Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

GAMBARAN RUANG PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP Ardiani, Hany; Iman, Arief Tarmansyah
Media Informasi Vol 12, No 2 (2016): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.164 KB)

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang sedang dalam persiapan untuk menghadapi akreditasi rumah sakit oleh lembaga KARS 2012. Unit rekam medis adalah unit yang berperan penting dalam akreditasi, khususnya pada bagian ruang penyimpanan (filing). Penelitian ini bertujan untuk mengetahui gambaran keadaan ruang penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap sesuai dengan standar akreditasi 2012 dalam menghadapi akreditasi KARS di RSUD Majenang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam kepada petugas unit kerja rekam medis. Hasil penelitian diketahui : a. Kebijakan tentang standar akreditasi MKI.11, 12, dan 16 sudah ada tetapi belum disahkan dan masih berupa draft; b. Standar akreditasi MKI.11 pengembalian DRM lebih dari 2x24, sudah ada proses dan tindakan untuk pelanggar, tidak ada petugas filing, ruang penyimpanan pertama panas dengan suhu 29,90C; c. MKI.12 pemusnahan dokumen belum dilaksanakan; d. MKI.16 masih ditemukan DRM yang rusak, ruang penyimpanan selalu dikunci, sarana dan prasarana keamanan ruang penyimpanan masih kurang. Ruang penyimpanan masih perlu diperbaiki yaitu kebijakan Direktur revisi 2015 segera disahkan, adanya petugas khusus, penataan dan perbaikan, penyediaan ruang DRM in-aktif, kebersihan dilakukan dengan rutin, penambahan sarana dan prasana keamanan.
UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT MELALUI PEMBENTUKAN TIM PENGGERAK DESA SEHAT PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KOTA TASIKMALAYA Sugiarti, Ida; Soemantri, Iwan; Cahyati, Yanti; Rosdiana, Ida; Cahyati, Ai; Iman, Arief Tarmansyah; Puruhita, Tri Kusuma Agung
Abdimas Galuh Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i2.6176

Abstract

Penambahan jumlah kasus Covid-19 berlangsung cepat, terutama gejala muncul pada pasien dengan comorbid yang mengakibatkan kematian. Salah satu comorbid yaitu Penyakit Tidak menular (PTM), diantaranya DM dan Hipertensi. Tingginya kasus PTM, membutuhkan perhatian dan identifikasi sedini mungkin serta penanganan segera agar tidak berakibat fatal. Pemerintah memiliki sumber daya yang terbatas dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Situasi pandemi Covid-19 juga membutuhkan perhatian khusus dan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pentingnya melibatkan partisipasi masyarakat untuk terlibat terutama dalam pencegahan dan deteksi dini melalui pembentukan Tim Penggerak PTM. Metode yang digunakan berupa pelatihan dan pembentukan tim penggerak PTM yang didukung dengan aplikasi Lembur Sehat PTM. Hasil pengabdian kepada masyarakat terdapat peningkatan pengetahuan dari kader dan tim penggerak setelah pelatihan. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Tawang yaitu 72,67; sedangkan rata-rata nilai post test yaitu 94,67. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Cibeureum yaitu 63,64; sedangkan rata-rata nilai post test yaitu 90,36. Hasil monitoring dan observasi menunjukkan kader melakukan pendataan berupa pengukuran gula darah dan tensi serta mengisi data di aplikasi Lembur Sehat PTM. Jumlah kader yang mengikuti pelatihan sebanyak 60 kader dan karang taruna. Hasil observasi pada aplikasi tercatat 600 data masyarakat yang sudah dientry. Hasil pengukuran menjadi data bagi Puskesmas setempat dan akan ditindaklanjuti. Data juga dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Pengetahuan, Sikap dan Praktik PMIK dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Covid-19 di Rumah Sakit Arief Tarmansyah Iman; Setyadi Nugroho
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13 (2022): Nomor Khusus Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i0.1767

