yang lebih singkat seperti saluran I. margin pemasaran pada saluran pemasaran I sebesar Rp 3.000 terdapat pada pedagang pengumpul dengan profit Rp 1.300/kg. Dan sebesar Rp 3.000/kg pada pedagang pengecer dengan profit sebesar Rp 1.000/kg . Margin pemasaran pada saluran pemasaran II sebesar Rp 3.000/kg terdapat pada pedagang pengumpul dengan profit Rp 1.300/kg. Dan sebesar Rp 1.200/kg pada pedagang antar daerah dengan profit sebesar Rp 1.200 dan pada pedagang pengecer Rp 3.000 dengan profit margin sebesar Rp 1.000. Harga jual tertinggi ditetapkan pedagang pengecer kepada konsumen yaitu sebesar Rp 18.000/kg pada saluran I. Sedangkan harga jual tertinggi ditetapkan pedagang pengecer kepada konsumen yaitu sebesar Rp 20.000/kg pada saluran II. Nilai efisiensi pemasaran pada saluran I sebesar 20,55% pada saluran II sebesar 27,5% ini menunjukkan bahwa semua jalur pemasaran duku pada daerah penelitian telah efisien. Namun saluran II merupakan saluran yang efisien.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PERSAWAHAN MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG Muhammad Husni Marpaung; Leni Handayani; Sugiar
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.195 KB) | DOI: 10.32696/jan.v1i2.899

Abstract

Ahli fungsi lahan juga dapat terjadi oleh karena kurangnya insentif pada usahatani lahan sawah yang diduga akan menyebabkan terjadi alih fungsi lahan ke tanaman pertanian lainnya. Permasalahan tersebut diperkirakan akan mengancam kesinambungan produksi beras nasional. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1).Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit di daerah penelitian (2).Seberapa besar pengaruh faktor-faktor terjadinya alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit di daerah penelitian.Metode yang digunakan adalah metode analisis regres linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan padi sawah menjadi perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Hamparan Perak yakni : pengeluaran petani yaitu dengan nilai signifikan t (0.002) lebih kecil dari nilai sebesar 0.05 dengan α 5 %, pendapatan petani berpengaruh positif terhadap alih fungsi lahan yaitu thitung (0,028) lebih kecil dari nilai ttabel 0,05 dengan α 5 %, produktivitas padi sawah berpengaruh positif terhadap alih fungsi lahan yaitu t hitung (0,001) lebih kecil dari nilai t table 0.05 dengan α 5 %dan luas lahan yang dimiliki petani berpengaruh signifikan terhadap alih fungsi lahan yaitu t hitung (0,012) lebih kecil dari nilai t table 0.05 dengan α 5 %,dengan demikian hipotesis diterima.
ANALISIS USAHATANI DAN SISTEM PEMASARAN JAGUNG HIBRIDA DI KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG Rio Darmansyah; Leni Handayani; Nomi Noviani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.353 KB) | DOI: 10.32696/jan.v1i2.901

Abstract

Permintaan jagung di Indonesia terus meningkat, baik untuk pangan sebagai sumber karbohidrat juga merupakan bahan baku industri pangan. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih 50% kebutuhan nasional. Peningkatan kebutuhan jagung terkait dengan makin berkembangnya usaha peternakan, terutama unggas. Sementara itu produksi jagung dalam negeri belum mampu memenuhi semua kebutuhan, sehingga kekurangannya dipenuhi dari jagung impor. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Melihat pendapatan yang diterima petani jagung hibrida di daerah penelitian, Kelayakan usahatani jagung hibrida di daerah penelitian dan Sistem pemasaran jagung hibrida di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yaitu penelitan dengan cara mendeskripsikan keadaan di lapangan dari sejumlah individu yang di wawancara secara langsung. yang dijadikan sampel dengan menggunakan kuisioner dengan menganalisis usahatani dengan menggunakan rumus pendapatan, kelayakan dan saluran serta margin pemasaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa keuntungan yang diterima petani jagungdi daerah penelitian sebesar Rp. 10.098.216 /musim tanam. Usahatani jagung layak diusahakan dengan nilai R/C rasio lebih besar dari 1 yaitu 4,53 > 1 artinya bahwa keuntungan yang diperoleh petani 4,53 kali lipat dari biaya produksi yang dikeluarkan. Saluran distribusi yang menguntungkan dalam pemasaran jagung adalah petani menjual ke Pedagang Pengumpul Desa kemudian menjual ke Pedagang Pengecer dan selanjutnya Konsumen membeli jagung dari Pedagang pengecer
ANALISIS BIAYA PRODUKSI USAHATANI KAKAO (Thebroma cacao L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI Chairul Syahnan; Leni Handayani; Dian Habibie
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.663 KB) | DOI: 10.32696/jan.v2i1.1171

