Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IDENTIFIKASI POTENSI PELANGGARAN KAWASAN KONSERVASI PANTAI TIMUR SURABAYA BERDASARKAN PEMODELAN SPASIAL PREDIKSI TREN PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN BERBASIS CELLULAR AUTOMATA Yusuf, Lukman; Susetyo, Cahyono
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1183.32 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.6600

Abstract

Keterbatasan lahan di Surabaya membuat kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dilirik oleh pihak pengembang permukiman swasta. Namun, RTRW Kota Surabaya 2014 menetapkan kawasan Pamurbaya sebagai kawasan lindung/konservasi dengan zona ruang terbuka hijau. Dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya 92,66% masih berstatus kepemilikan perorangan. Sehingga terjadi kerawanan pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya. Dari perhitungan GIS faktual lapangan 2017, sudah terjadi pelanggaran sebesar 0,5% dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya. Selain itu kerawanan ini di perkuat dengan kondisi tutupan lahan saat ini, dari seluruh kawasan konservasi seluas 2.503,9  Ha, didominasi tutupan lahan tambak seluas 2080,40 Ha.Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifakasi potensi pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya berdasarkan model spasial prediksi tren perkembangan lahan tahun 2034. Hasil penelitiannya adalah faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan lahan di Pamurbaya adalah faktor adanya jaringan jalan lingkar luar timur Surabaya dan kedekatan dengan permukiman yang sudah ada. Pola perkembangan lahan eksisting di kawasan Pamurbaya selama 2011-2017 didominasi dengan pertumbuhan permukiman sebesar 602,35 Ha, dan tambak tumbuh sebesar 222,45 Ha. Kemudian berdasarkan prediksi tren perkembangan lahan  Pamurbaya tahun 2034 dengan Cellular Automata, diprediksi permukiman akan tumbuh sebesar 62% dari luas saat ini, industri akan tumbuh sebesar 7%, perdagangan jasa akan tumbuh 15%. Juga diprediksi tambak akan berkurang 29% dari luas saat ini. Indetifikasi potensi pelanggaran kawasan konservasi Pamurbaya menghasilkan pada tahun 2029 kawasan konnservasi diprediksi akan  terjadi pelanggaran 8,74% dan tahun 2034 akan terlanggar 24,02%.
Analisis Kinerja Simpang Monumen Trunojoyo di Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang Z, Akhmad Yusuf; MN, Triaswati; Fauzi, Aan; Yusuf, Lukman
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 4, No 4 (2020): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v4i4.7904

Abstract

Lokasi stategis Kabupaten Sampang yang berada pada jalur lintas pergerakan dari arah Timur-Barat Pulau Madura. Penduduk Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep yang menuju ke arah Surabaya atau sebaliknya, harus melintasi wilayah kabupaten Sampang. Kemacetan yang terjadi di Kecamatan Sampang bersifat lokal dan terjadi di beberapa simpang ketika jam sibuk. Simpang Monumen Trunojoyo termasuk Simpang yang menimbulkan kemacetan. Kemacetan di Simpang Monumen Trunojoyo di sebabkan oleh Simpang ini berada pada Jalur Jalan Nasional Surabaya-Sumenep yang di lewati kendaraat berat dan padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kinerja Simpang Monumen Trunojoyo di Kecamatan Sampang. Hasil penelitiannya yaitu kinerja Simpang Monumen Trunojoto pada seluruh pendekat memiliki tingkat pelayanan di bawah standard yaitu ≤ 0.75. Simulasi solver dilakukan untuk meningkatkan kinerja simpang dengan merubah siklus pada persinyalan, terutama memodifikasi waktu hijau (detik) serta memodifikasi lebar efektif setiap pendekat. Didapatkan hasil optimasi nilai DS berkisar antara 0.66 hingga 0.7 < 0.75.
Pemodelan Spasial Berbasis Cellular Automata untuk Identifikasi Potensi Alih Fungsi Lahan di Kawasan Konservasi Pantai Timur Surabaya Cahyono Susetyo; Lukman Yusuf; Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.157 KB) | DOI: 10.33772/jpw.v4i2.10920

Abstract

Limited vacant land in Surabaya City made one of its conservation area, the eastern coast of Surabaya (Pamurbaya), very attractive to property developers. However, existing spatial plan documents state that this area is inetended as conservation area or urban green space. However, up to 92,66% of this area is owned by individuals, not by the government of Surabaya City. Therefore, there is a possibilty of land use change from conservation to built-up areas. The purpose of this research is to idenfity the land use change potentials in Pamurbaya by using the Cellular Automata-Based Spatial Modelling. The results of the modelling indicates that the dominant factor that influencing the land use change in Pamurbaya is the presence of the Eastern Ring Road of Surabaya City and existing residential areas. The model predicts that beetween 2019-2034, housing in Pamurbaya will grow as much as 62% from the current size of housing land uses. Industrial land use will grow 7%, commercial areas will grow 15%, and conservation/green spaces will reduced by 29% from its current size. Keywords:Landuse Change; Cellular Automata, Land Use Modelling
How Effective is Regional Spatial Detail Plans as Instrument of Flood Management (Case Study:Kedurus Watershed,Surabaya City) Lukman Yusuf; Adjie Pamungkas; Eko Budi Santoso
IPTEK Journal of Proceedings Series No 6 (2020): 6th International Seminar on Science and Technology 2020 (ISST 2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2020i6.8897

Abstract

Surabaya city has detailed spatial planning documents as instruments for flood reduction. The detailed spatial plan for the area regulates land use plans to prevent uncontrolled land use changes that cause flooding. The research question is "What is the efficiency of the detailed spatial plan as an instrument for flood management in the Kedurus River Basin?". The analysis tool is the spatial modeling of floods based on 2D Flow Area using HEC RAS 5 software. The first step is to build a spatial flood model using the existing condition parameters, the next step is to apply the parameters derived from the detailed spatial plan in the Kedurus River Basin on the models that have been built . The result is that the implementation of detailed regional spatial plans in the Kedurus watershed tends not to reduce the area of flood inundation even on the contrary increases the runoff coefficient. In the spatial model of flooding it is known that the condition of the return period of 20 years also shows an increase in the area of flood inundation to 0.5-1 meters from the existing condition which initially covered an area of 45.92 Ha to 72.38 Ha.
Identifikasi Potensi Pelanggaran Kawasan Konservasi Pantai Timur Surabaya Berdasarkan Pemodelan Spasial Prediksi Tren Perkembangan Penggunaan Lahan Berbasis Cellular Automata Lukman Yusuf; Cahyono Susetyo
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.7165

Abstract

Keterbatasan lahan di Surabaya membuat kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dilirik oleh pihak pengembang permukiman swasta. Namun, RTRW Kota Surabaya 2014 menetapkan kawasan Pamurbaya sebagai kawasan lindung/konservasi dengan zona ruang terbuka hijau. Dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya 92,66% masih berstatus kepemilikan perorangan. Sehingga terjadi kerawanan pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya. Dari perhitungan GIS faktual lapangan 2017, sudah terjadi pelanggaran sebesar 0,5% dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya. Selain itu kerawanan ini di perkuat dengan kondisi tutupan lahan saat ini, dari seluruh kawasan konservasi seluas 2.503,9  Ha, didominasi tutupan lahan tambak seluas 2080,40 Ha.Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifakasi potensi pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya berdasarkan model spasial prediksi tren perkembangan lahan tahun 2034. Hasil penelitiannya adalah faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan lahan di Pamurbaya adalah faktor adanya jaringan jalan lingkar luar timur Surabaya dan kedekatan dengan permukiman yang sudah ada. Pola perkembangan lahan eksisting di kawasan Pamurbaya selama 2011-2017 didominasi dengan pertumbuhan permukiman sebesar 602,35 Ha, dan tambak tumbuh sebesar 222,45 Ha. Kemudian berdasarkan prediksi tren perkembangan lahan  Pamurbaya tahun 2034 dengan Cellular Automata, diprediksi permukiman akan tumbuh sebesar 62% dari luas saat ini, industri akan tumbuh sebesar 7%, perdagangan jasa akan tumbuh 15%. Juga diprediksi tambak akan berkurang 29% dari luas saat ini. Indetifikasi potensi pelanggaran kawasan konservasi Pamurbaya menghasilkan pada tahun 2029 kawasan konnservasi diprediksi akan  terjadi pelanggaran 8,74% dan tahun 2034 akan terlanggar 24,02%.