Abstract

Indonesia is one of the countries affected by the Covid-19 pandemic. Hospitals as the front line in handling Covid-19 that directly serve suspected Covid-19 patients, must comply with the protocol for handling Covid-19 patients, including medical recorders and health information (PMIK). The purpose of this study was to describe the knowledge, attitudes and practices of PMIK towards the prevention and control of Covid-19 infection in hospitals in the East Priangan region. This type of research is descriptive quantitative. The research subjects were 68 PMIK who worked in hospitals in the East Priangan area who were selected randomly. Data was collected through filling out questionnaires about knowledge, attitudes and practices of preventing and controlling Covid-19 infections. The results showed that most of the PMIK had knowledge levels in the good category, positive attitudes and practices in the good category.Keywords: medical recorder and health information; Covid-19; knowledge; attitude; practiceABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak pandemi Covid-19. Rumah sakit sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 yang langsung melayani pasien suspek Covid-19, harus mematuhi protokol penanganan pasien Covid-19, termasuk tenaga perekam medis dan informasi kesehatan (PMIK). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan praktik PMIK terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi  Covid-19 di rumah sakit di wilayah Priangan Timur. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif.  Subyek penelitian adalah 68 PMIK yang bekerja di rumah sakit di wilayah Priangan Timur yang dipilih secara random. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner tentang pengetahuan, sikap dan praktik pecegahan dan pengendalian infeksi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar PMIK memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik, sikap positif dan praktik dalam kategori baik.Kata kunci: tenaga perekam medis dan informasi kesehatan; Covid-19; pengetahuan; sikap; praktik 
Literature Review Faktor Penyebab Keterlambatan Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Arief Tarmansyah Iman; Nursanie Puspita
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.288 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v5i1.7962

Abstract

The provision of outpatient Medical Records (MR) affects the length of waiting time for patient services. The time of providing outpatient MR in several hospitals was more than the standard average time of ≤10 minutes. This study aims to analyse the factors causing the delay in providing outpatient medical records. Method: The research design was systematic review uses Google Scholar and Garuda Databases with topics related to factors causing delays in the provision of outpatient MR. Two reviewers were screening and found articles which match the criteria and have 13 full-length articles included to final review. The average time for providing outpatient MR was in range of 11-20 minutes. The causes of delays in providing outpatient MR were grouped based on 5M factors including lack of MR educated officers, indiscipline, lack of knowledge, train and motivation (Man), unavailability of funds (Money), unavailability of MR, storage and folder, easily damaged material, infrastructure unavailability and technical problems (Machine), as well as unavailability and not maximized SOP use, no evaluation and outpatient registration flow (Method). The time delay in providing outpatient MR was still high, the main cause was the unavailability of infrastructure and the lack of MR educated officers. 
Tinjauan Akurasi Kode Diagnosis Dan Kode Penyebab luar Pada Kasus Cedera Kepala Yang Disebabkan Kecelakaan Lalu Lintas Di Rumah Sakit Umum Pusat Arief Tarmansyah Iman; Maulana Yusuf Ismail; Dedi Setiadi
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.277 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6792

Abstract

Menurut RISKESDAS 2018, kasus cedera di Provinsi Jawa Barat merupakan yang terbanyak di seluruh Indonesia sebanyak 16.150 kasus dan 5.184 terjadi di jalan raya. Berdasarkan studi pendahuluan, dari 10 dokumen rekam medis cedera kepala tingkat akurasinya adalah 20%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui akurasi kode diagnosis dan kode penyebab luar pada kasus cedera kepala yang disebabkan kecelakaan lalu lintas di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. Metodologi Penelitian ini kuantitatif deskriptif, populasi 145 dokumen rekam medis kasus cedera kepala yang disebabkan kecelakaan lalu lintas tahun 2018, total sampel 106. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Analisis data yang digunakan analisis univariat. Akurasi kode diagnosis sebesar 66,1 % akurat dan 33,9% tidak akurat. Akurasi Kode penyebab luar sebesar   67,9 % akurat dan 32,1 % tidak akurat. Ketidakakuratan kode diagnosis disebabkan pada tiga karakter yaitu sebesar 2,8 %, karakter keempat sebesar 20,7 % dan karakter kelima sebesar 51,9 %. Ketidakakuratan kode penyebab luar yang disebabkan tiga karakter sebesar 30,2 %, karakter keempat 34,0 % dan karakter kelima sebesar 37,7%. Akurasi kode diagnosis dan kode penyebab luar kasus cedera kepala yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas sebagian besar tidak akurat. ketidakakuratan kode diagnosis dan kode penyebab luar sebagian besar disebabkan oleh karakter kelima.
GAMBARAN RUANG PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP Hany Ardiani; Arief Tarmansyah Iman
Media Informasi Vol 12, No 2 (2016): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.164 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v12i2.58

