Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rancang bangun alat ukur kecepatan dan arah angin berbasis arduino uno atmega 328p DEWI WIJAYANTI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.341 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Angin merupakan pergerakan udara secara horisontal yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan udara di suatu kawasan.Informasi kecepatan dan arah angin digunakan untuk memprediksi cuaca dan iklim di suatu tempat.Kecepatan dan arah angin dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur yang akurat.Penelitian ini bertujuan merancang sistemmonitoring kecepatan dan arah angin. Sistem pengukuran kecepatan terdiri dari satu sensor optocoupler sedangkan penentu arah angin terdiri dari empat sensor optocoupler, kedua alat tersebut terhubung dengan ArduinoUno Atmega 328p sebagai pemrosesan sinyal.Pengujian dilakukan dengan membandingkan alat ukur kecepatan angin di Laboratorium menggunakan Anemometer Constant AN15.Alat ukur yang telah dikalibrasi dengan anemometer menunjukkanerror rata – rata sebesar 1,85%. Selain di Laboratorium, alat ukurkecepatan dan arah angin juga digunakan di pantai Kenjeran dekat Jembatan Suramadu dan kawasan BMKG Juanda. Pengukuran kecepatan angin di pantai Kenjeran dekat Jembatan Suramadu dilakukan pada siang hari, diperoleh hasil kecepatan angin tertinggi 17,75 km/jam dan terendah 1,30 km/jam. Pengukuran kecepatan angin di kawasan BMKG Juanda diperoleh hasil maksimum5,4 km/jam dan minimum0 km/jam. Hasil dari pengujian penentu arah angin di Laboratorium dengan menggunakan alat pembanding kompas terdeteksi 16 arah angin yang sesuai dengan wind rose. Kata Kunci :Anemometer, kecepatan dan arah angin, Arduino Uno Atmega 328p, Sensor Optocoupler Abstract Wind is horizontal air movement which has physical magnitude of velocity and direction caused by differences of air pressure in regions. The information of wind is the most important thing to determine velocity and wind direction so it can be predicted of weather and climate in somewhere. Wind velocity and direction can be known by measurement instrument which can record wind movement accurately. The purpose of this researchis designing measurement system which can monitor velocity and direction of wind. Velocity measurement is consist of one optocoupler sensor while wind direction indicator is consist of four optocoupler sensors, both of them connect to ArduinoUno as signal processing. Testing is done by comparing the wind speed measuring devices in the laboratory using Constant Anemometer AN15. Measuring instrument that has been calibrated anemometer shows the average error - average of 1.85%. In addition to the laboratory, tool measuring wind speed and direction are also used on the coast near the bridge Kenjeran longest and Juanda BMKG region. Measurement of wind speed at beach Kenjeran near Suramadu done during the day, the highest wind speed results obtained 17.75 km / h and the lowest was 1.30 km/h. Measurement of wind speed in the region Juanda BMKG obtained maximum yield of 5.4 km/h and minimum 0 km/h. Results of testing performed determinant of the direction of wind in the laboratory by comparing the measuring instrument with a compass showed that the instrument can detect 16 wind direction in accordance with the wind rose. Keywords: Anemometer, Wind Velocity, Wind Direction, Arduino Atmega 328p, Optocoupler
Effect of Peer Education on Self Care Patients Diabetes Mellitus in RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Dewi Wijayanti; Untung Sujianto; Achmad Zulfa Juniarto
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 6, No 3 (2018): NOVEMBER
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.005 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2018.6(3).7-12

Abstract

Self Care is an implementation of activities based on self-awareness and conducted by the individual itself to meet the needs in maintaining life, health, and well-being in accordance with the state of health and illness.Employment of independence conducted by patients Diabetes Mellitus (DM) called self care DM with one of the goals in performing independent actions is to control the Diabetes Mellitus so as to minimize the occurrence of complications.Edukasi is a source of information that can help diabetes mellitus patients in taking decisions appropriate self-care nursing actions.The purpose of this study is to determine the influence of peer education against self care in patients with Diabetes Mellitus. Type of quantitative research with quasi experimental research design pre-test and post-test control group. The number of samples in this study were 21 patients with Diabetes Mellitus in the Hospital according to inclusion criteria and exclusion in the study. Sampling using purposive sampling technique, data collection using questionnaire The Personal Models Of Self Care Diabetes Questionnaire that consists of 9 items of questions. The research analysis used univariate and frequency distribution. The results showed that patients with Diabetes Mellitus self care category as much as 16, 7% and self care with less good category as much as 83, 3 %. Based on the results of the study, it can be concluded that self care nursing diabetes mellitus patients in performing self actions to minimize the occurrence of complications in the category less good.
PEMBAHARUAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN MENGENAI PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI ERA DIGITAL Dewi Wijayanti; Efrida Ratnawati Gultom
UNES Law Review Vol 5 No 2 (2022): UNES LAW REVIEW (Desember 2022)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v5i2.334

