Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

CHARACTERIZING OF HYPOPHARYNGEAL ENZYMES IN THE DIGESTIC SYSTEM OF HONEY BEES USING GEL ELECTROPHORESIS TECHNIQUES Pontoh, Julius
CHEMISTRY PROGRESS Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.2.2.2009.4971

Abstract

Keberadaan enzim pencernaan dalam lebah madu memainkan peran yang penting dalam kehidupanlebah. Enzim glukosidase dalam lebah madu diproduksi dalam kelenjar hipofaring dan disekresikan masukke dalam system pencernaan. Ketersediaan berbagai teknik elektroporetik membuka ruang lebih besaruntuk mengisolasi dan karakterisasi enzim ini sebagai cara baru untuk memahami fungsinya. Tiga sepsislebah madu yaitu Apis mellifera, A. cerana dan A. dorsata. SDS PAGE digunakan untuk verifikasiefesiensi setiap proses pemurnian protein menjadi protein murni. Kombinasi proses electrophoreticstaining and deglycosilation karbohidrat digunakan untuk mengetahui sifat enzim ini. Dua α-glucosidases(1 dan 2) telah dimurnikan menggunakan berbagai tenik kromatografi, tetapi β-glucosidase hanya dapatdimurnikan setelah menggunakan Native PAGE. Massa molekul relatif (Mr’s) enzim (α-glucosidase-1, α-glucosidase-2 dan β-glucosidase) dari A. mellifera adalah 90, 78 dan 72 kDa. Sedangkan enzim yangberasal dari A. cerana adalah 90, 77, dan 82 kDa. Titik isoelektrik (pI) enzim tersebut dari A. melliferaadalah 7.3, 7.5, dan 4.7, sedangkan dalam A. cerana 5.7, 6.2, dan 4.5. Berdasarkan Native IEF-PAGE,α-glucosidase-1 mengandung pita yang lebar, α-glucosidase-2 mengandung hanya pita yang sempit, danβ-glucosidase mengandung beberapa pita. Kombinasi Native PAGE dan IEF PAGE menunjukkan nodaglikoprotein yang menunjukkan bahwa α-glucosidase-1 adalah sebuah glikoprotein dengan berbagaiheterogenitas mikro Keywords : Apis mellifera, A. cerana dan A. dorsata. SDS PAGE, enzim glukosidase
PENENTUAN KANDUNGAN SUKROSA PADA GULA AREN DENGAN METODE ENZIMATIK Pontoh, Julius
CHEMISTRY PROGRESS Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.6.1.2013.2068

Abstract

Gula aren merupakan salah satu bahan pemanis yang telah digunakan oleh bangsa Indonesia sejak dahulukala. Kurangnya inovasi teknologi terhadap produk ini menyebabkan gula aren semakin tersingkirkan dalamsistim makanan maupun sebagai sektor pendapatan masyarakat. Salah satu faktor penting dalampengembangan gula aren adalah mutu produk yang masih kurang mendapat perhatian. Sekalipun telahtersedia standard mutu untuk produk ini, tetapi metode analisa kandungan sukrosa sebagai komponen utamamasih dipertanyakan kesahihannya. Metode yang dianjurkan untuk digunakan adalah hidrolisa sukrosamenjadi gula pereduksi dengan HCl. Penggunaan HCl dapat menyebabkan dextran yang terkandung dalamgula akan ikut terhidrolisa sehingga menyebabkan intervensi nilai pengukuran. Penelitian ini ditujukan untukmengembangkan metode analisa yang lebih baik dengan menggunakan enzin invertase untuk menghidrolisasukrosa menjadi gula pereduksi. Hasil penelitian telah mendapati kondisi optimum analisa sukrosa denganinvertase. Waktu hidrolisis yang relatif lebih pendek (10 menit) dibandingkan dengan HCl membutuhkan waktu1 jam dengan konsentrasi enzim 0,4 mg/L. Hasil analisa dengan invertase menunjukan hasil yang lebih akuratdan dapat dilakukan di laboratorium sederhana. Berbagai contoh gula komersil yang dianalisa denganmenggunakan enzim memperlihatkan hubungan yang jelas antara kandungan gula sukrosa dan kualitas gulalainnya seperti pH, gula reduksi dan brix.Palm sugar is one of the sweeteners used by Indonesian since long time ago. Inadequate technologicalinnovation toward this product causes palm sugar getting less significant in food system as well as the source ofpeople income. One of the important factors in development of this product is the palm sugar quality that notquite gets attention yet. Even though there is an official standard quality of palm sugar but the method forsucrose analysis is still in question for its accuracy due to the present of other carbohydrate components in thesugar. The method for sucrose analysis in the quality standard is using acid hydrolysis using HCl. Thehydrochloric acid cans hydrolysis dextran in the sugar to produce glucose which cans interference the accuracyof the method. This study focus on the development of a better analytical method for sucrose analysis in palmsugar using enzyme to hydrolysis sucrose become reducing sugars. The results showed the optimum conditionof invertase to hydrolyze sucrose become reducing sugars. The hydrolyzing time is relatively short (10 minute)compared to the acid hydrolysis needed 1 hour. The enzyme concentration needed is 0.4 mg/L. Usinginvertase for hydrolysis is more accurate and can be done in a simple laboratory without sophisticatedequipments. Several samples of commercial palm sugars analyzed with enzymatic method showed significantlyrelate between sucrose content and the sugar quality such as pH, reducing sugars and brix.
ANALISIS FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS DARI KULIT BATANG KERSEN (Muntingia calabura) Tulung, Prilly; Rorong, Jhonly; Pontoh, Julius
CHEMISTRY PROGRESS Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.10.1.2017.27969

