Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Improving Child Safety Through Health Education Underwear Rules, Growth Monitoring, And Disaster Preparedness Sofia Februanti; Ai Cahyati; Dini Mariani; Novi Enis Rosuliana
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.712 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.2157

Abstract

Schools are part of a community unit consisting of students, teachers, principals, and other employees. Elementary students and teachers, as well as employees, will spend a lot of time at the school. Many problems can be helped to solve in schools, such as preventing sexual violence through underwear rules, monitoring growth and development, and disaster preparedness. All of these activities can be carried out in a series of community service activities at an elementary school (SD) in the city of Tasikmalaya. Community service activities are applications of research results conducted by lecturers at the Nursing Study Program, Department of Nursing, Poltekkes, Ministry of Health, Tasikmalaya. The method of activities carried out included the provision of health education about underwear rules, measuring the weight and height of elementary school children, and how to manage disaster mitigation in the Tasikmalaya area. The facilities and infrastructure used are laptops, in focus, body scales, height measurements, and disaster simulation tools. The results of the activity include an increase in the knowledge and skills of participants or elementary school children about underwear rules and disaster mitigation. Most elementary school children have growth that is by their age
PENGARUH RELAKSASI OTOT TERHADAP INSOMNIA PASIEN HEMODIALISIS Ida Rosdiana; Ai Cahyati
Media Informasi Vol 14, No 2 (2018): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.69 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v14i2.208

Abstract

Insomnia merupakan salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh pasien hemodialisis. Hal tersebut dapat menyebabkan pasien mengalami beberapa konsekuensi, diantaranya: 1) rasa kantuk di siang hari; 2) perasaan depresi; 3) kurang energi; 4) gangguan kognitif; 5) gangguan memori; 6) lekas marah; 7) disfungsi psikomotor dan 8) penurunan kewaspadaan serta konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot terhadap insomnia pasien hemodialisis. Desain penelitian quasi experiment, dengan rancangan pretest and posttest group. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling, berjumlah 25 orang. Analisis statistik yang dipergunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t dependen (paired t-test) untuk menguji perbedaan skor insomnia sebelum dan sesudah latihan relaksasi otot. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata skor insomnia antara sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p value=0.001). Dapat disimpulkan bahwa latihan relaksasi otot dapat menurunkan insomnia pada pasien hemodialisis. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pemakaian terapi relaksasi otot sebagai intervensi keperawatan untuk mengatasi insomnia pada pasien hemodialisis.
OPTIMALISASI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ANAK SEKOLAH DASAR TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) BERBASIS MEDIA AUDIOVISUAL Novi Enis Rosuliana; Sofia Februanti; Dini Mariani; Ai Cahyati
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9933

Abstract

Kesehatan pada anak merupakan prioritas utama untuk menjadi perhatian pemerintah, karena setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Anak usia sekolah merupakan anak yang berusia 6-12 tahun, yang membutuhkan banyak proses pembelajaran dalam berinteraksi dengan teman sebaya, dan bekerja sama dalam sebuah kelompok dan memecahkan suatu konflik. Selain itu, anak adalah kelompok yang rentan mengalami kecelakaan yang menimbulkan cedera. Cedera pada anak merupakan masalah kesehatan global yang berkontribusi terhadap angka kematian. Ratusan dari ribuan anak meninggal setiap tahun karena cedera. Cedera yang banyak terjadi pada anak adalah luka lecet, lebam/memar, dan luka bakar. Oleh karena itu, maka dilaksanakan pemberian pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di SDN Babakan Kadu Kota Tasikmalaya yang diikuti oleh 30 siswa dari kelas 4, 5, dan 6. Metode yang dilakukan berupa pemberian materi tentang P3K disertai demonstrasi terkait penanganan cedera berupa perawatan luka lecet, perdarahan dan luka bakar dengan menggunakan media audiovisual. Evaluasi yang dilakukan menggunakan kuesioner dan lembar observasi untuk mengukur pengetahuan, dan keterampilan perawatan luka. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan tentang P3K mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa yang ditunjukkan oleh hasil evaluasi, bahwa sekitar 90% siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan mampu mempraktikkan tindakan perawatan luka. Pengetahuan dan keterampilan siswa tentang P3K yang baik merupakan suatu upaya dalam meningkatkan keselamatan siswa dari kondisi cedera dan kegawatdaruratan. Pemberian pendidikan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah serta keterlibatan pelayanan kesehatan sangat penting dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan siswa.
PEMBENTUKAN TIM PENGGERAK DESA SEHAT PENYAKIT TIDAK MENULAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT KOTA TASIKMALAYA Ida Sugiarti; Iwan Somantri; Yanti Cahyati; Ida Rosdiana; Ai Cahyati; Arief Tarmansyah Iman; Tri Kusuma Agung Puruhita
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v2i2.864

Abstract

Jumlah kasus Covid-19 meningkat dengan cepat, terutama gejala muncul pada pasien dengan comorbid yang mengakibatkan kematian. Salah satu comorbid yaitu Penyakit Tidak menular (PTM), diantaranya DM dan Hipertensi. Identifikasi sedini mungkin diperlukan agar penanganan kasus PTM dapat dilakukan lebih awal agar tidak berakibat fatal. Pemerintah memiliki sumber daya yang terbatas dalam penatalaksanaan kesehatan. Situasi pandemik Covid-19 juga membutuhkan perhatian khusus dan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karena itu pentingnya melibatkan partisipasi masyarakat untuk terlibat terutama dalam pencegahan dan deteksi dini melalui pembentukan Tim Penggerak PTM. Metode yang digunakan berupa pelatihan dan pembentukan tim penggerak PTM yang didukung dengan aplikasi lembur sehat PTM. Hasil pengabdian kepada masyarakat terdapat peningkatan pengetahuan dari kader dan tim penggerak, setelah pelatihan. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Tamansari  yaitu sedangkan rata-rata nilai post test yaitu. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Cipedes yaitu sedangkan rata-rata nilai post test yaitu. Hasil monitoring dan observasi menunjukkan kader melakukan pendataan berupa pengukuran gula darah dan tensi serta mengisi data di aplikasi Lembur Sehat PTM. Jumlah kader yang mengikuti pelatihan sebanyak 60 kader dan karang taruna. Hasil observasi pada aplikasi tercatat 600 data masyarakat yang sudah dientri Hasil pengukuran menjadi data bagi Puskesmas setempat dan akan ditindaklanjuti. Data juga dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya