Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENERAPAN NILAI-NILAI TRI HITA KARANA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN BUDAYA ORGANISASI DI LINGKUNGAN POLITEKNIK NEGERI BALI Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi
Forum Manajemen STIMI Handayani Denpasar Vol 14 No 1 (2016): Jurnal STIMI Vol. 14 No. 1 - 2016
Publisher : Forum Manajemen STIMI Handayani Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research objectives are: (1) To determine a descriptive overview of theapplication of the values of Tri Hita Karana in the organizational culture in BaliState Polytechnic Environment; and (2) To determine the influence of the values ofTri Hita Karana in the organizational culture in Bali State Polytechnic environment.The study population were employees Bali State Polytechnic totaling 181 people.The sampling process is done by the proportionate stratified random sampling,with number of samples/respondents amounted to 93 people. This type of researchis an explanatory research. The technique of collecting data using questionnaires,interviews and observation.The results showed: (1) Variable parahyangan, pawonganand palemahan simultaneous influence of organizational culture amounted to 93.1%,Variable parahyangan partial effect on organizational culture by 26%, partialeffect pawongan of organizational culture by 2%, and partial effect palemahan oforganizational culture by 4.4 %; (2) The institution provides the opportunity foremployees to perform program tirta yatra, had a very good working environmentprovides opportunities for employees to demonstrate creativity and existence, andthe institution had programs related to preservation.
Pemberdayaan Usaha Loloh Melalui Pemanfataan Teknologi Tepat Guna, Media Pemasaran Online, dan Pengelolaan Keuangan Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi; I Kadek Ervan Hadi Wiryanta; I Gusti Agung Oka Sudiadnyani
Madaniya Vol. 1 No. 4 (2020)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Loloh kunyit merupakan minuman tradisional yang terbuat dari kunyit dengan bahan campuran lain. Mitra dalam kegiatan ini adalah usaha Bonotis yang merupakan produsen pembuat loloh kunyit. Mitra berasal dari Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Bali. Pada saat ini, terdapat beberapa kendala berupa keterbatasan alat bantu produksi, kurangnya pemahaman mengenai aspek K3 dalam proses produksi, kemasan produk, kurangnya manajemen keuangan serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka akan dilakukan kegiatan bertahap mulai manajemen produksi sampai pemasaran. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pemberian teknologi tepat guna yaitu peralatan sebagai alat bantu produksi seperti mesin penghancur bahan baku, Pelatihan aspek K3, pelatihan labeling kemasan, pelatihan manajemen keuangan, pembuatan sosial media dan website serta pelatihan penggunaan sosial media dan website. Indikator capaian adalah peningkatan peningkatan jumlah produksi hingga 50%, 80% produk berisi label kemasan dengan melibatkan 2 orang karyawan, mitra mempunyai media sosial facebook dan instagram sebagai media pemasaran, 2 orang anggota usaha dapat menerapkan aspek K3 dalam proses produksi, 1 orang anggota usaha dapat mengelola pembukuan dan pencatatan keuangan dan 1 orang anggota usaha dapat melakukan pengelolaan terhadap content media sosial. Berdasarkan evaluasi dari kegiatan yang dilakukan keseluruhan target tercapai berupa peningkatan jumlah produksi sebesar 75%, 2 orang karyawan menerapkan aspek K3, 1 orang karyawan dapat membuat laporan keuangan sederhana, 2 orang karyawan dapat menggunakan media sosial sebagai media pemasaran online serta 80% produk siap jual telah berisi label.
Pemberdayaan UMKM Kripik Jepun Bali di Dusun Medahan Blahbatuh Gianyar I Gusti Agung Oka Sudiadnyani; Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi; Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari Sarja
Madaniya Vol. 2 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.112