Abstract

Perkebunan kakao merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi masyarakat di Desa Pintu Alas Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara. Hal ini disebabkan karena rata-rata penduduk di Desa Pintu Alas hanya mengandalkan kegiatan pertanian mereka sebagai sumber pendapatannya. Apalagi dengan kondisi usahatani seperti sekarang ini, biaya produksi semakin meningkat tanpa diimbangi oleh peningkatan harga jual produk yang seimbang. Sudah dapat dipastikan bahwa kondisi perekonomian mereka akan semakin baik. Fokus penelitian ini adalah mengetahuipengaruh biaya produksi, keuntungan dan kelayakan usahatani kakao di daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu Regresi Linier Berganda. Secara serempak (Uji F) biaya produksi luas lahan, biaya bibit, biaya peralatan, biaya pestisida, biaya pupuk dan biaya tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan petani kakao yaitu F hitung (1223,001) > F tabel (2,36). Sedangkan secara parsial (Uji T) bahwa biaya produksi luas lahan (X1), biaya peralatan (X2) dan biaya pupuk (X3) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kakao (Y), biaya pestisida (X4) dan biaya tenaga kerja (X5) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kakao (Y).Penerimaan rata-rata usahatani kakao adalah sebesar Rp. 10.950.000 /ha/tahun, sedangkan biaya rata-rata yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 686.136/ha/tahun dengan demikian pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp.10.484.538/ha/tahun
ANALISIS DISTRIBUSI SALURAN PEMASARAN PUPUK BERSUBSIDI DI PT. GRESIK CIPTA SEJAHTERAH Priko Andrian; Leni Handayani; Sugiar
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.325 KB) | DOI: 10.32696/jan.v2i1.1179

Abstract

Pupuk sebagai salah satu komponen penunjang pada sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting bagi peningkatan usahatani di Indonesia, hal ini karena petani telah menyadari peran pupuk pada hasil pertanian. Ketergantungan terhadap pupuk semakin besar ketika pemerintah berhasil melaksanakan program pembangunan pertanian melalui swasembada pangan, terutama mengenai usaha intensifikasi. Kebutuhan akan produksi pertanian yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, mengakibatkan kebutuhan akan pupuk juga semakin meningkat. Keadaan ini membuat para produsen pupuk harus berproduksi secara optimal dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Fokus penelitian ini adalah bagaimana Distribusi Saluran Pemasaran Pupuk Bersubsidi Pada PT. Gresik Cipta Sejahterah Desa Sigambal Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu sehingga dapat membantu petani dalam hal penyediaan pupuk sesuai dengan keperluan petani. Metode deskriptif yang digunakan yaitu dengan melihat distrubusi saluran pemasaran pupuk bersubsidi yang ada di daerah penelitian. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa saluran distribusi pupuk bersubsidi ada di daerah penelitian tidak berdasarkan SK Menperindak No. 17/M-DAG/PER/6/2011 yang dimulai dari : Produsen ke Distributor kemudian ke Pengecer Resmi lalu ke Petani. Saluran distribusi pupuk bersubsidi yang ada di daerah penelitian: Produsen ke Distributor kemudian ke Pengecer Resmi selanjutnya ke Pengecer Binaan lalu ke Petani. Lembaga distributor merupakan saluran pemasaran yang tidak efisien karna memiliki margin tataniaga yang tinggi di bandingkan lembaga tataniaga pengecer resmi dan pengecer binaan, sedangkan margin pemasaran terkecil di keluarkan oleh lembaga pengecer binaan sedangkan nilai share margin terbesar terdapat pada pengecer binaan, kemudian pengecer kios resmi dan yang paling rendah adalah distributor
ANALISIS SISTEM PENJUALAN HASIL PANEN SAYURAN DI DESA SEKIP KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG Fajar Kurnia; Leni Handayani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 2 No. 2 (2022): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.257 KB) | DOI: 10.32696/jan.v2i2.1499