Abstract

ABSTRAK Kersen adalah tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan obat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kandungan fitokimia dan uji toksisitas pada ekstrak metanol kulit batang kersen. Fitokimia dianalisis sebagai total fenolik, total flavonoid dan tanin terkondensasi. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan metanol sebagai pelarut. Uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan metode BSLT, larva udang dimasukkan ke dalam larutan uji dengan masing-masing konsentrasi larutan yang berbeda. Nilai LC50 diperoleh berdasarkan perhitungan persen kematian larva udang menggunakan analisis probit. Hasil LC50ekstrak metanol dari kulit batang kersen adalah 0,28 ppm. Nilai untuk total fenolik yaitu 44,914 mg. as.galat/kg sampel, total flavonoid 10,822 mg. kuersetin /kg sampel dan tanin terkondensasi 11,124 mg katekin/kg sampel.ABSTRACTKersen is a medical plant which have the potential as drug. The aims of this research were to analysis phytochemical content and to test the toxicity of methanol extract of bark from kersen. The Phytochemicals that analyzed were total phenolic, total flavonoid and condensed tannin. Toxicity test was assessed using BSLT method. Extraction was done by maseration method using methanol as the solvent. In BSLT method, the shrimp larvae were placed in a series of test solution of varied concentration. The value of LC50 were obtained based on calculation of shrimp larvae lethality percentage using probit analysis. LC50 values of methanol extract were 0.28 ppm. The results showed that total phenolic was 44.914 mg. gallic acid/kg sample, total flavonoid was 10.822 mg quercetin/kg sample and condenced tannin was 11.124 mg. catechin/kg sample.
KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN Pontoh, Julius; Surbakti, Mariana Br.; Papilaya, Mayz
CHEMISTRY PROGRESS Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.1.1.2008.28