Abstract

UMKM memiliki peran strategis dalam pemulihan ekonomi di saat pandemi Covid-19 ini. Mitra dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah Jepun Bali yang berlokasi di Desa Medahan, Blahbatuh, Gianyar. Jepun Bali merupakan usaha kecil yang memproduksi keripik khas Bali seperti keripik usus, keripik kacang tanah dan keripik ayam. Beberapa kendala yang dihadapi mitra berupa keterbatasan alat bantu produksi, pengemasan produk, kurangnya manajemen keuangan serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, telah dilakukan kegiatan bertahap yaitu manajemen produksi sampai pemasaran. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, mitra diberikan peralatan produksi seperti kompor, wajan, mesin sealer, mesin penghancur bumbu, kemasan dan label kemasan, pelatihan pengemasan, pelatihan manajemen keuangan, pembuatan media sosial dan pelatihan penggunaan media sosial. Indikator capaian adalah peningkatan jumlah produksi hingga 50%, kemasan produk menjadi lebih menarik dan informatif, mitra mempunyai media sosial sebagai media pemasaran, 1 orang anggota usaha dapat mempunyai pembukuan dan pencatatan keuangan. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan test terkait pengelolaan keuangan dan pemasaran disimpulkan bahwa pengetahuan mitra meningkat. Sedangkan untuk pengukuran indikator capaian luaran dilakukan dengan wawancara yang menghasilkan kesimpulan target luaran berupa peningkatan jumlah produksi, kemasan produk dan media sosial tercapai.
PERAN BELANJA MODAL DALAM PERTUMBUHAN KINERJA KEUANGAN DAERAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN BULELENG) Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.505 KB) | DOI: 10.31940/jbk.v13i1.695

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ekspenditure modal dan kinerja keuangan di Buleleng. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi praktis dalam pengelolaan keuangan sektor publik yang transparan dan akuntabel di Buleleng. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Buleleng dengan objek yang diteliti adalah belanja modal dan kinerja di bidang keuangan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi dengan menggunakan kombinasi time series yaitu melalui observasi, studi literatur, serta wawancara mendalam dengan pemerintah daerah. Hasilnya menunjukkan Buleleng telah mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Kabupaten Buleleng dengan penyerapan kenaikan dari tahun 2010 sampai 2015. Dalam hal rasio kemandirian Kabupaten Buleleng pada tahun 2013 sangat bergantung pada dana dari pusat, sehingga memberikan rasio terkecil tahun ini. Dalam hal efektivitas rasio, Buleleng pada tahun 2015 memiliki kemampuan untuk mewujudkan daerah yang direncanakan berdasarkan target yang ditetapkan oleh potensi nyata daerah. Dalam hal rasio efisiensi, pengeluaran Kabupaten Buleleng pada tahun 2015 tidak sesuai dengan keinginan dan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Dalam hal rasio aktivitas Kabupaten Buleleng memiliki aktivitas paling banyak yang dicapai pada tahun 2015. Dalam hal tingkat pertumbuhan, kemampuan daerah kecamatan Buleleng menjaga dan meningkatkan sumber pendapatan (rasio pertumbuhan pendapatan dan rasio pertumbuhan total pendapatan) terbaik dicapai pada tahun 2012.
Pemberdayaan Usaha Urutan di Badung Melalui Penerapan Iptek Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi; I Gusti Agung Mas Krisna Komala Sari; Putu Indah Ciptayani
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.283

Abstract

Usaha kuliner online menjadi solusi usaha di masa pandemi Covid-19, salah satunya adalah usaha daging babi milik mitra pengabdian. Usaha ini dimulai dari penjualan daging babi mentah kemudian merambah pada produk olahan daging babi yaitu tum kulit babi, gorengan babi, dan urutan babi. Lokasi produksi usaha ini adalah Br. Latusari, Abiansemal, Badung. Proses produksi usaha ini masih dilakukan secara manual dan melibatkan pihak lain untuk proses yang memerlukan alat atau mesin. Selain itu, tidak memiliki alat vakum untuk pengemasan produk serta keterbatasan pemasaran. Solusi untuk permasalahan mitra yaitu penyediaan teknologi tepat guna berupa alat produksi dan pengemasan dan pelatihan teknologi tepat guna berupa pelatihan pengemasan dan sosial media. Indikator capaian yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan jumlah produksi 50%, penambahan 1 jenis produk yaitu urutan babi frozen. Kegiatan yang telah terlaksana yaitu persiapan kegiatan, sosialisasi, penyediaan teknologi tepat guna, pelatihan serta pendampingan teknologi tepat guna dan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, produksi meningkat karena adanya permintaan terdapat penghematan waktu produksi sebesar 50% dari 8 jam menjadi 4 jam serta penambahan jenis produk yaitu urutan frozen serta tercapainya pemasaran menggunakan teknologi tepat guna berupa Facebook dan Instagram.
Financial Ratio’s Analysis to Assess Finance Performance of Rural Owned Enterprise by Dencarik Village Bina Usaha Mandiri Buleleng Regency Luh Sutarmi; I Wayan Karmana; Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi
Journal of Applied Sciences in Accounting, Finance, and Tax Vol. 5 No. 2 (2022): October - 2022
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.85 KB) | DOI: 10.31940/jasafint.v5i2.153-160