Abstract

Pengembangan usahatani sayuran mempunyai pencapaian tujuan yaitu peningkatan produktivitas tanaman dan peningkatan produktivitas kerja petani serta peningkatan industri rumah tangga. Dimana pengembangan usahatani ini dipengaruhi oleh pemberdayaan masyarakat petani, pengembangan kemitraan petani, permodalan petani, rencana bisnis petani dan sistem informasi manajemen. Sehingga terwujud pengembangan sayuran di Kecamatan Lubuk Pakam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem penjualan hasil panen sayuran yang dilakukan petani. Untuk mengetahui fluktuasi penjualan pada setiap jenis sayuran yang diusahakan. Untuk mengetahui peluang untuk meningkatkan penjualan berbagai jenis sayuran oleh petani di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Penelitian yang dilakukan ini berjenis penelitian kuantitatif dengan bentuk analisis dan subjek yang dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah petani tanaman sayuran. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.Metode analisis datadijelaskan secara deskriptif yaitu dengan menjelaskan sistem penjualan hasil panen sayur yaitu pasar tujuan serta sistem pembelian pembayaran oleh pembeli.Menjelaskan fluktuasi penjualan baik penjual maksimum, penjualan minimum, maupun penjualan rata-rata dan waktu penjualan pada setiap jenis sayuran.Menjelaskan peluang karakteristik sayuran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa etani menjual hasil panen sayuran kepada pedagang pengumpul kemudian pedagang pengumpul menjual sayur tersebut kepada pengecer yang ada di pasar Deli Mas, Pasar Bakaran Batu, Pasar Lama dan Baru, Pasar Sentral dan Pasar Sentral. Dari data responden menyatakan bahwa tidak pernah terjadi perubahan penjualan (jumlah penjualan) hasil panen sayuran. Selalu tetap karena hasil panen sangat tergantung pada luas lahan yang diusahakan petani. Artinya tidak ada sisa/tidak laku. Mayoritas petani menjual hasil penennya pagi dan sore hari dan sayuran yang rutin diminta adalah kangkung dan bayam
ANALISIS BIAYA USAHATANI DAN SISTEM PEMASARAN BUAH BIT (Beta vulgaris L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN BARUS JAHE KABUPATEN KARO Hery Siswanto; leni handayani; Sri Wahyuni
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 2 No. 2 (2022): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.448 KB) | DOI: 10.32696/jan.v2i2.1500