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang sedang dalam persiapan untuk menghadapi akreditasi rumah sakit oleh lembaga KARS 2012. Unit rekam medis adalah unit yang berperan penting dalam akreditasi, khususnya pada bagian ruang penyimpanan (filing). Penelitian ini bertujan untuk mengetahui gambaran keadaan ruang penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap sesuai dengan standar akreditasi 2012 dalam menghadapi akreditasi KARS di RSUD Majenang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam kepada petugas unit kerja rekam medis. Hasil penelitian diketahui : a. Kebijakan tentang standar akreditasi MKI.11, 12, dan 16 sudah ada tetapi belum disahkan dan masih berupa draft; b. Standar akreditasi MKI.11 pengembalian DRM lebih dari 2x24, sudah ada proses dan tindakan untuk pelanggar, tidak ada petugas filing, ruang penyimpanan pertama panas dengan suhu 29,90C; c. MKI.12 pemusnahan dokumen belum dilaksanakan; d. MKI.16 masih ditemukan DRM yang rusak, ruang penyimpanan selalu dikunci, sarana dan prasarana keamanan ruang penyimpanan masih kurang. Ruang penyimpanan masih perlu diperbaiki yaitu kebijakan Direktur revisi 2015 segera disahkan, adanya petugas khusus, penataan dan perbaikan, penyediaan ruang DRM in-aktif, kebersihan dilakukan dengan rutin, penambahan sarana dan prasana keamanan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Kabupaten Sumedang Tahun 2011 Arief Tarmansyah Iman
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 2 No 5 (2015): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.313 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v2i5.66

Abstract

One of the vital information for SIRS is medical records. Medical records must be filled correctly andcompletely becauseitcontain vital information that covers administrative, legal, financial and clinical aspects. AtSumedang District Hospital in 2010, 74.8% inpatient medical records werefilled partly.The aim of this study istoanalyze the completeness of medical records at inpatient ward and the contributing factors. A mixed methodssequential explanatory research had been used.It started with a quantitative research for385medical records,followed by a qualitative research to describe the findings. Subjects consist of health officers from inpatientward and hospital managers, totalling13 people. The results showed that 58,4% inpatient medical records wereincomplete. This results consist of 23,9% Medical Resume, 30,3% Operation Report, 18,2% Identification ofInfants and 14.9% Labor Report. The contributing factors are input factor(lack of technical knowledge, negativeattitudes, inadequatefacilities, SOP, and socialization) and process factor (SOP, difference in treatment,monitoring and evaluation system not optimaland incoherent teamwork). The completeness of medical recordscan be improved by evaluating and monitoring the aforementioned factor.Keywords: completeness, medical record, inpatient ward.
Pengaruh Kodifikasi ICD 10 dan ICD 9 CM Terhadap Klaim JKN Rawat Inap di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2018 Arief Tarmansyah Iman; Diana Barsasela
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 6 No 22 (2019): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.944 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v6i22.165

Abstract

Data sources to be entered into the INA-CBGs application come from medical records summarized in medical resumes, namely diagnosis data and actions / procedures, and if needed can be seen in the medical record file. Inappropriate codification can have an impact / influence on the amount of the output rate of the INA-CBG system, the study was conducted at Dr. Soekardjo, Tasikmalaya City. The study was conducted for 6 months, namely May - October 2018. The purpose of the study was to analyze the effect of the accuracy of the ICD 10 and 9CM ICD codification on claims (INA-CBGs code and INA-CBGs rates) JKN Hospitalized at Dr. RSUD Soekardjo, Tasikmalaya City in 2018. The sample in this study is a medical resume on the file of claims for inpatient care for Dr. RSUD Hospital. Soekardjo, Tasikmalaya City in the period of May 1, 2018 to May 30, 2018. The population is 1528, while the sample is 94. The results of the study indicate that the incorrect diagnosis code is 24 files (25.53%). Whereas the incorrect 9CM ICD code is 21 files (22.34%). The results recoding of 13 files of ICD (13.83%) underwent changes in the code and tariff of INA-CBGs, while the results of reprocessing using results 9CMrecoding ICD revealed that 17 codes (18.09%) experienced changes in the code and tariff of INA-CBGs. The statistical test using Chi Square shows that the change in ICD 10 code towards changes in the code and tariff of INA-CBGs has a significant effect. The hypothesis is the influence of the accuracy of the ICD 10 code on the INA-CBGs code on JKN Claims accepted. Likewise, the results of the chi square test show that the change in the 9 CM ICD code to changes in the INA-CBGs Code and the INA-CBGs rates significantly influence. Hypothesis There is an influence of the accuracy of the ICD9CM code on the INA-CBGs code and tariff on JKN Claims in Dr. Soekardjo, Tasikmalaya City in 2018 was accepted.
Gambaran Mutu Berkas Rekam Medis Gawat Darurat Di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya Pada Triwulan IV Tahun 2015 Reni Andriani; Arief Tarmansyah Iman
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 3 No 9 (2016): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.63 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v3i9.217

