Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN BIDAN SEBAGAI PEMBERI INFORMASI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN IMUNISASI TT DI PUSKESMAS JUANDA SAMARINDA Fauziah Fauziah; Mardianti Rombebua Siampa
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Program imunisasi merupakan salah satu program penting di sektor kesehatan. Program imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satu program imunisasi penting yang di anjurkan pemerintah adalah imunisasi TT (Tetanus Toksoid) yang merupakan proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Imunisasi TT ini bisa diberikan pada ibu hamil trimester I sampai dengan trimester III. Walaupun program imunisasi telah dilaksanakan, jangkauan imunisasi TT bagi ibu hamil masih jauh dari harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya jangkauan imunisasi TT adalah kurangnya kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas serta rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap imunisasi TT walaupun imunisasi tersebut dapat diperoleh secara gratis di tempat pelayanan kesehatan pemerintah. Tujuan: untuk mengetahui hubungan peran Bidan sebagai pemberi informasi dengan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Juanda. Metode: menggunakan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik analisis yang digunakan adalah analisa univariat deskriptif dan analisa bivariat. Adapun jumlah sampel yang akan dijadikan responden pada penelitian ini sebesar 20 orang. Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai P value = 0,01 maka menunjukkan hasil signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,01 kurang dari 0,05). Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara peran bidan sebagai pemberi informasi dengan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan imunisasi TT.
STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN KB IMPLAN PADA WANITA PUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOA BUAH TAHUN 2017 Bayu Fijri; Fauziah Fauziah; Rahmawati Rahmawati
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meskipun program KB dinyatakan cukup berhasil di Indonesia, namun hingga saat ini juga masih mengalami hambatan-hambatan antara lain adalah masih banyak Pasangan Usia Subur (PUS) yang masih belum menjadi peserta KB. Banyak perempuan yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisakorelasi status sosial ekonomi dengan penggunaan KB Implan pada wanita PUS di wilayah kerja Puskesmas Loa Buah tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional dan teknik pengumpulan data berupa angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pasangan usia subur akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Loa Buah yaitu sebanyak 801 orang. Variabel yang diteliti adalah status sosial ekonomi sebagai variabel bebas dan penggunaan KB Implan sebagai variabel terikat. Data diuji dengan distribusi frekuensi dan Chi Square (X2). Dari penelitian variabel tingkat pendidikan dengan kunjungan ke posyandu didapatkan hasil X2hitung= 7,1 lebih dari X2tabel= 3,84 dan Pvalue= 0,003 pada α 5%. Sehingga dapat di simpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan status sosial ekonomi dengan penggunaan KB Implan.
HUBUNGAN MOBILISASI DINI POST SECTIO CAESAREA (SC) DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA OPERASI DI RUANG KEBIDANAN RSUD. ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2018 Fauziah Fauziah; Fitriana Fitriana
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah Sectio Caesaria (SC), dimana SC adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding rahim namun pada kenyataannya masih sering terjadi komplikasi pada ibu post partum seperti infeksi puerperal, perdarahan, luka pada kandung kencing, embolisme paru-paru, ruptur uteri dan juga dapat terjadi pada bayi seperti kematian perinatal. Data dari badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa persalinan dengan bedah Caesar adalah sekitar 10-16% dari semua proses persalinan dinegara-negara berkembang dan dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada bulan Januari - April tahun 2018 di Ruang Kebidanan RSUD. Abdul Wahab Sjahranie Samarinda diketahui bahwa jumlah persalinan sebanyak 152 dimana jumlah persalinan normal sebanyak 63 persalinan, jumlah persalinan SC sebanyak 89 kasus sepanjang bulan Januari 2017 sampai januari 2018. Jenis penelitian secara deskriptif analitik dan desain cross sectional dimana penelitian dilaksanakan dengan tujuan menganalisa hubungan mobilisasi dini pada ibu post SC dengan proses penyembuhan luka operasi di Ruang Kebidanan RSUD. Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2018, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner dan observasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu post operasi SC yang berjumlah 30 orang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka operasi di Ruang Kebidanan RSUD. Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (P kurang dari 0,05 : OR=0,500). Saran yang dapat penulis sampaikan kepada tenaga kesehatan diharapkan dapat terus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya melakukan mobilisasi dini dan perawatan luka setelah menjalani persalinan secara sectio caesarea yang bermanfaat untuk pemulihan kesehatan fisiknya seperti semula.
FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFERTILITAS PRIMER PADA WANITA USIA SUBUR DI KOTA SAMARINDA TAHUN 2020 Fauziah Fauziah; Rahmawati Rahmawati; Fitriana Fitriana
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar pasangan di dunia hampir semua mengiginkan kehadiran seorang anak, namun tidak semua perkawinan beruntung memiliki keturunan. Infertilitas menjadi salah satu gangguan reproduksi yang kadang terjadi. Di mana Infertilitas merupakan masalah yang di hadapi pasangan suami istri yang telah menikah selama minimal satu tahun tanpa kontrasepsi, dengan melakukan hubungan suami istri rutin tetapi belum berhasil mendapatkan kehamilan. Infertilitas pada wanita dibedakan atas infertilitas primer dan infertilitas sekunder. World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah pasangan infertil sebanyak 36% diakibatkan adanya kelainan pada pria, sedangkan 64% berada pada wanita. Diatara faktor risiko yang menjadi penyebab infertilitas primer, seperti usia dan obesitas. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara usia dan obesitas dengan kasus infertilitas primer di RS. Siaga Al Munawarroh Ramania Samarinda, pelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah 50 wanita terdiri dari 25 pasien infertilitas primer dan 25 pasien tidak infertil. Data diambil dari rekam medis pasien di Poli Kandungan, RS. Siaga Al Munawaroh dari bulan Desember 2019 s/d Januari 2020 . Pada penelitian ini menggunakan variabel usia dan obesitas. Hasil bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang berarti antara usia dan infertilitas primer (p = 0,572) serta keterkaitan yang tidak terlalu berarti antara obesitas dengan infertilitas (p = 0,235). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua variabel yang diteliti tidak ada keterkaitan yang berarti dengan infertilitas primer namun obesitas menjadi faktor yang perlu diwaspadai karena kelebihan berat badan cukup untuk meningkatkan risiko gangguan metabolisme.
RESIKO UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL PADA KEJADIAN PREEKLAMPSI EKLAMPSI Rahmawati Rahmawati; Fauziah Fauziah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: East Kalimantan Provincial Health Office noted that during 2015 there was an increase in maternal mortality and childbirth. Because most deaths caused by bleeding as many as 33 cases, hypertension in pregnancy as many as 31 cases. RSUD AW SjahranieSamarinda, reported that theincidence rate of eclampsipreeklampsi increased from 2014 that is 1.09% to 1.59% in 2015. Objective: The objective of the research is The purpose of this study was to determine the relationship between maternal age and parity risk factors in the occurrence of eclampsipreeclampsi in RSUD AW Sjahranie.Methods: : Observational analytical research with case control approach. Research location in RSUD AW Sjahranie. Sampling by purposive sampling which is limited by inclusion and exclusion criteria. The analysis test by calculating Chi squared to know the existence of relation of pregnant mother and parity with pre eclamptic event eclampsi then calculate odds ratio to know the big of risk factor with 95% confidence interval and error rate 5%.Results: Obtain Chi square calculate age risk factor equal to 9.82 bigger compared with Chi squared table at degrees of freedom 1 with 5% error level is 3,841 then Chi squares count lebih dari Chi squared table, thus Ho rejected and Ha accepted. Chi square count parity lebih dari chi squared table 18,243 lebih dari 3,841 means Ho refused and Ha accepted. Odds age ratio at risk of 3.596 is greater than the age that is not at risk. Odds ratios Parity 1 and lebih dari 3 have a risk of eclampsiapreeclamption of 5.26 times greater than non-risk parity (Parity 2 - 3).Suggestion: health workers to increase the number and quality of midwifery services, especially in giving counseling and counseling especially in pregnant women with age at risk of eclampsiapreeclamption (ageless than 20 years and over 35 years) or screening pregnant mother so that can be anticipated immediately if Found signs of pre-eclampsi exclusion in pregnant women. For institutions to continuously improve the provision of information on the eclampsiapreeclamption to students.