Abstract

Komoditas tanaman buah-buahan mempunyai andil besar terhadap kesehatan manusia, karena di dalam buah-buahan banyak terkandung vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Di sektor lain buah-buahan juga berperan dalam meningkatkan pendapatan petani. Salah satu komoditas hortikultura yang memiliki potensi untuk dikembangkan secara komersial dan berorientasi agribisnis adalah bit. Pada usaha ini, petani melakukan pekerjaan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan demi kebutuhan hidup, tingkat kesehjahteraan petani sangat ditentukan oleh hasil produksinya.Dengan demikian tingkat pemenuhan kebutuhan keluarga sangat ditentukan oleh pendapatan yang dihasilaknnya.Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research).Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisisnya, penulis menggunakan metode analisis regresi linier berganda (multiple linear regression) dengan dibantu program SPSS versi 20.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara serempak faktor produksi biaya benih (X1), biaya tenaga kerja (X2), biaya pupuk (X3) dan biaya pestisida (X4) yang digunakan oleh petani buah Bit berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Sedangkan secara parsial usahatani buah Bit dengan faktor produksi biaya benih (X1), biaya tenaga kerja (X2), biaya pupuk (X3) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani sedangkan biaya pestisida (X4) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Keuntungan petani buah Bit di daerah penelitian sebesar Rp. 8.325.655 /musim tanam.Usahatani buah Bit layak untuk diusahakan di daerah penelitian dikarenakan nilai R/C Rasio yang di peroleh lebih besar dari satu (R/C Rasio > 1). Dengan nilai 5.88 > 1, maka dikatakan bahwa usahatani buah Bit layak di usahakan di Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo. Saluran distribusi yang menguntungkan dalam pemasaran buah Bit adalah saluran distribusi langsung tapi petani buah Bit tidak memilih saluran distribusi ini karena keterbatasan kemampuan untuk memasarkan sendiri buah Bit mereka ke pasar yang lebih menguntungkan
ANALISIS BIAYA PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA MERAH TERHADAP PENDAPATAN PETANI Muhammad Hilal; leni handayani; Nomi Noviani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 2 No. 2 (2022): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.472 KB) | DOI: 10.32696/jan.v2i2.1502

Abstract

Budidaya tanaman semangka di tanah air, masih terbatas untuk memenuhi pasaran dalam negeri, tetapi tidak tertutup kemungkinan kita mampu bersaing di pasaran internasional.Faktor-faktor yang menjadi barometer naik turunnya harga pasaran buah semangka didalam negeri adalah banyaknya hasil buah yang dipanen secara bersamaan. Masuknya benih-benih semangka import mempunyai daya tarik yang kuat, sebab buah semangka tersebut mampu merebut pasaran sejajar dengan buah-buahan jenis lainnya yang sebagian masih didatangkan dari luar negeri. Kenyataan demikian permintaan buah semangka semakin meningkat.Terlebih saat buah yang didatangkan dari daerah-daerah penghasil relatif sedikit, sehingga harganya melonjak tinggi.Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research).Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisisnya, penulis menggunakan metode analisis regresi linier berganda (multiple linear regression) dengan dibantu program SPSS versi 20.00. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa luas lahan dan produksi usahatani semangka merah setiap tahun mengalami peningkatan.Pendapatan usahatani semangka merah rata-rata Rp. 32.430.142. Usahatani semangka merah layak di usahakan karena nilai B/C sebesar 3,41 dan nilai R/C sebesar 3,41 > 1. Faktor biaya pupuk dan biaya tenaga kerja pada usahatani semangka merah berpengaruh nyata secara parsial terhadap pendapatan petani, sedangkan biaya produksi (biaya pupuk, biaya pestisida, biaya benih, biaya tenaga kerja) berpengaruh nyata secara serempak terhadap penerimaan semangka merah.
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PRODUKSI TAHU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SERBA JADI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI M.Reno Panca Sukma; Leni Handayani; Nomi Noviani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 2 No. 2 (2022): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.486 KB) | DOI: 10.32696/jan.v2i2.1504