Abstract

Rural Owned Enterprises are legal entities established by the village or built together with the village to manage the business, utilize the assets, develop the investment and productivity, provide services or other types of business for village community’s welfare. One of them is Rural Owned Enterprise by Dencarik Village Bina Usaha Mandiri. During the last three years, in 2019, 2020 and 2021, the net profit of Rural Owned Enterprises has decreased significantly. The decrease of the profit certainly has an impact on village’s income. The purpose of this study was aimed to determine the financial performance of Rural Owned Enterprises Bina Usaha Mandiri based on financial ratios. This research categorized as descriptive qualitative research to describe the company's financial performance by using analysis of liquidity ratios, profit- ability, solvency and activity. The results of financial ratios’ calculations were assessed with the standard assessment of the Regulation of the Minister of Koperasi and Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia Number 06/Per/M.KUKM/V/2006 about the Koperasi Award. Rural Owned Enterprises of Dencarik Bina Usaha Mandiri in 2019 received 53.6 for the assessment, in 2020 it received 46.4, and it got 42.9 in assessment in 2022. All of those scores were categorized as the poor category. With these findings, it indicated that it was necessary to make many improvements to Rural Owned Enterprises of Dencarik Village, Bina Usaha Mandiri to improve future performance.
Pendampingan Akuntansi dan Aspek Perpajakan pada UMKM sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Strategis Ketut Nurhayanti; Anak Agung Gde Mantra Suarjana; Putu Rany Wedasuari; Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.488

Abstract

Eksistensi UMKM yang tidak bisa dipandang sebelah mata karena sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi faktanya masih banyak yang memiliki keterbatasan dalam pelaporan keuangan dan juga aspek perpajakan yang mana ini menjadi dasar bagi UMKM dalam pengambilan keputusan yang strategis bagi keberlangsungan perusahaan mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM wilayah Kabupaten Badung melalui kegiatan pendampingan akuntansi dan aspek perpajakan. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan melakukan pendampingan berupa bimbingan teknis kepada mitra yaitu UMKM. Dari hasil pendampingan pelaporan keuangan dan aspek perpajakan kepada mitra yaitu 30 UMKM di wilayah badung dengan jenis usaha dagang, jasa dan manufaktur ditemukan bahwa masih banyaknya UMKM yang belum memiliki kemampuan dalam Menyusun laporan keuangan mulai dari menganalis, mencatat transaksi di jurnal maupun buku besar, dan tata cara perhitungan pajak. Pemberdayaan UMKM melalui penampingan akuntansi dan aspek perpajakan perlu dilaksanakan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan UMKM dalam penyusunan laporan keuangan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bagi perusahaan mereka mengingat bahwa tidak semua owner UMKM berlatar belakang pendidikan akuntansi atau perpajakan.
Digitalisasi Laporan Keuangan Akselerasi Pendukung Kebijakan Strategis UMKM Putu Rany Wedasuari; Ni Nyoman Yintayani; Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi; Ketut Nurhayanti; Nyoman Angga Pradipa
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.667