Abstract

The purpose of this study is to examine the roIe of BPSK in the DigitaI Era in protecting consumer rights and updating consumption protection reguIations in the digitaI era, reIated to BPSK as a consumer dispute resoIution institution. The research method used is the normative juridicaI research method. The resuIts of this study show that consumer dispute resoIution in the digitaI era is stiII based on previous reguIations. However, the existence of ODR as a dispute resoIution mechanism is an innovation that can make it easier for consumers to protect their rights, considering that ODR has a fairIy simpIe process, cheap, and fast and unobstructed space compared to BPSK.
PENGARUH PENGGUNAAN JELLY DAN AIR LEDENG TERHADAP POTENSIAL AKSI ELEKTROKARDIOGRAM Hendy Lesmana; Dewi Wijayanti; Maria Imaculata Ose; Putri Ayu Utami; Rika Wahyuni
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.169 KB) | DOI: 10.35842/mr.v13i1.124

Abstract

Latar Belakang: Elektrokardiogram merupakan alat diagnostik jantung yang sering digunakan perawat untuk menilai beberapa kelainan jantung. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, beberapa perawat tidak menggunakan jelly (gold standard) tetapi menggunakan air ledeng sebagai media perekam EKG dan meyakini air ledeng merupakan media yang baik untuk merekam EKG. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan penggunaan jelly dan air ledeng terhadap potensial aksi elektrokardiogram. Metode Penelitian: Rancang penelitian menggunakan pendekatan eksperimen (cross-over).Jumlah sampel 46 responden dibagi menjadi dua kelompok. Tehnik sampling secara acak sistematis. pengaruh penggunaan jelly dan air ledeng terhadap potensial aksi diuji dengan Wilcoxon Signed Rank Test dan kejadian artefak dengan Chi Square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan voltase EKG dengan menggunakan jelly lebih rendah  (median : 60,2 mV) bila dibandingkan dengan menggunakan air ledeng (median : 96,7 mV). dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test nilap P : 0,0001, dimana terdapat perbandingan penggunaan jelly dan air ledeng terhadap potensial aksi elektrokardiogram. Kejadian artefak lebih besar terjadi saat menggunakan air ledeng (35,9 %) bila dibandingkan dengan penggunaan jelly (5,4 %), hal ini ditunjukan dengan hasil uji Chi Square (P : 0,0001) dengandemikian terdapat pengaruhpenggunaan jelly dan air ledeng terhadap kejadian artefak. Kesimpulan: penggunaan air ledeng sebagai media perekam EKG dapat meningkatkan potensial aksi (voltase) dan berpengaruh terhadap kualitas hasil perekaman dimana kejadian artefak lebih tinggi bila dibandingkan dengan penggunaan jelly sebagai media perekaman EKG. Saran peneliti sebaiknya tetap menggunakan jelly sebagai media perekaman EKG dan mematuhi protap perekaman EKG yang telah baku. Kata kunci : Air ledeng, Artefak, Elektrokardiogram, jelly, Potensial Aksi & Voltase.
ANALISA STAKEHOLDER DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN PURBALINGGA Dewi Wijayanti; Slamet Rosyadi; Simin Simin
Public Policy and Management Inquiry Vol 7 No 2 (2023): November 2023
Publisher : Program Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ppmi.2023.7.2.9647

Abstract

Abstrak Pada tahun 2020, Purbalingga menjadi salah satu zona merah akibat pandemi COVID-19. Data dari RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata mengidentifikasi rumah sakit tersebut sebagai rumah sakit rujukan lini 2. Jumlah pasien positif COVID-19 di Purbalingga terus meningkat. Pemerintah Purbalingga berupaya keras untuk mencegah penyebaran wabah dengan himbauan seperti menjaga jarak sosial, menggunakan masker, serta praktik higienis lainnya. Namun, banyak masyarakat Purbalingga yang tidak mematuhi himbauan tersebut, sehingga jumlah pasien positif terus bertambah. Situasi ini memunculkan pertanyaan tentang peran dan keterlibatan stakeholder dalam pelaksanaan kebijakan penanggulangan COVID-19 di kabupaten tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran dan keterlibatan stakeholder dalam pelaksanaan kebijakan penanggulangan COVID-19 di Purbalingga. Metode kualitatif digunakan dengan melakukan wawancara kepada informan yang relevan dari POLRES Purbalingga dan BPBD Purbalingga. Hasil analisis menunjukkan bahwa POLRES dan BPBD Purbalingga memiliki peran strategis dalam penanganan pandemi COVID-19. Mereka secara aktif mengarahkan perhatian masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, menegakkan disiplin masyarakat, serta berkolaborasi dengan berbagai instansi untuk respons yang terkoordinasi. Langkah konkret seperti kampanye 5M, penegakan jarak sosial, dan dukungan dalam program vaksinasi menunjukkan komitmen POLRES dan BPBD Purbalingga dalam mengurangi risiko penularan dan melindungi masyarakat. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, COVID-19, POLRES Purbalingga, BPBD Purbalingga, Keterlibatan Stakeholder.