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI KELURAHAN SEMPAJA SELATAN SAMARINDA Siti Saidah; Besse Lidia; Fauziah Fauziah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sleep is a top priority for infants, because this is when neuro-brain repair occurs and approximately 75% of growth hormone is produced. Given the importance of sleep time for a baby's development, his sleep needs must be met so as not to adversely affect his development. One way that can be used to meet these needs is by infant massage. The purpose of this study is to prove that massage can increase the quantity of sleep for infants aged 3-6 months in Sempaja Selatan Village, North Samarinda. The research design used Pre Experiment Design with One Group Pretest-Postest Design. The population in this study were all babies aged 3-6 months consisting of 18 respondents with the sampling technique using Non Probability Sampling selected by purposive sampling. The variable measured in this study was the quantity of baby sleep. This study used the Paired t-test statistical test (α = 0.05). The results showed the quantity of baby sleep after massage was higher (13.77 hours / day) than before massage (12.42 hours / day) with an average increase of 1.29 hours / day. The results of statistical tests showed that there was an effect of infant massage on the quantity of sleep for infants aged 3-6 months with a value (p = 0.000). Thus it can be concluded that there is a significant effect of infant massage on the quantity of baby sleep. The need for the role of health workers to develop promotion and education about baby massage to the community, especially parents, to increase the quantity and quality of baby sleep
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN PERSIAPAN PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI KLINIK KUSUMA KOTA SAMARINDA Fauziah Fauziah; Rahmawati Rahmawati
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kematian maternal disebabkan oleh berbagai komplikasi selama kehamilan, persalinan maupun nifas. Untuk menghindari komplikasi tersebut diperlukan persiapan menjelang persalinan yang baik. Hasil pra survey yang dilakukkan di Klinik Kusuma Kota Samarinda pada tanggal 12-13 April 2014, dari 10 ibu hamil ternyata hanya 3 ibu hamil (30%) yang telah mempersiapkan persiapan persalinan. 3 ibu hamil tersebut berusia lebih dari dan sama dengan 20 tahun dan multipara. Sementara 7 ibu hamil lain (70%) menyatakan belum memiliki persiapan dalam menghadapi persalinan. terdiri dari 5 ibu hamil (71,42%) dengan usia kurang dari 20 tahun dan 2 ibu hamil (28,6%) berusia lebih dari dan sama dengan 20 tahun serta 6 (85%) diantaranya adalah nulipara dan 1 (15%) ibu hamil lain merupakan multipara. Persiapan persalinan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, paritas, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan dari ibu hamil. Dampak dari ketidaksiapan ibu menghadapi persalinan jika ibu ditemukan adanya komplikasi dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang diperlukan dalam persalinan, maka ibu tidak mendapat pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara usia dan paritas dengan persiapan persalinan. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Klinik Kusuma Kota Samarinda Adijaya Mei-Juni tahun 2014 sebanyak 72 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah total dari keseluruhan populasi yang memenuhi kriteria retriksi yaitu sebanyak 48 ibu hamil. Cara ukur menggunakan angket dengan alat ukur menggunakan kuesioner dan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil yang persiapan persalinannya kurang sejumlah 25 orang (52,1%), usia ibu kurang dari 20 tahun sejumlah 25 ibu (52,1%), dan yang nulipara sejumlah 27 orang (56,25%). Berdasarkan hasil perhitungan chi-square didapatkan p-value 0,044 dan 0,045 atau p-value kurang dari α maka Ha diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara usia dan paritas dengan persiapan persalinan. Diharapkan kepada bidan dapat memberikan penyuluhan tentang pentinganya persiapan persalinan dan hal-hal yang diperlukan dalam mempersiapkan persalinan khususnya kepada ibu nulipara dan ibu yang usianya kurang dari 20 tahun dengan cara memberikan penyuluhan pada saat pemeriksaan kehamilan pada ibu dan suaminya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga tentang pentingnya persiapan menghadapi persalinan.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A DOSIS TINGGI PADA BALITA DI PUSKESMAS SEGIRI SAMARINDA Fauziah Fauziah; Rahmawati Rahmawati
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 4 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v4i2.49

Abstract

Vitamin A merupakan zat gizi yang essensial bagi manusia, karena zat gizi ini sangat penting dan konsumsi makanan kita cenderung belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus dipenuhi dari luar. Pada anak balita akibat KVA (Kekurangan Vitamin A) akan meningkatkan kesakitan dan kematian, mudah terkena penyakit infeksi, seperti diare, radang paru-paru, pneumonia, dan akhirnya kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita di Puskesmas Segiri tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional dengan populasi ibu-ibu yang memiliki balita yang ada di Puskesmas Segiri Samarinda 2018. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan pada taraf antara Tingkat Pengeahuan Ibu dengan pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita di Puskesmas Segiri Samarinda tahun 2018.