Abstract

Berbagai langkah yang dilakukan pemerintah dalam upaya pemulihan sektor pariwisata akibat pandemi COVID-19 salah satunya adalah melalui digitalisasi UMKM. Digitalisasi UMKM tidak hanya mencakup sistem pemasaran melainkan mengubah pembukuan dan laporan keuangan menjadi digital. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pendampingan penyusunan laporan keuangan dengan memanfaatkan teknologi sebagai bentuk perwujudan digitalisasi UMKM. Pelatihan dan pendampingan tersebut, diselenggarakan Di Kabupaten Badung dengan jumlah peserta 17 orang dengan materi Pemahaman SAK EMKM, penggunaan aplikasi pencatatan dan pembukuan menggunakan mikrosoft excel untuk berbagai jenis usaha. Metode pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan dan pendampingan bahwa kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif kepada pelaku UMKM terhadap pengembangan usahanya.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA ABON AYAM DI DENPASAR Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi; Kadek Adi Parthama; Putu Indah Ciptayani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.17032

Abstract

ABSTRAKUMKM abon ayam merupakan usaha mitra pengabdian yang berdiri sejak tahun 2019. Dalam menjalankan usahanya mitra memiliki beberapa permasalahan yaitu alat produksi yang dimiliki mitra berkapasitas kecil serta masih menggunakan cara manual untuk menyuwir ayam, tidak memiliki freezer untuk menyimpan frozen food, kemasan produk hanya menggunakan plastik biasa, tidak memiliki label usaha, pemasaran hanya dilakukan di lingkungan sekitar serta tidak memiliki pencatatan keuangan. Untuk mengatasi permasalahan mitra maka dilakukan kegiatan mulai dari aspek produksi, manajemen keuangan dan pemasaran. Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini adalah agar terdapat peningkatan produksi abon ayam yang dimiliki mitra, peningkatan penjualan produk mitra, kemasan yang lebih menarik serta penambahan media penjualan online serta adanya manajemen keuangan yang baik sehingga terdapat kejelasan laba rugi yang dihasilkan dari penjualan mitra. Metode pelaksanaan yaitu tahap persiapan kegiatan, eksekusi kegiatan dan evaluasi kegiatan. Bentuk kegiatan yang dilakukan sebagai solusi permasalahan yaitu memberikan bantuan alat produksi dan penyimpanan produk abon, packaging baru, pelatihan pengemasan dan pembuatan label usaha, pelatihan pemasaran online serta pelatihan manajemen keuangan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terjadi penurunan waktu produksi sebanyak 50% yang berdampak juga pada peningkatan hasil produksi, adanya pengemasan jenis baru yaitu thinwall dan 100% kemasan berisi label serta terciptanya laporan keuangan sederhana mitra. Kata kunci: pelatihan; pendampingan; abon ayam ABSTRACTChicken shredded UMKM is a service partner business that was founded in 2019. In running its business, the partner has several problems, namely the production equipment owned by the partner has a small capacity and still uses manual methods to shred chicken, does not have a freezer to store frozen food, product packaging only uses plastic ordinary, does not have a business label, marketing is only carried out in the surrounding area and does not have financial records. To overcome partner problems, activities are carried out starting from the aspects of production, financial management and marketing. The aim of carrying out this service activity is to increase the production of chicken floss owned by partners, increase sales of partner products, more attractive packaging and add online sales media as well as good financial management so that there is clarity in the profits and losses generated from partner sales. The implementation method is the activity preparation stage, activity execution and activity evaluation. The activities carried out as a solution to the problem include providing assistance with production and storage equipment for shredded products, new packaging, training on packaging and making business labels, online marketing training and financial management training. The result of this service activity was a reduction in production time by 50% which also had an impact on increasing production results, the existence of a new type of packaging, namely thinwall and 100% packaging containing labels, as well as the creation of simple financial reports for partners. Keywords: training; mentoring; shredded chicken
PEMBERDAYAAN USAHA JAJAN UPAKARA SEBAGAI SARANA UPACARA KEAGAMAAN DI JIMBARAN Luh Mei Wahyuni; Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi; Putu Gde Sukarata
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.17070

