Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

BENTUK TINDAK TUTUR IMPERATIF BAHASA BUGIS DALAM KHUTBAH JUMAT Emy Yusliana; Johar Amir; Andi Fatimah Yunus
Panrita: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.882 KB)

Abstract

Tindak Tutur Imperatif Bahasa Bugis dalam Khutbah Jumat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur imperatif bahasa Bugis dalam khutbah jumat, dan (2) mendeskripsikan makna pragmatik yang terkandung dalam tindak tutur imperatif bahasa Bugis yang telah dituturkan khatib. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan perekaman dan Catat. Hasil penelitian ini menunjukkan tindak tutur imperatif bahasa Bugis khatib dalam khutbah jumat memiliki bentuk tindak tutur imperatif dan makna pragmatik imperatif dalam tuturan khatib. Tindak tutur imperatif bahasa Bugis khatib yang ditemukan terdapat 47 bentuk tuturan imperatif yang dikategorikan dalam beberapa bentuk tindak tutur imperatif dan terdapat 6 makna pragmatik imperatif. Bentuk tindak tutur imperatif yang ditemukan yaitu imperatif biasa (biasa), imperatif permintaan (parellauang), imperatif pemberian izin (pappelabeq), imperatif ajakan (mangera), dan imperatif suruhan (passuro).
GAYA BAHASA DALAM TEKS BARZANJI BUGIS OLEH H. ABDUL KARIM ‘ALY Nurfadilah Nurfadilah; Syamsudduha Syamsudduha; Andi Fatimah Yunus
Panrita: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.814 KB)

Abstract

Gaya Bahasa dalam Teks Barzanji Bugis oleh H. Abdul Karim ‘Aly. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa yang digunakan dalam teks barzanji Bugis oleh H. Abdul Karim ‘Aly beserta maknanya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji gaya bahasa dalam teks barzanji Bugis yang digunakan H. Abdul Karim ‘Aly dengan menggunakan pendekatan stilistika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik baca, dan teknik catat. Hasil dari penelitian ini mendapatkan jenis gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, yaitu satu gaya bahasa antiklimaks, dan mendapatkan jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yaitu dua gaya bahasa asindeton, satu gaya bahasa pleonasme, dua belas gaya bahasa simile, tiga gaya bahasa metafora, dan enam gaya bahasa personifikasi. Kedua, makna dari setiap gaya bahasa yang didapatkan erat kaitannya dengan perjalanan kenabiannya Nabi Saw, silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, hingga diangkat menjadi rasul, hijrah, akhlaq, peperangan, hingga wafatnya. 
Nilai Moral Teks Bosi Timurung dalam Sinrilik Makassar Nurjannah Nurjannah; Syamsudduha Syamsudduha; Andi Fatimah Yunus
Indonesian Journal of Social and Educational Studies Vol 3, No 1 (2022): Indonesian Journal of Social and Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijses.v3i1.37042

Abstract

Abstrak. Penelitian ini membahas tentang nilai moral dalam teks Sinrilik Bosi Timurung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai moral yang terdapat dalam Sinrilik Bosi Timurung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data tertulis berupa kutipan dari kalimat yang mengandung nilai-nilai moral dalam teks Sinrilik Bosi Timurung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik baca, teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data yang dilakukan dengan tahapan: membaca, mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu rindu dan kesepian. Nilai moral hubungan manusia dengan orang lain yaitu kesetiaan dan cinta kasih terhadap suami/istri, anak, orang tua, sesame maupu tanah air. Nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan yaitu nilai moral mengakui kebesaran Tuhan dan nilai moral berserah diri pada Tuhan (tawakkal).  Kata Kunci : Nilai Moral, Sinrilik Bosi Timurung
Ungkapan Prosesi Assongka Bala Pada Masyarakat Galesong di Kabupaten Takalar (Tinjauan Semiotika Charles Sanders Peirce) Sri Wahyuni Ningsih; Asia Asia; Andi Fatimah Yunus
Indonesian Journal of Social and Educational Studies Vol 3, No 1 (2022): Indonesian Journal of Social and Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijses.v3i1.37038

