Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Teknika: Engineering and Sains Journal

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian) Ika Widya Ardhyani
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i2.128.95-100

Abstract

Metode transportasi adalah metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke suatu tempat tujuan. Kasus transportasi timbul ketika suatu perusahaan mencoba menentukan cara pengiriman (distribusi) suatu jenis barang (item) dari beberapa sumber (lokasi penawaran) ke beberapa tujuan (lokasi permintaan) yang dapat meminimalkan biaya. PT. X dihadapkan pada pemasalahan semakin tingginya biaya pemasaran karena tidak teraturnya pola pendistribusian dari tempat sumber ke tempat tujuan pemasaran, sehingga perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan biaya transportasi yang dikeluarkan. Hal ini, jika di biarkan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Metode analisa data yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut menggunakan metode transportasi, untuk solusi awal menggunakan metode pojok kiri atas pojok kanan bawah (North West Corner Method), ongkos terkecil (Least Cost Method), VAM (Vogel’s Approximation Method) dan uji optimal menggunakan metode batu loncatan (Stepping Stone Method) dan MODI (Modified Distribution). Pendistribusian produk pakan ternak di PT. X dengan menggunakan  metode transportasi didapatkan hasil yang optimal. Total biaya transportasi untuk solusi awal menggunakan metode pojok kiri atas pojok kanan bawah (North West Corner Method) = Rp. 43.118.639.196,-; ongkos terkecil (Least Cost Method) = Rp. 43.094.262.979,-; VAM (Vogel’s Approximation Method) = Rp. 43.089.578.434,- dan uji optimal menggunakan metode batu loncatan (Stepping Stone Method) dan MODI (Modified Distribution) didapatkan hasil yang optimal adalah : Rp. 43.087.656.564,-.  
PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DENGAN HIGHER EDUCATION PERFORMANCE (HEdPERF) DAN HIGHER EDUCATION SERVICE QUALITY (HiEdQUAL) Ika Widya Ardhyani; Moses Laksono Singgih
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.65.25-32

Abstract

Kualitas layanan merupakan kunci sukses dalam pemasaran dan bisnis strategi. Peningkatan kualitas layanan terhadap perguruan tinggi merupakan hal yang perlu mendapatkan prioritas, karena kualitas layanan berhubungan erat dengan peningkatan keuntungan kompetitif. UMAHA merupakan universitas swasta di Sidoarjo. Sejak didirikan tahun 1998 hingga 2015 animo masyarakat terhadap UMAHA terus mengalami peningkatan hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar. Namun disisi lain masih terjadi keluhan-keluhan terhadap pelayanan akademik. Berdasarkan hal tersebut, maka pengukuran kualitas layanan pendidikan yang akurat sangat penting dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik dan menjadi pedoman dalam melakukan suatu perbaikan. Item-item dalam penelitian ini diadaptasi dari instrumen HEdPERF dan HiEdQUAL. Pengukuran kualitas layanan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan responden dosen, staf administrasi dan mahasiswa sebagai pelanggan perguruan tinggi. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data, berupa harapan dan persepsi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Kualitas layanan akan di ukur dengan menggunakan model diskonfirmasi SERVQUAL, yang mendefinisikan kualitas dalam hal perbedaan yang muncul antara harapan pelanggan dan persepsi layanan yang sebenarnya. Hasil perhitungan skor SERVQUAL untuk ketiga responden, menunjukkan masing-masing item belum dapat memenuhi harapan pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan semua item yang bernilai negatif.
ANALISIS CACAT PRODUK KEMASAN WAFER DI PT. TKT MOJOKERTO Ika Widya Ardhyani; Sugeng Santoso
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 4, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v4i2.877.43-48

Abstract

PT. TKT merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kertas. Namun dalam proses produksinya masih ditemukan kendala dan permasalahan yakni masih adanya cacat produk yang dapat mempengaruhi kualitas produk. Produk kemasan wafer yang diproduksi oleh PT. TKT mengalami cacat  produksi berupa: warna (tidak sesuai CT, ada bercak, pudar), kemasan (terkena oli, sobek, basah), lem (lem lepas dan lem penguci lepas). Untuk mengatasi masalah kualitas produksi tersebut perlu dilakukan pengendalian kualitas dengan metode Six sigma untuk meningkatkan kualitas produksi. Pada tahap define jenis cacat yang terjadi sebanyak delapan jenis. Pada tahap measure diperoleh nilai DPMO sebesar 134.298 dengan nilai sigma sebesar 2,8. Dari hasil analisis diperoleh faktor-faktor penyebab cacat pada produk diantaranya: cara pengeliman yang kurang efektif, kurangnya pemerikasaan terhadap proses, faktor operator, dan faktor lingkungan kerja.
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KOPI SS DI PT. SJ Ika Widya Ardhyani; Moch. Aris Ariyanto
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v4i1.760.1-6

Abstract

PT. SJ merupakan perusahaan yang memproduksi biji kopi sangrai. Salah satu merek unggulannya adalah kopi SS. Namun, dalam proses produksi kopi SS masih ditemukan cacat produk. Oleh karena itu, PT. SJ perlu melakukan pengendalian kualitas agar dapat meminimalkan cacat produk tersebut. Metode six sigma sering digunakan oleh perusahaan dalam pengendalian kualitas produk dengan meminimasi jumlah defect. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui jika proses produksi kopi SS memiliki kapabilitas proses yang masih rendah. Tampak pada nilai DPMO yang masih cukup tinggi, yaitu 50,415 dalam satu juta kesempatan. Serta diketahui jenis cacat yang paling dominan pada produk kopi SS adalah cacat pada rasa yaitu sebesar 56%. Maka diberikan usulan perbaikan pada faktor mesin, manusia, metode, dan material agar meminimalkan cacat produk kopi SS PT. SJ.