Abstract

Huffman (1994) mengatakan bahwa mutu rekam medis yang baik yaitu memenuhi indikator-indikator dalam kelengkapan pengisian, ketepatan waktu, dan memenuhi persyaratan aspek hukum. Hasil studi pendahuluan di RS.SMC Kab.Tasikmalaya menunjukan sebagian besar formulir tidak terisi lengkap, ketidaklengkapan tertinggi didapat pada item Nomor RM sebesar 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mutu dokumen rekam medis gawat darurat meliputi 3 indikator yaitu kelengkapan, ketepatan dan aspek hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi yang digunakan adalah formulir gawat darurat triwulan IV tahun 2015 sebanyak 2.525 formulir dengan besar sampel sebanyak 97 formulir yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan seluruh pengisian formulir anamnesa gawat darurat dan resume gawat darurat kurang lengkap. Persentase indikator ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis 56,70%, ketidaktepatan waktu pengembalian berkas 43,30%, dan tidak memenuhi persyaratan aspek hukum 100%. Dapat disimpulkan bahwa mutu berkas rekam medis gawat darurat yang terdiri atas formulir anamnesa dan resume di RS MSC kurang bermutu. Disarankan adanya penempatan petugas di bagian IGD, kepala rekam medis memberikan laporan secara rutin kepada pihak-pihak terkait untuk melengkapi pengisian formulir IGD dan sosialisasi kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya secara rutin mengenai ketidaklengkapan pengisian rekam medis IGD.
Perbedaan Klaim JKN Berdasarkan Tarif INA CBG’S dengan Tarif Perda Rumah Sakit di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015 Arief Tarmansyah Iman; Diana Barsasella
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 5 No 16 (2018): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.462 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v5i16.272

Abstract

Metode pembayaran prospektif yang dikenal dengan Casemix (case based payment, di Indonesia sudah diterapkan sejak tahun 2008 sebagai metode pembayaran pada program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) pada pasien yang dilayani di rumah sakit. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, jenis penelitian adalah penelitian non intervensi, dengan desain penelitian observasional dengan survei analitik yang digunakan peneliti adalah uji beda mean. Populasi dalam penelitian ini meliputi data klaim JKN dan Tarif RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya periode 1 Januari - 31 Desember tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada perbedaan rata-rata Klaim JKN berdasarkan tarif INA CBGs dengan berdasarkan tarif Perda secara keseluruhan (Agregat) di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2015, ada perbedaan rata-rata Klaim JKN berdasarkan tarif agregat INA CBG’S dengan tarif Perda rumah sakit pada pasien yang mendapat pelayanan SMF Obgyn di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2015, Ada perbedaan rata-rata Klaim JKN berdasarkan tarif agregat INA CBG’S dengan tarif Perda rumah sakit pada pasien yang mendapat pelayanan SMF Penyakit Anak di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2015, Ada perbedaan rata-rata Klaim JKN berdasarkan tarif agregat INA CBG’S dengan tarif Perda rumah sakit pada pasien yang mendapat pelayanan SMF Penyakit Bedah di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2015, Ada perbedaan Klaim JKN berdasarkan tarif agregat INA CBG’S dengan tarif Perda rumah sakit pada pasien yang mendapat pelayanan SMF Penyakit Dalam di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2015.