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai sistem keyakinan pada prosesi Assongka Bala, bagaimana bentuk dan makna dari prosesi Assongka Bala itu sendiri pada masyarakat Galesong di Dusun Bontoa Desa Mangindara Kabupaten Takalar. Penelitian ini menggunakan Tinjuan Semiotika Charles Sanders Pierce dengan menganalisis ritual adat, mencari sumber-sumber data mengenai upacara adat yang menyangkut ritual adat tersebut dan juga mencari dari berbagai situs di internet, sedangkan dalam mencari data primer dilakukan pengamatan terlibat atau observasi partisipasi dengan aktif masuk ke dalam lingkungan masyarakat tersebut dan melakukan wawancara mendalam dan dokumentasi kepada masyarakat setempat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Assongka Bala ialah merupakan suatu tradisi yang dilakukan secara turun temurun pada zaman kerajaan yang kemudian tetap dipertahankan oleh masyarakat setempat karena dipercaya dengan melakukan ritual ini dapat menghindarkan masyarakat setempat dari bencana dan segala bentuk musibah yang dapat menimpanya, dan juga selain itu dapat mempererat tali silaturahmi baik itu sesama kerabat maupun lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Ritual adat seperti prosesi Assongka Bala sangatlah penting untuk dipelihara eksistensinya karena bukan hanya sebagai warisan nenek moyang juga dapat selalu menjaga stabilitas sosial dalam bermasyarakat dan beragama karena memupuk rasa kebersamaan dan loyalitas dalam bermasyarakat dan berkeluarga. Kata Kunci : Bentuk dan Makna Prosesi Asongka Bala, Tinjauan Semiotika Charles Sanders Pierce.
Analisis Kekeliruan Penulisan pada Pembelajaran Daring oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Tinambung Eka Islamaya; Idawati Garim; Andi Fatimah Yunus
Indonesian Journal of Social and Educational Studies Vol 3, No 1 (2022): Indonesian Journal of Social and Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijses.v3i1.37039

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk  (1) Mengetahui bentuk kekeliruan penulisan pada  pembelajaran daring siswa kelas XI SMK Negeri 1 Tinambung. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, peneliti  mendeskripsikan dan menggambarkan secara jelas tentang kekeliruan  penulisan pada pembelajaran daring oleh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Tinambung. Dengan teknik pengumpulan data yaitu teknik baca dan catat, akhirnya peneliti dapat mengungkapkan kekeliruan penulisan  yang dilakukan oleh siswa saat melakukan pembelajaran secara daring. Data penelitian ini diambil dari arsip pembelajaran daring siswa kelas XI OTKP SMK Negeri 1 Tinambung.  Penelitian ini mengungkapkan bahwa ada sebanyak 11 data kekeliruan  yang dilakukan oleh siswa, hal ini disebabkan karena terdapat  fonem yang dihilangkan, serta terdapat juga fonem yang ditambahkan   dalam penulisan, Ada pun bentuk kekeliruan lain yaitu disebabkan karena terdapat huruf kapital di tengah kalimat, dan adanya unsur bahasa daerah yang terdapat dalam kalimat. Kata Kunci: Analisis,  Ejaan,  Pembelajaran Daring
Upaya Meningkatkan Minat Baca Tulis Al Quran Melalui Media Kaligrafi pada Anak di Panti Asuhan Annisa Makassar Andi Fatimah Yunus; Firdayani Firdayani; Nurhidayat Nurhidayat
IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 3 (2022): IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.439 KB)