Abstract

A research had been conducted to study the quality of Virgin Coconut Oils (VCOs) by various processing methods including step-wise heating, oil addition, and fermentation. Various parameters were measured to study the quality of VCOs from three processing methods including oil content, water content, free fatty acids content and peroxide value. The collected data was analyzed statistically following the analysis of variance (ANOVA) followed by the Least Significant Difference (LSD)Test. The results showed that the highest oil content was found from the VCO processed by oil addition method but did not significantly different with that processed by step-wise heating and fermentation methods. The highest water content was found from VCO processed by step wise heating, but not significantly different with that processed by fermentation. The lowest free fatty acid content was found from VCO processed by stepwise heating, and significantly different with that from VCO processed by fermentation, but not significantl different with that from VCO processed by oil addition. The lowest peroxide value was found from VCO processed by fermentation, but not different to that from VCO processed by both stepwise heating and oil addition. Stepwise heating produced VCO with very hight quality followed by VCO processed by oil addition. Fermentation method produced VCO with very low quality.
PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KADAR FLAVONOID DAUN SESEWANUA (CLERODENDRON SQUAMATUM VAHL.) Hohakay, Jeremi Jelio; Pontoh, Julius; Yudistira, Adithya
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTGlorybower (Clerodendron squamatum Vahl.) have been empirically used to treat fevers, fractures, and swelling-reduction. Glorybower leaves contain flavonoids and alkaloids which can be potential as antioxidants. The purpose of this study was to determine the effect of the drying method in determining the levels of flavonoids in glorybower leaves (Clerodendron squamatum Vahl.). Extraction of leaves using the maceration method. Determination of flavonoid content was using UV-Vis Spectrophotometer method with the principle of AlCl3. From the results obtained, the samples that had the highest to lowest flavonoid content were fresh samples which were 12 mg/ g extracts, 40oC samples were 7,8 mg/ g extract, air-dried samples were 7,2 mg / g extracts and 60oC samples which were 6,2 mg/ g extracts. Data analysis using one-way ANOVA method and the results obtained are Fcount = 9,709661639 and Ftable = 4,066180551. From these results, it can be concluded that Fcount is greater than Ftable. So that it can be seen that there is a significant influence between the existing drying methods. Keywords: Clerodendron squamatum Vahl, Drying Method, Extraction, Flavonoids, UV  Vis Spectrophotometer ABSTRAKSesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) secara empiris telah digunakan untuk mengobati demam, patah tulang, dan penurun bengkak. Daun sesewanua mengandung flavonoid dan alkaloid yang dapat berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan dalam penetapan kadar flavonoid pada daun sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.). Ekstraksi daun sesewanua menggunakan metode maserasi. Penetapan kadar flavonoid menggunakan metode Spektrofotometer UV-Vis dengan prinsip AlCl3. Dari hasil yang didapatkan, sampel yang memiliki kadar flavonoid tertinggi sampai terendah adalah sampel segar yaitu 12 mg/g ekstrak, sampel 40oC yaitu 7,8 mg/g ekstrak, sampel keringanginkan yaitu 7,2 mg/g ekstrak, dan sampel 60oC yaitu 6,2 mg/g ekstrak. Analisis data menggunakan metode anova satu jalur dan didapatkan hasil yaitu F hitung= 9,709661639 serta F tabel =4,066180551. Dari hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa F hitung lebih besar dari pada F tabel. Sehingga dapat dilihat bahwa terjadi pengaruh yang cukup signifikan antara metode pengeringan yang ada. Kata Kunci: Clerodendron squamatum Vahl., Metode Pengeringan, Ekstraksi, Flavonoid,            Spektrofotometer UV-Vis
ANALISA KANDUNGAN PROTEIN DALAM NIRA AREN Pontoh, Julius
CHEMISTRY PROGRESS Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.4.2.2011.4977

Abstract

Nira aren dihasilkan dari pohon aren (Arenga pinnata). Nira adalah produk yang penting karena kandungangulanya dapat digunakan untuk menghasilkan gula arena atau difermentasi menjadi etanol. Komponen kimialain yang terdapat dalam nira yaitu protein, mineral dan vitamin. Kandungan protein dalam nira berhubungandengan metabolism enzimatis gula. Karena itu, kandungan protein dapat digunakan untuk memperkirakanproduktivitas gula dalam nira. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein di antara beragampohon di daerah Tomohon dan hubungannya dengan kandungan gula.Dalam penelitian ini, dipilih enam pohon di tiga daerah di Kota Tomohon. Kandungan protein diuji menggunakanmetode Bradford, sementara kandungan gula ditentukan menggunakan Brix-meter (refraktometer). Kandunganprotein dalam suatu pohon beragam. Kandungan protein terendah yaitu 22,1 µg/mL dan tertinggi yaitu56,2 µg/mL. Tidak ada korelasi antara kandungan protein dan kandungan gula dari sampel yang dianalisis. Kata kunci : protein, nira aren, pohon aren
KANDUNGAN LEMAK DAN KOMPOSISI ASAM LEMAK OMEGA-3 PADA IKAN KAKAP MERAH (Aphareus furca) Bontjura, Sofriani D.; Pontoh, Julius; Rorong, Johnly A.
CHEMISTRY PROGRESS Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.12.2.2019.27931