PENGARUH PENDIDIKAN PROMOSI KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI PADA ANAK REMAJA DI SAMARINDA PADA TAHUN 2021 Desi Pertiwi; Fauziah Fauziah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 4 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v4i2.51

Abstract

Latar belakang: Kesehatan reproduksi pada remaja yang rentan menjadi prioritas yang utama dalam program dunia. Seperti mengkoonsumsi alkohol, menggunakan obat-obatan, perilaku seksual berisiko tinggi, penyakit menular seksual, kekerasan seksual, melarikan diri dari rumah, seks bebas dalam keluarga, riwayat perampokan, dipenjara, dan tinggal di tempat nongkrong narkoba membuat remaja terpapar berbagai jenis kerusakan dan cedera. Remaja sangat berisiko terkena AIDS dan PMS lainnya, misanya kehamilan yang tidak diinginkan oleh remaja putri, aborsi ilegal dan tidak aman, kehamilan dan persalinan yang tidak direncanakan, dan menjadi ibu yang tidak aman. Karena itu, dari anak remaja kebutuhan kesehatan reproduksi dan merancang program untuk meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi mereka tampaknya penting. Penelitian ini akan dilakukan untuk merancang program yang komprehensif untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja di samarinda pada tahun 2021 yang sangat rendah.Metode Penelitian:Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental (one group prettest dan posttest design). Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang usia 15-18 tahun sebanyak 72 remaja yang berada di wilayah kota samarinda penelitian yang dilaksanakan dari bulan juni-juli 2021. Data yang di kumpulkan melalui prettest dan posttest dengan menggunakan kuisioner pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja. Data dinalisis menggunakan uji Wilcoxon.Hasil Penelitian:Berdasarkan uji statistik menunjukkan data pretest didapatkan nilai mean 1,01 minimum 1, maximum 2 pada posttest didapatkan nilai mean 2,46 minimum, minimum 2, maximum 3, berdasarkan hasil analisis uji wilcoxon diketahui asymp sigh (2 tailed) memiliki nilai sebesar 0,000 kurang dari 0,05 maka H0 di tolak sehingga adanya peningkataan pengetahuan pada remaja tentang kesehatan seksual dan reproduksi pada saat dilakukan pretest dan posttest dengan kusioner.Kesimpulan: Pada penelitian ini adanya capaian yang di inginkan peneliti yaitu terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah di berikan pertanyaan melalui kusieoner.
Pengaruh Putih Telur Rebus terhadap Peningkatan Taksiran Berat Janin pada Ibu Hamil Trimester III di Kota Samarinda Fitriana Fitriana; Fauziah Fauziah; Dhito Dwi Pramardika
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 2: MEI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.043 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i2.1487

Abstract

Data tahun 2018 jumlah kasus ibu hamil dengan KEK di Klinik Kusuma sebanyak 18 orang, Klinik Sinar Sehat sebanyak 16 Orang, Klinik Kartika Jaya Sebanyak 20 orang. Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta. Protein yang dianjurkan untuk ibu hamil yaitu protein hewani, salah satunya berasal dari telur. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh putih telur rebus terhadap kenaikan taksiran berat janin pada ibu hamil trimester III. Penelitian dilakukan dengan memberikan putih telur rebus kepada ibu hamil yang memiliki taksiran berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan, sebanyak 4 butir perhari selama 2 minggu setelah itu diukur tinggi fundus uterinya. Jenis penelitian eksperimen dengan metode pre-experimental designs (nondesigns) atau quasi eksperimen. Hasil penelitian  diuji menggunakan Paired T-Test. Hasil uji korelasi, bahwa nilai korelasi pada  variabel tersebut adalah 0,959 yang artinya hubungan kuat dan positif dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan kenaikan berat badan janin sebelum dan sesudah diberikan putih telur rebus. Uji perbedaan, diketahui bahwa nilai Sig. (2 tailed) adalah 0,000 yang artinya ada perbedaan kenaikan berat badan janin antara sebelum dan sesudah diberikan putih telur rebus dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05. Kesimpulan ada pengaruh putih telur rebus terhadap kenaikan taksiran berat janin.