Abstract

Abstrak. Anak-anak yang akan belajar membaca Al Quran di Panti Asuhan Annisa terkadang kurang perhatian sehingga mereka kurang paham dalam membaca dan menulis huruf-huruf Al Quran. Hal ini disebabkan anak-anak panti merasa tidak adanya sesuatu yang menarik dalam membaca dan menulis huruf-huruf dalam Al-Quran sehingga minat baca tulis Al Quran pada anak panti tidak ada. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah memberikan latihan menulis kaligrafi sederhana pada anak sekaligus mengajarkan membaca dan menuliskan huruf-huruf hijaiyah yang terdapat pada kaligrafi anak. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menarik minat baca tulis Al-Quran pada anak. Kata kunci: Al-Quran, minat baca, kaligrafi
Retorika Persuasi Khatib Khutbah Jumat di Masjid Al-Khaer Kabupaten Gowa Hasniah B; Kembong Daeng; Andi Fatimah Yunus
SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities Vol 3, No 1 (2023): SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.279 KB) | DOI: 10.26858/societies.v3i1.43692

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan 1) Mendeskripsikan bahasa persuasi khatib khutbah Jumat di Masjid Al-Khaer, 2) Mendeskripsikan pendapat jamaah mengenai efek bahasa persuasi khatib khutbah Jumat di Masjid Al-Khaer. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif disajikan deskripsi. Data penelitian berupa bahasa persuasi dan pendapat jamaah mengenai efek bahasa persuasi yang digunakan khatib di Masjid Al-Khaer. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, dokumentasi berupa rekaman khutbah Jumat, dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah identifikasi data, klasifikasi data, reduksi data, deskripsi data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa persuasi yang disampaikan kahatib khutbah Jumat di Masjid Al-Khaer yang dibawakan oleh khatib AR, RT, ET, dan AB memiliki terknik persuasi langsung, tidak langsung, referensi/acuan, cerita, analogi, dan sebab-akibat. Pendapat jamaah mengenai efek bahasa persuasi khatib khutbah Jumat di Masjid Al-Khaer memiliki efek yang berbeda-beda tehadap jamaah. Ada beberapa jamaah memiliki salah satu khatib yang paling disenangi cara menyampaikan khutbah, namun adapula beberapa jamaah yang menyukai semua keempat khatib tersebut. Setiap khatib membuat jamaah tenang dalam menyimak dan memahami isi khutbah yang disampaikan oleh khatib. Setiap khatib memiliki daya tarik tersendiri mengenai menarik dan tidak membosankannya khutbah yang disampaikan. Kutbah yang disampaikan oleh keempat khatib memiliki motivasi bagi jamaah untuk menghadiri khutbah Jumat, keimanan dan ketakwaan jamaah semakin meningkat, dan jaamaah semakin bersemangat melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Kata Kunci: bahasa persuasi, efek bahasa persuasi, khutbah Jumat, khatib khutbah Jumat
Faktor Yang Mendorong Kualitas Kesantunan Berbahasa Bugis Siswa Sekolah Menengah Pertama Sitti Aisya; Andi Fatimah Yunus; Andi Agussalim AJ.
SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities Vol 3, No 1 (2023): SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.901 KB) | DOI: 10.26858/societies.v3i1.43684

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong kualitas kesantunan berbahasa bugis dalam pembelajaran siswa kelas VIII SMPN 2 Donri-donri. Jenis dan desain penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa ucapan yang berupa kata, frasa, kalimat yang disampaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran bahasa daerah di SMP Negeri 2 Donri-donri. Data tersebut dapat diperoleh didalam diskusi, interaksi dan komunikasi antar siswa ke siswa. Hasil penelitian yang dilakukan berkaitan dengan Faktor-faktor yang mendorong kualitas kesantunan berbahasa yaitu hubungan kekerabatan dengan mitra tutur, kurangnya rasa homat terhadap lawan tutur, faktor kesengajaan, faktor kebiasaan siswa. Kata Kunci : Kesantunan, Berbahasa, Faktor-faktor
Semiotika Charles Sanders Peirce dalam Tanda Balo Lipaq Sabbe Pada Masyarakat Bugis di Kabupaten Wajo Andi Agussalim Aj.; Adriani Safitri Akib; Andi Fatimah Yunus
SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities Vol 1, No 2 (2021): SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.891 KB) | DOI: 10.26858/societies.v1i2.23612