Abstract

ABSTRAKIkan laut merupakan sumber makanan penghasil terbesar asam lemak omega-3. Senyawa ini telah banyak dibuktikan memberikan efek positif bagi kesehatan. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui  kadar lemak dan komposisi asam lemak omega-3 pada badan ikan kakap merah (Aphareus furca). Pengujian kadar lemak dilakukan menggunakan metode ekstraksi rendering. Ekstrak minyak ikan yang diperoleh ditransesterifikasi basa menggunakan metode derivatisasi dan diinjeksikan pada alat kromatografi gas. Bagian badan ikan kakap merah mengandung lemak sebesar 0,06%. Kandungan asam lemak omega-3 sebesar 26,8% yang terdiri dari asam linolenat 2,4%, eikosatrienoat 4,3%, eikosapentaenoat (EPA) 0,9% dan dokosaheksaenoat (DHA) 19,2%. ABSTRACTFishes are the biggest food source of omega-3 fatty acids. This compound has been proven to have many positive effects on health. Research has been conducted to determine the fat content and composition of omega-3 fatty acids in the body of red snapper (Aphareus furca). Fat content testing is done using the rendering extraction method. Fish oil extract that was obtained were transesterified base using the derivatization method and injected on a gas chromatography device. The red snapper's body contains 0.06% fat. The omega-3 fatty acid content is 26.8% consisting of 2.4% linolenic acid, 4.3% eicosatrienoic acid, 0.9% eicosapentaenoic acid (EPA) and 19.2% docosahexaenoic acid (DHA). 
ANALISIS KANDUNGAN KLOROFIL PADA BERBAGAI POSISI DAUN DAN ANAK DAUN AREN (Arrenga pinnata) Lawendatu, Olivia P. G.; Pontoh, Julius; Kamu, Vanda
CHEMISTRY PROGRESS Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.12.2.2019.27925

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang analisis kandungan klorofil dari berbagai posisi daun dan anak daun dari tanaman aren. Daun aren diambil pada posisi atas, tengah, dan bawah dari tajuk tanaman. Sampel anak daun  dibagi 3 posisi yaitu atas, tengah, dan bawah. Ekstraksi dilakukan dengan methanol dan penetuan klorofil pada daun dilakukan dengan spektofotometer pada panjang gelombang 665 nm dan 652 nm untuk masing-masing klorofil a dan klorofil b. Kandungan klorofil a dan b  yang terdapat pada sampel daun aren yang dihitung berdasarkan 3 unit satuan µg/mL, mg/g  dan µmol/m2. Kandungan klorofil a dan b pada sampel pohon aren tertinggi terletak pada posisi kiri daun, pada posisi daun terletak pada daun atas, pada posisi anak daun terletak pada posisi ujung anak daun. Ratio kandungan klorofil pada sampel daun aren berkisar 1,30-6,72. ABSTRACTHas conducted research on the analysis of chlorophyll content from various positions of leaves and leaves of palm plants. Leaves are taken in the top, middle and bottom positions of the plant canopy. Samples of leaflets were divided into 3 positions namely top, middle and bottom. Extraction was carried out with methanol and the determination of chlorophyll in the leaves was carried out by spectrophotometer at wavelengths of 665 nm and 652 nm for chlorophyll a and chlorophyll b, respectively. The chlorophyll and b content in palm leaf samples are calculated based on 3 units of μg/mL, mg/g, and µmol/m2. The content of chlorophyll a and b in the highest palm tree sample is located in the left position of the leaf, the position of the leaf is placed on the top of the leaf, the position of the leaflets is placed in the tip of the leaflets. The ratio of chlorophyll content in sugar palm leaf samples in the setting is 1.30-6.72. 
PENENTUAN KANDUNGAN LEMAK DAN KOMPOSISI ASAM-ASAM LEMAK PADA BAGIAN BADAN IKAN GABUS (Channa striata) BUDIDAYA DAN LIAR Umage, Alvy M.; Pontoh, Julius; Momuat, Lidya I.
CHEMISTRY PROGRESS Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.12.1.2019.27918

