Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KECEMASAN DALAM OLAHRAGA Stephani Yane
Jurnal Pendidikan Olah Raga Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Olah Raga
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpo.v2i2.236

Abstract

Seorang atlet yang menderita gejala kecemasan pasti akan kurang berprestasi. Efek fisik dan psikologis yang dialami akan berdampak negatif pada kinerja, dan paparan lanjutan dapat menyebabkan kelelahan, sering diminta oleh perasaan tumbuh ketidakpuasan, yang dapat berkembang menjadi keputusan untuk meninggalkan olahraga sepenuhnya. Kecemasan adalah reaksi alami terhadap ancaman di lingkungan dan bagian dari persiapan untuk 'fight or flight' respon. Ini adalah respon tubuh kita primitif dan otomatis yang mempersiapkan untuk 'melawan' atau 'lari' dari bahaya yang dirasakan atau serangan.Ini adalah 'tertanam' respon yang menjamin kelangsungan hidup spesies manusia. Kompetisi olahraga mempromosikan respon psikologis dan fisik serupa karena sering ada ancaman menuju ego, rasa harga diri. Pada dasarnya, ketika tuntutan pelatihan atau kompetisi melebihi kemampuan seseorang dirasakan, kecemasan adalah hasil yang tak terelakkan.Kata kunci: Kecemasan, Olahraga
Pelatihan Pelatih Indoor dan Field Permainan Hockey Tingkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat Suriani Sari; Ilham Surya Fallo; Anang Qosim; Mira Fuzita; Heri Rustanto; Stephani Yane; Walsen Duli Agus Lauh; Abdillah Abdillah; Ashadi Cahyadi; Ade Rahmat; Rusdi Rusdi; Adiyudha Permana; Asmutiar Asmutiar; Muhammad Sabransyah; Rio Wardhani
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v6i2.3286

Abstract

Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan sebagai upaya untuk peningkatan sumber daya manusia dalam hal ini pelatih yang berstandar memiliki lisensi. Adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) tersebut maka cabang olahraga hockey akan semakin bermasyarakat di Kalimantan Barat. Program pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan melalui kerjasama mitra dengan induk pengurus Provinsi olah raga hockey Kalimantan Barat yaitu Federasi Hockey Indonesia (FHI) Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang digunakan yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, dan metode drill. Evaluasi keberhasilan latihan dilakukan guna mendapatkan informasi tentang sejumlah SDM yang telah mengikuti kegiatan pelatihan wasit tingkat daerah Provinsi Kalimantan Barat, melalui penjelasan, demonstrasi, praktik dan pengulangan gerakan teknik dasar permainan Hockey. Hasil pengabdian yang dicapai adalah meningkatnya pemahaman insan penggiat olahraga Hockey tentang program latihan hockey.
Pengaruh Latihan Lateral Crossover Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Taekwondo Rio Wardhani; Stephani Yane
Musamus Journal of Physical Education and Sport (MJPES) Vol 5 No 02 (2023): Musamus Journal of Physical Education and Sport (MJPES)
Publisher : Program Studies of Physical Education, Faculty of Teacher Training and Education, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjpes.v5i02.5169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan lateral crossover terhadap kecepatan tendangan taekwondo dollyo chagi di klub NTC Kota Pontianak. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Yang merupakan suatu cara untuk mengukur pengaruh latihan lateral crossover terhadap kecepatan tendangan taekwondo dollyo chagi di klub NTC Kota Pontianak, dengan jumlah sampel 8 orang atlit putra kategori kelas junior. Sampel yang digunakan yang memiliki karakteristik jenis kelamin laki-laki berusia 15-17 tahun yang masih aktif latihan di klub NTC Kota Pontianak dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data berupa pengukuran dan menggunakan alat berupa tes kecepatan tendangan taekwondo dollyo chagi. Penelitian dilaksanakan selama dua sampai tiga bulan.