Abstract

Abstrak. Lipaq sabbe merupakan salah satu pelengkap tradisi yang ada di Kabupaten Wajo dikarenakan masyarakat Bugis menjadikan lipaq sabbe sebagai suatu pakaian yang digunakan dalam ritual khusus. Selain itu, lipaq sabbe juga memiliki makna yang terkandung di dalam Balonya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna tanda Balo Lipaq Sabbe menurut memori kolektif masyarakat di Wajo dengan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Jenis dan desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat belas macam Balo Lipaq dengan makna yang termuat di dalamnya. Balo tersebut terdiri balo tettong, balo mallo’bang, Balo coboq, Balo bombang,balo bunga lagosi, Balo batu maesa, Balo cacaq wali, Balo phinisi, Balo lontara, Balo renni. Makna filosofi yang terkandung di dalam Balo lipaq sabbe tersebut adalah kebangsawanan, keindahan, keberanian, ketuhanan. Kata Kunci: Balo Lipaq Sabbe, makna, Semiotika Charles Sanders Peirce.
Makna Simbolik Prosesi Akkattang pada Masyarakat Makassar Berdasarkan Teori Semiotika Charles Sander Peirce Husnul Khatimah; Hajrah Hajrah; Andi Fatimah Yunus
INSIGHT: Indonesian Journal Social Studies and Humanities Vol 2, No 2 (2022): INSIGHT: Indonesian Journal of Social Studies and Humanities
Publisher : INSIGHT: Indonesian Journal Social Studies and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.979 KB)

Abstract

Abstract. This study examines the symbolic meaning of a tradition and aims to describe the symbolic form and reveal the symbolic meaning contained in the Akkattang procession for the people of Makassar in Pallangga Village, Pallangga District, Gowa Regency. This study uses a qualitative descriptive research method using Charles Sanders Pierce's semiotic analysis. The data in this study are in the form of symbolic meanings contained in the symbols used in the Akkattang procession for the Makassar people in Pallangga Village, Pallangga District, Gowa Regency. The data sources in this study were the Akkattang procession and three sanro people who had deep knowledge of Akkattang. Data collection techniques used in this study were direct observation, interview techniques, and documentation techniques. The results of the research conducted by the researcher show that the symbolic forms contained in the Akkattang procession are: clean bathing (passili) contains a symbolic meaning of self-cleaning and rejecting reinforcements so that children avoid unwanted disasters during the procession, circumcision (akkattang) has a symbolic meaning as spiritual purification or converting a child, being carried (sompo) contains a symbolic meaning of having high knowledge and broad insight. While the equipment used during the Akkattang procession is: 1) Wok (pammaja'), 2) Water (je'ne), 3) Leaves (leko'), 4) Ladder (tuka'), 5) Rice (taste', 6) Candle (liling), 7) Brown sugar (golla eja), 8) Coconut (kaluku), 9) Pillow (paklungang), 10) Free-range chicken (jangang village), 11) Cotton (kapasa), 12) Small knife (lading caddi), 13) Silk sarong (lipa sabbe), 14) Bodo shirt, 15) Ring (cincing), 16) Cake (kanrejawa), 17) coins (doek racing). The symbolic meaning can be obtained a clear picture of meaning that the people of Makassar in Pallangga Village, Pallangga District, Gowa Regency interpret the symbolic forms in the Akkattang procession as symbols of hope, perseverance, prosperity so that it is hoped that in the future the child will be given protection and have a harmonious life that gives happiness in his life.Keywords: Symbolic meaning, Akkattang, Charles sanders pierce semiotics