Abstract

ABSTRAKBanyaknya pelaksanaan upacara dalam Agama Hindu di Bali, menyebabkan kebutuhan sarana perlengkapan upacara terus meningkat dan berkembang khususnya kebutuhan jajanan khas Bali yang digunakan dalam pelaksanaan upacara. Hal ini menjadi peluang bagi usaha jajan bali berkembang. Mitra dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah usaha Jajan Upakara Bali yang berlokasi di dusun Jl. Uluwatu Gang Menaga Jati No 8 Jimbaran. Jajan Upakara Bali merupakan usaha kecil yang memproduksi Jajan untuk kegiatan upacara keagamaan yang terdiri dari produk jajan uli dan jajan begina khas Bali. Karena merupakan usaha yang diturunkan dari tradisi maka terdapat beberapa kendala berupa keterbatasan alat bantu produksi, pengemasan produk, kurangnya manajemen keuangan serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka akan dilakukan kegiatan bertahap mulai manajemen produksi sampai pemasaran. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kinerja produksi Jajan Bali, memberikan kepastian mengenai pendapatan usaha sehingga mitra dapat dengan mudah membuat perencanaan produksi maupun pemasaran, meningkatkan pemasaran mitra sehingga usaha mitra lebih dikenal oleh masyarakat. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap sosialisasi, peningkatan alat produksi, pengemasan yang menarik, pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran serta evaluasi kegiatan. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pemberian peralatan sebagai alat bantu produksi seperti mesin parut, kompor, wajan, mesin sealer, alas jemur jajan, alat cetak jajan, box besi penyimpanan, pemberian bantuan kemasan dan label kemasan, pelatihan pengemasan, pelatihan manajemen keuangan, pembuatan media sosial dan pelatihan penggunaan media sosialsocial. Hasil kegiatan Berdasarkan hasil evaluasi, tahap pertama didapatkan dengan adanya penambahan alat produksiberupa percmempercepatan  proses produksi  sebanyak 50% sehinggadan menghemat waktu produksi 50%, peningkatan produksi sebanyak 50%, . Dari segi pengemasan, 100% produk telah berisi label kemasan, 1 orang anggota mitra dapat membuat manajemen keuangan sederhana. Kata kunci: pemberdayaan usaha; sarana upakara; jajan bali. ABSTRACTThe partner in this community empowerment activity is the Upakara Bali Snacks business. Jajan Upakara Bali produces snacks for religious ceremonies consisting of Balinese uli and bena snack products. Because it is a business derived from tradition, there are several obstacles in the form of limited production tools, product packaging, lack of financial management and limitations in terms of marketing. Based on the problems faced, gradual activities will be carried out starting from production management to marketing. The aim of this activity is to improve the production performance of Balinese Snacks, provide certainty regarding business income so that partners can easily make production and marketing plans, improve partner marketing so that partner businesses are better known to the public. The implementation method consists of the socialization stage, improving production equipment, attractive packaging, financial and marketing management training and activity evaluation. Activities began with socialization, providing equipment as production aids such as grating machines, stoves, frying pans, sealer machines, snack drying mats, snack molding equipment, metal storage boxes, providing assistance with packaging and packaging labels, packaging training, financial management training, media making social and training in the use of social media. The results of the activity are in the form of accelerating the production process thereby saving production time by 50%, increasing production by 50%, 100% of products contain packaging labels, 1 partner member can make financial management simple.The large number of ceremonies carried out in Hinduism in Bali, causes the need for ceremonial equipment to continue to increase and develop, especially the need for Balinese snacks used in carrying out ceremonies. This is an opportunity for the Balinese snack business to develop. The partner in this community empowerment activity is Jajan Upakara Bali, which is located in Uluwatu Gang Menaga Jati No 8 Jimbaran. Bali Upakara Snacks is a small business that produces snacks for religious ceremonial activities consisting of Balinese uli and begina. Because it is a business derived from tradition, there are several obstacles in the form of limited production aids, product packaging, lack of financial management and limitations in terms of marketing. Based on the problems, phased activities will be carried out starting from production management to marketing. Activities began with providing grating machines, stoves, frying pans, sealer, snack drying mats, iron storage boxes, providing packaging assistance and packaging labels, packaging training, financial management training, making media social media and training. Based on the results of the evaluation, the first stage was obtained by adding production equipment, accelerating the production process by 50% and saving 50% production time. 100% of products contain packaging labels. Keywords: business empowerment; ceremonial facilities; balinese snacks