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penentuan kandungan lemak dan komposisi asam-asam lemak pada bagian badan ikan gabus (Channa striata) budidaya dan liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kandungan lemak dan komposisi asam lemak pada bagian badan ikan gabus (Channa striata) budidaya dan liar. Kandungan lemak dilakukan menggunakan metode ektraksi dan diperoleh kandungan lemak bagian badan ikan gabus budidaya 0,07% dan ikan gabus liar 0,01%. Lemak ikan diderivatisasi dan dianalisis menggunakan kromatografi gas dan diperoleh komposisi asam lemak tertinggi pada bagian badan ikan gabus budidaya adalah asam lemak oleat 37,1% diikuti  dan diikuti oleh asam lemak palmitat 25,6% sedangkan asam lemak tertinggi pada bagian badan ikan gabus liar adalah asam lemak palmitat 28,6% dan diikuti asam lemak oleat 16,9%. Kandungan asam lemak omega-3 pada bagian badan ikan gabus budidaya 5,6% dan ikan gabus liar 9,0%. Kata kunci: Asam lemak, ikan gabus budidaya dan liar, kromatografi gas  ABSTRACT Determination of fat content and composition of fatty acids in the body of snakehead (Channa striata) from cultivated and wild sources. This study aims to determine how much fat content and composition fatty acids in the body of snakehead (Channa striata) from cultivated and wild sources. The fat content were carried out using the extraction method. The fat content of cultured snakehead body was 0.07% and that of wild fish was 0.01%. Fish fats were derivatized and analyzed using gas chromatography and the highest fatty acid composition on the body of cultivated snakehead fish is 37.1% oleic fatty acids followed by 25.6% palmitic fatty acids while the highest fatty acid in the body of a wild snakehead fish is 28.6% palmitic fatty acid and followed by 16.9% oleic fatty acid. The content of omega-3 fatty acids in the body of cultivated snakehead fish is 5.6% and 9.0% on wild snakehead fish. Keywords: Fatty acids, wild and cultivated snakehead fish, gas chromatography 
KOMBINASI ASAP CAIR TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.) DAN SARI LEMON CUI (Citrus microcarpa) DALAM MENGHAMBAT PEMBENTUKAN PEROKSIDASI LIPID Sersermudy, Chesya Hana; Suryanto, Edi; Pontoh, Julius
CHEMISTRY PROGRESS Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.12.1.2019.27915

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari kombinasi asap cair tongkol jagung dan sari lemon cui dalam menghambat pembentukkan peroksidasi lipid. Penelitian ini menggunakan metode untuk menganalisis kandungan total fenolik, penangkal radikal bebas (DPPH), uji vitamin C dan peroksidasi lipid dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan kandungan total fenolik dari kombinasi asap cair tongkol jagung dan sari lemon F1 (57,94 µg/mL),  F2 (82,21 µg/mL), F3 (77,85 µg/mL) F4 (59,94 µg/ mL) dan F5 (93,94 µg/mL). Penangkal radikal bebas (DPPH) kombinasi asap cair tongkol jagung dan sari lemon cui F1 (78,20%), F2 (68,76%), F3 (73,93%) F4 (75,10%) dan F5 (65,75%). Kandungan vitamin C dari kombinasi asap cair tongkol jagung dan sari lemon cui F2 (73,04 µg/mL), F3 (25,25 µg/mL), F4 (183,04 µg/mL) dan F5 (292,16 µg/mL). Kombinasi dari asap cair tongkol jagung dan sari lemon cui dalam penghambat pembentukkan peroksidasi lipid pada ikan cakalang dengan konsentrasi 10% tanpa kombinasi asap cair tongkol jagung dan sari lemon cui menunjukkan peroksidasi lipid yang tinggi yaitu 1,217 dalam empat hari. Kombinasi asap cair tongkol jagung dan sari lemon cui mengandung fenolik yang bertindak sebagai antioksidan dan dapat menghambat peroksidsi lipid pada ikan cakalang. ABSTRACTSersermudy et al., 2019. This research aims to study a combination of corncob liquid smoke and cui lemon juice in inhibiting the formation of lipid peroxidation. This research used a method to analyze the content of total phenolic, free radicidal (DPPH), vitamin C and lipid peroxidation using a UV-Vis spectrophotometer. The results showed a combination of total phenolic from a combination of corncobs and lemon juice F1 57.94 F2 82.21 F3 77.85 F4 59.94 and F5 93.94 μg / mL. Free radical scavenging (DPPH) a combination of liquid corncob and lemon juice cui F1 (78.20%), F2 (68.76%) F3 (73.93%), F4 (75.10%) and F5 (65.75%). Vitamin C content from a combination of liquid corncob smoke and lemon juice cui F2 (73.04 µg/mL), F3 (125.25 µg/mL) F4 (183.04 µg/mL) and F5 (292.16 μg/mL). The combination of corncob liquid smoke and cui lemon juice in the formation of lipid peroxidation in 10% of skipjack tuna without the combination of corn cob liquid smoke and cui lemon juice showed high lipid peroxidation of 1.217 in four days. The combination of corncob liquid smoke and lemon cui juice contains phenolic which acts as an antioxidant and can inhibit lipid peroxidation in skipjack.Â