Abstract

Tahu merupakan menu penting serta aman dikonsumsi oleh semua golongan umur sebagai sumber protein yang relatif murah harganya, potensi pasar tahu cukup besar dan berkembang terus seiring dengan berkembangnya bisnis warung makan dan kuliner.Komoditas pertanian pada umumnya mempunyai sifat mudah rusak sehingga perluh langsung dikonsumsi atau diolah terlebih dahulu.Fokus penelitian ini adalah mengetahui berapa besar pendapatan yang diterima pengusaha dalam memproduksi tahu pada industri rumah tangga di Kecamatan Serba Jadi Kabupaten Serdang Bedagai.Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif, Metode kualitatif dilakukan dengan analisis deskriptif untuk melihat meliputi kegiatan usaha produksi tahu di Industri Rumah Tangga.Sedangkan Metode kuantitatif dilakukan dengan analisis finansial untuk dapat mengetahui besarnya biaya, tingkat pendapatan, dan kirteria-kriteria analisis pendapatan.Penerimaan Usaha Tahu Industri Rumahan Tahu di Kecamatan Serba Jadi mencapai Rp. 23.117.666,-./bulan dengan total biaya sebesar Rp. 15.911.502,- , dan jumlah produksi dalam 1 Bulan sebesar 900 Papan. Pendapatan yang dihasilkan oleh Industri Rumahan tahu pada Bulan Agustus sebesar Rp. 7.206.163. Nilai R/C rasio atas biaya total sebesar 1,45 dan nilai B/C rasio atas biaya totalnya sebesar 0,45. Dengan nilai R/C rasio atas biaya total sebesar 1,45 menunjukkan bahwa untuk setiap Rp 1.000.000,- biaya yang dikeluarkan maka usaha produksi tahu memberikan penerimaan sebesar Rp 1.450.000. Berdasarkan penerimaan dan biaya yang dikeluarkan nilai R/C Rasio > 1, sedangkan nilai B/C Rasio 0,45 artinya untuk setiap Rp 1.000.000,- biaya yang dikeluarkan, maka usaha produksi tahu memperoleh keuntungan sebesar Rp 450.000,-.
ANALISIS KOMPARASI TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI KARET RAKYAT DENGAN USAHATANI KELAPA SAWIT RAKYAT DI KECAMATAN PADANG BOLAK JULU KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA Amas Kurniawan; Leni Handayani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 3 No. 1 (2023): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.272 KB) | DOI: 10.32696/jan.v3i1.1996

Abstract

Kepala sawit dan karet termasuk produk yang banyak diminati oleh petani saat ini. Banyak petani cenderung berkecimpung dalam agribisnis kelapa sawit karena tingkat keuntungan yang cukup tinggi.Salah satu produsen kelapa sawit dan karet rakyat di Sumatera Utara adalah Kabupaten Padang Lawas Utara.Kecamatan Padang Bolak Julu yang berada di Kabupaten Padang Lawas Utara adalah kecamatan yang memiliki luas lahan dan produksi kelapa sawit bertinggi di Kabupaten Padang Lawas Utara. Namun, luas lahan dan tingkat produksi kelapa sawit rakyat yang tinggi belum tentu menunjukkan usahatani kelapa sawit rakyat tersebut lebih menguntungkan daripada usahatani karet rakyat.Penelitian yang dilakukan ini berjenis penelitian kuantitatif dengan bentuk analisis dan subjek yang dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah petani kelapa sawit dan karet rakyat.Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.Metode analisis data menggunakan rumus pendapatan π = TR – TC dan rumus penerimaan TR = Jumlah produksi X harga jual serta rumus biaya produksi TC = FC + VC.Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya usahatani kelapa sawit rakyat sebesar Rp. 12.486.004 sedangkan biaya produksi usahatani karet rakyat sebesar Rp. Rp. 12.332.044 pertahun. Biaya produksi usahatani kelapa sawit rakyat lebih tinggi dari biaya produksi usahatani karet rakyat.Penerimaan usahatani kelapa sawit rakyat sebesar Rp. 24.332.400 sedangkan penerimaan usahatani karet rakyat sebesar Rp. Rp. 25.374.400 pertahun. Penerimaan usahatani kelapa sawit rakyat lebih rendah dari penerimaan usahatani karet rakyat. Pendapatan petani kelapa sawit rakyat sebesar Rp. 12.846.356 sedangkan pendapatan usahatani karet rakyat sebesar Rp. Rp. 14.042.356 pertahun. Penerimaan usahatani kelapa sawit rakyat lebih rendah dari penerimaan usahatani karet rakyat